10/2/1-10
Melalui praktikum, diskusi, Tanya jawab, dan penugasan, peserta didik dapat
menganalisis sifat larutan asam basa, sehingga peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli,
dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C).
g. MateriPembelajaran
Lihat dan baca pada buku tes pelajaran (BTP): Endang susilowati, Tarti Harjani 2013,
Kimia 2. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.
Unggul Sudarmo, Nanik Nitayani, Revisi Kurikulum 2013, Kimia SMA / MA kelas XI
Jakarta: Erlangga
2. Peta Konsep
3. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita
di bawah ini!
Kita sering menemukan rasa asam atau pahit dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, misal
buah-buahan dan air sabun. Ketika kita makan buah-buahan kita merasakan adanya asam
sedangkan ketika kita mandi, dan tanpa sengaja meminum air sabun, kita merasakan adanya
basa yaitu ditandai adanya rasa getir/pahit di lidah. Asam dan basa juga dapat kita jumpai
dalam obat-obatan, produk makanan, pertanian maupun industri. Kehidupan kita sehari-hari
sangat berhubungan dengan asam-basa. Contoh asam adalah jeruk karena mengandung
C6H8O7(asam sitrat), cuka mengandung CH3COOH (asam asetat), sengat lebah mengandung
HCOOH (asam format), aki mobil mengandung H2SO4 (asam sulfat). Contoh basa adalah
Mg(OH)2 (magnesium hidroksida), dan sabun yang mengandung NaOH (natrium hidroksida).
Berdasarkan gambar tersebut, apa kesimpulan kalian tentang asam dan basa?.
2. Kegiatan Belajar
Ayo ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!
Kegiatan Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
Asam secara umum rasanya masam dan bersifat korosif yang dapat merusak logam,
marmer, dan berbagai bahan lain. Sedangkan Basa secara umum rasanya pahit dan licin.
1. Asam menurut Arrhenius
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius, ahli kimia Swedia, menghubungkan sifat asam dengan
adanya ion hidronium (H3O+) bila suatu zat dilarutkan dalam air. Ion H3O+ dapat
disederhanakan menjadi ion H+ (sebagai kependekan ion hidronium). Apabila disederhanakan
menjadi H+ maka molekul air yang membawa H+ dihilangkan. Contoh asam Arrhenius adalah
HCl (asam lambung) yang dilarutkan dalam air.
Asam Lambung
Sumber:www.asamlambungnaik.com
Pada reaksi di atas HCl terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah
satu arah. Asam yang terionisasi sempurna disebut asam kuat. Semua asam kuat merupakan
elektrolit kuat (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
Sedangkan asam yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut asam lemah. Contohnya asam asetat /asam cuka
(CH3COOH) yang dilarutkan dalam air.
ANIMASI TEORI ASAM ARRHENIUS
Karena hanya menghasilkan satu ion hidrogen per molekul maka HCl dan CH 3COOH
merupakan asam monoprotik:
Asam sulfat (H2SO4) disebut asam diprotik karena menghasilkan dua ion hidrogen per
molekul pada dua reaksi terpisah:
Asam yang mampu menghasilkan tiga ion hidrogen disebut asam triprotik, contohnya
adalah H3PO4 (asam fosfat). Ionisasi asam fosfat adalah:
Secara umum semua asam yang menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen
disebut poliprotik.
Basa yang mampu menghasilkan tiga ion hidroksida disebut basa triprotik, contohnya adalah
Al(OH)3.
Secara umum semua basa yang menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida disebut
basa poliprotik.
Air terbentuk dari penggabungan ion hidrogen dan ion hidroksida) Persamaan ion bersih
sama untuk semua reaksi asam-basa Arrhenius, yaitu H+(aq) + OH–(aq) ? H2O(l).
Teori ini tetap digunakan, walaupun jarang. Sama seperti teori-teori lain, teori ini memiliki
beberapa keterbatasan. Sebagai contoh, reaksi fasa gas antara gas amonia dan gas hidrogen
klorida dalam wadah tertutup, berlangsung melalui persamaan reaksi berikut :
Dua gas yang tidak berwarna bercampur, dan kemudian menghasilkan padatan putih
amonium klorida. Ion di dalam persamaan reaksi ini menunjukkan peristiwa yang
sesungguhnya terjadi; HCl memberikan ion H+-nya kepada amonia. Pada dasarnya ini
merupakan hal yang sama seperti yang terjadi pada reaksi HCl dengan NaOH. Sebaliknya,
reaksi yang melibatkan amonia tidak dapat dikelompokkan ke dalam reaksi asam-basa, sebab
reaksi tersebut tidak terjadi di dalam air dan tidak melibatkan ion hidroksida. Oleh karena itu,
untuk menerangkan proses yang terjadi pada amonia, suatu teori asam-basa baru
dikembangkan, yaitu teori asam-basa Bronsted-Lowry.
Yuk Berlatih!!
1. Sejumlah asam dan basa dapat kita temukan sehari hari dapat dilihat pada table
dibawah ini
Pertanyaan:
1. Coba kalian kelompokkan table tersebut di atas mana yang termasuk asam atau
basa!
2. Golongkanlah senyawa senyawa berikut ke dalam asam monoprotik, asam
diprotik, poliprotik, basa monoprotik, atau basa diprotik!
a. HCl
b. H2SO4
c. NaOH
d. Mg(OH)2
e. H3PO4
f. Al(OH)3
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Ingat!
Asam Bronsted-Lowry = donor proton
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton
1. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 J. N. Bronsted ahli kimia yang berasal dari Denmark dan T. M. Lowry
ahli kimia yang berasal dari Inggris menjelaskan konsep asam basa berdasarkan transfer
proton. Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa
sebagai akseptor proton (ion hidrogen).
Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak
menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas. Sebagai contoh adalah reaksi antara
HCl dan NH3:
Pada reaksi asam Basa Bronsted-Lowry, terdapat dua pasangan asam basa. Pasangan
pertama merupakan pasangan antara asam dengan basa konjugasi (spesi yang tersisa
ketika proton dipindahkan dari asam). Pasangan kedua adalah pasangan antara basa
dengan asam konjugasi (akibat dari tambahan proton ke basa). Rumusan kimia pasangan
asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+). Pada reaksi di bawah HCl adalah
asam karena memberikan proton dan NH3 merupakan basa karena menerima proton. Ion
Cl- merupakan basa konjugat dari HCl dan NH4+ merupakan asam konjugat NH3. Reaksi
antara HCl dengan NH3 merupakan contoh Bronsted-Lowry:
Contoh lainnya adalah reaksi antara HCl dengan air. Pada larutan berair, HCl disebut
asam karena mendonorkan proton ke H2O kemudian H2O berubah menjadi ion hidronium
(H3O+) dan HCl menjadi Cl-. Molekul H2O merupakan basa karena menerima ion
H+ (akseptor proton):
Molekul HCl dan ion Cl- merupakan pasangan asam basa konjugasi. Ion Cl- merupakan
basa konjugat dari HCl dan sebaliknya molekul HCl merupakan asam konjugat dari ion Cl-.
Molekul H2O dan ion H3O+ merupakan pasangan asam basa konjugasi. Molekul H 2O
merupakan basa konjugat dari ion H3O+ dan sebaliknya ion H3O+ merupakan asam
konjugat dari H2O ion.
Amonia merupakan sebuah contoh basa Arrhenius karena dapat menghasilkan ion OH-
ketika dilarutkan dalam air. Amonia juga merupakan basa Bronsted-Lowry karena
menerima proton dari H2O. Molekul H2O merupakan asam Bronsted-Lowry karena
menyumbangkan proton ke NH3. Molekul H2O bersifat basa jika bereaksi dengan HCl karena
menerima proton dari HCl. Molekul H2O disebut juga zat amfoter karena sifatnya yang
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Berdasarkan penjelasan diatas maka kita dapat
menyimpulkan bahwa teori Bronsted-Lowry tidak bertentangan dengan teori Arrhenius
tetapi merupakan perluasan dari teori Arrhenius.
Secara umum menurut teori asam basa Bronsted Lowry dalam reaksi berlaku:
Tabel 3. Beberapa contoh asam basa menurut Bronsted-Lowry
Berdasarkan materi yang baru saja kalian pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain atau disebut
donor proton
2. Basa adalah senyawa yang menerima proton dari senyawa lain atau disebut aseptor
proton,
3. H2O atau air bersifat amfoter karena dapat bersifat asam dan basa
Yuk Berlatih!!
1. Tentukan apakah senyawa berikut ini bersifat asam, basa, atau amfiprotik!
a. HSO4-
b. H2SO4
c. SO42-
2. Tentukan asam konjugat dan basa konjugat HSO4- !
3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut!
a. H2CO3(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + HCO3-(aq)
b. H2O(l) + CO32-(aq) OH-(aq) + HCO3-(aq)
c. HNO2(aq) + H2O(l ) H3O+(aq) + NO2-(aq)
d. NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
e. HCO3-(aq) + H2O(l) H2CO3(aq) + OH-(aq)
f. H3PO4(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + H2PO4-
Ingat!
3. Teori Asam Basa Lewis Asam Lewis = akseptor pasangan elektron
Basa Lewis = donor pasangan elektron
Teori Asam Basa Lewis
Teori Bronsted-Lowry hanya terbatas pada reaksi yang melibatkan proton. Di sekitar kita
masih banyak reaksi yang memiliki sifat asam-basa tetapi tidak sesuai dengan teori asam basa
Bronsted-Lowry. Pada tahun 1932 G. N. Lewis ahli kimia dari Amerika mendefinisikan asam
sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan basa adalah zat yang
dapat memberikan sepasang elektron.
Sebagai contoh adalah reaksi antara BF3 dan N(CH3)3:
Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam karena mampu menerima sepasang elektron
sedangkan NH3merupakan basa karena menyumbangkan sepasang elektron.
Contoh lainnya adalah reaksi antara Na 2O dan SO3 yang menghasilkan Na2SO4 tanpa terbentuk
air seperti reaksi di bawah ini:
1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam
pelarut lain
atau pun tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang
mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas.
Contohnya pada pembentukan senyawa komplek. (kalian akan mempelajarinya pada di
universitas jika mengambil jurusan kimia).
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang
mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.
Berdasarkan materi yang baru saja kalian pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron,
2. Sedangkan basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan
elektronnya..
3. Teori asam basa Lewis mampu menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain ataupun
tidak mempunyai pelarut.
Yuk Berlatih!!
1. Apa keunggulan teori asam basa menurut lewis
2. Perhatikan reaksi berikut!
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
Gambarlah struktur lewis dari reaksi tersebut, kemudian jelaskan molekul mana
yang bertindak sebagai asam dan sebagai basa!
3. Berdasarkan teori asam basa Lewis, manakah spesi yang bertindak sebagai asam
dan basa? Jelaskan dengan menggunakan electron Lewis!
a. BF3 + NH3 → BF3 NH3 (diketahui (Ar) B = 5, (Ar) F = 9, (Ar) N = 7)
+ -
b. H + OH → H2O
c. H+ + H2O → H3O+
Apabila kalian telah mampu menjawab pertanyaan di atas, jika telah memahami,
maka kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !
3. pH Meter
Merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur pH larutan dengan
mencelupkan elektroda ke dalam larutan.
pH meter akan mengukur adanya ion
hidrogen yang ditujukkan pada skala pH
meter.
Untuk membuktikannya lakukan percobaan!
Pengujian larutan dengan indikator kertas lakmus
A. Tujuan:
Pengujuan larutan asam basa dengan menggunakan indikator kertas
lakmus.
B. Alat & Bahan:
C. Cara Kerja:
1. Guntinglah masing masing kertas lakmus merah dan biru kira kira 1
cm.
2. Masukkan larutan larutan yang akan diuji ke dalam pelat tetes,
kemudian masukkan sedikit kertas lakmus merah atau biru ke dalam
larutan tersebut, amati dan catat dalam tabel pengamatan
3. Kelompokkanlah larutan larutan yang sudah diuji ke dalam sifat asam,
basa, atau netral. Dan isilah tabel pengamatan
D. Tabel Pengamatan:
`
Pertanyaan
1. Ion apa saja yang membawa sifat asam?
2. Ion apa yang menjadi pembawa sifat basa?
E. Kesimpulan:
Yuk Berlatih
1. Berikut data hasil uji dua jenis air lembah dengan beberapa indikator
Hydrangea
Bunga
KolTerompet
Merah
Bahan alami di atas agar dapat digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam
bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian dalam larutan indikator alami
tersebut ditetesi larutan asam dan basa. Perubahan warna yang terjadi di setiap
indikator alami percobaan.
Untuk lebih memahami konsep indikator alami, mari lakukan kegiatan berikut ini!
A. Tujuan
Membuat indikator asam basa dari kol merah dan mengujinya
D. Pengamatan
Kw = [H+][OH-] = 10-14
Oleh karena [H+][OH-] = 10-14, maka [H+] = 10-7 dan [OH-] = 10-7. pH menyatakan
konsentrasi H+ dalam larutan dan pOH menyatakan konsentrasi ion OH -
dalam larutan. Jadi pH paling tinggi untuk Asam adalah 7. Semakin kecil pH,
konsentrasi ion H+ semakin besar dan asam semakin kuat. Basa semakin kuat
konsentrasi ion OH- semakin banyak berarti pOH semakin kecil dan pH
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil pH konsentrasi ion OH - semakin
kecil dan pOH semakin besar.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
⇓
Asam makin kuat Basa makin kuat
Adapun ionisasi tidak sempurna terjadi pada Asam lemah dan Basa lemah yang
merupakan reaksi kesetimbangan.
[H+] = √ Ka x Ma
Asam Lemah
CH3COOH, HF, HCN α = ¿¿ --
Kekuatan
Asam Basa
Basa Kuat
[OH-] = b X Mb
NaOH, KOH, Ca(OH)2
[OH-] = √ Kb x Mb
Basa Lemah
NH4OH
α = ¿¿
Perhitungan pH:
pH = -log[H+] → pH asam
pOH = -log[OH-] →pH Basa
pH = 14 – pOH
Yuk Berlatih
REFLEKSI
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami pengertian asam basa
menurut teori Arrhenius ?
2. Apakah kalian telah memahami pengertian asam basa
menurut teori Bronsted Lowry ?
3. Dapatkah kalian dapat membedakan teori Bronsted
Lowry dan teori Lewis?
4. Dapatkah kalian mengidentifikasi perubahan warna
asam basa menggunakan indikator?
5 Dapatkah kalian meperkiran harga pH berdasarkan
trayek perubahan warna dari berbagai indikator?
6 Dapatkah kalian memperkirakan kekuatan asam basa
berdasarkan harga Ka/Kb?
7 Apakah kalian dapat menghitung harga pH asam basa
jika diketahui konsentrasinya?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjutkan langkah berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Larutan Asam Basadalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
H2SO4
KOH
CH3 COOH
HCl
NaOH
NH3