Anda di halaman 1dari 11

“MELAWAN KEMISKINAN: KAJIAN MENDALAM TERHADAP

FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA PERUBAHAN”

Disusun Oleh :

Nama: Fransiska Amboisa Amuntoda


NISN : 0075468655

SMA NEGERI 21 BATAM

KOTA BATAM, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TAHUN AJARAN 2023-2024

1
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..(3)

1.2 Rumusan masalah...............................................................(4)

1.3 Tujuan Penelitian................................................................(4)

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Kemiskinan …………………………...............…………………….......(5)

2.2 Penyebab Terjadinya Kemiskinan ……………………………….…...(7)

2.3 Cara Penanggulangan Kemiskinan.........................................(8)

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….......(10)

3.2 Saran …………………………………………………………………….......(10)

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................(11)

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Melawan kemiskinan merupakan tantangan global yang kompleks dan memerlukan


pemahaman mendalam tentang faktor penyebab serta upaya perubahan yang
efektif. Latar belakang yang panjang mengenai topik ini dapat dimulai dengan
pengakuan bahwa kemiskinan bukanlah hanya masalah ekonomi semata, melainkan
juga memiliki akar yang dalam dalam faktor-faktor sosial, politik, dan budaya.

Pertama-tama, faktor-faktor ekonomi seperti tingkat pengangguran, ketidaksetaraan


pendapatan, dan ketergantungan pada sektor informal seringkali menjadi penyebab
utama kemiskinan. Selain itu, kurangnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas,
layanan kesehatan yang terjangkau, dan infrastruktur dasar seperti air bersih dan
sanitasi juga memperburuk kondisi kemiskinan.

Namun, untuk memahami fenomena kemiskinan secara menyeluruh, penting untuk


melihat lebih jauh ke dalam faktor-faktor sosial yang mempengaruhinya. Misalnya,
diskriminasi berdasarkan gender, etnisitas, atau kelas sosial seringkali menyebabkan
marginalisasi dan pemiskinan bagi kelompok-kelompok tertentu. Selain itu, konflik
bersenjata, bencana alam, dan perubahan iklim juga dapat memperburuk kondisi
kemiskinan dengan menghancurkan infrastruktur dan mengganggu mata
pencaharian.

Dalam konteks politik, korupsi, ketidakstabilan politik, dan kebijakan yang tidak
inklusif juga dapat menjadi hambatan besar dalam upaya melawan kemiskinan.
Ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial yang memadai
dan menciptakan kebijakan yang mendukung inklusi ekonomi seringkali menjadi
kendala dalam mengatasi kemiskinan.

Upaya untuk mengubah kondisi kemiskinan memerlukan pendekatan yang holistik


dan terpadu. Ini termasuk langkah-langkah seperti peningkatan akses terhadap
pendidikan dan layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,
penciptaan lapangan kerja yang layak, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal,
reformasi kebijakan untuk mengurangi ketidaksetaraan, serta pemberantasan
korupsi dan penegakan hukum yang kuat.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab kemiskinan dan menerapkan upaya


perubahan yang tepat, masyarakat dapat bergerak maju menuju terwujudnya visi
dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor penyebab kemiskinan?
2. Bagaimana interaksi antara faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemiskinan?
3. Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kemiskinan?
4. Sejauh mana efektivitas upaya-upaya tersebut dalam mengurangi tingkat kemiskinan?
5. Bagaimana peran kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemiskinan?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari pada artikel ini adalah:
a) Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan yang dominan dan kompleks.
b) Meneliti hubungan antara faktor-faktor penyebab kemiskinan dan tingkat
kemiskinan di suatu wilayah.
c) Mengidentifikasi upaya-upaya perubahan yang telah dilakukan untuk mengatasi
kemiskinan.
d) Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melaksanakan upaya
perubahan untuk melawan kemiskinan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu permasalah sosial yang selalu hadir di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan dianggap sebagai salah satu permasalah
sosial yang sulit untuk diuraikan, apabila tidak diatasi dengan segera dan menemukan
akar permasalahan dari penyebab kemiskinan.

Kemiskinan secara umum merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang secara


ekonomi untuk dapat memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah.
Kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditandai oleh rendahnya
kemampuan pendapatan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok
seperti sandang, pangan dan papan.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian kemiskinan. Selain itu,


kemiskinan juga terjadi karena ada beberapa penyebab yang mendorong fenomena
tersebut.

Sebelumnya telah dijelaskan pengertian kemiskinan secara umum, beberapa ahli pun
mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian kemiskinan, berikut pengertian
kemiskinan menurut para ahli.
1. Soerjono Soekanto, berpendapat bahwa kemiskinan merupakan keadaan ketika
seorang individu maupun kelompok individu tidak sanggup untuk memelihara dirinya
dengan taraf kehidupan kelompok yang ada dalam masyarakat, serta tidak mampu untuk
memanfaatkan tenaga, mental dan fisiknya untuk mencapai taraf kehidupan kelompok
tersebut.

2. Gillin, mengemukakan pendapatnya bahwa kemiskinan adalah kondisi ketika seorang


individu tidak dapat mempertahankan skala hidupnya yang cukup tinggi untuk dapat
memberikan efisiensi fisik serta mental, agar memungkinkan dirinya dan keluarganya
dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan standar masyarakat
yang baik. Karena pendapatan yang tidak memadai ataupun pengeluaran yang dilakukan
dengan tidak bijaksana.

5
3. Reitsma dan Kleinpenning, berpendapat bahwa kemiskinan merupakan ketidakmampuan
seorang individu untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan yang bersifat
material maupun kebutuhan yang bersifat non material.

4. Suparlan, mengungkapkan bahwa kemiskinan merupakan standar atau tingkat hidup


seseorang yang rendah, karena mengalami kekurangan materi dibandingkan dengan
standar kehidupan yang ada di masyarakat sekitarnya.

5. Hall dan Midgley, mengatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi deprivasi


materi dan sosial yang menyebabkan seorang individu hidup di bawah standar
kehidupan yang layak, atau dapat dikatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi
deprivasi relatif apabila dibandingkan oleh individu lainnya dalam masyarakat tersebut.

6. Friedman, kemiskinan merupakan ketidaksamaan kesempatan yang diperoleh


seseorang untuk dapat memformulasikan kekuasaan sosia berupa aset, sumber
keuangan, barang atau jasa, organisasi sosial politik, jaringan sosial, keterampilan,
pengetahuan serta informasi.

7. Ellis, kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat dikaji dalam


dimensi ekonomi maupun sosial dan politik.

8. Syaifudin yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan cara berpikir seseorang


yang memandang kemiskinan sebagai sebuah gejala absolut serta gejala relative.
Syaifudin membagi cara berpikir mengenai kemiskinan ini menjadi dua yaitu cara
berpikir atau pandang kebudayaan serta cara pandang struktural.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan
merupakan kondisi, dimana seorang individu tidak mampu memenuhi kebutuhan
pokoknya karena faktor-faktor yang memengaruhi individu tersebut, sehingga
kesulitan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan individu lain.

6
2.2 Penyebab Terjadinya Kemiskinan
Seperti yang telah dijelaskan, kemiskinan merupakan salah satu permasalahan sosial
yang sulit diurai dan kerap kali terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Kemiskinan dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemiskinan
tersebut.

Berikut adalah faktor-faktor penyebab kemiskinan:


1. Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi.
Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk
suatu negara menjadi lebih besar. Sehingga, dapat menyebabkan lapangan pekerjaan yang
tersedia menjadi terbatas untuk dapat merekrut masyarakat yang membutuhkan pekerjaan demi
mendapatkan gaji agar dapat membeli kebutuhan pokoknya. Selain itu, apabila laju pertumbuhan
penduduk tinggi tetapi tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi. Maka akan
mengakibatkan angka kemiskinan semakin meningkat.

2. Masyarakat Pengangguran Meningkat.


Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan lapangan kerja yang ada di suatu
negara menjadi terbatas. Sehingga, angka pengangguran di daerah tersebut akan meningkat.
Semakin banyak masyarakat yang pengangguran, maka angka kemiskinan pun akan meningkat.

3. Pendidikan yang Rendah.


Individu yang memiliki pendidikan yang rendah, cenderung tidak memiliki keterampilan,
wawasan maupun pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga,
masyarakat yang berpendidikan rendah tidak dapat bersaing dengan masyarakat yang memiliki
pendidikan tinggi di dunia kerja maupun usaha. Hal inilah yang membuat masyarakat
berpendidikan rendah kalah saing dan membuat angka pengangguran serta kemiskinan menjadi
bertambah.

4. Terjadi Bencana Alam


Bencana alam dapat menjadi faktor penyebab terjadinya kemiskinan yang tidak dapat dihindari.
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun tsunami dapat menimbulkan kerusakan pada
infrastruktur serta kerusakan psikologis masyarakat yang tertimpa bencana. Selain itu, bencana
alam dapat menjadi penyebab kemiskinan, karena masyarakat yang terdampak bencana
tersebut akan kehilangan harta bendanya.

7
5. Distribusi Pendapatan yang Tidak Merata
Distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan
pada pola kepemilikan sumber daya. Umumnya, masyarakat yang memiliki sumber
daya terbatas serta rendah umumnya berada di bawah garis kemiskinan.

2.3 Cara penanggulangan kemiskinan

1. Menciptakan kesadaran.
Cara mengatasi kemiskinan bisa dilakukan dengan menciptakan kesadaran, di mana media sosial
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menggunakannya
sebagai suara kebaikan sosial. Berbagi tautan di Facebook, Twitter, dan platform lain akan
memungkinkan orang untuk belajar lebih banyak tentang kemiskinan global dan akan
meningkatkan kesadaran umum akan masalah ini.

2. Ambil Tindakan Sendiri.


Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan dengan mengambil tindakan sendiri, tentu dengan
beberapa cara sederhana yang dapat kita bantu sebagai individu, seperti mendanai pendidikan
anak miskin atau dengan mensponsori keluarga miskin dan memengaruhi orang lain untuk
melakukannya. Anda juga bisa mengumpulkan uang dan menyumbangkannya ke organisasi
nirlaba juga dapat membantu.

3. Melakukan Donasi.
Dengan menyumbangkan atau melakukan donasi, bisa membantu dalam melakukan banyak hal.
Tidak selalu harus berbentuk uang, Anda juga bisa menyumbangkan buku kepada anak miskin
atau membeli bahan makanan untuk keluarga miskin selama seminggu untuk membantu
memerangi kelaparan. Menyumbangkan pakaian bekas, furnitur, dan perlengkapan mandi juga
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.

4. Menghilangkan Ketimpangan Gender.


Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan dengan menghilangkan ketimpangan gender, di
mana dua pertiga dari penduduk dunia yang buta huruf adalah perempuan, rasio anak laki-laki
dan perempuan harus dibuat setara dalam pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Anak
perempuan yang masih bersekolah, lebih kecil kemungkinannya untuk menikah sebelum usia 18
tahun, sehingga menurunkan tingkat perkawinan anak sebesar 64 persen di seluruh dunia.

8
5. Ciptakan Pekerjaan di Seluruh Duniame.
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, 197 juta orang tanpa pekerjaan di seluruh dunia,
sehingga cara mengatasi kemiskinan bisa dilakukan dengan menciptakan pekerjaan di seluruh
dunia. Akan lebih banyak pilihan pekerjaan di suatu negara berarti lebih banyak cara untuk
menghentikan kemiskinan. Oleh karena itu, dengan meningkatkan lapangan kerja, orang yang
tidak melek huruf dapat diajari beberapa keterampilan agar mereka dapat dipekerjakan.

6. Meningkatkan Akses Sanitasi Layak dan Air Bersih.


Cara mengatasi kemiskinan juga bisa dilakukan, dengan meningkatkan akses sanitasi yang layak
serta air bersih. Akses terhadap air bersih dan sanitasi secara langsung, juga bisa mempengaruhi
kesehatan dan pendidikan. Saat ini, 800 juta orang hidup tanpa akses air bersih dan 2,5 miliar
hidup tanpa sanitasi yang memadai. Kamar mandi yang kotor membuat anak perempuan tidak
dapat bersekolah, sehingga menghentikan mereka untuk menerima pendidikan. Kurangnya air
bersih menyebarkan penyakit seperti diare dan kolera, yang merenggut nyawa lebih dari satu juta
anak setiap tahun.

7. Mendidik Semua Orang.


Cara mengatasi kemiskinan adalah dengan pendidikan, yang tentu membantu meningkatkan
penghasilan individu untuk setiap anggota keluarga. UNESCO juga menunjukkan bahwa
keterampilan membaca dasar dapat mengangkat 171 juta orang keluar dari kemiskinan ekstrem,
yang pada akhirnya mengurangi total kemiskinan dunia sebesar 12 persen. UNESCO juga
menyebutkan saat ini ada sekitar satu miliar orang dewasa buta huruf di dunia.

8. Strategi Kebijakan.
Cara mengatasi kemiskinan adalah mengkaji apa yang dapat dilakukan pada tingkat kebijakan
untuk mengurangi jumlah rumah tangga yang miskin. Setidaknya ada empat strategi luas yang
dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan di tingkat nasional, negara bagian, dan lokal, yaitu
kebutuhan untuk menciptakan pekerjaan dengan gaji yang memadai, meningkatkan aksesibilitas
barang sosial dan publik utama. Selain itu kebijakan yang mendorong pembangunan aset,
terutama yang sederhana, sangat penting, serta menyediakan jaring pengaman sosial yang kuat
dan efektif sangat penting dalam mengatasi kemiskinan di tingkat nasional, negara bagian, atau
lokal.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum, kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan kekurangan finansial semata, tetapi juga
mencakup akses terhadap pendidikan, kesehatan, perumahan layak, dan peluang ekonomi yang
adil. Faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, ketimpangan ekonomi, kurangnya
kesempatan kerja, dan kurangnya akses ke layanan dasar menjadi pendorong utama kemiskinan.
Pendekatan untuk mengurangi kemiskinan haruslah holistik dan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil.
Kebijakan yang efektif untuk mengatasi kemiskinan mencakup pembangunan ekonomi inklusif
yang memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat, investasi dalam pendidikan
yang berkualitas untuk meningkatkan keterampilan dan kesempatan kerja, akses yang lebih baik
terhadap layanan kesehatan dan sanitasi, serta perlindungan sosial yang kuat untuk melindungi
mereka yang rentan.

3.2 Saran

Penyediaan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan sangat penting untuk memastikan
bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan
meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program
pendidikan formal maupun non-formal yang mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, serta
dengan memperluas akses terhadap pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan
pasar kerja saat ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/penyebab-kemiskinan/

https://www.liputan6.com/hot/read/5134656/9-cara-mengatasi-kemiskinan-ciptakan-
pekerjaan-dan-kesadaran-umum-masyarakat

https://www.kompas.id/baca/opini/2021/05/19/strategi-penanggulangan-kemiskinan-3

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/05/07/menanggulangi-kemiskinan-di-asean-
dengan-penanganan-adaptif-dan-berkelanjutan

https://media.neliti.com/media/publications/218164-kemiskinan-di-indonesia-dan-
solusinya.pdf

https://dinsos.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kemiskinan-82

11

Anda mungkin juga menyukai