Anda di halaman 1dari 7

KEMISKINAN DI DAERAH GUNUNG

KIDUL

Kata Pengantar
Kemiskinan adalah masalah sosial yang sulit di
selesaikan.Semua Negara menghadapi permasalahan
kemiskinan,tak terkecuali Indonesia.Pemerintah Indonesia
sudah menyerahkan segala upaya untuk menghadapi
kemiskinan.Tetapi tetap saja masih ada suatu daerah
mengalami kemiskinan di Indonesia.Oleh karena itu kami
tertarik untuk membahas lebih lanjut faktor kemiskinan di
suatu daerah Indonesia dan upaya-upaya untuk
menyelesaikannya.
Daftar Isi

A.Tujuan...............................................................................................4
B.Masalah Kemiskinan.........................................................................5
C.Faktor................................................................................................7
D.Penyelesaian......................................................................................8
E.Kesimpulan........................................................................................8

2
A.Tujuan
1.Mengetahui masalah akibat kemiskinan
2.Mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan
3.Mengetahui cara mengatasi kemiskinan

3
B.Masalah Kemiskinan
Mbah Adi dan Potret Kemiskinan di Gunungkidul

Mbah Adi, 65, hidup miskin dan tinggal sebatang kara di lereng bukit di sebuah dusun
di Gunungkidul, DI Yogyakarta, jadi potret kemiskinan di DIY

Gunungkidul - Mbah Adi, 65 tahun, demikian dia biasa disapa. Hidup miskin dan
sebatang kara di lereng bukit di Dusun Ketela, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari,
Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Mbah Adi salah satu ribuan warga miskin di Gunungkidul. Rumahnya jauh dari
permukiman warga lain. Dia tinggal seorang diri di sana. Kesehariannya, Mbah Adi
mengumpulkan daun kelapa yang ada di sekitar rumahnya. Daun kelapa itu dikeringkan dan
diambil lidinya. Lalu lidi diikat menjadi sapu lidi dan dia jual ke pasar.

Hasil penjualan sapu lidi yang tidak seberapa itu, dia gunakan untuk menyambung
hidup sehari-hari. Sekedar untuk membeli beras seadanya.

4
Kehidupan Mbah Adi ini mengetuk hati Kolonel Inf Tugiman. Di tengah
kesibukannya sebagai dosen di Fakultas Hukum, Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat,
Tugiman meluangkan waktu pulang kampung di Gunungkidul. Lalu menyambangi rumah
Mbah Adi sebuah gubug reyot dan berlantai tanah. 

Tugiman merasa kagum dengan semangat hidup Mbah Adi. Tapi, juga prihatin
dengan kemiskinan yang mendera Mbah Adi. "Saya salut dengan sosok Mbah Adi yang
inspiratif. Dengan segala keterbatasan namun tetap memiliki semangat hidup yang luar
biasa," kata Tugiman, Jumat 30 Agustus 2019.

Pria kelahiran Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul ini mengatakan, Mbah


Adi merupakan potret kemiskinan di Gunungkidul. "Pasti masih banyak Mbah Adi yang lain
di luar sana dalam keterbatasan namun tetap punya semangat hidup yang tinggi," ujar Kabid
Organisasi KONI Jawa Barat ini.
Pria yang disebut sebagai salah satu kandidat Bupati Gunungkidul ini mengajak
semua pihak membantu meringankan beban warga miskin. "Ini menjadi tanggung jawab
bersama, meringankan beban warga miskin syukur mengentaskan mereka dari kesulitan
ekonomi," kata Tugiman.
Mbah Adi mengatakan, sudah lama hidup sendirian di rumah yang berada di lereng
bukit di perbatasan Kecamatan Nglipar dan Gedangsari ini. Dua anaknya merantau ke Jakarta
dan jarang pulang.
"Tiap hari mengumpulkan daun kelapa dijadikan sapu lidi dan menjualnya. Untuk beli
beras," kata Mbah Adi. Untuk menjual sapu lidi juga butuh perjuangan ekstra, terlebih di
usianya yang semakin menua. Rumahnya di lereng bukit, praktis akses jalannya susah dilalui.
Mbah Adi berjalan di antara jalan terjal itu.
Kepala Dusun Ketela, Slamet, mengatakan warga desanya banyak yang dikategorikan
miskin. "Mbah Adi hanya satu dari sekian warga dusun yang miskin. Bantuan dari Pak
Tugiman sangat membantu meringankan beban mereka," kata Slamet.
Kol Inf Tugiman yang tercatat sebagai doktor Hukum Tatanegara Universitas
Padjajaransaat mengunjungi Mbah Adi memberi bantuan sembako serta tempat tidur. Dia
berharap semua pihak ikut peduli kepada mereka yang belum beruntung secara ekonomi.
Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah miskin di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta(DI Yogyakarta) dengan tingkat kemiskinan 17,12 persen. Angka yang jauh di
atas angka kemiskinan nasional yang 9,41 persen.

5
Bahkan tiga kecamatan di Gunungkidul merupakan kecamatan termiskin di DIY
yakni Kecamatan Saptosari, Tanjungsari dan Gedangsari. Ketiga kecamatan itu tingkat
kemiskinanya di atas 60 persen.

C.Faktor Penyebab Kemiskinan


1.Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga menjadi penyebab kemiskinan.Karena lingkungan yang


tidak mendukung seperti tanah yang tandus menyebabkan orang susah untuk bercocok tanam
dan juga tidak bisa untuk beternak karena sulitnya untuk mencari sumber mata air bagi
hewan dan kebutuhan hidup sehari-hari.juga jalan yang terjal menbuat akses pergi
kemananapun terbatas karena jalan yang susah dilewati.Dan daerah ini juga jauh perkotaan
membuat daerah ini sedikit terisolasi

2.Faktor Pendidikan

Karena jauh dari kota membuat fasilitas pendidikan juga kurang memadai.Dan rata-
rata di daerah ini fasilitas pendidikan rendah.Membuat orang tidak dibekali pendidikan yang
cukup memadai.Pendidikan rendah juga mebuat orang tidak bisa berfikir kreatif.

3.Faktor Ekonomi Rendah

Ekonomi yang rendah membuat kemiskinan semakin meningkat.Dan berdasarkan


berita di atas bahwa kehidupannya hanya bergantung berjualan sapu lidi yang upahnya tidak
seberapa membuat ekonomi rendah.

4.Faktor Usia

Faktor usia juga menjadi penyebab kemiskinan.Karena semakin tua usianya,membuat


seseorang tidak bisa bekerja lebih produktif lagi seperti saat dia muda.Dan jika semakin tua
juga mudah terkena penyakit dan menghambat pekerjaan.

6
D.Penyelesaian masalah kemiskinan
A.Jangka Pendek

Untuk menyelesaikan masalah ini secara cepat atau untuk jangka pendek yaitu
dengan cara meberikan sebuah bantuan berupa donasi,sembako,dan bantuan lainnya.Juga
memberikan kesadaran kepada warga sekitar untuk saling peduli dan saling mebantu satu
sama lain.Jika sudah ada kesadaran seperti ini untuk mengatasi masalah ini akan jauh lebih
mudah.

B.Jangka Panjang

Kemiskinan mungkin akan selalu meningkat,tetapi kita juga bisa mencegah


kemiskinan dengan mempersiapkan rencana jangka panjang untuk mengatasi ini.Cara jangka
panjang ini bisa dilakukan dengan membekali daerah-daerah yang terpencil sebuah
keterampilan untuk bisa mengolah apa yang ada disekitar lingkungannya,sehingga warga
bisa lebih kreatif lagi.juga mebangun jalan beraspalagar akses untuk pergi lebih
mudah.Pemerintah juga memfatilisasi warga-warga yanng tidak mampu dengan adanya BPJS
dan PKH.

E.Kesimpulan
Kemiskinan merupakan masalah besar bagi Indonesia,bahkan Idonesia termasuk
Negara yang miskin.Kemiskinan bahkan selalu meningkat dan banyak orang menjadi korban
kemiskinan.Tetapi bukan berarti kita tidak bisa mencegah kemiskinan untuk tidak
meningkat.Karena Pemerintah Idonesia juga sudah mengupayakan segala cara untuk
mengatasi kemiskinan.Kita juga bisa mencegah kemiskinan dengan kesadaran diri untuk
saling peduli dan membantu kepada sesama.Kita juga bisa meberikan pedidikan keterampilan
bagi orang yang mebutuhkan.Kemiskinan bisa diatasi dengan kerjasama yang baik antara kita
dengan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai