Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, hanya dengan izinNya terlaksana segala macam aktifitas yang dilakoni oleh hambaNya. Shalawat, rahmat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw, yang kepada beliau diturunkan wahyu Ilahi Al Quran, danditugasi untuk menjelaskan seta memberikan contoh pelaksanaanya. Semoga tercurahpula kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta seluruh umatnya yang setia. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan serta masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan terselesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sekalian

Pekanbaru,7 November 2011

1.1

Daftar Isi
Halaman Judul Kata Pengantar 1 1.1

BAB I Pendahuluan .2 A.Latar belakang B.Rumusan masalah BAB II Isi / Pembahasan :.3 A.Kondisi Kemiskinan di Indonesia4 B.Faktor Penyebab Kemiskinan.5 C.Penanggulangan Masalah Kemiskinan di Indonesia.6 BAB III Penutup : 9 A.Kesimpulan B.Saran Daftar Pustaka / Sumber.10

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagaimacam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan,pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Agar kemiskinan di Indonesiadapat menurun diperlukan dukungan dan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini.Melihat kondisi negara Indonesia yang masih memiliki angka kemiskinantinggi, penulis tertarik untuk mengangkat masalah kemiskinan diIndonesia dan penanggulangannya.

B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusanmasalahnya adalah: 1.Bagaimana kondisi kemiskinan di Indonesia? 2.Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia? 3.Bagaimana cara menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia?

BAB II ISI / PEMBAHASAN

A.Kondisi Kemiskinan di Indonesia


PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010 Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yangartinya tidak berharta-benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertianyang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisiketidakmampuan baik secara individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yanglain.Kemiskinan dipandang sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnyasecara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupan yangbermartabat. Dengan demikian, kemiskinan tidak lagi dipahami hanyasebatas ketidak mampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhanhak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang, dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangansandang, pangan, dan papan. Akan tetapi, kemiskinan juga berarti aksesyang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk memperolehkebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, informasi,teknologi, dan modal. Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, padadasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu: Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalamgolongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada dibawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhanhidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, danpendidikan. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih beradadi bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. 3

Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikapseseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusahamemperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkanproses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perludiamati dari keluarga miskin yaitu: 1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkautingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuanmenjangkau perlindungan dasar. 2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatanutama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidangkemasyarakatan. 3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dariupaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar danmempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi. Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai halantara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupandan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan,gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagaiupaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaankebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasankesempatan kerja dan sebagainya.

B. Faktor Penyebab Kemiskinan


Pada kondisi segi,diantaranya : tertentu,kemiskinan dapat disebabkan dari berbagai

Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber dayaalam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencanaalam. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembagayang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yangtersedia hingga mereka tetap miskin. Sulitnya pemenuhan hak-hak dasar kehidupan manusia antara lain; makanan, kesehatan,pendidikan,perumahan dan pendapatan perkapita masyarakat. Kesenjangan pembangunan antara kota-kota besar dipulau jawa dankota-kota didaerah diluar pulau jawa, dan juga antara kota denganpedesaan dan daerah terpencil lainnya yang tentunya belum terjamahpembangunan, dan juga potensi sumber daya alam yang berbeda. Guncangan perekonomian sebagai akibat dari lemahnya dasarperekonomian Indonesia, yang mengakibatkan banyaknyapengangguran.Kemiskinan yang dialami oleh kaum perempuan, dimana kurangnyaperhatian pemerintah dalam mengikusertakan atau memberdayakanperempuan dalam pembangunan.Kultur dan Budaya daerah yang turut mempengaruhi.

C.Penanggulangan Masalah Kemiskinan di Indonesia


Penanganan berbagai masalah di atas memerlukan strategipenanggulangan kemiskinan yang jelas. Pemerintah Indonesia danberbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atasberbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategipenanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan.Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan tiga belas langkah yang dapat diambil dalam mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut. 1. Peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesaan. Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan juga di Indonesiasendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di area pedesaanmerupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemiskinan. Jalannasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yangbaik. Tetapi, setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisiyang buruk. Sementara itu lima persen dari populasi, yang berartisekitar 11 juta orang, tidak mendapatkan akses jalan untuk setahunpenuh. 2. Menjalankan program skala besar untuk membangun jalan pedesaandan di tingkat kabupaten. Program pembangunan jalan tersebut juga dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakat miskin dan mengurangi pengeluaran mereka, disamping memberikan stimulasi pertumbuhan padaumumnya. 3. Membiayai program di atas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana pembangunan harus ditargetkan pada daerah-daerah yang mempunyai kondisi buruk, terutama dalam masalah kemiskinan.Peta lokasi kemiskinan, bersama dengan peta kondisi jalan, dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah-daerah tersebut.Masyarakat miskin setempat juga harus dilibatkan agar hasilnya dapat sesuai dengan kebutuhan mereka, serta menjamin tersedianya pemeliharaan secara lebih baik. 6

4. Menjalankan program pekerjaan umum yang bersifat padat karya.Program seperti ini dapat menjadi cara yang efektif untuk menyediakan fasilitas jalan di pedesaan disamping sebagai bentuk perlindungan sosial. Untuk daerah yang terisolir, program inibahkan dapat mengurangi biaya pembangunan. 5. Menjalankan strategi pembangunan fasilitas listrik pada desa-desa yang belum menikmati tenaga listrik 6. Peningkatan tingkat kesehatan melalui fasilitas sanitasi yang lebih baik. 7. Penghapusan larangan impor beras. Larangan impor beras yang diterapkan bukanlah merupakan kebijakan yang tepat dalam membantu petani, tetapi kebijakan yang merugikan orang miskin. 8. Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan usaha lokal dan orang miskin. Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin didaerah pedesaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian.Setengah dari penghasilan masyarakat petani miskin berasal dariusaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasilantersebut, terutama yang berasal dari usaha kecil dan menengah, perludibangun iklim usaha yang lebih kondusif. 9. Pemberian hak penggunaan tanah bagi penduduk miskin. Adanya kepastian dalam kepemilikan tanah merupakan faktorpenting untuk meningkatkan investasi dan produktifitas pertanian.Pemberian hak atas tanah juga membuka akses penduduk miskinpada kredit dan pinjaman. Dengan memiliki sertifikat kepemilikan 10. Perbaikan atas kualitas pendidikan dan penyediaan pendidikan transisiuntuk sekolah menengah. Indonesia telah mencapai hasil yang memuaskan dalammeningkatkan partisipasi di tingkat pendidikan dasar. Hanya saja,banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat melanjutkanpendidikan dan terpaksa keluar dari sekolah dasar sebelum dapat menamatkannya.

11. Mengurangi tingkat kematian Ibu pada saat melahirkan. Hampir 310 wanita di Indonesia meninggal dunia pada setiap 10.000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Tingkat kematian menjadi tinggi terkait dengan dua sebab.Pertama karena ibu yang melahirkan sering terlambat dalam mencaribantuan medis. Sering terjadi juga bantuan medis yang dibutuhkantersebut tidak tersedia. Kedua karena kebanyakan ibu yangmelahirkan lebih memilih untuk meminta bantuan bidan tradisionaldaripada fasilitas medis yang tersedia. 12. Menyedian lebih banyak dana untuk daerah-daerah miskin 13. Merancang perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran. Program perlindungan yang tersedia saat ini, seperti beras untuk orang miskin serta subsidi bahan bakar dan listrik, dapat dikatakanbelum mencapai sasaran dengan baik.

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan bab II, kami dapat menyimpulkan bahwa, Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.

B.Saran
Pemerintah sebaiknya menjalankan program terpadu secaraserius dan bertanggung jawab agar dapat segera mengatasimasalah kemiskinan di Indonesia Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita dukungsemua program pemerintah dengan sungguh-sungguh demi masadepan bangsa dan negara Indonesia terbebas dari kemiskinan. Marilah kita tingkatkan kepedulian dan kepekaan sosial untuk membantu saudara kita yang masih mengalami kemiskinan.

DAFTAR PUSTAKA
http://images.imnis.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SD http://www.scribd.com/doc/40227855/MAKALAH-Masalah-Kemiskinan-DiIndonesia
source : http://www.google.com

10

KEMISKINAN YANG TERJADI DI INONESIA

TUGAS INDIVIDU SOSIOLOGI

NADILA OKTAVIANI NIM. 1101111611

ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011

Anda mungkin juga menyukai