yang menjadi tonggak dasar untuk perumusan dan pengembangan berbagai rancangan kebijakan di masa
mendatang.
Beberapa contoh kebijakan publik yang tertuang dalam UUD 1945 diwujudkan dalam bentuk kebijakan
sebagai berikut.
1. Program wajib belajar 9 tahun yang tertuang dalam Pasal 31 ayat 1. Untuk mewujudkan
kebijakan ini, pemerintah bahkan menganggarkan dana yang cukup besar tiap tahunnya untuk
menujang berbagai fasilitas pendidikan dan meringankan biaya yang harus ditanggung orang tua
melalui program Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS).
2. Pengaturan mengenai pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dan pajak lainnya yang diatur
dalam Pasal 23 ayat 2.
3. Penegasan mengenai kedudukan setiap warga negara di mata hukum adalah sama, tak
terpengaruh perbedaan latar belakangnya diatur dalam Pasal 27 ayat 1.
4. Kebijakan mengenai kewajiban warga negara dalam berbagai kegiatan upaya bela negara
terangkum dalam Pasal 27 ayat 3.
5. Peraturan mengenai tata hidup warga negara untuk saling menghormati hak asasi warga negara
lain terkandung dalam Pasal 28J ayat 1.
Dalam beberapa kesempatan, pejabat tinggi, terutama Presiden, memberlakukan kebijakan yang bersifat
situasional dan kondisional terkait beberapa hal. Beberapa contoh yang bisa kamu temui adalah sebagai
berikut.
1. Pelaksanaan anjuran yang ditetapkan dalam pidato Presiden yang disampaikan setiap tanggal 17
Agustus.
2. Pelaksanaan anjuran yang disampaikan oleh Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota atau pejabat
lainnya melalui pidato peringatan Hari Besar Nasional.
Dalam kebijakan publik berupa program pemerintah, kamu dapat mengidentifikasinya dalam beberapa
program di bawah ini.
1. Penetapan peraturan daerah berdasarkan daerah masing-masing untuk mengatur dan memastikan
sinkronisasi dengan daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia, pemerintah menetapkan
peraturan terkait otonomi daerah.
2. Penetapan anggaran tahunan sesuai dengan yang termuat dan telah disetujui dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
1
3. Perumusan, perancangan, dan pentapan kebijakan sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN).
1. Dukungan akan kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh Presiden dan pejabat kementerian
untuk memperkuat hubungan diplomatik antarnegara.
2. Dukungan berupa kehadiran Presiden atau Menteri ke suatu daerah, kongres, acara muktamar,
munas, dan lain sebagainya untuk menunjukkan peran serta pemerintah dalam acara yang
bersangkutan.
3. Pemberian sambutan Presiden, Menteri, atau pejabat kepala daerah maupun jajarannya pada
kegiatan yang bersifat resmi atau protokoler.
Langkah pemerintah dalam menetapkan kebijakan publik memang terkadang menuai kontroversi karena
berbagai polemik baru yang diciptakan, namun peranmu sebagai warga yang baik adalah tetap
menaatinya.
Jika ada contoh kebijakan publik yang tak kamu setujui, kamu bisa menyampaikan surat terbuka kepada
pemerintah beserta alasanmu.
https://cerdika.com/contoh-kebijakan-publik/
2
UUD » 19 Contoh Kebijakan Publik di Lingkungan Masyarakat
19 Contoh Kebijakan Publik di Lingkungan
Masyarakat
written by Ranti Fatya Utami September 11, 2017
Secara umum, kita mengetahui apa saja syarat terbentuknya suatu negara, yaitu merdeka atau mempunyai
kedaulatan, mempunyai wilayah, mempunyai rakyat, dan mempunyai pemerintahan. Itu pun biasanya
ditambah satu hal lagi, yaitu pengakuan dari dunia internasional yang diwakili oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa. Adanya rakyat yang hidup bersama dalam suatu negara ini membuat harus ada suatu pengaturan agar
satu dengan lainnya tidak saling merugikan. Aturan tersebutlah yang secara sederhana kita pahami sebagai
kebijakan publik. Jadi, apakah kebijakan adalah hukum? Benar, tetapi bukan hanya itu. Sebelum
mendefinisikannya, mari kita melihat pendapat dari para pakar tentang kebijakan publik. Thomas R. Dye
mendefinisikan kebijakan publik sebagai semua hal yang dikerjakan pemerintah, mengapa mereka
melakukannya, dan hasil yang membuat sebuah kehidupan bersama tampil berbeda (1992). Harold Lasswell
membuat definisi kebijakan publik sebagai suatu program yang diramalkan dengan tujuan-tujuan tertentu,
praktek-praktek tertentu, dan nilai-nilai tertentu (1979). (Baca juga: Struktur Organisasi Pemerintahan Desa)
Kedua definisi tersebut dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa kebijakan publik adalah yang dapat
dikerjakan dan tidak dikerjakan oleh pemerintah. Kebijakan publik bersinggungan langsung dengan semua
aturan dalam kehidupan bersama, baik yang berkaitan dengan hubungan warga dengan warga maupun
hubungan warga dengan pemerintah. Lantas, siapakah yang kita sebut pemerintah? Merujuk pada pembukaan
UUD 1945, pemerintah mencakup seluruh organisasi negara, baik itu MPR, DPR, DPD, Presiden, BPK, MA,
dan Pemda. Jadi, pemerintah identik dengan negara. Perlu kita ingat pula bahwa dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, terdapat tiga jenis organisasi, yaitu organisasi publik, organisasi pencari laba, dan organisasi
bukan pencari laba. Organisasi publik merujuk pada pelaksana kedaulatan rakyat, sedangkan organisasi
pencari laba adalah segala organisasi yang menjalankan perekonomian dalam rangka memperoleh laba, dan
organisasi bukan pencari laba adalah lembaga sosial di luar pemerintah. (Baca juga: Bahaya Akibat Jika
Secara umum, terdapat 5 tahap-tahap kebijakan publik dan pelaksanaannya. Tahap pertama adalah agenda
setting, yaitu tahapan dimana pemerintah menentukan prioritas atas kebijakan apa saja yang hendak dibuat
atau diperbaharui atau malah dihilangkan. Tahap kedua yaitu Policy Formulating atau perumusan kebijakan,
yakni pemerintah membuat rumusan kebijakan atas prioritas yang diperoleh pada tahap pertama. Tahap
ketiga yaitu Policy Adoption atau adopsi kebijakan, ini adalah tahapan dimana pemerintah memberikan kuasa
atau legitimasi pada otoritas pelaksana kebijakan. Tahap keempat adalah penerapan kebijakan, pada tahap ini,
kebijakan mulai diuji coba untuk diberlakukan. Pada contoh yang akan dipaparkan ini, pembaca akan lebih
3
memahami dan lebih peka akan urgensi dari kebijakan yang ada di masyarakat. Mari kita simak 19 Contoh
Dari kedua contoh tadi, kita mendapat pelajaran bahwa kehidupan bersama harus diatur. Bukan sekadar
aturan dari mulut ke mulut, tapi aturan yang berlaku untuk mengikat semua warga negara. Setiap pelanggar
akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukannya, dan sanksi dijatuhkan di depan
masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi, sebagai berikut kebijakan publiknya:
Pasal 23 ayat 2 menyebutkan bahwa sebuah Kewajiban Warga Negara untuk melaporkan dan membayarkan
pajaknya di kantor pelayanan pajak sesuai dengan tempat tinggalnya.
Pasal 27 ayat 1 mengatur bahwa tiap warga negara Indonesia sama kedudukannya di hadapan hukum. (Baca
juga: Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara)
Pasal 27 ayat 3 menyebutkan bahwa warga negara wajib berpartisipasi dalam upaya bela negara.
Pasal 28J ayat 1 mewajibkan tiap-tiap warga negara menghormati hak asasi manusia warga negara lainnya.
Pasal 31 ayat 1 menjadikan pendidikan dasar sembilan tahun sebagai kewajiban bagi warga negara Indonesia
untuk mengikutinya. (Baca juga: Konflik Sosial dalam Masyarakat)
Artikel Terkait:
Contoh mudahnya adalah ketika dalam sebuah desa tidak ada batas-batas kepemilikan lahan, maka seorang
warga dapat mengambil barang berharga yang ada di rumah warga lain tanpa dapat dilarang. Setelah itu,
warga yang merasa dirugikan dapat mengambil tindakan balas sendiri, misalnya dengan menganiaya warga
tadi. Selanjutnya, kerabat mereka merasa tidak terima, dan terjadilah perkelahian antar kerabat yang ujungnya
adalah menyulut perkelahian asal, sebagai berikut kebijakan publik dalam bentuk produk hukum:
Artikel lainnya:
Hal tersebut terjadi pula di Poso beberapa tahun yang lalu. Menurut seorang narasumber, kisahnya bermula
dari seorang pemuda (setengah mabuk) meminjam obeng ke seorang pemuda lain, pemilik bengkel.
Kebetulan ia sedang menggunakan obeng tersebut dan ia menolak meminjamkan karena obeng sedang
digunakan untuk membenahi motor tetangganya. Cekcok pun terjadi, dan pemuda yang hendak meminjam
merasa dihina dan membawa massanya (yang sudah dicekoki dengan isu agama yang kebetulan berbeda
agama dan seorang pendatan. Kerabatnya tidak terima dan membalas serangan tersebut. Perang antar
kelompok tersebut menghancurkan kota indah itu. Satu ujung pangkal dari masalah ini: tidak ada aturan yang
Operasi Pasar ketika terdapat harga salah satu bahan pokok yang sangat tinggi. Program ini sering kali kita
dengar terutama ketika harga beras, minyak, garam, gula, dan sebagainya menjadi sangat tinggi. Dalam
program ini, digunakan persediaan negara sehingga harga bahan-bahan tersebut bisa menjadi lebih murah.
Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin) adalah salah satu kebijakan publik yang dilakukan untuk meningkatkan
daya beli masyarakat miskin terhadap beras. Harga beras ini jauh lebih rendah dari harga pasaran sehingga
rakyat miskin dapat dengan mudah membelinya.
Kredit Perumahan Rakyat (KPR) adalah sebuah program yang dijalankan oleh pemerintah dengan alasan
banyaknya warga negara Indonesia yang belum memiliki rumah sendiri. Konsepnya adalah rakyat
mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga mereka bisa membayar uang panjar yang lebih murah serta
cicilan yang lebih ringan.
Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah program dari pemerintah yang dilakukan dengan memberikan modal
pada usaha rakyat yang bersifat mikro, kecil, dan menengah. Dengan adanya pemodalan ini, diharapkan
banyak warga negara yang dapat membuka usahanya sendiri sehingga muncul lapangan kerja baru yang
dapat mengurangi tingkat pengangguran dan memajukan perekonomian bangsa.
Kebijakan impor garam yang dilakukan baru-baru ini adalah upaya pemerintah untuk menyeimbangkan harga
garam di pasaran yang meningkat hingga empat kali lipat. Namun kebijakan ini menimbulkan banyak tanya
dari masyarakat dan penolakan dari penambak garam yang harga garam produksinya menjadi sangat jatuh
setelah beredarnya garam impor di pasaran. Padahal menurut undang-undang, garam hanya boleh diimpor
untuk para pelaku usaha atau industri besar. Bukan untuk diperdagangkan secara bebas di pasaran.
Itulah 19 Contoh kebijakan publik di masyarakat yang dapat penulis paparkan dalam artikel ini. Kita harus
lebih bisa mencermati 19 Contoh kebijakan publik di masyarakat, apakah itu kebijakan yang memihak pada
5
rakyat atau hanya berpura-pura memihak pada rakyat. Semoga nantinya kita dapat menjadi pembuat
kebijakan yang sejati ataupun menjadi pelaksana kebijakan yang lebih baik dari masa ini
https://guruppkn.com/contoh-kebijakan-publik-di-masyarakat
7
Baca Juga: Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Kebijakan Fiskal
Menurut Para Ahli
Penyusunan Agenda
Penyusunan agenda adalah sebuah fase dan proses yang
sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam
proses inilah memiliki ruang untuk memaknai apa yang
disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda
publik dipertarungkan. Isu kebijakan “policy issues” sering
disebut juga sebagai masalah kebijakan “policy problem”,
penyusunan agenda kebijakan harus dilakukan berdasarkan
tingkat urgensi dan esensi kebijakan, juga keterlibatan
stakeholder.
Formulasi Kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan
kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-
masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan
9
masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal
dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.
Adopsi Kebijakan
Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada
proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam
suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga
negara akan mengikuti arahan pemerintah.
Implementasi Kebijakan
Dalam tahap implementasi kebijakan akan menemukan
dampak dan kinerja dari kebijakan tersebut. Disini akan
ditemukan apakah kebijakan yang dibuat mencapai tujuan
yang diharapkan atau tidak.
Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang
mencakup substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini
evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.
Artinya evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap
akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses
kebijakan. Dengan demikian evaluasi kebijakan bisa meliputi
tahap perumusan masalah-masalah kebijakan, program-
program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah
kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan.
10
Unsur-Unsur Kebijakan Publik
Tujuan kebijakan
Kebijakan yang baik harus mempunyai tujuan yang baik.
Tujuan yang baik tersebut sekurang-kurangnya harus
memenuhi 4 kriteria sebagai berikut :
Masalah
11
Masalah merupakan unsur yang sangat penting dalam
kebijakan. Kesalahan dalam menentukan masalah secara
tepat dapat menimbulkan kegagalan total dalam seluruh
proses kebijakan. Jadi kalau suatu masalah telah dapat
diidentifikasi secara tepat, maka ini berarti sebagian
pekerjaan dapat dianggap dikuasai.
Tuntutan (demand)
Secara umum sudah diketahui, bahwa partisipasi merupakan
indikasi dari masyarakat maju. Partisipasi itu dapat berbentuk
dukungan, tunttan dan tantangan atau kritik.
12
Dampak (Impact)
Dalam ekonomi, dampak ganda disebut multiplier effect.
Misalnya kebijakan dalam investasi, perpajakan, atau
pengeluaran pemerintah untuk membiayai program rutin atau
pembangunan dan sebagainya. Tindakan kebijakan itu
membawa pengaruh pada pertambahan atau pengurangan
yang berlipat ganda atas pertambahan pendapatan
masyarakat secara menyeluruh. Multiplier effect juga dapat
terjadi pada bidang social dan politik baik positif maupun
negative. Setiap kebijakan yang bersifat positif ataupun
negative dapat berdampak positif atau negative pula.
Kebijakan umum
Kebijakan umum adalah kebijakan yang menjadi pedoman
atau petunjuk pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun
bersifat negatif yang meliputi keseluruhan wilayah atau
instansi yang bersangkutan. Suatu hal yang perlu diingat
13
adalah pengertian umum di sini bersifat relatif. Maksudnya,
untuk wilayah negara, kebijakan umum mengambil bentuk
undang-undang atau keputusan presiden dan sebagainya.
Sementara untuk suatu provinsi, selain dari peraturan dan
kebijakan yang di ambil pada tingkat pusat juga ada
keputusan gubernur atau peraturan daerah yang diputuskan
oleh DPRD.
Kebijakan pelaksanaan
Kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan yang menjabarkan
kebijakan umum. Untuk tingkat pusat, peraturan pemerintah
tentang pelaksanaan suatu undang-undang, atau keputusan
menteri yang menjabarkan pelaksanaan keputusan presiden
adalah contoh dari kebijakan pelaksanaan. Untuk tingkat
provinsi, keputusan bupati atau keputusan seorang kepala
dinas yang menjabarkan keputusan gubernur atau peraturan
daerah bisa jadi suatu kebijakan pelaksanaan.
Kebijakan teknis
kebijakan teknis adalah kebijakan operasional yang berada di
bawah kebijakan pelaksanaan itu. Secara umum dapat
disebutkan bahwa kebijakan umum adalah kebijakan tingkat
15
pertama, kebijakan pelaksanaan adalah kebijakan tingkat ke
dua, dan kebijakan teknis adalah kebijakan tingkat ke tiga
atau yang terbawah. Lembaga Administrasi Negara (1997),
mengemukakan tingkatan dalam kebijakan publik sebagai
berikut:
Lingkup nasional
Kebijakan nasional
Kebijakan umum
16
Kebijakan pelaksanaan
Kebijakan pelaksanaan
Tingkat Makro
Kebijakan Makro melibatkan masyarakat secara keseluruhan
dan para pemimpin pemerintah umumnya dalam pembentukan
kebijakan publik. Kebijakan Makro merupakan kebijakan yang
dapat mempengaruhi seluruh negeri (nasional). Misalnya
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan
Menteri Kesehatan, dan lainnya. Kebijakan Makro melibatkan
komunitas secara keseluruhan dan para pemimpin pemerintah
daerah pada umumnya dalam lingkup untuk kebijakan publik.
Tingkat messo
Kebijakan Meso biasanya berfokus pada kebijakan tertentu
atau area fungsional, seperti angkutan udara niaga, kegiatan
perluasan pertanian, pembangunan dermaga dan sungai, atau
pemberian hak paten. Biasanya mencakup sarana oleh swasta
maupun pemerintah pada tingkat setempat. Target
pelaksanaan dari kebijakan meso dapat digunakan oleh umum
atau perseorangan, misalnya : untuk memperkuat dukungan
dalam lingkungan bisnis dan untuk mengubah bentuk
struktural suatu otonomi daerah.
19
Terbentuknya kebijakan Meso ini disebabkan tidak semua
orang peduli terhadap kebijakan publik yang telah ada,
banyak masyarakat yang hanya tertarik pada satu bidang saja
misalnya pejabat atau warga negara yang benar-benar tertarik
dalam kebijakan pelayaran maritim mungkin memiliki minat
yang kecil atau bahkan tidak ada dalam kebijakan kesehatan.
Tingkat mikro
Kebijakan mikro lebih melibatkan upaya yang dilakukan oleh
individu tertentu, suatu perusahaan, atau komunitas tertentu
yang hanya bertujuan untuk medapatkan keuntungan bagi
pihak mereka sendiri. Kebijakan mikro yang menjadi
kompetensi pada umumnya pelaku bisnis swasta, biasanya
mencakup strategi untuk peningkatan produktivitas
manajerial, pengembangan mutu Sumber Daya Manusia (SDM),
dan jejaringan kerja (networking).
20
dari pemerintah tersebut mendatangkan kerugian bagi
penganut kebijakan mikro.
21
ekspor non migas dan kebijakan privatisasi badan usaha milik
Negara (BUMN).
22
Beberapa contoh mengenai pernyataan kehendak dari
pemerintah tersebut misalnya, keinginan pemerintah untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
pancasila, keinginan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, keinginan pemerintah untuk meningkatkan
swasembada pangan, menciptakan disiplin nasional, dan
keinginan pemerintah untuk memberantas KKN. Memang
sebagai sebuah pernyataan kehendak, kosep kebijakan dalam
pengertian seperti itu jelas belum ―membumi‖ atau belum
operasional dan dalam banyak hal ia masih sebatas wacana,
lebih merupakan retorika politik ketimbang kenyataan.
23
Suatu keputusan pemerintah harus mendapat pengesahan
agar dapat menjadi suatu kebijakan publik. Peluang bagi
setiap keputusan pemerintah apakah pada akhirnya akan
mendapat pengesahan dari parlemen (DPR), atau sebaliknya
ditolak, sedikit banyak akan ditentukan oleh mekanisme dan
corak struktur politik yang berlaku di masing-masing sistem
politik.
24
Sebagai keluaran, maka kebijakan itu dilihat dari apa yang
senyatanya dihasilkan atau diberikan oleh pemerintah,
sebagai kebalikan dari apa yang secara verbal telah dijanjikan
atau telah disahkan lewat undang-undang. Keluaran itu
bentuknya macam- macam, misalnya pemberian manfaat
secara langsung (berupa uang), pemberian pelayanan kepada
publik berupa barang (air bersih atau beras untuk orang
miskin) atau jasa tertentu (pemberian vaksin polio),
pemberlakuan peraturan-peraturan, himbauan-himbauan
simbolik atau pengumpulan pajak. Dengan demikian, bentu
keluaran-keluaran itu dapat saja berbeda antara kebijakan
yang satu dnegan yang lainnya.
25
model tertentu yang manyiratkan adanya hubungan sebab
akibat.
Agenda Setting
Implementasi Kebijakan
29
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam
proses kebijakan publik. Suatu kebijakan atau program harus
diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang
diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam
pengertian luas merupakan alat administrasi publik dimana
aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya
diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan
kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkan.
Kritik
31
Ogden J, Walt G dan Lush .2003. The Politics of ‘branding’ in policy transfer:
The case of DOTS for tuberculosis control. Social Science and
Medicine
Robert B. Denhardt dan Janet V. Denhardt. 2009. Public
Administration: An Action Orientation. Boston: Wadsworth
Wahab, Solihin Abdul. 1997. Analisis Kebijaksanaan. Jakarta : Bumi
Aksara
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kebijakan-publik/
32