Anda di halaman 1dari 12

BABI

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada kehidupan sehari-hari, manusia umumnya sudah biasa berurusan dengan asam dan basa,
seperti aspirin dan obat maag cair. Walaupun banyak orang tidak mengetahui nama kimianya adalah
asam asetilsalisilat (aspirin) dan magnesium hidroksida (obat maag cair). Selain itu, sebagai bahan
dasar dari banyak produk rumah tangga dan obat-obatan kimia, asam-basa berperan penting dalam
proses industri dan sangat diperlukan dalam mempertahankan sistem biologis.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum zat -zat yang berasal mengandung asam, misalnya zat asam sitrat pada jeruk dan asam
cuka bahasa. Basa umumnya mempunyai sifat licin dan terasapahit, misalkan pada sabun.

Secara sederhana asam dapat didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan
mengalami disosiasi (penguraian) dengan pembentukan ion hidrogen sebagai satu-satunya yang
positif. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi
dengan pembentukan ion ion hidroksil sebagai satu - satunya ion negatif. Hal ini sesuai dengan teori
Svante Arrhenius bahwa asam adalah zat yang larut dan mengion dalam air menghasilkan proton
(H+) , Sedangkan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida
(OH-).

B.Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan asam-basa?

2.Bagaimanakah sifat dari asam dan basa?

3. Apa sajakah teori-teori tentang asam dan basa?

C.Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang sistem asam-basa.
BAB II

ISI

A. Pengertian Asam dan Basa

Asam dalam ilmu kimia adalah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam yaitu suatu zat yang bisa
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara
kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan
licin.(Bitar,2016).

B.Sifat Asam dan Basa

Secara umum asam dan basa memiliki sifat - sifat sebagai berikut :

Sifat-sifat asam,yaitu:

- mempunyai rasa masam (tetapi jangan mencicipinya).

- mengubah lakmus biru menjadi merah.

- dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat).

- jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+).

-bersifat korosif terhadap logam.

- dapat menetralkan basa.

Sifat-sifat basa,yaitu:

- terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya).

- mengubah lakmus merah menjadi biru.

- dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat).

-jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH-),dan

- dapat menetralkan asam (Syukri, 1999).

C.Teori Asam dan Basa

1. Asam-Basa Arrhenius

Teori asam-basa yang paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius. Menurut
teori Arrhenius asam adalah spesies yang menghasilkan ion, H' atau H3O+ jika dilarutkan dalam air
dan basa adalah spesi yang menghasilkan ion OH jika dilaurtkan dalam air. Namun, terdapat dua
kelemahan utama yaitu menyangkut masalah pelarut dan garam. Teori Arrhenius berasumsi bahwa
pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam-basa. Namun jika HCl dilarutkan dalam air, larutan ini
menghantarkan listrik tetapi jika HCI dilarutkan dalam benzena larutannya tidak menghantarkan
arus listrik. Perbedaan sifat HCl didalam kedua pelarut menunjukkan bahwa pelarut berpengaruh
terhadap tingkah laku zat terlarut. Garam seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun
kenyataannya banyak garam bersifat tidak netral. Larutan ion fosfat dan ion CO32- bersifat basa,
tetapi ion-ion NH4+ bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang
menambah kebingungan adalah larutan NaH2PO4 bersifat asam sedangkan larutan NaHPO4 bersifat
basa.

2. Asam-Basa Bronsted Lowry

Untuk mengatasi masalah tersebut Thomas M.Lowry dan Johannes N.Bronsted bekerja untuk
melengkapi teori asam-basa yang melibatkan pelarut yang kemudian dikenal sebagai teori asam-
basa Bronsed-Lowry. Pengertian asam-basa bukan berbicara tentang aspek kebenaran melainkan
aspek kesesuaian pada kondisi tertentu. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, asam adalah
donor atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor atau penerima proton. Tinjauan sifat
asam-basa ditunjukkan oleh sifat reaksi kimia spesies dengan pelarut yang mengandung hidrogen
yang dapat terion (misalnya air, amonia, dan asam sulfat). Contoh dalam pelarut air:

HF(aq)+H2Oa)=>H3O+(aq)+F(aq)dalam reaksi ini, air berperan sebagai basa dan ion fluorida
bertindak sebagai basa konjugasi asam hidrofluorida.

NH3(aq)+H2Oa)=>NH4+(ag)+OH(aq) dalam reaksi ini, air berperan sebagai asam dan ion amonium
bertindak sebagai asam konjugasi amonia.

Kelemahan teori asam - basa Bronsted Lowry adalah tidak dapat menjelaskan suatu reaksi yang tidak
melibatkan transfer ion hidrogen.

3. Asam-Basa Lewis

G.N Lewis mengusulkan konsep asam-basa berkaitan dengan donor pasangan elektron.Menurut
Lewis, asam didefinisikan sebagai spesies penerima pasangan elektron bebas dan basa sebagai
donor pasangan elektron bebas. Reaksi antara boron trifluorida dengan amonia menurut teori ini
merupakan reaksi asam basa, dalam hal ini boron trifluorida bertindak sebagai asam dan dan amonia
sebagai basa(Khopkar,2010).

H F HF

H-N:+B-F=H-N-B-F

1 IF HF

Basa Asam

D.Kekuatan Asam dan Basa

Asam kuat adalah elektrolit kuat yang untuk kebanyakan tujuan praktis dianggap terionisasi
sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam-asam anorganik,seperti asam klorida,
asam sulfat, asam nitrat, dan asam perklorat:

HCl(ag)+H2O=>H3O+(aq)+Cl(ag)

H2SO4(aq)+H2O=>H3O+(aq)+HSO4(aq)

HNO3(aq)+H2O=>H3O+(aq)+NO3(aq)

HC1O4(aq)+H2O=>H3O+(aq)+ClO4(aq)

Perhatikan bahwa H2SO4 merupakan asam diprotik yang pada contoh tersebut hanyalah tahap
pertama ionisasi. Pada kesetimbangannya, molekul asam kuat akan terionisasi semua.
Kebanyakan asam terionisasi hanya sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan kedalam asam
lemah. Pada kesetimbangan, larutan berair dari asam lemah mengandung campuran antara molekul
asam yang tidak terionisasi, ion H3O+ dan basa konjugat. Contoh asam lemah antara lain, asam
fluorida,asam asetat, dan ion ammonium. Kekuatan asam lemah sangat beragam karena
beragamnya derajat ionisasi (Ka) (Chang, 2003).

Kekuatan suatu asam dapat didefinisikan sebagai kemampuan asam itu untuk menghasilkan ion
H'atau proton. Semakin besar ion H' yang dihasilkan, semakin kuat asam tersebut. Semakin besar
harga [H'], maka nilai Ka juga akan semakin besar(berbanding lurus). Kemiripan kecenderungan
antara kekuatan asam dengan nilai Ka inilah yang menjadi alasan mengapa nilai Ka seringkali
digunakan sebagai ukuran kekuatan suatu asam (Svehla, 1990).

Asam lemah tidak benar-benar terpisah sebelum mencapai kesetimbangannya. Reaksi disosiasi :
HA↔ H+ + A-, yang artinya jumlah mol asam yang ada dalam larutan sama dengan jumlah mol ion
hidrogen. Oleh karena itu, untuk melacak konsentrasi zat tersebut, maka jumlah mol setiap senyawa
dibagi volume total. Perhitungan nilai Ka dapat dilakukan dengan persamaan :

Ka=[H+][A-]/[HA]

Semakin tinggi nilai Ka, maka asam semakin kuat (Pierre, 2019).

Apa yang telah dibahas dalam asam kuat juga berlaku pada basa kuat yang mencakup hidroksida dari
logam alkali dan logam alkali tanah tertentu,seperti NaOH,KOH, dan Ba(OH)2. Basa kuat adalah
semua elektrolit kuat yang terionisasi sempurna dalam air.

NaOH(s) Air> Na+(ag)+OH(aq)

KOH(s) Air> K+(aq)+OH(aq)

Ba(OH)2(s) Air> Ba2+(ag)+20H(aq)

Basa lemah, sama seperti asam lemah adalah elektrolit lemah. Amonia adalah basa lemah yang
sedikit terionisasi dalam air.

NH3(ag)+H2O→NH4+(aq)+OH(ag)

Kekuatan basa lemah juga sama seperti pada asam lemah dapat dilihat dari nilai derajat ionisasinya
yang disebut dengn Kb, semakin besar nilai Kb mana semakin kuat basa tersebut(Chang,2003).
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

•Asam memiliki rasa yang masam, dapat mengubah lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif
terhadap logam, dan dapat menetralkan basa.

•Basa memiliki rasa yang pahit, dapat mengubah lakmus merah menjadi biru,dan dapat menetralkan
basa.

•Terdapat 3 teori tentang asam basa, yaitu teori Arrhenius,teori Bronsted-Lowry,dan teori Lewis.
Kekuatan asam dan basa terbagi menjadi asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa
lemah.

•Asam kuat dan basa kuat umumnya merupakan elektrolit kuat yang terionisasi secara sempurna
didalam air.

•Asam lemah dan basa lemah umumnya merupakan elektrolit lemah yang terionisasi secara tidak
sempurna didalam air dan kekuatannya dapat ditentukan berdasarkan pada konstanta disosiasinya
(Ka/Kb).

•pH biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu zat.

B.Saran

Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Makalah ini sebagai bahan untuk lebih mengetahui dan memperluas pengetahuan mengenai
sistem asam-basa, semoga dapat di gunakan sebaik mungkin.

2. Penulisan makalah ini masih perlu dilakukan perbaikan secara akurat agar hasilnya lebih
sempurna, maka saya meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Bitar. 2016. Pengertian dan Macam-Macam Indikator Asam Basa Secara


Lengkap(www.gurupendidikan.co.id).Diakses pada 21 November 2020, pukul 20:30 WIB.

Chang, R. 1998. Chemistry. McGraw-Hills.New York.

Chang, R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.Erlangga. Jakarta.

Harjadi,W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Gramedia.Jakarta.

Khopkar,S.M.2010.Konsep Dasar Kimia Analitik.UI-Press.Jakarta.

Pierre,D.2019.Acid-Base Titration. Undergraduate Journal of Mathematical


Modeling:One+Two.Volume 10.Halaman 3-5.

Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik KualitatifMakro dan Semimikro. Kalman Media
Pustaka. Jakarta.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Institut Teknologi Bandung.Bandung


CHAPTER 1

PRELIMINARY

A. Background

In everyday life, humans are generally used to dealing with acids and bases, such as aspirin and
liquid ulcer drugs. Although many people do not know the chemical names are acetylsalicylic acid
(aspirin) and magnesium hydroxide (liquid ulcer medicine). In addition, as a basic ingredient of many
household products and chemical pharmaceuticals, acids and bases play an important role in
industrial processes and are indispensable in maintaining biological systems.

Acids and bases are two chemical compounds that are very important in everyday life. In general,
substances derived from acids contain, for example, citric acid in oranges and citric acid. Bases
generally have a slippery and bitter taste, for example in soap.

In simple terms an acid can be defined as a substance which when dissolved in water will undergo
dissociation (decomposition) with the formation of hydrogen ions as the only positive ones. While
base is a substance which when dissolved in water will experience dissociation with the formation of
hydroxyl ions as the only negative ion. This is in accordance with the Svante Arrhenius theory that an
acid is a substance that dissolves and ionizes in water to produce a proton (H+) , while a base is a
substance that dissolves and ionizes in water to produce hydroxide ions (OH-).

B. Problem Formulation

1. What is an acid-base?

2. What are the properties of acids and bases?

3. What are the theories about acids and bases?

C.Purpose

The purpose of this paper is to know about the acid-base system.


CHAPTER 2

CONTENTS

A. Definition of Acids and Bases

Acid in chemistry is a chemical compound which when dissolved in water will produce a solution
with a pH less than 7. In the modern definition, an acid is a substance that can donate a proton (H+
ion) to another substance (which is called a base), or accepts a lone pair of electrons from a base.
While bases are substances that can neutralize acids. Chemically, acids and bases are opposites of
each other. The nature of bases is generally indicated by a bitter and slippery taste (Bitar, 2016).

B.The nature of acids and bases

In general, acids and bases have the following properties:

Acid properties, namely:

- has a sour taste (but don't taste it).

- turns blue litmus into red.

- can conduct electric current (strong acid).

- if dissolved in water will release hydrogen ions (H+).

- is corrosive to metals.

- can neutralize bases.

The properties of the base, namely:

- feels slippery when exposed to skin (not to be tried on the skin, dangerous).

- turns red litmus into blue.

- can conduct electric current (strong base).

-if dissolved in water will release hydroxyl ions (OH-), and

- can neutralize acid (Syukri, 1999).

C. Theory of Acids and Bases

1. Arrhenius Acids

The simplest acid-base theory was originally proposed by Svante Arrhenius. According to the
Arrhenius theory an acid is a species that produces ions, H+ or H3O+ when dissolved in water and a
base is a species that produces OH ions when dissolved in water. However, there are two main
drawbacks concerning the problem of solvents and salts. The Arrhenius theory assumes that the
solvent has no effect on the acid-base properties. However, if HCl is dissolved in water, this solution
conducts electricity but if HCl is dissolved in benzene the solution does not conduct electricity. The
difference in the properties of HCl in the two solvents indicates that the solvent affects the behavior
of the solute. Salt is supposed to be species neutral, but in reality many salts are non-neutral.
Solutions of phosphate ions and CO3^2- ions are basic, but NH4+ ions are slightly acidic and
aluminum ions are very acidic. The problem that Adding to the confusion is that NaH2PO4 solutions
are acidic while NaHPO4 solutions are basic.

2. Bronsted Lowry Acid-Base

To solve this problem, Thomas M. Lowry and Johannes N. Bronsted worked to complete the acid-
base theory involving solvents which became known as the Bronsed-Lowry acid-base theory. The
definition of acid-base is not talking about the aspect of truth but the aspect of suitability under
certain conditions. According to the Bronsted-Lowry acid-base theory, an acid is a proton donor or
donor and a base is a proton acceptor. A review of acid-base properties is indicated by the nature of
the chemical reaction of the species with solvents containing ionizable hydrogen (eg water,
ammonia and sulfuric acid). Example in aqueous solvent:

HF(aq)+H2Oa)=>H3O+(aq)+F(aq)In this reaction, water acts as a base and fluoride ion acts as the
conjugate base of hydrofluoric acid.

NH3(aq)+H2Oa)=>NH4+(ag)+OH(aq) In this reaction, water acts as an acid and ammonium ion acts as
the conjugate acid of ammonia.

The weakness of the Bronsted-Lowry acid-base theory is that it cannot explain a reaction that does
not involve the transfer of hydrogen ions.

3. Lewis Acids

G.N Lewis proposed the concept of acid-base related to electron pair donors. According to Lewis,
acids are defined as species that accept lone pairs of electrons and bases as donors of lone pairs of
electrons. The reaction between boron trifluoride and ammonia according to this theory is an acid-
base reaction, in this case boron trifluoride acts as an acid and ammonia as a base (Khopkar, 2010).

Base Acid

D. Strength of Acids and Bases

Strong acids are strong electrolytes which for most practical purposes are considered to be
completely ionized in water. Most strong acids are inorganic acids, such as hydrochloric acid, sulfuric
acid, nitric acid, and perchloric acid:

HCl(ag)+H2O=>H3O+(aq)+Cl(ag)

H2SO4(aq)+H2O=>H3O+(aq)+HSO4(aq)

HNO3(aq)+H2O=>H3O+(aq)+NO3(aq)

HC1O4(aq)+H2O=>H3O+(aq)+ClO4(aq)

Note that H2SO4 is a diprotic acid which in this example is only the first step of ionization. At
equilibrium, the strong acid molecules are all ionized.

Most acids ionize only slightly in water. Acids like this are classified as weak acids. At equilibrium, an
aqueous solution of a weak acid contains a mixture of un-ionized acid molecules, H3O+ ions and a
conjugate base. Examples of weak acids include hydrofluoric acid, acetic acid, and ammonium ions.
The strength of weak acids varies widely due to varying degrees of ionization (Ka) (Chang, 2003).

The strength of an acid can be defined as the ability of that acid to produce H ions or protons. The
larger the H' ion produced, the stronger the acid. The greater the value of [H'], the value of Ka will
also be greater (directly proportional). The similarity of the tendency between the strength of an
acid and the value of Ka is the reason why the value of Ka is often used as a measure of the strength
of an acid (Svehla, 1990).

Weak acids do not completely separate before reaching equilibrium. Dissociation reaction: HA↔ H+
+ A-, which means the number of moles of acid present in the solution is equal to the number of
moles of hydrogen ions. Therefore, to track the concentration of the substance, the number of
moles of each compound is divided by the total volume. Calculation of the value of Ka can be done
with the equation:

Ka=[H+][A-]/[HA]

The higher the Ka value, the stronger the acid (Pierre, 2019).

What has been discussed in strong acids also applies to strong bases which include the hydroxides of
certain alkali metals and alkaline earth metals, such as NaOH, KOH, and Ba(OH)2. Strong bases are all
strong electrolytes that completely ionize in water.

NaOH(s) Water > Na+(ag)+OH(aq)

KOH(s) Water > K+(aq)+OH(aq)

Ba(OH)2(s) Water > Ba2+(ag)+20H(aq)

Weak bases, just like weak acids, are weak electrolytes. Ammonia is a weak base which ionizes
slightly in water.

NH3(ag)+H2O→NH4+(aq)+OH(ag)

The strength of a weak base is also the same as that of a weak acid, it can be seen from the value of
the degree of ionization called Kb, the greater the value of Kb, the stronger the base (Chang, 2003).
CHAPTER III

CLOSING

A. Conclusion

•Acids have a sour taste, can turn blue litmus to red, are corrosive to metals, and can neutralize
bases.

•Bases have a bitter taste, can turn red litmus into blue, and can neutralize bases.

•There are 3 theories about acids and bases, namely the Arrhenius theory, the Bronsted-Lowry
theory, and the Lewis theory. The strength of acids and bases is divided into strong acids and weak
acids, and strong bases and weak bases.

•Strong acids and strong bases are generally strong electrolytes which ionize completely in air.

•Weak acids and weak bases are generally weak electrolytes which are incompletely ionized in
water and their strength can be determined based on their dissociation constant (Ka/Kb).

•pH is usually used to express the levels of a substance.

B.Suggestion

Through this paper, the author provides suggestions to the readers of this paper, namely as follows:

1. This paper is used as material to know and know about the acid-base system, hopefully it can be
used as best as possible.

2. The writing of this paper still needs to be corrected accurately so that the results are more
perfect, so I ask for suggestions and constructive criticism to make this paper more perfect.
BIBLIOGRAPHY

Bitar. 2016. Complete Definition and Kinds of Acid-Base Indicators (www.guru Pendidikan.co.id).
Accessed on November 21, 2020, at 20:30 WIB.

Chang, R. 1998. Chemistry. McGraw-Hills. New York.

Chang, R. 2003. Basic Chemistry of Core Concepts Third Edition Volume 2. Erlangga. Jakarta.

Harjadi, W. 1986. Basic Analytical Chemistry.Gramedia.Jakarta.

Khopkar, S.M. 2010. Basic Concepts of Analytical Chemistry. UI-Press. Jakarta.

Pierre, D.2019.Acid-Base Titration. Undergraduate Journal of Mathematical


Modeling:One+Two.Volume 10.Pages 3-5.

Svehla, G. 1990. Vogel Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. Kalman
Media Library. Jakarta.

Syukri, S. 1999. Basic Chemistry. Bandung Institute of Technology Bandung

Anda mungkin juga menyukai