Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENTASAN

KEMISKINAN (STUDI DI DISTRIK KUARI KABUPATEN TOLIKARA PROVINSI


PAPUA

Yunier Liwiya
Masje Silija Pangkey
Gustaf Budi Tampi

ABSTRACT: Research Objectives To know the implementation of local government policies in poverty
alleviation, in the District of Tolikara District of Papua Province
Methods in this study using qualitative research methods To find ganbaran about the survival of the poor
in Kuari District. the qualitative analysis technique used is the analyst of intractive model. Technique of
collecting data in this research is done by observation (observation), depth interview and documentation
study
The results show that the implementation of local government can not run well if the policy standards and
targets are vague and unmeasurable, in the implementation of the district government tolikara kuari district.
people who are not yet aware of the importance of education and health, the problem of poverty seen from
the perspective of food is a problem of food insecurity due to low purchasing power, uneven food availability,
high dependence on tbsp and limited diversification of food.

Keywords: Policy Implementation, Local Government and Poverty Alleviation

PENDAHULUAN pendidikannya masih rendah. Maklum untuk


Implementasi kebijakan pemerintah melanjutkan pendidikan daerah ini masih
daerah banyak hal dari faktor kemiskinan dan sangat mahal bagaikan berlian yang
salah satu contohnya ada karena malas untuk dipajangkan utnuk dijual. Jadi sama halnya
berusaha dan sengaja untuk dimiskinkan.Sama kita masyarakat miskin tetap miskin dimana
hal seperti di kabupaten yang lain kemiskinan hanya bisa seorang berkebung atau budak para
menjadi pokok masalah padahal kalau dilihat penguasanya.
dari kekayaan alam kita, negara Indonesia Seanndainya pendidikan dalam negeri
tidaklah pantas memiliki rakyat yang begitu ini begitu terbuka untuk masyarakat atau
banyak untuk menderita karena kemiskinan. diberikan dengan cuma-cuma mungkin negeri
Seperti yang diatas akan kita bahas ini tidak begitu rugi atau bangkrut, tapi malah
untuk seperti malas untuk berusaha, tidak ada memberi penghasilan yang begitu banyak
orang yang sifatnya untuk berkata malas tapi untuk negeri ini dimana kalau rakyatnya bisa
memang tidak cocok untuk dijalankan menikmati pendidikan yang bagus.Disisi lain
pekerjaan yang mereka dapatkan, dimana pula kita bisa melihat bahwa kekayaan alam di
didalam ini penyaluran hobby sangat tidak daerah ini termasuk negara terkaya, namun
tersedia ruang untuk berkarya. Sehingga ada banyak penduduknya yang miskin karena para
kata malas untuk jadi alasan padahal mereka penguasa hari ini memang hanya menuntut
hanya ingin bekarya namun tak dihargai. untuk memperkaya diri, keluarga, serta
Sebenarnya malas hanya ketidak golongannya. Mereka tidak mau bahkan tidak
cocokan untuk dijalani.Dimiskinkan, banyak akan membagi hartanya untuk orang lain
masyarakat kita miskin bukan karena miskin kecuali segolongannya. Inilah yang saya sebut
dan bukan tidak mau berusaha.seperti halnya dari awal bahwa rasa tolong menolong
banyak orang bekerja siang dan malam tapi diantara manusia sudah hilang.Banyak orang
untuk mencukupi kehidupan sehari-hari berfikir bahwa orang yang miskin, orang yang
mereka aja tidak cukup dimana mereka sangat tidak mempunyai rumah atau orang yang sulit
mendapatkan upah yang renda dimana salah untuk memenuhi kebutuhannya itu
satu alasan perusahaan mengatakan dikarenakan mereka tidak mau bekerja, malas
bekerja atau bahkan ada yang berfikir bahwa kesehariannya dengan dinamika kemiskinan.
mereka sudah ditakdirkan untuk menjadi Menanggulangi kemiskinan oleh orang miskin
orang miskin. itu sendiri harus menjadi paradigma baru
Anggapan yang seperti inilah yang sebagai landasan berpikir bersama dengan
sering digelontorkan oleh orang kaya terhadap mendudukkan orang miskin sebagai subjek
orang miskin, namun perlu kita melihat bahwa utama pelaku penanggulangan kemiskinan.
mereka yang tidak punya rumah,mereka yang Warga miskin harus memiliki semangat
miskin bukan karena mereka malas bekerja, bahwa hanya sayalah yang mampu
atau mereka yang tinggal dipedalaman desa menyelesaikan persoalan kemiskinan, bukan
setiap pagi mereka berangkat kekebunnya orang lain.
hingga pulang sore hari namun mereka tetap Asumsi (mindset) tergantung pada
tidak pernah kaya walaupun mereka sudah orang lain serta menganggap terjadinya
memaksakan seluruh tenaganya untuk bekerja kemiskinan karena akan memperpanjang
tapi mereka tetap sulit untuk memenuhi budaya kemiskinan dan menistakan harkat
kebutuhan hidupnya. Bagaimana bisa mereka martabat sebagai manusia berdaya. Di sisi
memenuhi kebutuhan hidupnya kalau lain, pandangan-pandangan seperti orang
kebijakan pemerintah hari ini memang miskin itu bodoh, pemalas, suka minta-minta,
mengharuskan mereka tetap menjadi miskin, dan akan makin menenggelamkan posisi
yang kaya tetap kaya, yang miskin tetap warga miskin ke dalam jurang
menjadi orang miskin.Analisa penyebab ketidakberdayaan dan menyulitkan
kemiskinan perlu dilakukan sebelum tumbuhnya semangat kebangkitan bagi warga
melaksanakan progran yang bersifat miskin untuk mampu sendiri menanggulangi
menanggulangi kemiskinan karena 2 hal yang kemiskinan pendekatan penanggulangan
harus diperhatikan apakah dia miskin karena kemiskinan berbasis pemberdayaan
malas atau karena memang tidak mencari masyarakat miskin perlu terus dilakukan
sumber kehidupan. sampai pada terwujudnya kemandirian
Orang miskin sendiri telah banyak masyarakat miskin dalam menyelesaikan
berbuat sesuatu untuk mencukupi kebutuhan persoalan kehidupannya. Pendekatan
hidupnya dengan bekerja keras sesuai pemberdayaan masyarakat miskin tidak hanya
kemampuan, tapi tetap saja mereka sulit keluar bertumpu pada peningkatan kapasitas dan
dari masalah kemiskinan yang menghimpit akses terhadap sumberdaya, namun harus
kehidupannya. Pertanyaanya, apa lagi yang disertai dengan perbaikan sikap, mental, dan
harus dilakukan agar masalah kemiskinan perilaku (transformasi sosial) masyarakat
cepat terulangi? Ada 3 hal yang harus menjadi miskin itu sendiri dari ketergantungan menuju
perhatian.Pertama, pemberdayaan masyarakat ke arah kemandirian.
miskin itu sendiri.Kedua kepedulian Implementasi kebijakan pemerintah
pemerintah dan masyarakat non daerah sangat penting keberadaannya bagi
miskin.Ketiga, dukungan kelangsungan hidup sebuah negara bangsa.
lingkungan/sumberdaya alam (SDA).Namun, Untuk memperoleh sumberdaya manusia yang
yang paling mendasar adalah dari sisi ungul dubutuhkan suatu proses pendidikan
kemanusiaannya. yang baik. Proses pendidikan yang baik bukan
Perlu dibangun suatu pandangan dasar hanya menjadi tangung jawab lembaga
bahwa yang paling berperan dalam penyelenggara pendidikan semata, tetapi juga
menanggulangi kemiskinan adalah orang harus di dukung perannya oleh masyarakat
miskin itu sendiri. Karena sejatinya, yang dan pemerintah dalam hal ini bertindak
paling tahu dengan persoalan kemiskinan dan sebagai pemegang amanah tertingi dari UUD
bagaimana cara menanggulanginya 1945 untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Kemiskinan merupakan masalah diharapkan mampu meningkat intelektual
kompleks dan tidak lagi dipahami hanya masyarakat dan memenuhi hak pendidikan
sebatas ketidakmampuan ekonomi tetapi juga dan mewujudkan program wajib belajar
kegagalan memenuhi hak dasar dan perbedaan sambil tahun. Sekolah negeri mendapatkan
perlakuan bagi seseorang atau sekelompok kebijakan gratis dimulai dari jenjang
orang dalam menjalani kehidupan secara pendidikan SD SMP dan SMA pada jalur
bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui pendidikan formal .
secara umum meliputi terpenuhinya Perlindungan beban masyarakat,
kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, meski ditentang sebagaian besar fraksi di
pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, DPRD pemkab tetap melaksanakan program
sumber daya alam, dan lingkungan hidup, rasa pendidikan gratis, padahal ketiga program
aman dari perlakuan atau ancaman tindak dijalankan sudah muncul masalah baru, para
kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kepala sekolah dan guru, kebingungan saat
kehidupan sosial politik, baik bagi perempuan mencairkan dana pendidikan. Pasalnya,
maupun laki-laki. Kemiskinan terjadi karena mekanisme pembuatan surat pertangung
ketidakberdayaan masyarakat untuk keluar jawaban (SPJ), sangat rumit, sehingga banyak
dari permasalahan kemiskinan yang sekolah yang harus mencari utang untuk biaya
dihadapinya.Oleh karena itu, pemberdayaan pendidkan. Jadi implementasi kebijakan
masyarakat dan peningkatan kesejahteraan pemerintah daerah merupakan tindakan yang
masyarakat di daerah sangat penting dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
dikemukakan sebagai bagian terpenting dari mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
berbagai strategi kebijakan yang dilaksanakan suatu keputusan kebijakan.Akan tetapi
oleh daerah.Melalui strategi yang terencana implementasi pemerintah daerah membuat
dengan baik, pemberdayaan masyarakat kebijakn juga harus mengkaiji terlebih dahulu
dilakukan tidak hanya untuk memenuhi apakah kebijakan tersebut dapat memberikan
kebutuhan formal organisasi dan bersifat dampak yang buruk atau tidak bagi
sporadis seolah-olah mempunyai tujuan. masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar suatu
Berbagai kebijakan dan program kebijakan tidak bertentangan dengan
pemerintah selama ini telah dilaksanakan masyarakat apalagi samapi merugikan
dalam rangka menanggulangi kemiskinan di masyarakat.
Indonesia, antara lain: Bantuan Langsung Implementasi kebijakan pemerintah
Tunai Program Pengembangan Kecamatan daerah Tercipta masyarakat yang adil dan
Prograram Raskin dan Subsidi BBM, serta makmur sebagaimana tercantum dalam alinea
Program Penanggulangan Kemiskinan keempat UUD 1994 merupakan cita-cita mulia
Perkotaan Kebijakan digulirkan sebagai bangsa Indonesia sejak awal
wujud konkrit kepedulian dan komitmen kemerdekaan.Program pembangunanyang
pemerintah dalam rangka penanggulangan dilaksanakan selama ini selalu memberikan
kemiskinan. perhatian besar terhadap upaya pengentasan
Demikian pula dengan pemerintah kemiskinan pada dasarnya pembangunana
kabupaten yang dalam hal ini bertindak yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
sebagai pemerintah daerah setempat yang kesejahteraan masyrakat. Meskipun demikian,
memiliki hal dan kewenangan dalam masalah kemiskinan sampai saat ini terus-
pendidikan.kebijakan yang diambil oleh menerus menjadi masalah yang
pemerintah daerah kabupaten Tolikara adalah berkepanjangan (Rintonga 2004). Kemiskinan
dengan mengeluarkan kebijakan bagi sekolah merupakan masalah dalam pembangunan
negeri. Kebijakan pendidikan gratis yang yang bersifat multimensi karena dalam
dikeluarkan mulai tangal 2 Januari 2007 masalah yang di hadapi bukan saja terbatas
pada hal-hal yang menyangkut hubungan kebutuhan hidup minuman atau kebutuhan
sebab akibat timbulnya kemiskinan tetapi dasar termasuk pangan, sadang, papan,
melibatkan juga preferensi, nilai dan politik. kesehatan pendidikan yang diperlukan untuk
Maka tentang kemiskinan sangat bisa hidup dan bekerja. Kemiskinan relatif:
beragam dari sekarang ketidakmampuan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan pembangunan yang belum menjangkau
memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan seluruh masyrakat, sehingga menyebabkan
berusaha, hingga pengertian lebih luas yang ketimpangan pada pendapatan atau dapat
memasukkan aspek sosial dan moral. Dalam dikatakan orang tersebut sebenarnya telah
arti sempit, kemiskinan dipahami sebagai hidup di atas garis kemiskinan namun masih
keadaan kekurangan uang dan barang untuk berada dibawah kemampuan masyarakat
menjamin kelangsungan hidup. Dalam arti sekitar Distrik Kuari Kabupaten Tolikara
luas, kemiskinan merupakan suatu Penomena Provinsi Papua. Kemiskinan kultural: Pada
multiface atau multimensional kemiskinan persoalan sikap seseorang atau sekelompok
adalah apabila pendapatan suatu komunitas masyarakat yang disebabkan oleh faktor
berada dibawah satu garis kemiskinan budaya, seperti tidak mau berusaha
tertentu. Kemiskinan juga berarti kekurangan memperbaiki tingkat kehidupan, malas,
kebutuhan sosial. Termasuk sosial, pemboros, tidak kreatif meskipun ada bantuan
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk dari pihak luar.
berpartisipasi dalam kehidupan masyrakat Dalam pembangunan yang bersifat
yang layak. multimedimensi.Kemiskinan yang ditantai
Pada konfrensi PBB terkait oleh keterbelakangan dan penanguran yang
pengembangan sosial, deklarasi copenhagen selanjutnya meningkat menjadi pemicu
menjelaskan kemiskinan sebagai kondisi yang ketimpangan pendapatan dan kesenjangan
ditandai oleh kehilangan kebutuhan dasar antar golongan penduduk. Ada tiga ciri yang
manusia, termasuk makan, air minum yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia
aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, perumahan, pertama, banyak rumah tangga masyarakat
pendidikan dan informasi” kemiskinan dapat berada di sekitar garis kemiskinanna sional,
didefinisikan sebagai suatu standar tingkat yang setara dengan banyak penduduk yang
hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan
kekurangan materi pada sejumlah atau terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran
golongan orang dibandingkan dengan standar kemiskinan didasarkan pada pendapatan,
kehidupan yang umum berlaku dalam sehingga tidak menggembarkan batas
masyarakat yang bersangutan. Standar kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang
kehidupan yang rendah ini secara langsung yang mungkin tidak tergolong miskin
tampak pengaruhnya tingkat kesehatan, kurangnya akses terahdap pelayanan dasar
kehidupan moral, dan rasa harga diri dari serta rendahnya indikator-indikator
mereka yang tergolong sebagai orang miskin. pembangunan manusia.Ketiga, meningat
Bappenas atau Badang Perencanaan sangat luas dan beragamnya wilayah
Pembangunan Nasional menjelaskan Indonesia, perbedaan di antara daerah
kemiskinan adalah situasi serba kekurangan merupakam ciri mendasar dari kemiskinan di
yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si Indonesia (Bank dunia 2017).
miskin, melaingkan karena tidak dapat Kesenjangan ekonomi atau
dihindari dengan kekuatan yang ada ketimpangan dalam distribusi pendapatan
padanya.Kemiskinan absolut: bila antara kelompok masyarakat berpendapatan
pendapatnya berada di bawah garis tinggi dan kelompok masyarakat
kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi berpendapatan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di disebut kemiskinan struktural.Konsep
bawah garis kemiskinan (poverty lene) kemiskinan ini bukan hanya mengacu pada
merupakan dua masalah besar di banyak pengertian ekonomi, melainkan juga mengacu
negara-negar berkembang, tidak kecuali di pada aspek-aspek struktural di luar itu, seperti
Indonesia. Besarnya kemiskinan dapat diukur sosial-budaya.Selain masyarakat miskin di
dengan mengacu kepada garis Distrik Kuari Kabupaten Tolikara Provinsi
kemiskinan.Standar garis kemiskinan Papua. Mengalami menderita karena
merupakan ukuran rata-rata kemampuan kurangnya atau bahkan tidak adanya
masyrakat untuk memenuhi kebutuhan hidup pelayanan publik seperti telepon, penerangan
merupakan batas untuk menetukan miskin listrik, air bersi, transportasi angutan umum,
atau tidaknya seseorang. Dengan demikian, sarana kesehatan, pendidikan, kredit, dan lain-
dapat dikatakan penduduk miskin adalah lain, serta kurangnya kesempatan
penduduk yang memiliki rata-rata berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
pengeluaran perkapita per bulan di bawah sosial, ekonomi, dan politik di tingkat lokal,
garis kemiskinan regional dan nasional.
Papua merupakan daerah di kawasan Kondisi kemiskinan struktural
Timur Indonesia yang mengalami semacam itu terjadi karena orang miskin
ketertinggalan pembangunan selama beberapa sering terpinggirkan dan tidak berdaya dalam
daerah, kebijakan hanya diterapkan yang mempertahankan hak mereka ketika dilanggar
memberi kewenangan sangat besar kepada dan dieksploitasi oleh golongan kaya dan
pemerintah daerah untuk mengelola akselerasi berkuasa sehubungan dengan perlunya
pembangunan daerahnya masing-masing. akselerasi pembangunan daerah di Papua, isu
Program dan kegiatan pembangunan sangat yang paling menonjol di kalangan pemerintah
diperlukan untuk mengejar ketertinggalan daerah dan masyarakat setempat Papua adalah
pembangunan daerah ini, sehingga masing- isu keterbelakangan dan kesenjangan wilayah
masing kabupaten/kota di Papua nantinya serta pembangunan seperti apa yang paling
mampu berkedudukan sejajar dengan daerah- tepat untuk masyarakat lokal di Distrik Kuari
daerah yang lain di Indonesia. Salah satu Kabupaten Tolikara Provinsi Papua.
program yang secara khusus ditetapkan untuk Masyarakat mengalami keterbelakangan dan
dilaksanakan di Papua adalah Rencana kesenjangan wilayah, baik fisik, seperti
Strategis Pembangunan Kampung dengan kurang mendukungnya jumlah maupun
orientasi untuk membangun wilayah dan kualitas sarana dan prasarana maupun non-
masyarakat setempat secara lebih intensif pada fisik, seperti kurangnya pengetahuan dan
tingkat kampung. keterampilan SDM, masih rendahnya kondisi
Dengan ketertinggalan pembangunan sosial-ekonomi masyarakat, dan lemahnya
daerah ini, kondisi kehidupan fisik dan non- institusi lokal. Sarana dan prasarana fisik yang
fisik masyarakat kemiskinan di Distrik Kuari kurang mamadai menyebabkan terisolasinya
Kabupaten Tolikara Provinsi Papua kurang banyak warga masyarakat Distrik Kuari
memprahatikan. Kondisi fisik menunjukkan Kabupaten Tolikara Provinsi Papua di daerah
sangat terbatasnya fasilitas dan infrastruktur perkampungan pedalaman yang terpencil
publik, sedangkan kondisi non-fisik (75%) tidak mampu menikmati proses
menunjukkan masih rendahnya jumlah dan maupun hasil pembangunan daerah yang
kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan berkeadilan.
kesejahteraan ekonomi dari masyarakat Pembangunan manusia maka UNDP
setempat.Kondisi pembangunan fisik yang (United Nations Development Programme)
sangat tidak memadai bahkan sangat tertinggal adalah proses memperluas pilihan-pilihan
tersebut menunjukkan adanya fenomena yang penduduk. Dari sekian banyak pilihan, ada
tiga pilihan yang dianggap paling penting, kemiskinan ini.Ada beberapa program
yaitu: panjang umur dan sehat, berpendidikan, pemerintah yang sudah dijalankan dan
dan akses ke sumber daya yang dapat dimaksudkan sebagai solusi untuk mengatasi
memenuhi standar hidup yang layak. Pilihan masalah kemiskinan ini. Seperti di antaranya
lain yang dianggap mendukung tiga pilihan di adalah program Bantuan Langsung Tunai
atas adalah kebebasan politik, hak asasi merupakan usai penghapusan subsidi minyak
manusia, dan penghormatan hak pribadi. tanah, dan program konversi bahan bakar gas,
Dengan demikian, pembangunan manusia penerangan /lampu, infrakstruktur, air bersih.
lebih dari sekedar pertumbuhan.Pembangunan Selain itu ada juga pelaksanaan bantuan di
manusia dapat tercapai apabila ada kerjasama bidang kesehatan yaitu jaminan kesehatan
antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal masyarakat atau Jamkesmas. Namun kedua
ini, pemerintah mempunyai peran yang hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan
penting dalam pengembangan sumber daya terhadap pengurangan angka kemiskinan.
manusia. Peran serta pemerintah sangat Dengan mengacu Pada Rencana
diperlukan sebagai upaya dalam Pembangunan Jangka Menengah Daerah
meningkatkan kualitas hidup penduduk (RPJMD) Kabupaten Tolikara, pemerintah
sebagai sumber daya baik dari aspek fisik daerah mempunyai Misi. Membangun
(kesehatan), aspek intelektualitas Masyarakat kuari yang Cerdas, Berkualitas
(pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi dan Sejahtera dari misi tersebut maka jelas
(pendapatan) serta aspek moralitas. Indeks kebijakan pemerintah daerah itu adalah untuk
pembangunan manusia bermanfaat untuk mengembangkan sumber daya manusia,
membandingkan kinerja pembangunan meningkatkan pelayanan yang efektif dan
manusia baik antarnegara maupun antar efisien, dan upaya pemerintah dalam
daerah Pembangunan manusia menjadi mengoptimalkan sumber daya alam untuk
penting karena apabila suatu daerah tidak memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi
memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang dalam implementasinya itu belum maksimal
potensial maka dapat menggunakan Sumber karena dapat dilihat dari permasalahan yang
Daya Manusia (SDM) untuk membangun dan ada di kuari tersebut yang angka
memajukan daerahnya. Jadi, sumber daya kemiskinannya tidak ada perubahan.Ini
manusia.Indonesia kini adalah negara dengan disebabkan oleh beberapa faktor yang telah
sistem demokrasi baru yang bersemangat, dijelaskan diatas. Dan kemudian tidak ada
dengan pemerintahan yang terdesentralisasi, berupa bentuk evaluasi yang dilakukan pada
dengan adanya keterbukaan sosial dan ruang tiap tahunnya untuk bagaimana dapat
bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk meningkatkan produktifitas kerja dalam
mewujudkan kegiatan pembangunan yang pengentasan kemiskinan, sehingga proses
lebih demokratis sebagai upaya dalam pengentasan kemiskinan itu dapat berjalan
mendukung berjalannya roda pemerintahan, sesuai dengan apa yang diharapkan.
pemerintah pusat telah memberikan
METODE PENELITIAN
wewenang kepada daerah untuk lebih
A. Jenis Penelitian
menentukan nasib pembangunan daerah itu
Untuk menemukan ganbaran tentang
sendiri melalui UU No. 23 Tahun 2014 tetang
upaya bertahan hidup masyarakat miskin di
pemerintah daerah.
Distrik Kuari disertai dengan unsur-unsur
Dalam pengentasan kemiskinan
pokok yang harus ditemukan dengan butir-
pemerintah memiliki peran yang besar.Namun
butir fokus penelitian, rumusan masalah,
dalam kenyataannya, program yang dijalankan
tujuan penelitian, dan manfaat
oleh pemerintah belum mampu menyentuh
penelitian.Maka digunakan metode penelitian
pokok yang menimbulkan masalah
kualitatif.Penelitian kualitatif pada hakikatnya Teknik Pengumpulan Data
adalah mengamati orang dalam lingkungan Dalam penelitian kualitatif teknik
hidupnya, berinteraksi dengan mereka, pengumpulan data sangat diperlukan guna
berusaha memahami bahasa dan tafsiran mendapatkan data dalam sebuah penelitian.
mereka tentang dunia sekitarnya (Nasution, Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data
1988). Dalam penelitian ini yang diamati maka peneliti tidak akan mendapatkan data
adalah pekerjaan dari pada masyarakat miskin sesuai dengan apa yang diharapkan. Teknik
di Distrik Kuari Kabupaten Tolikara Papua pengumpulan data dalam penelitian ini
ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi dilakukan dengan cara pengamatan
kemiskinan di daerah tersebut. (observasi), wawancara mendalam studi
dokumentasi
Lokasi penelitian
Penelitian ini diadakan di Distrik Teknik Analisis Data
Kuari Kabupaten Tolikara letaknya cukup Adapun teknik analisis kualitatif yang
jauh dari pusat Kabupaten namun kelemahan digunakan ialah analis model intraktif yang
terjadi saat ini Distrik Kuari belum direspon dikembangkan oleh Miles dan Hubermann
oleh kebijakan penanganan kemiskinan. (dalam Rohidi dan Malyarto, 1992) dimana
Rencana Meneliti tentang kebijakan dalam model analisis ini terdapat tiga
pemerintah daerah dalam pengentasan komponen yaitu, reduksi data penyajian data,
kemiskinan Distrik Kuari Kabupaten Tolikara dan penarikan kesimpulan/verfikasi.
Papua. 1. Reduksi data ialah proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada transformasi
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi data kasar yang muncul dari catatan-
instrumen utama adalah peneliti yang di catatan dilapangankegiatan mereduksi
dampingi dalam observasi partisipasi, dari data ini dilakukan secara terus menerus
unsur informan dalam penelitian ini Distrik selama penelitian berlansung.
Kuari Dan menjadi 10 informan antara lain: 2. Penyimpanan data yang telah direduksi
1. Kepala distrik : 1 orang disajikan dalam bentuk teks naratif guna
2. Sekretaris distrik: 1 orang mempermudah pemahaman, penafsiran
3. Pegawai distrik : 2 orang data dan penarikan kesimpulan.
4. Kepala suku : 3 orang 3. Penarikan kesimpulan dan verfikasi,
5. Masyarakat : 3 orang ialah merupakan langkah terakhir dari
Maka teknik mendapatkan informan analisis kualitatif.
dilakukan dengan menenjukan langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
diwawancara dan diberikan pedoman atau Implementasi Kebijakan Pemerintah
daftar pertanyaan ini dianggap dapat Daerah Dalam Pengentasan Kemiskinan Di
memberikan informasi yan dibutuhkan. Distrik Kuari belajar dari pengalaman selama
ini, kita menemukan bahwa kebijakan
Fokus Penelitian penanganan penanggulangan kemiskinan
Penelitian ini memfokuskan pada hal selama ini harus diubah. Pengalaman
yang berkaitan dengan implementasi mengajarkan kepada kita bahwa yang harus
kebijakan pemerintah daerah dalam menjadi aktor utama untuk mengeluarkan
penanggulangan kemiskinan Studi Distrik masyarakat miskin dari lingkaran kemiskinan
Kuari Kabupaten Tolikara Provinsi Papua. adalah masyarakat miskin itu sendiri, bukan
pemerintah ataupun pihak lain. Untuk itu,
masyarakat miskin harus ditingkatkan
kemampuannya untuk kemudian diber
dayakan dan ditingkatkan memuaskan.Informasi yang dihasilkan hampir
kemandiriannya.Kenyataan menunjukkan tidak pernah akurat dan valid.dan seterusnya.
bahwa program program penanggulangan Akibatnya, program dan kegiatan pengentasan
kemiskinan yang bertumpu pada pendekatan kemiskinan yang tidak tepat sasaran, ketidak
pemberdayaan masyarakat justru memberikan jelasan target, biasa ke orang nonmiskin,
hasil yang lebih efektif dan tingkat menjadi.Keunggulan studi ini adalah
keberlanjutannya jauh lebih baik daripada keakurasiannya dalam mengindentifikasi
yang dilaksanakan oleh proyek seperti karakteristik penduduk miskin, sehingga pada
biasa.Pengalaman kebijakan penanggulangan gilirannya sangat memudahkan dalam
kemiskinan menunjukkan bahwa bila implementasi program dan kegiatan
masyarakat miskin diberikan peluang yang pengentasan kemiskinan serta melakukan
sebesar besarnya untuk menentukan arah yang evaluasi atas kemajuan yang dicapai dalam
mereka sukai untuk keluar dari lingkaran berbagai upaya pengentasan kemiskinan.
kemiskinan, maka masyarakat miskin akan Dengan studi mikro, para pengambil
bergiat bahkan tidak ragu-ragu untuk terlibat kebijakan tidak perlu lagi gagap setiap kali
dalam upaya pemberdayaan masyarakat ditanya, dimana persisnya terjadi penurunan
tersebut. Rasa kepemilikan terhadap program angka kemiskinan, apa yang menyebabkan
akan lebih kuat dan ada perasaan bahwa penurunan tersebut, upaya-upaya apa yang
mereka dihargai untuk menentukan sendiri. signifikan mengurangi angka kemiskinan,
Pada prinsipnya, upaya bagaimana efektifitas kebijakan dan program
pemberdayaan masyarakat yang dijalankan yang diimplementasikan.Guna mengarahkan
untuk menanggulangi kemiskinan dan penelitian ini maka peneliti mempergunakan
pengangguran harus mencakup upaya untuk teori implementasi kebijakan edward III yaitu
meningkatkan kemampuan masyarakat, upaya komunikasi sumber daya disposisi struktur
mengembangkan kewirausahaan yang birokrasi Komunikasi Salah satu aspek yang
digerakkan melalui upaya pendampingan cukup berperan dalam penerapan suatu
masyarakat, dan upaya untuk meningkatkan kebijakan atau program penanggulangan
akses terhadap modal ekonomi/sumber daya kemiskinan Distrik Kuari Kabupaten Tolikara
kapital langsung kepada masyarakat. Melalui adalah proses sosialisai dari suatu program
dukungan ketiga aspek ini secara memadai, yang akan diterapkan, artinya suatu program
maka upaya penanggulangan kemiskinan penanggulangan kemiskinan, komunikasi
dapat berhasil secara efektif. Dalam banyak sangat diperlukan terhadap target grouf sangat
kasus, kemiskinan selalu dipandang dari berperan sebagai upaya untuk
perspektif makro. Studi-studi kemiskinan memperkenalkan suatu program kebiajakan
pada umumnya lebih fokus pada aspek antara penanggulangan kemiskinan melalui sosialasi
kebijakan makro dan kemiskinan, misalnya kepada masyarakat miskin sehingga program
dampak subsidi BBM terhadap kemiskinan, dapat berjalan secara baik dan tepat sasaran.
dampak terhadap taraf hidup penduduk Di samping itu, komunikasi juga
miskin, Kita juga tetap menyangsikan merupakan kegiatan yang penting dalam
kesimpulan yang menyatakan bahwa kenaikan proses kepemimpinan, sebab unluk
harga beras menjadi penyebab utama menggerakkan atau mempengaruhi bawahan
terjadinya pembengkakan jumlah penduduk akan cfektif jika dilakukan melalui
miskin. Kita bahkan menuduh bahwa Bank komunikasi. Pada pelaksanaan sosialisasi
Dunia telah melakukan simpli fikasi yang program kebijakan penanggulangan
berlebihan atas kompleksitas masalah kemiskinan diDistrik Kuari dilakukan baik
kemiskinan.mengandalkan studi makro dalam bentuk sosialisasi secra formal pada
memang seringkali tidak kelurahan, juga dilakukan oleh instasi atau
dinassosial demikian pula organisasi non instansi dari dinas koperasi dan
pemerintah atau LSM banyak memberikan sebagainya.Sumber Daya Bagaimana unit
sosialisasi kepada masyarakat secara langsung kerja pemerintah agencies) mendapatkan
terutama pada penduduk miskin. Berdasarkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
aspek komunikasi dalam kebijakan program melaksanakan administrasi program yang
penanggulangan kemiskinan melalui sosilisasi meliputi sumber daya pembiayaan, sumber
program, juga dilakukan sosialisasi kepada daya aparatur, dan sumber daya lingkungan
masyarakat miskin untuk terlibat secara dimana program tersebut dilaksanakan.
langsung sebagai salah satu wujud untuk Kriteria perolehan sumber daya yang
mencapai tingkat keberhasilan suatu program disebutkan itu hendaknya dapat memenuhi
kegiatan.Kemampuan berkomunikasi menjadi pencapaian tujuan dan hasil program.Artinya,
sangat diperlukan untuk menjamin agar pesan penggalangan sumber daya harus menjamin
yang disampaikan tidak terjadi distorsi dan tercapainya tujuan dan hasil program yang
dapat dimengerti oleh masyarakat (target efektif dalam memberdayakan masyarakat
group). Disamping itu ada beberapa program miskin.Dukungan sumber daya yang
kebijakan penanggulangan kemiskinan yang disebutkan itu tentu sulit didayagunakan
dilakukan dengan melibat organisasi lain atau secara efektif dan efisien, bila unit-unit kerja
pendamping sebagai ujun tombak dalam pemerintah tidak mampu menterjemahkan
penyampaian berbagai program Partisipasi kebijakan dan program kedalam suatu sistem
masyarakat dalam proses pembangunan perencanaan kegiatan yang dapat mencapai
mutlak diperlukan karena pada akhirnya sasaran secara tepat guna. Penerjemahan
masyarakatlah yang akan menikmati hasil kebijakan dan program ke dalam kegiatan
pembangunan tersebut. operasional inilah yang akan menentukan
Dalam perkembangan yang terjadi, kinerja kebijakan dalam memberdayakan
menunjukkan bahwa konsepsi partisipasi masyarakat miskin atau menurunkan jumlah
masih cenderung diartikan secara salah penduduk miskin di Distrik Kuari Kabupaten
kaprah. Atas nama partisipasi ataupun atas Tolikara Papua.
nama gotong oyong, pemerintah seringkali Data hasil penelitian yang telah
meminta rakyat untuk ikut serta dalam dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara
program pembangunan yang dilaksanakan kualitatif, integral dan
oleh pemerintah. Selanjutnya dalam aspek komphrehensif.Analisis data dilakukan setiap
komunikasi berdasarkan hasil penelitian yang saat pengumpulan data di lapangan secara
sangat perlu mendapat perhatian oleh berkesinambungan (Miles dan Huberman
pemerintah dalam penerapan strategi 1994). Diawali dengan proses klarifikasi data
penanggulangan kemiskinan di distrik kuari agar tercapai konsistensi, dilanjutkan dengan
adalah kemampuan para instasi pelaksana langkah abstraksi-abstraksi teoritis terhadap
program untuk melakukan pemberdayaan informasi lapangan, dengan
kepada masyarakat miskin, karena selama ini mempertimbangkan menghasilkan
banyak sekali program yang dikeluarkan oleh pernyataan-pernyataan yang sangat
pemerintah yang dialokasikan pada memungkinkan dianggap mendasar dan
pemerintah kelurahan dan kecamatan universal. Gambaran atau informasi tentang
sehingga upaya untuk keberhasilan program peristiwa atas obyek yang dikaji tetap
tersebut sangat dibutuhkan system koordinasi mempertimbangkan derajat koherensi
antara berbagai instansi dalam memberikan internal, masuk akal, dan berhubungan dengan
sosialisasi agar masyarakat dapat memahami peristiwa faktual dan realistik. Dengan cara
dengan baik bahwa program tersebut ini yang melakukan komparasi hasil temuan observasi
berasal dari dinas sosial. Dari dinas atau dan pendalaman makna, maka diperoleh suatu
analisis data yang terusmenerus secara produktif distrik kuari didominasi oleh APBN
simultan sepanjang proses penelitian. dan APBD Kabupaten, pemerintah kabupaten
Berdasarkan letak geografis begitu besar perhatiannya dalam upaya
Kabupaten Tolikara Distrik Kuari terdiri dari penanggulangan kemiskinan dengan
pegunungan.dilihat dari kultur mata membangun usaha-usaha ekonomi produktif
pencaharian penduduk Kabupaten tolikara yang bersifat kecil dan menengah, sehingga
meliputi, Pertanian, perdagangan, industry dan basis-basis ekonomi di masyarakat dapat
Pariwisata. Sumber penghasilan terbesar diperkuat.Hal ini dapat dilihat dari besarnya
adalah hasil pertanian, ketergantungan dari komitmen pemerintahan Kabupaten dalam
pertanian dan nelayan biasanya masih mengalokasikan APBD pada setiap tahunnya
dilakukan secara tradisional dan belum sebagai berikut.
sepenuhnya memanfaatkan tehnologi, hal ini a. Penguatan modal kerja bagi industri kecil
mencerminkan bagaimana tingkat kehidupan dan rumah tangga, koperasi
masyarakat yang ada di Kabupaten Tolikara b. Penguatan Mutu Intensifikasi (PMI),
Distrik Kuari. Masyarakat yang meliputi, dengan memberikan modal usaha tani
pertanian dan perdagangan, ketiganya ada untuk pembelian pupuk, bibit, benih dan
perbedaan dari sisi kehidupannya. Apabila lainnya bagi petani, peternak dan petani
dilihat dari laju pertumbuhan penduduk, tambak.
Angka Partisipasi kasar (APK) bidang c. Program Peningkatan Pendapatan Petani
pendidikan dan Angka Pembangunan Manusia Kecil adalah penguatan modal untuk
(APM), Masyarakat pertanian dan petani kecil, usaha pracangan, olahan
perdagangan jelas berbeda sehingga hasil pertanian, penjual sayur dll
penanganan pengentasan kemiskinan juga (pemberian penguatan modal bagi petani
berbeda. kecil
d. Peningkatan Ketahanan Pangan, yaitu
Karakteristik Masyarakat Miskin Distrik
Kuari KabupatenTolikara dengan memberikan penguatan modal
Masalah kemiskinan distrik kuari bagi desa dan pangan.
bukan persoalan yang berdiri sendiri, akan e. Penguatan Lembaga Masyarakat Desa
tetapi merupakan persoalan yang komplek dari Hutan (LMDH), yaitu dengan
berbagai sector kehidupan. Untuk memberikan penguatan modal usaha tani
menggambarkan kompleksitas dan khusus bagi petani
karakteristik problem kemiskinan distrik kuari Didalam pelaksanaan program
Sebab kemiskinan di distrik kuari secara penanggulangan kemiskinan. Pemerintah
teoritik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Kabupaten telah menyusun dokumen
pandangan konservatif dan pandangan perencanaan penanggulangan kemiskinan
modern. Pandangan konservatif mengatakan yaitu strategi dan rencana tindak
bahwa kemiskinan yang ada diakibatkan oleh penanggulangan kemiskinan adapun dalam
nilai dan budaya, misalnya; malas, boros, proses penyusunannya dilakukan melalui
cepat puas dan lain-lain. Sedangkan serangkaian kegiatan diskusi, konsultasi, dan
pandangan modern melihat kemiskinan yang kajian lapangan secara partisipatif bersama
ada disebabkan oleh adanya ketimpangan dari kalangan masyarakat miskin dan berbagai
kepemilikan factor produksi yang rendah, pihak yang terkait dengan persoalan
Sumber Daya Manusia rendah, invertasi kemiskinan. Penyusunan dengan demikian
minim, ketidaksempurnaan pasar dan didasarkan atas Analisis Kemiskinan secara
lemahnya jiwa interprener.Pelaksanaan partisipatif (AKP). Dalam proses penyusunan
Program dan kegiatan penguatan ekonomi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Tolikara dimulai dengan
mekanisme perencanaan sesuai dengan d. Penyusunan laporan pelaksanaan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 program kemiskinan distrik kuari dari
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan berbagai sumber dana. Baik APBN,
Nasional (SPPN), yaitu melaksanakan APBD Propinsi, maupun APBD
Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Toliara Distrik e. Realisasi pelaksanaan program
kuari beserta kelompok masyarakat yang penanggulangan kemiskinan di
peduli terhadap program penanggulangan Kabupaten Tolikara dikelompokkan
kemiskinan, melaksanakan publikasi dalam 3 pendekatan yaitu; Bantuan
program-program penanggulangan Langsung Tunai, Raskin, Bantuan
kemiskinan melalui : Operasional Sekolah, dan asuransi
1. Sosialisasi program mulai dari sosialisasi Kesehatan.
tingkat Kabupaten, Kecamatan,
Desa/Kelurahan sampai RT / RW. Hasil Pengentasan Kemiskinan
2. Sosialisasi juga dilaksanakan dengan Dalam kebijakan dan Strategi
kerjasama Radio Suara Tolikara untuk Penanggulangan kemiskinan Disitrik Kuari,
talk show sosialisasi program-program sesuai dengan dokumen strategi dan rencana
kemiskinan secara, dan menghimpun tindak penanggulangan kemiskinan yang
permasalahan-permasalahan dari dilakukan melalui kebijakan :
masyarakat dalam pelaksanaan program a. Menyediakan Sarana dan prasarana
tersebut. pendidikan dasar dan menengah yang
3. Publikasi program dan keberhasilan digunakan adalah meliputi:
program juga dilakukan melalui media b. Merumuskan kebijakan daerah bersama
Tabloid Bulanan suara distrik kuari seluruh stakeholder tentang standart
4. Berdasarkan keputusan Bupati tentang pelayanan minimal pendidikan dasar.
pembentukan TKPKD dan Tugas serta c. Menyelenggarakan pendidikan dasar
masing-masing kelompok kerja, maka yang berkualitas dan mudah diakses oleh
TKPKD secara operasional telah semua usia anak sekolah.
melaksanakan kegiatan sebagai berikut: d. Membuka unit layanan pendidikan
a. Melaksanakan sosialisasi terhadap setingkat SMP/SMA, di desa Terpencil
program-program kemiskinan di e. Menjamin pelayanan kesehatan yang
Kabupaten Tolikara Distrik Kuari. berkualitas bagi keluarga miskin, adapun
b. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi strategi yang digunakan adalah meliputi :
secara rutin pada setiap bulannya baik f. Meningkatkan pelayanan jaminan
dengan seluruh anggota TKPKD maupun asuransi kesehatan bagi keluarga miskin.
masing-masing pekerja dengan agenda g. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
pembahasan dasar baik di RSUD dan puskesmas, dan
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi polindes
terhadap kegiatan-kegiatan program h. Mengoptimalkan tindakan prevntif untuk
penanggulangan kemiskinan distrik kuari mencegah penyebarluasan penyakit
dengan mengajak seluruh anggota untuk menular sejak dini melalui perbaikan.
memantau secara langsung pelaksanaan Tanggapan masyarakat terhadap
kegiatan penanggulangan kemiskinan progam pengentasan kemiskinan yang
dengan mengambil sampel pelaksanaan dilakukan pemerintah untuk menanggulangi
di desa. Kegiatan ini dilaksanakan kemiskinan mendapat tanggapan yang
dengan membentuk kelompok-kelompok berbeda-beda.Ada yang setuju dengan progam
sehingga pelaksanaannya bisa serentak. langsung karena langsung dapat dimanfaatkan
oleh keluarga miskin. Sedangkan difihak yang adalah progam yang tidak langsung yang
lain kurang setuju karena tidak mendidik dan diikuti progam makro ekonomi yaitu
banyak tidak tepat sasaran dan sering menstabilkan harga,menstabilkan nilai rupiah
menimbulkan konflik. Guna mengatasi kedua dan menjaga nilai harga produk sektor
pendapat yang berbeda tersebut masyarakat pertanian.Menurut masyarakat Distrik Kuari
berpendapat sebaiknya progam pengentasan mengatakan bahwa progam tersebut sangat
kedepan itu sifatnya tidak langsung, penting dilakukan pemerintah.Mereka
masyarakat miskin usia produktif harus berpendapat perbaikan ekonomi makro dan
meraih progam pengentasan kemiskinan lewat usaha sektor riil lebih dibutuhkan daripada
progam, apakah dengan cara padat karya, bantuan langsung naupun tidak langsung yang
melakukan usaha produktif dengan cara akir-akir ini semakin ditingkatkan
pinjaman modal. Menurut pendapat jumlahnya.Oleh karena itu fasilitas di sektor
masyarakat distrik kuari sebenarnya yang riil atau swasta harus ditingkatkan karena yang
paling dibutuhkan dalam penanggulangan paling banyak berperang pemerintah.alam
kemiskinan adalah harga.Menurutnya faktor pembangunan ekonomi adalah kaum swasta
yang paling dominan penyebab terjadinya bukan pemerintah. Dengan memperhatikan
kemiskinan adalah rendahnya daya beli konsep-konsep yang dikembangkan oleh
masyarakat akibat menaiknya harga secara pemerintah Kabupaten Tolikara Distrik Kuari
linier secara terus-menerus bahkan menurut serta pendapat tokoh masyarakat dan anggota
kepala urusan kesejahteraan masyarakat, masyarakat yang dijaring oleh peneliti melalui
masyarakat lebih senang memilih harga stabil kegiatan wawancara dan observasi, peneliti
dibandingkan progam pengentasan sampai pada kesimpulan bahwa model strategi
kemiskinan. Ini artinya aspirasi masyarakat implementasi yang dikembangkan oleh
terhadap progam pengentasan kemiskinan pemerintah Kabupaten Tolikara dalam
tidak selamanya lewat progam langsung tetapi mengimplementasikan program pengentasan
lewat progam tak langsung dengan cara kemiskinan dapat dipaparkan dalam bentuk
perbaikan ekonomi makro dengan cara hasil penelitian.
menstabilkan harga barang, menstabilkan nilai Jika begitu halnya maka ekonomi
rupiah dan perbaikan nilai rupiah dengan rakyat harus dikembangkan dalam rangka
hasil-hasil pertanian. untuk mengatasi masalah pengangguran dan
Dari berbagai data tersebut kemiskinan.Ekonomi masyarakat dustrik
menunjukan bahwa strategi pengentasan kuari, sesuai dengan ukurannya, diharapkan
kemiskinan yang selama ini dianggap tepat mampu menyelesaikan kedua masalah
menurut pemerintah ternyata tidak tepat tersebut secara langsung.Cara ini lebih fokus
menurut masyarakat. Aspirasi yang berbeda pada penyelesaian masalah yang dihadapi oleh
antara pemerintah dan masyarakat dalam masyarakat Distrik Kuari.Responsivitas
mengatasi kemiskinan akan menyebabkan Pemerintah Distrik Kuari Kabupaten Tolikara
terjadinya pemborosan keuangan negara. Hal dalam implementasi program penanggulangan
ini terbukti dengan meningkatnya jumlah kemiskinan di Kuari.Program apapun yang
progam dan dana progam pengentasan digulirkan oleh pemerintah pusat termasuk
kemiskinan yang di berikan kepada kebijakan tidak membutuhkan dukungan dari
masyarakat miskin ternyata tidak ada korelasi masyarakat sasaran kebijakan tapi yang lebih
yang positip. Semakin besar dana yang penting adalah bagaimana tingkat
diberikan pada progam kemiskinan tidak responsivitas pemerintah dan aparaturnya
diikuti menurunnya jumlah keluarga miskin. dalam mendukung kelancaran pelaksanaan
Jadi aspirasi masyarakat miskin kebijakan.Dalam perspektif ini tingkat
terhadap progam pengentasan kemiskinan responsivitas pemerintah dapat dilihat dari
daya tanggap pemerintah terhadap kebutuhan implementasi dapat terlaksana sesuai dengan
masyarakat distrik kuari kabupaten tolikara, tujuan dan hakikat program dari rakyat, oleh
kemampuan aparatur pemerintah dalam rakyat, dan untuk rakyat.
mengenali kebutuhan masyarakat, dan yang Warga masyarakat di Distrik Kuari
tidak kalah pentingnya adalah sejauhmana tidak lagi mengalami perlakuan diskriminatif
tanggung jawab pemerintah dalam dalam setiap pelaksanaan pembangunan
melaksanakan seluruh tahapan. Berikut ini sebagaimana terjadi sebelum terbentuknya
ditunjukkan konsistensi pemerintah distrik Provinsi Papua adalah otonomi
kuari dalam mendukung pelaksanaan khusus.Artinya bahwa dalam setiap tahapan
khususnya dalam pengalokasian anggaran pembangunan komunitas masyarakat menjadi
pada APBD sebagai dana sharing ataupun sasaran dan dapat secara
dana pendamping pelaksanaan seluruh langsung.berpartisipasi dalam proses
tahapan kegiatan di Distrik Kuari. pembanguan Falsafah hidup masyarakat adat
Berdasarkan analisis terhadap hasil dikuari, yakni “Adat istiadat sebagai dalam
wawancara yang didukung oleh data dan menjalankan aktivitas kehidupan
dokumen yang relevan dapat ditegaskan bermasyarakat. Semangat kegotongroyongan
bahwa responsivitas atau daya tanggap masyarakat Kuari yang masih berlangsung dan
pemerintah Distrik Kuari Kabupaten Tolikara senantiasa tetap mewarnai dinamika
terhadap implementasi terlihat pada pelaksanaan program pembangunan, yang
kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan dalam bahasa daerah dikuari disebut “Yabu
dan kepentingan masyarakat khususnya distrik eruwok”, artinya bekerja bersama untuk
kuari komitmen pemerintah dalam kepentingan bersama. Kebiasaan lain
mengalokasikan dana sharing melalui APBD masyarakat dalam membangun
Distrik Kuari setiap tahunnya, sebesar 20 desa/kelurahannya adalah apa yang disebut
persen dari total anggaran dari pemerintah “Ambi me ekak”, saling mengajak
pusat. bermufakat, atau bermusyawarah dalam
Keberterimaan Masyarakat terhadap semangat kegotongroyongan membangun
Kebijakan Program Penanggulangan bersama untuk kepentingan
Kemiskinan Distrik Kuari masyarakat dapat masyarakat.Keadaan Penduduk Distrik
dilihat melalui seberapa jauh pemahaman dan KuariKabupaten Tolikara Papua.
dukungan atau partisipasi masyarakat dalam Secara etno biologis Penduduk
program implementasi Distrik Kuari. Distrik Kuari merupakan suku bangsa yang
Perspektif ini menunjukkan bahwa memiliki pertalian etnis tersendiri
masyarakat telah mengetahui, memahami dan dibandingkan dengan suku bangsa lainnya
mendukung.Serta berpartisipasi langsung yang ada di papua. Letaknya berada dikuari,
terhadap pelaksanaan berbagai tahapan dan hidup di tengah keterasingan dan jauh dari
bentuk program dari kebijakan tersebut. kontak dengan kemajuan atau modernisasi.
Berdasarkan analisis terhadap hasil Kenyataan menunjukkan bahwa situasi dan
wawancara yang didukung oleh data yang kondisi yang kurang kondusif membuat
relevan, dapat ditegaskan bahwa eksistensi masyarakat berada dalam tarap hidup yang
dan peran masyarakat sebagai wujud cukup memprihatinkan. Pada saat ini
keberterima masyarakat terhadap sebagian besar masyarakat distrik kuari masih
implementasi program ditunjukkan dengan berbusana sederhana sebagai simbol
semakin tingginya tingkat pemahaman dan keterbelakangan mereka, sebagian besar
dukungan atau partisipasi masyarakat dalam penduduk kuari masih primitif ibarat hidup di
setiap tahapan program kebijakan di kuari jaman batu, peramu (nomad). Mereka
situasi inilah yang menjadikan bahwa bermukim terpencar dan terpencil di lepas
gunung, lembah-lembah serta celah-celah Tolikara Provinsi Papua Kondisi sosial,
gunung yang sulit di jangkau bahkan jauh politik, dan ekonomi sangat mendukung
dari pusat-pusat pelayanan pemerintah yang terlihat dari segi sosial masayarakat
Kabupaten Tolikara papua. distrik kuari yang belum sadar akan
Kondisi sosial ekonomi mereka belum pentingnya pendidikan dan kesehatan,
memprihatinkan yakni kondisi perumahan sehingga sangat cocok diterapkan dan
sangat darurat, hidup dalam honai/ tingkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
inflasi dan harga barang dan jasa tertinggi keadaan ekonomi masyarakat yang masih
sebagian besar dari mereka nyaris tanpa berada dalam garis kemiskinan sehingga
busana dan pola perekonomian subsisten. mudah diaplikasikan di masyarakat dan
Selain itu tingkat pendidikan relatif rendah, bermanfaat bagi masyarakat.
angka buta huruf mencapai lebih dari 70%, 3. Masalah kemiskinan dilihat dari perspektif
tinggat kesehatan rendah dan gizi rawan, pangan merupakan masalah rawan
Angka Kematian Bayi Tertinggi di kuari, panganakibat rendahnya daya beli,
sampai saat ini hanya begiu-begitu saja tingkat ketersediaan pangan yang tidak merata,
Kemiskinan belum meningkat. ketergantungan tinggi terhadap sdm dan
terbatasnya diversifikasi pangan.
KESIMPULAN DAN SARAN 4. Upaya pengentasan kemiskinan-
Kesimpulan termasuk di dalamnya upaya
Berdasarakan latar belakang mewujudkan katahanan pangan pada
perumusan masalah yang telah diuraikan di masyarakat miskin-dilakukan dengan
atas dapat di simpulkan bahwa masalah. Dasar pemberdayaan (empowerment)
pengentasan kemiskinan bermula dari sikap masyarakat petani agar mereka
pemaknaan kita terhadap kemiskinan adalah mengenali potensi dirinya sehingga
1. Implementasi pemerintah daerah tidak mampu secara mandiri menemukenali
dapat berjalan dengan baik jika standar dan mengatasi masalah yang
dan sasaran kebijakan kabur dan tidak dihadapinya.
terukur, dalam pelaksanaan pemerintah
daerah kabupaten tolikara distrik kuari. Saran
Hal ini dapat diminimalisir dengan cara Berdasarkan hasil penelitian yang
pemerintah pusat dan daerah bekerjasama telah dilakukan saran yang dapat menulis
dan koordinasi dalam menentukan sampaikan adalah:
sasaran kebijakan, apabila pemerintah 1. Implementasi kebijakan pemerintah
pusat dan daerah dapat bekerjasama daerah dalam pengentasan kemiskinan
adanya close system tidak menjadi sebagai ujung tombak keberhasilan
kendala justru menjadikan kemiskinan pelaksanaan pengentasa kemiskinan di
yang benar-benar tepat sasaran dan tidak Distrik kuari, tetapi justru masih
adanya intervensi dari pihak manapun. memiliki kualitas yang rendah, hal
Sehingga jika dilihat dari indikator ini tersebut terjadi karena terdapat
implementasi pengentasan dalam upaya implementasi tidak fokus dalam
kemiskinan di Kabupaten tolikara diastri melaksanakan tugas pemerintah dalam
kuari belum dapat berjalan efektif. pengentasan kemiskinan. Sehingga
2. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang perlu adanya peraturan yang jelas untuk
mendukung akan mempermudah suatu menindak implementasi agar
implementasi diterapkan dan mencapai pelaksanaan di distrik kuari dapat
tujuan, dalam pelaksanaan pengentasan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
kemiskinan Distrik Kuari Kabupaten
2. Implementasi kebijakan di distrik kuari Jamiluddin M. R 2004. Mengapa Kemiskinan
masih terkendala dengan pelaksanaan di Indonesia Kenjadi Masalah.http
untuk itu sebaiknya pemerintah daerah //www. Kompas. Com/. Cetak/
distrik kuari segera memenuhi sarana 0402/10.Ekonomi/ 847162. Httm.
dan prasarana agar pelaksanaan dapat Sarlito, S.W, 1993. Pengantar Umum
berjalan dengan baik dan tidak Psikologi. Jakarta: Penerbit Bulan
mengalami kendala dari segi sarana dan Purnama.
prasarana. Nasucha Chaici 2004. Kebijakan
3. Implementasi kebijkan dapat mencapai Administrasi Publik: Teori dan
tujuan yang telah ditetapkan, dalam peraktek. Jakarta: Grasindo.
pelaksanaan pengentasan kemiskinan di Nugroho, A.1995. H, Kemiskinan dan
Distrik Kuarai Kabupaten Tolikara KesenjanganYogyakarta: di Indonesia
hubungan antar organisasi belum dapat Media
berjalan dengan baik, maka perlu Nasikun. 2001. Isu dan kebijakan
adanya koordinasi dan kerjasama baik penanggulangan kemiskinan.’’ diktat
antara pemerintah pusat dengan daerah mata kuliah program magister
maupun seluruh instansi di daerah adminitrasi
Kabupaten Tolikara Distrik Kauri agar publik.Yogyakarta.Universitas gadjjah
pengentasan kemiskinan lebih efektif mada.
dan efesien. Nalar G. 2006. Ekonomi.Masalah tidak
4. Kurangnya komitmen para implementasi teransparannya Garis Kemiskinan
kebijakan pemerintah daerah dalam BPS.http:/ blogspot. Com. Garis. html.
pengentasan kemiskinan, serta instansi Nasution 1988. Metode Penelitian
terkait dalam menjalankan tugas dengan Naturalistik Kulitatif. Bandung: tersito.
baik dan jujur, seperti masih terdapat Ndraha, Taliziduhu. (1999). Pengantar Teoei
implementor yang tidak menyelesaikan Pengembangan Sumber Daya
tugas tepat waktu, sehingga perlu ada Manusia. Jakarta Rieke Cipta:
peraturan yang jelas dan tegas untuk Reppley, F, G. P. Implementation Dan
menindak para implementor yang tidak Bureaucracy Cecond Edition. Chicago,
taat administrasi agar tidak menghambat Illnois The Doersy Press.
jalannya pelaksanaan. Selain itu Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik
perlunya pengawasan bagi implementor (Konsep, Teori Dan Aplikasi)
agar menjalankan tugas dengan baik. Yokyakarta: Pustaka Pelajar :
Surianingrat, B. 1992. Pemerintah
Administrasi Desa Dan Kelurahan.:
DAFTAR PUSTAKA Jakarta PT RINEKA CIPTA.
Wahab A, 2001. Publik.Pengantar Analisis
Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Kebijakan Malang: Universitas Press.
Publik. University Press. Muahamadiyah
Hamudy. J. M. 2008. pengentasan Rakyat Widja 2003. Otonomi Desa Merupakan
Miskin dan Pembangunan Manusia Otonomi Yang Hasli Bulat Dan Utuh
Bandung: Program pascasarjana Fisip Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.
Unpad. Sumber-sumber lain
Hanif N, Teori dan Praktik Bank dunia. 2006.’ Ikhtisar: Era Baru
Pemerintahan dan Otonomi Daerah, dalam pengentasan kemiskinan di
Jakarta: Grasindo indonesia.” Gradasi Aksara.
httt://www.worldbank.or.id. diakses
Jakarta:
yang dimaksd orang miskin.’ Unpublished
paper.Departemen Gizi masyarakat.
Fakultas. Ekologi Manusia. Institut
pertanian.

Anda mungkin juga menyukai