Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup Analisis

Makroekonomi:
Kemiskinan
Kelompok 1:

Rahayu Widyaningsih
Widy Syafitri
Raafi Norman
Mahardika Yahya
Ilham Hady
Pengertian kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi


ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan
Jenis-jenis Kemiskinan
Kemiskinan absolut Kemiskinan relatif
Keadaan individu yang
penghasilannya tidak Kemiskinan yang disebabkan oleh
cukup untuk memenuhi kebijakan pembangunan yang
kebutuhan primernya belum merata sehingga belum dapat
menjangkau seluruh masyarakat

Kemiskinan kultural Kemiskinan struktural


Kemiskinan yang
terbentuk karena Kemiskinan yang berasal dari struktur
kebiasaan masyarakat sosial yang tersemat pada golongan
yang sudah menjadi masyarakat tertentu dan memungkinkan
budaya, baik itu dari nilai- terjadinya kondisi dimana mereka tidak
nilai yang diusung, dapat menggunakan sumber daya yang
pemikiran, maupun cara sebenarnya tersedia untuk mereka
kerja
Contoh kemiskinan kultural yang banyak terjadi di masyarakat

1. Malas
2. Etos kerja yang rendah
3. Mudah menyerah pada nasib
4. Budaya masyarakat yang suka korupsi, kolusi, dan nepotisme
5. Menolak adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Manggantungkan bantuan dari pihak lain, termasuk
pemerintah
7. Minder
8. Suka foya-foya dan konsumtif berlebihan
9. Suka mencuri dan memilih jalan pintas untuk sukses
10. Mengandalkan harta warisan orang tua
11. Tidak berdiri di atas kaki sendiri alias tidak mandiri
Indikator-indikator kemiskinan yang dikutip dari Badan
Pusat Statistika

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar


(sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya
3. Tidak adanya jaminan masa depan
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual
maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya
sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata
pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun
mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak
terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda
miskin, kelompok marginal dan terpencil)
Mengukur kemiskinan
Menurut BPS

3. Seseorang dikatakan miskin


1. Kemiskinan diukur 2. Nilai uang jika pengeluarannya dibawah
dengan seberapa besar tersebut kemudian angka 440.538 sebulan. Untuk
jumlah pengeluaran ditetapkan sebagai rumah tangga, anggaplah
(nilai uang) yang garis kemiskinan beranggotakan 4 orang, maka
digunakan untuk nasional (GKN). GKN-nya adalah Rp 1,7 juta.
memenuhi kebutuhan GKN per Kalau pengeluaran rumah
dasar pangan dan non September 2019 tangga itu dibawah Rp 1,7 juta
pangan sebesar 440.538 maka dikategorikan rumah
tangga miskin
Mengukur kemiskinan
Menurut Bank Dunia

Ukuran 1.90 USD versi


bank dunia itu
Garis kemiskinan oleh
bank dunia ditetapkan 1 2 berdasarkan paritas
daya beli atau
sebesar $1.90 per hari purchasing power parity
(PPP). Biasanya 1 USD
berdasarkan PPP
3 berbeda jauh dengan
nilai kurs

Sebagai contoh, pada 2016


perkiraan konversi 1 USD PPP
adalah Rp 4.985 sedangkan
nilai rupiah pada saat itu di
kisaran Rp 13.400 per USD
Penyebab kemiskinan
Masyarakat pengangguran
01 Laju pertumbuhan
yang tinggi
penduduk
02 meningkat

03 Pendidikan yang rendah 04 Distribusi pendapatan


tidak merata
yang

05 Kurangnya lapangan pekerjaan 06 Biaya kehidupan yang tinggi


Dampak kemiskinan terhadap masyarakat

Kesejahteraan masyarakat
sangat jauh dari sangat Tingkat kematian meningkat
rendah

Banyak penduduk Indonesia Tidak bersekolah (tingkat


yang kelaparan karena tidak
pendidikan yang rendah)
mampu untuk membeli
kebutuhan makanan sehari-hari

Tingkat kejahatan
meningkat
Kemiskinan dilihat dari 2 aspek, yaitu

Aspek sosial

1. Kemiskinan, meliputi kelompok warga yang menyandang ketidakmampuan sosial ekonomi


atau warga yang rentan menjadi miskin
2. Keterlantaran, meliputi warga masyarakat yang karena sesuatu hal mengalami keterlantaran
fisik, mental dan sosial, seperti anak dan remaja terlantar
3. Kecacatan, meliputi warga masyarakat yang mengalami kecacatan fisik dan mental
sehingga terganggu fungsi sosialnya
4. Ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, meliputi warga masyarakat yang mengalami
gangguan fungsi-fungsi sosialnya akibat ketidakmampuannya mengadakan penyesuaian
(social adjusment) secara normative, seperti korban narkotika, gelandangan, pengemis,
korban HIV dan AIDS
5. Keterasingan/ keterpencilan dan atau berada dalam lingkungan yang buruk, meliputi warga
masyarakat yang berdomisili di daerah yang sulit terjangkau, atau berpindah-pindah yang
lazim disebut Komunitas Adat Terpencil
6. Korban Bencana Alam dan Sosial
7. Korban Tindak Kekerasan, Eksploitasi dan Diskriminasi, meliputi warga masyarakat yang
mengalami tindak kekerasan
Aspek politik

Secara politik, kemiskinan dilihat dari tingkat akses terhadap (power). Kekuasaan
dalam pengertian ini mencangkup tatanan sistem politik yang dapat menentukan
kemampuan sekelompok orang dalam menjangkau dan menggunakan Sumber
Daya. Sehingga masyarakat miskin biasanya adalah yang jauh dari pusat kekuasan
karena kekuasaan adalah tangan baja untuk mengeruh Sumber Daya yang
tersedia. Dilihat dari aspek politik ini pula ada kaitannya dengan kecilnya akses
terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, diskriminatif posisi lemah dalam
proses pengambilan keputusan, serta lemahnya posisi untuk menuntut hak
Kebijakan dasar pengentasan kemiskinan

Kebijakan tidak langsung

Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin


kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang
dimaksudkan anatara lain adalah suasana social politik yang tentera,ekonomi yang
stabil dan budaya yang berkembang. Upaya penggolongan ekonomi makro yang
yang berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan perpajakan merupakan
bagian dari upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi
diarahkan pada penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan
kebutuhan daasar seperti sandang,pangan,papan,pendidikan,dan kesehatan
dengan harga yang terjangkau oleh penduduk miskin
Kebijakan langsung

Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan


peroduktifitas sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat
berpendapatan rendah, melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang
pangan papan kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-kegiatan
social ekonomi yang bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan
masyarakat yang berpendapatan rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan
memberiakn peluang bagi penduduk miskin untuk melakukan kegiatan social–
ekonomi yang dapat memberikan pendapatan yang memadai. Dalam hubungan
ini, pengembangan kegiatan social ekonomi rakyat diprioritaskan pada
pengembangan kegiatan social ekonomi penduduk miskin di desa-desa miskin
berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan permodalan
yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak
kegiatan penghimpunan modal, penguasaan teknik produksi,pemasaran hasil dan
pengelolaan surplus usaha
Upaya pemerintah mengatasi masalah kemiskinan

1. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok


2. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin
3. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan
berbasis masyarakat.
4. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin
Awesome
words

Anda mungkin juga menyukai