Anda di halaman 1dari 30

KIM-3.10/4.

10/2/1-10

KONSEP ASAM BASA


1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : KIMIA XI (Peminatan)
b. Semester : Genap
c. Kompetensi Dasar :

3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan


kesetimbangan pengionannya dalam larutan

4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak


dari bahan alam melalui percobaan

Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan

d. Materi Pokok: Konsep Asam Basa


e. Alokasi Waktu: 12 jp
f. Tujuan Pembelajaran:

Melalui praktikum, diskusi, Tanya jawab, dan penugasan, peserta didik dapat
menganalisis sifat larutan asam basa, sehingga peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli,
dan bertanggung jawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C).

g. MateriPembelajaran
Lihat dan baca pada buku tes pelajaran (BTP): Endang susilowati, Tarti Harjani 2013,
Kimia 2. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.
Unggul Sudarmo, Nanik Nitayani, Revisi Kurikulum 2013, Kimia SMA / MA kelas XI
Jakarta: Erlangga
2. Peta Konsep

3. Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita
di bawah ini!

Kita sering menemukan rasa asam atau pahit dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, misal
buah-buahan dan air sabun. Ketika kita makan buah-buahan kita merasakan adanya asam
sedangkan ketika kita mandi, dan tanpa sengaja meminum air sabun, kita merasakan adanya
basa yaitu ditandai adanya rasa getir/pahit di lidah. Asam dan basa juga dapat kita jumpai
dalam obat-obatan, produk makanan, pertanian maupun industri. Kehidupan kita sehari-hari
sangat berhubungan dengan asam-basa. Contoh asam adalah jeruk karena mengandung
C6H8O7(asam sitrat), cuka mengandung CH3COOH (asam asetat), sengat lebah mengandung
HCOOH (asam format), aki mobil mengandung H2SO4 (asam sulfat). Contoh basa adalah
Mg(OH)2 (magnesium hidroksida), dan sabun yang mengandung NaOH (natrium hidroksida).

Perhatikan gambar berikut ini!

Berdasarkan gambar tersebut, apa kesimpulan kalian tentang asam dan basa?.

Untuk dapat menyelasaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan


belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini
B. Kegiatan Inti
1. Petunjuk Umum UKB
1. Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Endang Susilowati,Tarti
Harjani. 2013. Kimia 1. Solo : PT Wangsa Jatra Lestari.
2. Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
3. Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
4. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjutmelalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1kalian boleh sendiri atau mengajak teman
lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar kalian dapat belajar ke
UKB berikutnya.

2. Kegiatan Belajar

Ayo ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi !!!

Kegiatan Belajar 1

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !

A. Perkembangan Konsep Asam dan Basa

1. Teori Asam Basa Arrhenius

Asam secara umum rasanya masam dan bersifat korosif yang dapat merusak logam,
marmer, dan berbagai bahan lain. Sedangkan Basa secara umum rasanya pahit dan licin. 
 
1. Asam menurut Arrhenius
Pada tahun 1884 Svante Arrhenius, ahli kimia Swedia, menghubungkan sifat asam dengan
adanya ion hidronium (H3O+) bila suatu zat dilarutkan dalam air. Ion H3O+ dapat
disederhanakan menjadi ion H+ (sebagai kependekan ion hidronium). Apabila disederhanakan
menjadi H+ maka molekul air yang membawa H+ dihilangkan. Contoh asam Arrhenius adalah
HCl (asam lambung) yang dilarutkan dalam air.

 
 
Asam Lambung
Sumber:www.asamlambungnaik.com

Pada reaksi di atas HCl terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah
satu arah. Asam yang terionisasi sempurna disebut asam kuat. Semua asam kuat merupakan
elektrolit kuat (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
Sedangkan asam yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut asam lemah. Contohnya asam asetat /asam cuka
(CH3COOH) yang dilarutkan dalam air.

 
 
ANIMASI TEORI ASAM ARRHENIUS
 
Karena hanya menghasilkan satu ion hidrogen per molekul maka HCl dan CH 3COOH
merupakan asam monoprotik:

Asam sulfat (H2SO4) disebut asam diprotik karena menghasilkan dua ion hidrogen per
molekul pada dua reaksi terpisah:

Asam yang mampu menghasilkan tiga ion hidrogen disebut asam triprotik, contohnya
adalah H3PO4 (asam fosfat). Ionisasi asam fosfat adalah:

 
 
 
Secara umum semua asam yang menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen
disebut poliprotik.

Tabel 1. Reaksi Ionisasi berbagai larutan asam dalam air


2. Basa menurut Arrhenius
Kafein pada kopi merupakan basa dan semua basa memiliki rasa pahit. Basa umumnya
bersifat kaustik (licin seperti sabun) dan merupakan senyawa yang bila dilarutkan di dalam air
akan menghasilkan ion OH-. Sebagai contoh adalah NaOH (natrium hidroksida) dan
Ba(OH)2 (barium hidroksida) yang dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida dan barium
hidroksida merupakan basa kuat karena terionisasi sempurna di dalam air:
 

Sabun sebagai contoh basa


Sumber:www.wisegeek.com
Selain basa kuat ada pula basa lemah, contohnya adalah NH3 yang dilarutkan di dalam air.
Amonia akan terionisasi sebagian menjadi ion NH 4+ dan ion OH-. Reaksi tersebut merupakan
kesetimbangan ditandai dengan panah dua arah.

NH3 dilarutkan dalam air


Karena hanya menghasilkan satu ion hidroksida (OH-) per molekul maka NaOH dan
NH3 merupakan basa monoprotik:
 
Asam sulfat (Mg(OH)2) disebut asam diprotik karena menghasilkan dua ion hidroksida per
molekul:

 
Basa yang mampu menghasilkan tiga ion hidroksida disebut basa triprotik, contohnya adalah
Al(OH)3.

 
Secara umum semua basa yang menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida disebut
basa poliprotik. 

Arrhenius juga mengelompokkan reaksi antara asam dan basa sebagai reaksi netralisasi,


sebab jika kita mencampurkan suatu larutan asam dengan suatu larutan basa, kita akan
mendapatkan larutan netral yang terdiri atas air dan garam.
 

Air terbentuk dari penggabungan ion hidrogen dan ion hidroksida) Persamaan ion bersih
sama untuk semua reaksi asam-basa Arrhenius, yaitu H+(aq) + OH–(aq) ? H2O(l).
Teori ini tetap digunakan, walaupun jarang. Sama seperti teori-teori lain, teori ini memiliki
beberapa keterbatasan. Sebagai contoh, reaksi fasa gas antara gas amonia dan gas hidrogen
klorida dalam wadah tertutup, berlangsung melalui persamaan reaksi berikut :

Dua gas yang tidak berwarna bercampur, dan kemudian menghasilkan padatan putih
amonium klorida. Ion di dalam persamaan reaksi ini menunjukkan peristiwa yang
sesungguhnya terjadi; HCl memberikan ion H+-nya kepada amonia. Pada dasarnya ini
merupakan hal yang sama seperti yang terjadi pada reaksi HCl dengan NaOH. Sebaliknya,
reaksi yang melibatkan amonia tidak dapat dikelompokkan ke dalam reaksi asam-basa, sebab
reaksi tersebut tidak terjadi di dalam air dan tidak melibatkan ion hidroksida. Oleh karena itu,
untuk menerangkan proses yang terjadi pada amonia, suatu teori asam-basa baru
dikembangkan, yaitu teori asam-basa Bronsted-Lowry.
Yuk Berlatih!!
1. Sejumlah asam dan basa dapat kita temukan sehari hari dapat dilihat pada table
dibawah ini
Pertanyaan:
1. Coba kalian kelompokkan table tersebut di atas mana yang termasuk asam atau
basa!
2. Golongkanlah senyawa senyawa berikut ke dalam asam monoprotik, asam
diprotik, poliprotik, basa monoprotik, atau basa diprotik!
a. HCl
b. H2SO4
c. NaOH
d. Mg(OH)2
e. H3PO4
f. Al(OH)3
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry 
Ingat!
Asam Bronsted-Lowry = donor proton
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton
1. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 J. N. Bronsted ahli kimia yang berasal dari Denmark dan T. M. Lowry
ahli kimia yang berasal dari Inggris menjelaskan konsep asam basa berdasarkan transfer
proton. Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa
sebagai akseptor proton (ion hidrogen).

Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak
menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas. Sebagai contoh adalah reaksi antara
HCl dan NH3:

Pada reaksi asam Basa Bronsted-Lowry, terdapat dua pasangan asam basa. Pasangan
pertama merupakan pasangan antara asam dengan basa konjugasi (spesi yang tersisa
ketika proton dipindahkan dari asam). Pasangan kedua adalah pasangan antara basa
dengan asam konjugasi (akibat dari tambahan proton ke basa). Rumusan kimia pasangan
asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+). Pada reaksi di bawah HCl adalah
asam karena memberikan proton dan NH3 merupakan basa karena menerima proton. Ion
Cl- merupakan basa konjugat dari HCl dan NH4+ merupakan asam konjugat NH3. Reaksi
antara HCl dengan NH3 merupakan contoh Bronsted-Lowry:

Contoh lainnya adalah reaksi antara HCl dengan air. Pada larutan berair, HCl disebut
asam karena mendonorkan proton ke H2O kemudian H2O berubah menjadi ion hidronium
(H3O+) dan HCl menjadi Cl-. Molekul H2O merupakan basa karena menerima ion
H+ (akseptor proton):
 
Molekul HCl dan ion Cl- merupakan pasangan asam basa konjugasi. Ion Cl- merupakan
basa konjugat dari HCl dan sebaliknya molekul HCl merupakan asam konjugat dari ion Cl-.
Molekul H2O dan ion H3O+ merupakan pasangan asam basa konjugasi. Molekul H 2O
merupakan basa konjugat dari ion H3O+ dan sebaliknya ion H3O+ merupakan asam
konjugat dari H2O ion.
 
Amonia merupakan sebuah contoh basa Arrhenius karena dapat menghasilkan ion OH-
ketika dilarutkan dalam air. Amonia juga merupakan basa Bronsted-Lowry karena
menerima proton dari H2O. Molekul H2O merupakan asam Bronsted-Lowry karena
menyumbangkan proton ke NH3. Molekul H2O bersifat basa jika bereaksi dengan HCl karena
menerima proton dari HCl. Molekul H2O disebut juga zat amfoter karena sifatnya yang
dapat bertindak sebagai asam dan basa. Berdasarkan penjelasan diatas maka kita dapat
menyimpulkan bahwa teori Bronsted-Lowry tidak bertentangan dengan teori Arrhenius
tetapi merupakan perluasan dari teori Arrhenius.
Secara umum menurut teori asam basa Bronsted Lowry dalam reaksi berlaku:

 
  

 
Tabel 3. Beberapa contoh asam basa menurut Bronsted-Lowry
Berdasarkan materi yang baru saja kalian pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton kepada senyawa lain atau disebut
donor proton
2. Basa adalah senyawa yang menerima proton dari senyawa lain atau disebut aseptor
proton,
3. H2O atau air bersifat amfoter karena dapat bersifat asam dan basa

Yuk Berlatih!!
1. Tentukan apakah senyawa berikut ini bersifat asam, basa, atau amfiprotik!
a. HSO4-
b. H2SO4
c. SO42-
2. Tentukan asam konjugat dan basa konjugat HSO4- !
3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut!
a. H2CO3(aq) + CN-(aq) HCN(aq) + HCO3-(aq)
b. H2O(l) + CO32-(aq) OH-(aq) + HCO3-(aq)
c. HNO2(aq) + H2O(l ) H3O+(aq) + NO2-(aq)
d. NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
e. HCO3-(aq) + H2O(l) H2CO3(aq) + OH-(aq)
f. H3PO4(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + H2PO4-
Ingat!
3. Teori Asam Basa Lewis Asam Lewis = akseptor pasangan elektron
Basa Lewis = donor pasangan elektron
Teori Asam Basa Lewis
Teori Bronsted-Lowry hanya terbatas pada reaksi yang melibatkan proton. Di sekitar kita
masih banyak reaksi yang memiliki sifat asam-basa tetapi tidak sesuai dengan teori asam basa
Bronsted-Lowry. Pada tahun 1932 G. N. Lewis ahli kimia dari Amerika mendefinisikan asam
sebagai suatu zat yang dapat menerima sepasang elektron, dan basa adalah zat yang
dapat memberikan sepasang elektron.
 
Sebagai contoh adalah reaksi antara BF3 dan N(CH3)3:

Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam karena mampu menerima sepasang elektron
sedangkan NH3merupakan basa karena menyumbangkan sepasang elektron.

Berdasarkan contoh reaksi asam basa ini, Lewis menyatakan bahwa:

Contoh lainnya adalah reaksi antara Na 2O dan SO3 yang menghasilkan Na2SO4 tanpa terbentuk
air seperti reaksi di bawah ini:

Reaksi di atas menggambarkan keterbatasan teori Bronsted-Lowry yaitu proton tidak


diikutsertakan (tidak ada H+). Basa lewis dari reaksi di atas adalah ion oksida sedangkan sulfur
trioksida adalah asam Lewis.
Keunggulan asam basa Lewis
Beberapa keunggulan asam basa Lewis yaitu sebagai berikut.

1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam
pelarut lain 
atau pun tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang
mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas.
Contohnya pada pembentukan senyawa komplek. (kalian akan mempelajarinya pada di
universitas jika mengambil jurusan kimia).
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang
mengandung atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.  

Berdasarkan materi yang baru saja kalian pelajari, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima pasangan elektron,
2. Sedangkan basa adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan
elektronnya..
3. Teori asam basa Lewis mampu menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut lain ataupun
tidak mempunyai pelarut.
Yuk Berlatih!!
1. Apa keunggulan teori asam basa menurut lewis
2. Perhatikan reaksi berikut!
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
Gambarlah struktur lewis dari reaksi tersebut, kemudian jelaskan molekul mana
yang bertindak sebagai asam dan sebagai basa!

3. Berdasarkan teori asam basa Lewis, manakah spesi yang bertindak sebagai asam
dan basa? Jelaskan dengan menggunakan electron Lewis!
a. BF3 + NH3 → BF3 NH3 (diketahui (Ar) B = 5, (Ar) F = 9, (Ar) N = 7)
+ -
b. H + OH → H2O
c. H+ + H2O → H3O+

Apabila kalian telah mampu menjawab pertanyaan di atas, jika telah memahami,
maka kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar 2

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !

B. Indikator Asam dan Basa


Perhatikan bahan –
bahan alami disamping!
Apakah bahan - bahan
tersebut dapat digunakan
untuk mengidentifikasi
asam dan basa? Bagaimana cara mengidentifikasinya?
Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan sifat basa dengan zat
penunjuk yang disebut indikator. Indikator adalah zat yang dapat digunakan untuk
menunjukan sifat suatu zat melalui perubahan warnya yang khas. Indikator yang
biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indicator yang keduanya
termasuk dalam Indikator tunggal, indikator universal, dan pH meter.
1. Indikator tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa
tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH, yang termasuk indikator
tunggal adalah lakmus merah, lakmus biru, fenolftalein, metil merah, metil
jingga, dan bromtimol biru.

Kertas lakmus/ Warna dalam larutan


Trayek pH
larutan indikator Asam Basa
Lakmus biru Merah Biru 0-7
Lakmus merah Merah Biru 7 – 14
fenolftalein Tak berwarna Merah muda 8,3 – 10
Metil jingga Merah Kuning 2,9 – 4,0
Metil merah Merah Kuning 4,2 – 6,3
Bromtimol Biru Kuning Biru 6,0 – 7,6
2. Indikator Universal
Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan
mengetahui harga pH dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam
bentuk kertas maupun cairan. Cara kerja indikator ini dengan mencocokan
perubahan warna kertas indikator pada tabel warna indikator universal.
Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut.

pH Warna Indikator Universal pH Warna Indikator Universal


1 Merah 8 Merah
2 Merah lebih muda 9 Merah lebih mudah
3 Merah muda 10 Merah muda
4 Merah jingga 11 Merah jingga
5 Jingga 12 Jingga
6 Kuning 13 Kuning
7 Hijau 14 Hijau

3. pH Meter
Merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur pH larutan dengan
mencelupkan elektroda ke dalam larutan.
pH meter akan mengukur adanya ion
hidrogen yang ditujukkan pada skala pH
meter.
Untuk membuktikannya lakukan percobaan!
Pengujian larutan dengan indikator kertas lakmus
A. Tujuan:
Pengujuan larutan asam basa dengan menggunakan indikator kertas
lakmus.
B. Alat & Bahan:

- Pelat tetes - Air jeruk


- Pipet tetes - Air sumur
- Kertas lakmus merah & biru - Larutan gula
- Larutan amonia - Larutan cuka
- Air kapur - Larutan garam
- Air sabun - Larutan NaOH
- Larutan H2SO4 - Larutan HCl

C. Cara Kerja:
1. Guntinglah masing masing kertas lakmus merah dan biru kira kira 1
cm.
2. Masukkan larutan larutan yang akan diuji ke dalam pelat tetes,
kemudian masukkan sedikit kertas lakmus merah atau biru ke dalam
larutan tersebut, amati dan catat dalam tabel pengamatan
3. Kelompokkanlah larutan larutan yang sudah diuji ke dalam sifat asam,
basa, atau netral. Dan isilah tabel pengamatan
D. Tabel Pengamatan:
`

N Perubahan Warna Sifat Larutan


Bahan/Larutan
o Lakmus Merah Lakmus Biru Asam Basa Netral
1 Larutan Amonia
2 Air Kapur
3 Air Sabun
4 Air Sumur
5 Air Jeruk
6 Larutan Gula
7 Larutan Garam
8 Larutan HCl
9 Larutan Cuka
10 Larutan NaOH
11 Larutan H2SO4

Pertanyaan
1. Ion apa saja yang membawa sifat asam?
2. Ion apa yang menjadi pembawa sifat basa?

3. Sebutkan sifat sifat asam dan basa!

4. Tuliskan reaksi ionisasi dari


a. HCl
b. NaOH
c. NaCl
d. H2SO4
e. NH4OH
f. CH3COOH

E. Kesimpulan:
Yuk Berlatih

Analisis pH berdasarkan data percobaan

Selesaikan permasalahan berikut bersama teman sekelompok kalian!

1. Berikut data hasil uji dua jenis air lembah dengan beberapa indikator

Air Limbah Air Limbah


Indikator Trayek pH Perubahan Warna
A B
Lakmus 4,5 – 8,3 Merah – biru Biru Merah
Metil Merah 4,2 – 6,2 Merah – Kuning Kuning Merah
Brotimul Biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru Biru Kuning
Fenolftalein 8,3 – 10,0 Tak Berwarna – Merah Merah Tak Berwarna

Tentukan Harga pH air limbah A dan air limbah B


4. Indikator Alami
Di alam banyak ditemukan indikator asam basa yang berasal dari tumbuh
tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan antara lain mahkota bunga,
daun, dan akar. Berikut bahan bahan alami untuk indikator asam dan basa

Hydrangea
Bunga
KolTerompet
Merah

Bahan alami di atas agar dapat digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam
bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian dalam larutan indikator alami
tersebut ditetesi larutan asam dan basa. Perubahan warna yang terjadi di setiap
indikator alami percobaan.
Untuk lebih memahami konsep indikator alami, mari lakukan kegiatan berikut ini!

Pembuatan Indikator Alami

A. Tujuan
Membuat indikator asam basa dari kol merah dan mengujinya

B. Alat dan Bahan


- Pisau - air
- Panci - air jeruk
- Saringan - air sabun
- Botol
- Tabung reaksi
- Kol merah
C. Cara kerja
1. Iris kol merah menjadi bagian bagian yang kecil
2. Masukkan potongan potongan kol merah ke dalam panci yang berisi air
3. Rebus sampai mendidih
4. Aduk campuran tersebut dan biarkan sampai dingin
5. Saring campuran tersebut ke dalam botol
6. Siapkan 3 buah tabung reaksi
7. Tuangkan larutan dalam botol ke dalam tabung reaksi masing masing 5ml
8. Teteskan air ke dalam tabung reaksi 1, air jeruk ke dalam tabung reaksi 2, dan
air sabun ke dalam tabung reaksi 3
9. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika larutan berubah merah
muda, berarti zat yang di teteskan mengandung asam. Jika larutan berubah
menjadi hijau berarti zat yang di teteskan mengandung basa.

D. Pengamatan

Tabung Reaksi Perubahan Warna


1. Air
2. Air Jeruk
3. Air Sabun
E. Pertanyaan
1. Bagaimana jika kedalam larutan indikator dari kol tersebut ditetesi
a. H2SO4
b. NaOH
Jelaskan Alasan Kalian!
2. Bahan minuman apakah yang mengandum asam?
Apabila kalian sudah mampu mengerjakan kegiatan belajar 2 ini, maka kalian
bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 3 ini

C. pH asam lemah-basa lemah dan pH asam kuat-basa kuat


1. Kekuatan asam dan basa
Berdasarkan banyak ion yang dihasilkan pada ionisasi asam dan basa,
kekuatan asam dan basa dikelompokkan menjadi asam kuat, asam lemah,
basa kuat, basa lemah. Bagaimana cara kalian untuk mengetahui asam dan
basa tersebut?
Dalam kesetimbangan air mengalami ionisasi menjadi ion ion penysunnya.
Reaksi: H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Sehingga air disebut elektrolit. Tetapan kesetimbanganya disebut tetapan
kesetimbangan air(Kw)

Kw = [H+][OH-] = 10-14
Oleh karena [H+][OH-] = 10-14, maka [H+] = 10-7 dan [OH-] = 10-7. pH menyatakan
konsentrasi H+ dalam larutan dan pOH menyatakan konsentrasi ion OH -
dalam larutan. Jadi pH paling tinggi untuk Asam adalah 7. Semakin kecil pH,
konsentrasi ion H+ semakin besar dan asam semakin kuat. Basa semakin kuat
konsentrasi ion OH- semakin banyak berarti pOH semakin kecil dan pH
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil pH konsentrasi ion OH - semakin
kecil dan pOH semakin besar.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14


Asam makin kuat Basa makin kuat

Sehingga dapat disimpulkan sebagai


Netral berikut:

Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH-] atau pH = 7

Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH-] atau pH < 7

Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH-] atau pH > 7


Larutan asam dan basa merupakan elektrolit artinya dapat menghantarkan
arus listrik. Daya hantar ini bergantung pada konsentrasi ion ion nya yang diukur
dengan derajat ionisasi (α)

Besarnya α dirumuskan dengan: α=


Jumlah mol zat terurai
Harga α antara 0 sampai 1. Jika α = 1, Jumlah
berartimol zat awal
larutan terionisasi sempurna,
jika 1 < α < 0 larutan terionisasi sebagian. Larutan yang mengalami ionisasi
sempurna berasal dari Asam kuat dan Basa kuat yang merupakan reaksi
berkesudahan.

Contoh: HCl(aq) → H+(aq) + CL-(aq)


NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)

Adapun ionisasi tidak sempurna terjadi pada Asam lemah dan Basa lemah yang
merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh: CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)


NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)

Kekuatan asam basa menyatakan banyaknya konsentrasi H+ atau OH- di dalam


larutan dan dapat dihitung sebagai berikut:
Asam Kuat
[H+] = a X Ma
H2SO4, HCl, HNO3

[H+] = √ Ka x Ma
Asam Lemah
CH3COOH, HF, HCN α = ¿¿ --
Kekuatan
Asam Basa

Basa Kuat
[OH-] = b X Mb
NaOH, KOH, Ca(OH)2

[OH-] = √ Kb x Mb
Basa Lemah
NH4OH
α = ¿¿

Perhitungan pH:

pH = -log[H+] → pH asam
pOH = -log[OH-] →pH Basa
pH = 14 – pOH
Yuk Berlatih

1. Tentukan harga pH larutan H2SO4 0,1M!


2. Hitunglah pH yang terdapat dalam 3,4gram NH3 (Mr = 17) bila zat tersebut
dilarutkan dalam 400 ml air (Kb NH4OH = 1,8 X 10-15)
3. Hitung konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam:
a. Larutan H2SO4 0,1M
b. 100mL larutan Ba(OH)2 5 X 10-4 M
c. Larutan HBrO 0,1M (Ka = 4 X 10-9)
d. Larutan NH3 0,1M (Kb = 10-5)
4. Tentukan harga pH larutan 0,01 mol CH3COOH pada 100mL larutan (Ka = 10-5)
5. HCOOH dimasukkan dalam air hingga [H+] dalam larutan 6 X 10-2 M jika Ka
HCOOH = 1,8 X 10-4 tentukan:
a. Massa HCOOH dalam larutan (volume larutan 50mL)
b. Derajat ionisasi (α) HCOOH
6. Diketahui nilai Ka beberapa asam adalah sebagai berikut:

Asam HBrO HIO3 HF C6H5COOH HClO2


Nilai Ka 2,3 X 10-9 1,6 X 10-1 6,8 X 10-4 6,3 X 10-5 1,1 X 10-2
Tentukan:
a. Asam yang paling kuat dan paling lemah
b. Urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat
C. Penutupan
Bagaimana kalian sekarang?
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 3.10/4.10/2/1.10,
berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian
pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel
berikut.

REFLEKSI

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami pengertian asam basa
menurut teori Arrhenius ?
2. Apakah kalian telah memahami pengertian asam basa
menurut teori Bronsted Lowry ?
3. Dapatkah kalian dapat membedakan teori Bronsted
Lowry dan teori Lewis?
4. Dapatkah kalian mengidentifikasi perubahan warna
asam basa menggunakan indikator?
5 Dapatkah kalian meperkiran harga pH berdasarkan
trayek perubahan warna dari berbagai indikator?
6 Dapatkah kalian memperkirakan kekuatan asam basa
berdasarkan harga Ka/Kb?
7 Apakah kalian dapat menghitung harga pH asam basa
jika diketahui konsentrasinya?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar
yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjutkan langkah berikut.

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Larutan Asam Basadalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Sedih Bingung Senang % Penguasaan

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi Larutan Asam Basa,


lanjutkan kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!

Yuk Cek Penguasaanmu terhadap Materi Larutan Asam Basa!


Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi Larutan Asam Basa, maka
kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian masing-masing.

Diketahui beberapa larutan:

H2SO4
KOH
CH3 COOH
HCl
NaOH
NH3

a. Manakah yang Larutan Asam lemah dan Basa Kuat?


b. Manakah yang Asam kuat dan Basa lemah?
Setelah menyelesaikan soal latihan diatas dan mengikuti kegiatan belajar UKB
3.10/4.10/2/1.10, bagaimana penyelesaian permasalahan padaawal pembelajaran tadi?
Silahkan kalian berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian tuliskan
penyelesaiannya di buku kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian akhir dari UKB materi Larutan Asam Basa, mintalah tes formatif kepada
Guru kalian sebelum belajar keUKB berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai