PENDAHULUAN
1
Palembang diambil dari bahasa Melayu yang terdiri dari “Pa” dan”Lembang”.
“Pa” di sini memiliki arti tempat atau situasi. Sementara “Lembang” berarti
tempat yang selalu dibanjiri air sepanjang waktu. Palembang berarti tempat yang
selalu dibanjiri air dan sangat cocok jika Kota Palembang mendapatkan julukan
Venice of the East .
Secara umum, rakyat miskin “Venice Of The East”, khususnya kota
Palembang dilihat dari berbagai perspektif misalnya dari sisi politik, ekonomi,
social dan budaya (Hak Asasi Manusia) tidak banyak mengalami perubahan yang
signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Jaminan perlindungan dan pemenuhan
hak-hak rakyat belum sepenuhnya diperankan secara maksimal oleh negara.
Dengan demikian apabila permasalahan kemiskinan tidak segera
ditanggulangi maka dana-dana untuk pembangunan akan (habis) terpakai hanya
untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan. Oleh karena itu,
menjadi hal yang penting untuk mengamati kondisi kemiskinan masyarakat
dengan berbagai faktor penyebabnya, sehingga kebijakan dan program yang
dibuat menjadi terkoordinasi, terarah, dan tepat sasaran. (Siti Zainab dan Nurlina :
9).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis
ilmiah dengan judul, ”Refleksi Kemiskinan di Kota Venice Of The East
Indonesia”.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu kemiskinan
2. Untuk mengetahui Indikator dan penyebab kemiskinan di Kota berjulukan
Venice Of The East Indonesia.
3. Untuk mengetahui dampak-dampak dari kemiskinan.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kemiskinan di Kota berjulukan Venice
Of The East Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik
dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi
3. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
5
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang
berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar,
wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal
dan terpencil).
6
penyebabnya. Kemiskinan Perkotaan khususnya di Kota Palembang banyak
dihubungkan dengan:
1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat
dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga.
3. penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan
dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar.
4. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang
lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
5. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan
hasil dari struktur sosial.
7
2.3. Dampak Kemiskinan
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang
tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Meskipun pembangunan di Kota Palembang cukup pesat saat ini, namun ternyata
belum berpengaruh pada kesejahteraan warganya.
Ini terlihat dari jumlah warga miskin di Kota Palembang tahun 2019 yang
diperkirakan mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu.
8
“Diperkirakan, tahun 2019 ini angka kemiskinan di Palembang masih dua digit.
Bahkan ada kenaikan, tapi kenaikannya tidak signifikan hanya sekitar 0,5 persen,
namun data pastinya baru kita rilis Januari 2020,” jelas Heri, Rabu (11/12/2019).
Kenaikan jumlah warga miskin di tahun 2019 ini, lanjut Heri, salah satu
penyebabnya adalah banyaknya musibah kebakaran dalam setahun terakhir. “Ada
sekitar 200 kali kebakaran tahun ini. Ini angka cukup besar dalam sepuluh tahun
terakhir. Karena musibah ini, banyak warga yang masuk kategori sejahtera
menjadi prasejahtera,” jelasnya.
Meski begitu, sambung dia, Pemkot Palembang terus berupaya agar jumlah warga
miskin di Palembang terus mengalami penurunan. “Target kita bisa menurunkan
angka kemiskinan sampai satu digit,” tegas dia.
Kepada RMOL Sumsel, Kepala Dinas Sosial Kota Palembang, Heri Aprian menerangkan,
saat ini angka kemiskinan Kota Palembang masih diangka dua digit 10,95% dari jumlah
penduduk di Palembang.
Dimana, mantan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Palembang ini
memperkirakan, akan terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin sekitar 0,5%.
"Kami perkirakan, tahun 2019 ini angka kemiskinan di Palembang masih dua digit,
bahkan terjadi kenaikan. Data ini akan kita rilis secara resmi pada Januari 2020,"
ungkapnya.
9
Heri beralasan, kenaikan angka warga miskin Kota Palembang di tahun 2019 ini,
diperkirakan bukan karena pekerjaan, tapi akibat musibah kebakaran yang terjadi dalam
satu tahun terakhir.
"Karena musibah ini, banyak warga yang masuk kategori sejahtera menjadi
prasejahtera," terangnya.
Pemkot Palembang terang Heri, akan terus berupaya agar jumlah warga miskin di
Palembang terus mengalami penurunan.
"Seperti yang disampaikan Wakil Walikota, target kita bisa menurunkan angka
kemiskinan sampai satu digit," ujarnya.
"Kita sudah melakukan studi banding ke Sragen bersama Wakil Gubernur Sumsel.
Wagub memberikan arahan untuk membuat Perwali terkait hal tersebut. Perwali itu
akan menjadi dasar hukum untuk membuat kegiatan penanggulangan kemiskinan di
Kota Palembang," terang Fitri
"Supaya target menurunkan angka kemiskinan satu digit bisa terwujud," tandasnya. [sri]
http://www.rmolsumsel.com/read/2016/03/10/47092/Masyarakat-Miskin-di-
Palembang-Sulit-Berkurang-
https://sumeks.co/ini-empat-daerah-miskin-di-palembang/
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tujuan sistem Perguruan Taman Siswa membangun anak didik menjadi
manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas
dan berketrampilan, serta sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat
yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia
pada umumnya. Prinsip yang ada pada sistem Perguruan Taman Siswa, antara
lain:
1. Ing ngarso sung tulodo, di depan memberi teladan.
2. Ing madyo mangun karso, di tengah membangun kemauan.
3. Tut wuri handayani, di belakang memberi dorongan.
Sehingga pengajaran Tut Wuri Handayani sangat kita butuhkan untuk di
masa depan. Pendidikan Perguruan Taman Siswa pantas rasanya kita kedepankan
di era sekarang ini. Era yang serba syarat konplik. penuh dengan demo-demo,
kreatifitas yang kebablasan, karakter bangsa yang mulai luntur, kepribadian yang
semakin sirna dari akhlaqurkarimah, dan ego yang tinggi untuk menyelesaikam
masalah semua dan seenaknya tanpa memikirkan orang lain.
Dalam pelaksanaanya mencapai tujuan pendidikan, Taman Siswa
menyelaraskan lingkungan keluarga, lingkungan perguruan (sekolah) dan
lingkungan masyarakat. Sistem penerapan ini dikenal juga dengan
sistem Trisentra Pendidikan. Ketiga pusat pendidikan ini bekerjasama saling
mengisi untuk hasil yang terbaik. Di masa sekarang konsep ini mirip dengan
konsep populer yang menyatakan keseimbang antara IQ (Intellegence Quetion)
dan EQ (Emotional Quetion).
3.2. Saran
11
Perkembangan zaman menuntutperubahan dalam berbagai dimensi
dalam kehidupan dan begitu juga dengan pendidikan. Sejalan dengan
perkembangan pendidikan era milenial memberikan tantangan terhadap dunia
pendidikan kita untuk dapat mengembangkan berbagai kompetensi bagi peserta
didik. Seiring dengan perkembangan juga memberikan sejumlah dampak yang
perlu kita pikirkan mengenai dampak positif dan negatifnya.masuknya era digital
mengalihkan pandangan anak- anak kita meninggalkan berbagai hal
bernuansakan nilai budaya. Ini perlu disikapi dan perlu campur tangan pendidikan
untuk memberikan pandangan bahwa mengikuti perkembangan zaman memanag
tidak bisa dielakkan, namun demikian nilai-nilai luhur harus ditanamkan dalam
jiwa Generasi Z penerus bangsa agar menjadi bangsa yang mempunyai nilai-nilai
luhur berbasis kebudayaan namun juga mengikuti perkembangan zaman
diantaranya yaitu:
a. Sistem pendidikan sebaiknya tidak bersifat memaksa atau menekan peserta
didik, karena peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan rasa nyaman
dan rasa merdeka dalam artian tidak merasa tertekan ketika belajar.
b. Seorang pendidik yang baik sebaiknya memiliki daya kreatifitas yang tinggi
sebelum memberikan ilmu kepada peserta didik, sehingga dapat membantu
perkembangan daya kreatifitas peserta didik.
c. Pendidikan harus berlangsung dalam keadaan yang nyaman dan
menyenangkan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://gtkmadrasah.kemenag.go.id/2019/07/03/pola-pendidikan-yang-tepat-bagi-
generasi-z-dan-generasi-alfa/
https://nasional.okezone.com/read/2018/05/02/337/1893521/tri-pusat-pendidikan-
ajaran-ki-hajar-dewantara-di-zamanku
13
14