0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan anak petani putus sekolah dan peran anak yang putus sekolah dalam membantu ekonomi keluarga. Faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah adalah karena keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak, sehingga anak memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ekonomi keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan anak petani putus sekolah dan peran anak yang putus sekolah dalam membantu ekonomi keluarga. Faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah adalah karena keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak, sehingga anak memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ekonomi keluarga.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang menyebabkan anak petani putus sekolah dan peran anak yang putus sekolah dalam membantu ekonomi keluarga. Faktor utama yang menyebabkan anak putus sekolah adalah karena keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak, sehingga anak memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ekonomi keluarga.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan
putus sekolah pada anak petani di Desa Campaka Kabupaten Pangandaran dan bagaimana bentuk peran sosial anak putus sekolah dalam membantu ekonomi keluarga. Penelitian bertujuan mengetahui faktor- faktor penyebab putus sekolah pada anak petani dan bentuk peran sosial anak putus sekolah dalam membantu ekonomi keluarga. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriftif, melalui pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor yang menyebabkan anak petani di Desa Campaka putus sekolah karena tidak mampu membiayai anaknya, ada juga anak yang memang tidak mau sekolah, kurangnya perhatian orang tua, hal demikian terjadi karena penghasilan yang tidak menentu. (2) Peranan anak dalam membantu ekonomi keluarga di Desa Campaka Kabupaten Pangandaran dapat dilihat dari keberadaan anak dalam keluarga, peranan anak sangat berpengaruh, sebab tingkat pendapatan keluarga ada perubahan jika dibandingkan dari sebelumnya, karena sebelum anak bekerja pendapatan keluarga sangat minim. Maka dari itu pula anak putus sekolah karena faktor ekonomi rendah dan tidak ada biaya, sehingga anak memutuskan putus sekolah dan punya inisiatif untuk membantu orang tua dan mencari kerja. Dalam hal ini membantu dan menutupi kekurangan ekonomi keluarga menunjukkan kondisi keluarga petani rata-rata serba kekurangan dengan melihat penghasilan yang didapatnya sehingga membutuhkan peran anak. Kata Kunci : Kemiskian, Putus Sekolah, Anak petani.
PENDAHULUAN melihat angka putus sekolah dan
memilih menjalani hidup terlibat Pada umumnya keluarga roda-roda ekonomi dalam yang ada di Indonesia terdapat dua memenuhi kebutuhannya. Dalam masalah yang sangat penting setiap masyarakat akan dijumpai diperhatikan yaitu masalah berbagai bentuk kelompok social pendidikan dan masalah kebutuhan baik dalam bentuk keluarga ekonomi keluarga. Khususnya maupun kelompok social lainnya. pendidikan, kadang suatu keluarga Keluarga yang merupakan unsur menyerahkan bentuk dan kelompok terkecil dalam pendidikannya pada bentuk masyarakat adalah terdiri dari pendidikan formal. Seperti sekolah suami, istri beserta anak-anaknya dasar sampai perguruan tinggi. yang belum menikah. Keluarga Akan tetapi masalah pendidikan di juga disebut rumah tangga yang Indonesia sangat urgen karena merupakan wadah pergaulan dini adalah proses belajar, agar dalam kehidupan yang mereka bisa lebih menghargai melembaga. kerja dan tanggung jawab. Selain Setiap anggota keluarga itu, anak bekerja diharapkan dapat memiliki peranannya masing- membantu mengurangi beban masing. Adapun peranannya kerja dan menambah penghasilan berbeda mulai dari ayah sebagai keluarga. Begitupun mengenai kepala keluarga yang bertugas hubungan anak dengan mencari nafkah untuk mencukupi lingkungannya, maka lingkungan kebutuhan keluarga dan ibu pertama yang berhubungan dengan mempunyai peranan sebagai anak adalah orang tuanya, saudara- pengelolah dan pengatur rumah saudaranya, serta mungkin kerabat tangga, menyelesaikan pekerjaan dekatnya yang tinggal serumah. rumah tangga, dan mengasuh serta Melalui lingkunagan itulah anak mendidik anak. Anak sebagai mengenal dunia sekitarnya dan pelanjut generasi yang nantinya pola pergaulan hidup yang berlaku bisa menjadi orang yang mandiri. sehari-hari, melalui lingkungan Hanya dengan generasi penerus hidup itulah anak mengalami yang terdidik dan cerdas serta proses sosialisasi awal. bermoral, maka hari depan bangsa Di Desa Campaka bisa dibayangkan titik terangnya. Kabupaten Pangandaran, Namun pendidikan di Indonesia mempunyai pandangan dalam semakin lama semakin mahal. sebagian masyarakat yang melihat Program pendidikan gratis yang bahwa pendidikan adalah bukan diterapkan pemerintah pun masih solusi dalam meningkatkan taraf dianggap belum efektif dalam hidup sehingga kadang terjadi meningkatkan pendidikan di banyak anak yang mengambil Indonesia. Wajar bila banyak anak peranan dalam membantu ekonomi usia sekolah yang terpaksa putus keluarga, hal ini juga termotivasi sekolah akibat masalah dana. untuk mandiri dan dapat Banyak anak putus sekolah dan memberikan kontribusi dalam menjadi pekerja anak disebabkan peningkatan taraf ekonomi karena biaya pendidikan di keluarga. Kecenderungan Indonesia masih sangat mahal di pandangan diatas lahir dari anggap terlalu mahal dan tak kalangan masyarakat tani. Anak terjangkau oleh sebagian kalangan dalam keluarga petani cenderung masyarakat. membantu dan mengololah lahan Pekerja anak di Indonesia pertanian mereka, pada umumnya bukanlah hal yang baru. Pekerja sosial ekonomi masyarakat petani anak awalnya merupakan tradisi memiliki sistem kerja yang sangat atau budaya membantu orang tua. homogen terlebih pada rutinitas Sebagaian besar orang tua kerja yang tidak membutuhkan menganggap bahwa memberikan skill, umumnya petani bekerja di pekerjaan kepada anak-anak sejak sawah dengan sistem menanam yang dilakukan pada umumnya Sebagian orang memahami istilah dua kali dalam setahun, dari ini secara subyektif dan semua orang kadang mengajarkan komparatif, sementara yang anaknya sejak dini untuk lainnya melihatnya dari segi moral membantu di sawah dengan dan evaluatif, dan yang lainnya harapan kerjanya ringan dan lagi memahaminya dari sudut mendapatkan hasil pertanian yang ilmiah yang telah mapan. Istilah melimpah. "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada KAJIAN TEORI negara-negara yang "miskin". Menurut Sulistiyanti dalam Konsep masalah sosial Rudyansyah (2014), kemiskinan berkaitan dengan norma dan memiliki sifat plural sehingga institusi sosial, artinya sesuatu kemiskinan menunjukkan adanya ingin dianggap sebagai masalah sekelompok orang yang serba sosial karena menyangkut kekurangan. Masyarakat hubungan manusia dengan nilai- subsistem yang tidak nilai dan merupakan ganguan berpenghasilan atau terhadap tujuan kehidupan berpenghasilan tapi rendah, bisa masyarakat. Masalah sosial atau jadi tidak merasa miskin karena sosial problems ialah setiap mereka merasa sudah terpenuhi keadaan yang dianggap oleh kebutuhannya. Sebaliknya seluruh atau sebagian warga penduduk urban yang masyarakat sebagai suatu keadaan berpenghasilan sedang mungkin yang tak dikehendaki. Tak dapat merasa selalu kekurangan karena ditoleransi atau dianggap ancaman gaya hidup hedonis yang mereka bagi nilai-nilai masyarakat, jalani atau lingkungan budaya sehingga memerlukan tindakan masyarakat untuk tidak sehat yang mereka hadapi (misalnya seperti perangkap menyelesaikannya. Kemiskinan narkoba ataupun judi). Dalam hal adalah keadaan di mana terjadi ini meski kelihatannya mereka kekurangan hal-hal yang biasa berkecukupan, namun apabila untuk dipunyai seperti makanan, selalu merasa kekurangan, mereka pakaian, tempat berlindung dan air bisa dikatakan miskin Bappenas minum, hal-hal ini berhubungan dalam Anindiyahpratiwi (2014) erat dengan kualitas hidup . mendefinisikan kemiskinan Kemiskinan kadang juga berarti sebagai kondisi di mana seseorang tidak adanya akses terhadap atau sekelompok orang, laki-laki pendidikan dan pekerjaan yang dan perempuan, tidak mampu mampu mengatasi masalah memenuhi hak dasarnya untuk kemiskinan dan mendapatkan mempertahankan dan kehormatan yang layak sebagai mengembangkan kehidupan yang warga negara. Kemiskinan bermartabat. Hak-hak dasar merupakan masalah global. masyarakat antara lain : terpenuhinya kebutuhan pangan, pendidikan tempat dia belajar kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maksudnya anak dari sebuah perumahan, air bersih, lembaga pendidikan formal yang pertanahan, sumber daya alam di sebabkan oleh berbagai faktor : dan lingkungan hidup, rasa aman Kemiskinan, Pendapatan dari perlakuan atau ancaman Seseorang yang rendah, tindak kekerasan, dan hak untuk Pengangguran, Banyaknya orang berpartisipasi dalam kehidupan yang tidak bekerja, kekacauan sosial-politik, baik bagi dalam keluarga, masalah-masalah perempuan maupun laki-laki. yang ada dalam keluarga, Putus sekolah (dalam pandangan sosiokultural keluarga bahasa Inggris dikenal dengan dan masyarakat tentang penting Drof out) adalah proses atau tidaknya sekolah, Anggapan berhentinya siswa secara terpaksa bahwa perempuan sebaiknya tidak dari suatu lembaga pendidikan bersekolah terlalu tinggi. tempat dia belajar. Pengertian anak Menurut Soedjono putus sekolah adalah seorang anak Dirdjosisworo dalam Halifah usia sekolah antara 7 sd 21 tahun (2007) Peranan sosial adalah suatu yang tidak bersekolah karena tidak cara atau perbuatan atau tindakan mampu membayar biaya sekolah seorang individu dalam usaha sebab keluarganya miskin memenuhi tanggung jawab hak- sebagian besar menjadi pekerja hak dari status sosialnya, maka anak, termasuk anak jalanan dan seseorang akan terlibat sebagian lagi menganggur. Setiap menjalankan atau tidaknya orang tua menginginkan anak- kegiatan-kegiatan yang sesuai anaknya cerdas, berwawasan luas dengan status sosialnya. hal ini dan bertingkah laku baik, berkata dapat terlihat dari peranan individu sopan dan kelak suatu hari anak- yang berbeda sekaligus dalam anak mereka bernasib lebih baik suatu status sosial yang sama”. dari mereka baik dari aspek Dengan demikian peran yang kedewasaan pikiran maupun melekat pada diri seseorang harus kondisi ekonomi. Setelah dibedakan dengan posisi atau keluarga, lingkungan kedua bagi tempat seseorang dalam anak adalah sekolah. Di sekolah, masyarakat (sosial-position) guru merupakan penanggung merupakan unsur statis yang jawab pertama terhadap menunjukkan tempat individu pendidikan anak sekaligus sebagai dalam organisasi masyarakat. suri teladan. Sikap maupun Sedangkan peran lebih banyak tingkah laku guru sangat menunjuk pada fungsi, artinya berpengaruh terhadap seseorang menduduki suatu posisi perkembangan dan pembentukan tertentu dalam masyarakat dan pribadi anak. Putus sekolah adalah menjalankan suatu peran. proses berhentinya siswa secara Sebagaimana dikemukakan terpaksa dari suatu lembaga oleh J. Dwi Narkowo-Bagong Suyanto, suatu peranan paling kewajiban, melainkan hanya satu sedikit mencapai tiga hal, yaitu: pilihan. Hal ini yang membawa (a) Peran meliputi norma-norma sebagian masyarakat memiliki yang dihubungkan dengan posisi banya anak sudah bukan jamannya atau tempat seseorang dalam lagi, 2 anak cukup hal ini juga masyarakat. (b) Peran adalah suatu melihat program pemerintah yang konsep ikwal apa yang dapat menekan jumlah penduduk. Secara dilakukan oleh individu dalam biologis penurunan jumlah anak masyarakat. (c) Peran dapat pada keluarga dimungkinkan oleh dikatakan sebagai perilaku terjadinya perubahan- perubahan individu yang penting bago diluar keluarga. Pada masyarakat struktur sosial masyarakat. tradisional, anak merupakan asset Hubungan sosial individu ekonomi keluarga yang dapat berkembang karena adanya menjalankan fungsi dan peran- dorongan rasa ingin tahu terhadap peran ekonomi. Namun keluarga segala sesuatu yang ada didunia saat ini anak sebagai beban sekitarnya. Dalam ekonomi bersifat homogen. Dalam perkembangannya, setiap individu hubungan sosial anak pasti ingin tahu bagaimanakah cara melahirkan pertanyaan dibenak melakukan hubungan secara baik kita, apakah anak merupakan hal dan aman dengan dunia sekitarnya, yang berhubungan dengan milik baik yang bersifat fisik maupun dirinya sendiri, milik orang tua, sosial. Hubungan sosial diartikan atau hanya mahluk titipan kepada sebagai ”cara-cara individu yang maha kuasa. bereaksi terhadap orang-orang Syamsu Yusuf (2007) disekitarnya dan bagaimana menyatakan bahwa: pengaruh hubungan itu terhadap “Perkembangan sosial merupakan dirinya” Menurut Anna pencapaian kematangan dalam Alisyahbana, dkk, (2004: 85). hubungan sosial. Perkembangan Hubungan sosial ini menyangkut sosial dapat pula diartikan sebagi juga penyesuaian diri terhadap proses belajar untuk menyesuaikan lingkungan, seperti makan dan diri terhadap norma-norma minum sendiri, berpakaian sendiri, kelompok, moral dan tradisi ; menaati peraturan, membangun meleburkan diri menjadi satu komitmen bersama dalam kesatuan dan saling berkomunikasi kelompok atau organisasinya, dan dan kerja sama”. Menurut sejenisnya. (Kartohadikoesoemo, 1984 : 16) Dewasa ini memiliki anak sebagai berikut: Desa adalah merupakan salah satu pilihan „‟kesatuan masyrakat hukum yang diantara pilihan lain dalam memeiliki batas-batas wilayah keluarga. Beberapa survey yang berwewenang untuk memperlihatkan kecenderungan mengatur dan mengurus untuk memiliki anak dalam kepentingan masyarakat setempat, keluarga bukan lagi suatu berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dari revolusi kemerdekaan dan dihormati dalam sistem dengan itu spirit revolusi tetap pemerintahan NKRI‟‟ (PP 72/ bergelora dalam mengisi 2005). kemerdekaan. Revolusi hijau Sebagai statika, desa merupakan katup pengaman dari terbentang dalam aspek geografis, ancaman revolusi sosial akibat maka ia terdefinisikan sebagai krisis pangan pada awal permukaan mulai dari pesisir dan pembanguna indonesia . saat itu pulau kecil, persawahan dan produksi pangan sangat rendah dataran rendah, hingga dataran dan muncul ancaman kelaparan, tinggi dan pinggir hutan, yang menyusul krisis sosial pada didalamnya manusia berinteraksi masyarakat terutama di jawa, dengan buminya. Sebagai statika , terkait peristiwa G-30-S/PKI dan desa terbentang dalam aspek pembersihan elemennya sesudah ekonomis, maka ia didefenisikan itu. Sementara itu, pertembuhan sebagai ruang produksi, distribusi, penduduk cenderung meningkat, dan konsumsi yang didalamnya indonesia dalam ambang ledakan berinteraksi manusia yang hendak populasi. Desa persawahan memenuhi kebutuhannya ditengah dicirikan oleh tekanan populasi keterbatasan sumberdaya. yang tinggi penduduknya tumbuh Desa mengalami lebih tinggi dibanding tipe desa pembangunan tidak lagi hanya lain sehingga tekanan populasi oleh konstribusi aktor negara. amat berpengaruh pada dinamika Agen pembanguna telah muncul sosial ekonomi dan budayanya. dari beragam pihak pengambil Pada tipe desa inilah pertembuhan kebijakan, perencanaan penduduk memaksa warga sektoral/daerah, peneliti dan berimigrasi ulang alik ataupun tenaga ahli, penyuluh dan permanen ke pusat kota bahkan pendamping masyarakat,investor bertransmigrasi. Dalam hal inovasi swasta, tenaga konsultan, agenda dari luar, desa persawahan lebih donor serta prakarsa swadaya cepat menerimah dibandingkan masyarakat desa sendiri. Desa desa pedalaman dan dataran tinggi persawahan memiliki nilai srategis serta desa pesisir dan pulau kecil. dalam sejarah bangsa indonesai Sehingga dapat dibayangkan karena posisinya sebagai pusat betapa desa ini telah mengalami revolusi hijau. Pada tahun 1970- perubahan sosial-ekonomi-budaya an, ketika orde baru dibalik posisinya sebagai pusat mengimplementasikan Repalita revolusi hijau. Peningkatan ( Rencana Pembangunan Lima produksi dan pendapatan telah Tahun ) dari RPJPT-1 ( Rencana berlangsung signifikan akibat nilai Pembangunan Jangka Panjang tambah dalam penggunaan sarana Tahap Pertama), revolusi hijau dan teknologi pertanian modern. adalah wacana dominan. Revolusi Dibalik ciri itulah desa hijau menjelma sebagai kelanjutan persawahan dan dataran rendah terpresentasikan sebagai yang memberi perhatian terhadap suami pusat atau yang dekat dengan dimana tugas ini tidak bisa pusat serta diprioritaskan dalam digantikan oleh orang lain. pembangunan. Bila konstruksi Adapun laki-laki mempunyai tugas sosial atas ruang menempatkan pergi keluar rumah mencari nafkah kota sebagai pusat maka desa bagi keluarganya. persawahanlah yang dekat dengan pusat tersebut. Bila ditanyakan METODE PENELITIAN yang mana pula pada berbagai Jenis penelitian yang tipe desa di Indonesia, maka dilakukan adalah penelitian persawahanlah jawabannya. Ini kualitatif deskriptif yang bertujuan semua karena tipe desa inilah yang memahami tentang kemiskinan prioritaskan pembangunan. dan putus sekolah ( study kasus Keluarga inti dapat kita anak petani di Desa Campaka definisikan dengan keluarga atau Kabupaten Pangandaran). kelompok atau unit terkecil dalam Informan ditentukan secara masyarakat yang terdiri dari ayah, purposive sampling, teknik ibu dan anak-anak yang belum pengumpulan data yaitu observasi, dewasa atau belum kawin. wawancara, dan dokumentasi, Sedangkan keluarga luas adalah kemudian dianalisis melalui satuan keluarga yang meliputi tahapan pengumpulan data, lebih dari satu generasi atau suatu reduksi data, penyajian data, lingkungan kaum keluarga yang penarikan kesimpulan dan lebih luas dari pada hanya ayah, menggunakan tehnik pengabsahan ibu dan anak-anak yang kawin data, triangulasi sumber, waktu yang memisahkan diri dari orang dan tehnik. tuanya atau keluarga intinya. Menurut Emile Durkheim PEMBAHASAN menyebut keluarga perkawinan ini sebagai “conjugal family” yakni Fenomena putus sekolah suatu inti dari pasangan suami istri bukanlah hal yang hanya terjadi di dan keturunan-keturunan mereka Desa kampung Beru, akan tetapi yang dilindungi oleh lapisan- fenomena ini marak dibahas atau lapisan keluarga yang agak jauh. diperbincankan di seluruh lapisan Peran suami dan istri dalam masyarakat yang menyadari memenuhi kebutuhan ekonominya bagaimana pentingnya pendidikan. secara tradisional memandang Hal ini disebabkan oleh ketidak bahwa laki- laki dan wanita secara pahaman dari beberapa beberapa badaniah mempunyai perbedaaan. orang tua yang salah Dengan demikian, sewajarnya mempersepsikan pendidikan bagi wanita hidup dilingkungan rumah anaknya, yang beranggapan bahwa tangga. Wanita diberi tugas pendidikan hanya bertujuan untuk mengandung, melahirkan, menjadi seorang guru ataupun menyusui, membesarkan anak, dan tentara, polisi, perawat, bidan dan lain sebagainya. Terkhusus berpengaruh terhadap minat orang beberapa orang tua atau tua untuk menyekolahkan anaknya masyarakat yang ada di Desa dalam ini menyelesaikan sekolah Kampung dimana segelintir orang anaknya atau bahkan untuk tua hanya memahami sekolah melanjutkan pendidikan anaknya hanya sekedar untuk belajar kejenjang yang lebih tinggi. membaca dan menulis semata agar Misalnya tingkat pendidikan dan tidak mudah tertipu dengan orang pola hubungan masyarakat, lain. Sehingga kita sering melihat dimana anak diberikan beban ada orang tua yang untuk membantu orangtua dalam memberhentikan anaknya dengan mencari uang dan mengurus maksud akan lebih berguna jika rumah tangga. Menurut Soedjono anaknya membantu bekerja di Dirdjosisworo dalam Halifah sawah atau memelihara hewan (2007) Peranan sosial adalah suatu ternak. cara atau perbuatan atau tindakan Persepsi orang tua akan seorang individu dalam usaha pentingnya sekolah sampai memenuhi tanggung jawab hak- menamatkan suatu tingkat hak dari status sosialnya, maka pendidikan tertentu bagi sang anak seseorang akan terlibat terasa masih kurang terutama di menjalankan atau tidaknya Desa Campaka yang bermata kegiatan-kegiatan yang sesuai pencaharian sebagai petani. dengan status sosialnya. hal ini Sebagian orang tua di daerah ini dapat terlihat dari peranan individu beranggapan bahwa lebih baik yang berbeda sekaligus dalam anak mereka bekerja di sawah dari suatu status sosial yang sama. Jadi, pada sekolah karena ketidak dapat dikatakan bahwa anak mampuan atau jauhnya jarak memiliki peranan yang sangat sekolah yang tidak bisa ditempuh penting dalam meningkatkan dengan jalan kaki sehingga harus status sosial ekonomi keluarga mengeluarkan ongkos untuk dengan cara membantu keluarga sampai ketempat tujuan. meningkatkan pendapatan Dari hasil penelitian maka keluarga. Padahal kalau dipikir, penelitian dapat mengetahui status sosial ekonomi keluarga bahwa ada beberapa faktor yang bukan hanya dinilai dari menjadi penyebab terjadinya pendapatan ekonomi tetapi terkait penomena putus sekolah yang dengan pola hubungannya dengan marak terjadi di Desa Campaka masyarakat. Pada masyarakat Kabupaten Pangandaran. Selain petani, anak bukan saja berperan letak Desa yang sedikit terpencil mebantu orang tua utuk hal lain yang tak kalah penting menggarap sawah/kebun sebagai adalah pemahan sebagian sumber mata pencaharian pokok masyarakatnya akan pentingnya keluarga, tetapi anak harus pendidikan masih sangat kurang, berperan dalam membuat orang sehingga hal ini sangat tua dalam berkembang pola pikir sesuai dengan pekembangan banyak anak mencari pekerjaan zaman dan pengetahuan yang yang lain, bagi anak yang tidak dimilikinya hanya dapat sekelolah, agar dapat penghasilan membantu orangtua. yang dapat membantu Pada dasarnya anak meringankan kebutuhan keluarga. bermotivasi untuk membantu Mulai memelihara hewan seperti keluarga karena kondisi kebutuhan ayam, sapi,kambing dan kuda, semakain meningkat, yang sampai mencari kerja sampingan dulunya hanya mencukupi dengan yang tidak begitu mengikat, seperti kebutuhan dasar, sekarang dalam menjadi buruh. Peran anak putus kebutuhan yang lain terkadang sekolah sangat terlihat di Desa mau tidak mau harus dipenuhi, hal CampakaKabupaten Pangandaran ini tidak terlepas pengaruh media terbukti dengan aktivitas sehari- yang menawarkan hal yang hari yang dilakukan oleh para anak membuat masyarakat termakan yang putus sekolah adalah oleh konsumsi media, gaya hidup. membantu pekerjaan orang tua Anak utamanya memenuhi mulai dari pekerjaan rumah, kebutuhannya sendiri, karena membantu orang tua disawah orang tua tidak dapat memenuhi ataupun menjadi buruh kasar kebutuhan anak sehingga anak seperti buruh bangunan dan buruh berinisiatif untuk mencari tebang tebuh. kebutuhan sendiri, dalam hal itu anak dapat membantu orang tua- KESIMPULAN nya. Pada umumnya anak dalam Berdasarkan hasil penelitian keluarga petani telah cenderung yang telah disajikan dalam membantu dalam mengelolah pembahasan pada bab terdahulu, lahan pertanian mereka,umumnya maka dapat ditarik kesimpulan petani bekerja disawah dengan bahwa ada beberapa faktor yang sistem menanam yang dilakukan menjadi penyebab terjadinya pada umumnya dua kali dalam phenomena putus sekolah yang setahun, dari semua orang kadang marak terjadi di Desa Campaka mengajarkan anaknya sejak dini Kabupaten Pangandaran. Selain untuk membantu di Sawah dengan letak Desa yang sedikit terpencil harapan kerjanya ringan dan hal lain yang takkalah penting mendapatkan hasil pertanian yang adalah pemahaman sebagian melimpah. masyarakat akan pentingnya Anak dalam keluarga pendidikan masih sangat kurang, petani lebih banyak membantu Namun selain faktor yang pada tanam atau musim panen, disebutkan di atas, masih ada lagi dalam perawatan, pemeliharaan faktor yang lebih mendominasi pupuk selama menunggu hasil penyebab terjadinya putus sekolah adalah kerja orangtua. Dalam sela yang terjadi di Desa aktivitas sambil menunggu hasil CampakaKabupaten Pangandaran pengelolaan hasil panen waktu itu yaitu kemiskinan, sedangkan peran pendidikan (Interaksi Peserta sosial anak dalam membantu Didik dan Lingkungannya). ekonomi keluarga yaitu anak Makassar : Inninnawa. bekerja di sawah untuk membantu Ritzer, George. (2010). Cet Ke 8. pekerjaan orang tua namun selain Sosiologi Ilmu Pengetahuan membantu pekerjaan di sawah Berparadigma Ganda. Jakarta: anak juga mempunyai pekerjaan Raja Grafindo Persada. lain dengan harapan untuk Salman, Darmawan. (2012). Sosiologi memenuhi kebutuhan ekonomi Desa (Revolusi Senyap Dan keluarga. Tarian Kompleksitas). Makassar : Ininnawa Soekanto, Soejono.(1990). Sosiologi DAFTAR PUSTAKA Keluarga, Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, Abu. (1989). Ilmu Sosial Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Gilbert, Alan & Gugler, josep. (1996). Grafindo Persada. Urbanisasi dan Kemiskinan (di Tirtarahardja dan La Sulo. (2008). Dunia ketiga). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya. Rineka Cipta. Khairuddin H.SS. (1997). Sosiologi Yuliati, Yayuk. (2003). Sosiologi Keluarga, Yogyakarta : Liberty Pedesaan. Yogyakarta : Lappera Lawang, Robert M. Z. (1986). Teori Pustaka Utama. Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia. Maleong, Lexy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rosdakarya M, Setiadi, Elly & Usman, Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (Teori, Aplikasi, dan Pencerahannya). Jakarta : Kencana Perdana Media Group. Narkowo Dwi J, Suyanto Bagong, (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta, Penerbit: Kencana. Prof. H. Garna, Ph.D. Judistira K. (1996). Ilmu-ilmu Sosial Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Prof. DR. Nasution S. (2011). Sosiologi