Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

HUKUM DAN KEBIJAKAN PUBLIK

disusun oleh :
PUGUH TRIWIBOWO, S.T.,S.H.
2110402013

Dosen :
Dr. Jaholden, S.H., M.Hum.

Program Pascasarjana fakultas Hukum


Universitas HKBP Nommensen
2023

1
Program Studi : Ilmu Hukum
Mata Kuliah/Ujian : Hukum Dan Kebijakan Publik
Hari / Tanggal : Rabu, 15 Februari 2023
Dosen Pengasuh : Dr. Jaholden , S.H., M.Hum
Pukul : 16.00 s/d 18.30 wib
Petunjuk : Jawab Semua Pertanyaan Dari 8 soal

PERTANYAAN :
1. Apa yang dimaksud dengan politik hukum dan kebijakan publik serta apa perbedaanya
masing masing tersebut, coba saudara jelaskan?
2. Apa tujuan Politik Hukum itu serta bagaimana jika dikaitkan dengan kebijakan publik,
coba saudara jelaskan hal tersebut.
3. Menurut Jan Merse bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan itu dapat gagal yang
disebabkan oleh beberapa faktor, coba saudara sebutkan faktor faktor apa saja itu?
4. Apa yang saudara ketahui masalah tentang kebijakan kultural paradigmatik, coba
jelaskan dan berikan contohnya ?
5. Apa langkah-langkah dalam proses perumusan kebijakan publik penyusunan
peraturan perundang undang itu menurut saudara, coba jelaskan satu persatu?
6. Mengapa dikatakan bahwa kebijakan publik itu adalah sebuah proses politik, coba
saudara jelaskan ?
7. Dengan mempelajari kebijakan publik, maka kita dapat memahami isi kebijakan publik
yang dibuat oleh pemerintah. Yang menjadi pertanyaan apa-apa saja yang harus kita
pahami bentuk mengenai konsep kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah tersebut.
8. Apa yang saudara ketahui tentang pemahaman kebijakan dengan kebijaksanaan,
coba saudara jelaskan dan berikan contohnya masing masing

JAWABAN No. 1 :

Di Dunia di setiap negara terdapat adanya politik hukum, yang memiliki peranan
sangat penting dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang mendasar bagi
penyelenggara negara untuk menentukan arah dan tujuan negara. seperti yang
dikemukakan oleh Mahfud MD, bahwa dari berbagai pengertian atau definisi tentang
politik hukum yang diberikan oleh para ahli dapat dikatakan bahwa politik hukum adalah
kebijakan resmi tentang hukum yang akan diberlakukan baik dengan perbuatan hukum
baru maupun dengan penggantian hukum lama, dalam rangka mencapai tujuan negara

2
atau legal policy1 Sebagaimana pengertian politik hukum menurut pakar lain seperti
Padmo Wahjono dengan mengatakan bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar yang
menentukan arah, bentuk, maupun isi hukum yang akan dibentuk. Penyelenggara
negara mengetahui tentang apa yang akan dijadikan suatu kriteria untuk menghukumkan
sesuatu yang didalamnya mencakup pembentukan, penerapan, dan penegakan hukum2 .

Persoalannya adalah bagaimana penyelenggara negara dan pengelolaannya. Ada


negara yang menyusun secara terencana dan sistematis politik hukumnya, dan
berkehendak menyusun kembali secara menyeluruh tatanan hukum baik karena alasan
ideologis atau karena perubahan sistem politik.

Sedangkan kebijakan publik Kebijakan publik mengacu pada kebijakan yang


diambil oleh pemerintah tentang bagaimana menjalankan masyarakat secara umum.
Cakupan kebijakan publik sangat besar dan mencakup segala sesuatu mulai dari pajak
hingga pendidikan, regulasi industri, perawatan kesehatan, hiburan, dan lain-lain.
Kebijakan publik yang pro publik memiliki kriteria harus melibatkan publik dalam setiap
tahapan penyusunan, realistik, transparan, jelas tolok ukur keberhasilan, jelas target atau
sasaran, jelas dasar hukum, dan antar kebijakan tidak terjadi tumpang tindih atau
bertentangan. dan dalam penerapannya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Ruang lingkup dari kebijakan publik sangat luas yaitu mencakup berbagai sektor
di segala bidang pembangunan, seperti kebijakan publik di bidang pendidikan,
pertanian, kesehatan, transportasi, pertahanan dan sebagainya
2. Tujuan, yaitu : pembuatan kebijakan publik pada dasarnya untuk mewujudkan
ketertiban dalam masyarakat, melindungi hak-hak masyarakat, mewujudkan
ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat, dan pada akhirnya untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
3. Peranan Kebijakan Publik : Kebijakan publik dibuat pada hakikatnya untuk
menyelesaikan masalah publik. Juga perihal siapa yang terlibat dalam pembuatan
kebijakan publik, dari tahap identifikasi masalah, formulasi kebijakan,
implementasi hingga evaluasi.

1
Mahfud MD, Politik Hukum, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2020) Cet. 7, hlm 1
2
Padmo Wahjono, Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1986), Cet.II,
hlm 160

3
Tahapan Proses Pembuatan Kebijakan Publik

● Penyusunan agenda.
● Formulasi kebijakan.
● Adopsi/legitimasi kebijakan.
● Penilaian/evaluasi kebijakan.

Perbedaan antara Politik Hukum dan Kebijakan publik adalah sebagai berikut :
1. Politik Hukum adalah kebijakan dasar yang menentukan arah, bentuk, maupun isi
hukum yang akan dibentuk. Penyelenggara negara mengetahui tentang apa yang
akan dijadikan suatu kriteria untuk menghukumkan sesuatu yang didalamnya
mencakup pembentukan, penerapan, dan penegakan hukum

2. Sedangkan dalam kebijakan Publik menyebutkan bahwa kebijakan publik ialah


sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di tengah masyarakat,
baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat.

JAWABAN No. 2 :
Terdapat 3 Tujuan dari politik hukum,Soehino , yaitu:
1. Agar orang mampu memahami pemikiran-pemikiran masa lampau, yang
melatarbelakangi penetapan aturan-aturan hukum dan atau ketentuan-ketentuan
hukum yang sedang berlaku. Dengan demikian orang mampu mengaplikasikan
atau menerapkan aturan-aturan hukum dan atau ketentuan-ketentuan hukum
sebagaimana mestinya.
2. Agar orang mampu menentukan dan memilih pemikiran-pemikiran tersebut diatas,
yang dapat dipergunakan sebagai atau menjadi dasar penetapan aturan-aturan
hukum dan atau ketentuan-ketentuan hukum ius constitutum dan ius
constituendum yang berlaku dalam rangka menghadapi perkembangan,
perubahan, atau pertumbuhan kehidupan bermasyarakat. Sehingga mampu
menetapkan aturan-aturan hukum dan atau ketentuan-ketentuan hukum baru
sesuai dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat.
3. Agar orang mampu memahami kebijakan yang menggariskan kerangka dan arah
tata hukum yang berlaku. Sehingga dapat menerapkan dan mengembangkan
hukum sesuai dengan kebutuhan hidup bermasyarakat dalam satu sistem.

4
Menurut Mahfud MD Mahfud menjelaskan politik hukum sebagai kebijakan tentang
hukum yang harus diberlakukan atau yang tidak boleh diberlakukan untuk mencapai
tujuan bernegara. Karenanya, hukum dibentuk demi perwujudan tujuan bernegara
sebagaimana tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD NRI 1945.Sebagai
suatu alat atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk
menciptakan suatu sistem hukum nasional yang dikehendaki. Dengan sistem hukum
nasional itu akan diwujudkan cita-cita Bangsa Indonesia yang lebih besar.

Jika dikaitkan dengan kebijakan publik bahwa hubungan antara politik hukum dengan
kebijakan publik dalam bidang kajian formulasi kebijakan publik terletak pada kesamaan
proses, saling mendukung dan saling menguatkan. Hukum dan kebijakan publik
diibaratkan sebagai dua sisi keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan

JAWABAN No. 3 :
Implementasi kebijakan dapat gagal karena masih samarnya isi atau tujuan
kebijakan atau ketidak tepatan atau ketika tegasan intern ataupun ekstern atau kebijakan
itu sendiri, menunjukkan adanya kekurangan yang sangat berarti adanya kekurangan
yang menyangkut sumber daya pembantu., Jan Meres (dalam Hasbullah, 2015) bahwa
faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan
dibagi menjadi empat Faktor yang meliputi :
1. Informasi;
2. Isi Kebijakan;
3. Dukungan Masyarakat (Fisik atau Non Fisik), dan;
4. Pembagian Potensi

JAWABAN No. 4

Sebuah kebijakan (policy) bertumpu kepada pernyataan yang menunjukkan posisi


tertentu (position statement). Dengan kata lain, kebijakan adalah pedoman untuk
bertindak yang telah diadopsi oleh sebuah organisasi, sebagai sebuah alat atau sarana
untuk mencapai suatu tujuan. Pedoman ini biasanya dalam bentuk tertulis, berupa
pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan atau digunakan oleh sebuah organisasi untuk
mencapai suatu tujuan.

5
Bhattacharyya (1983: 499) kebijakan kebudayaan ialah pengelolaan simbol secara sadar
untuk membangun suatu identitas budaya yang khas yang dapat diakses oleh warga
masyarakat, yang membangkitkan dalam diri mereka suatu kebanggaan nasional dan
yang dapat menjamin keabsahan suatu rezim yang kuat.
contoh : organisasi yang dapat membuat kebijakan kebudayaan. Mulai dari tingkat dunia
seperti UNESCO, tingkat komunitas bangsa seperti ASEAN

JAWABAN No. 5
4 Tahapan kebijakan publik adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan agenda;
2. Formulasi kebijakan;
3. Adopsi/legitimasi kebijakan;
4. Penilaian/evaluasi kebijakan;

1.Penyusunan agenda

Penyusunan agenda atau agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang
sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah ada ruang untuk
memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan agenda publik yang perlu
diperhitungkan. Jika sebuah isu telah menjadi masalah publik dan mendapatkan prioritas
dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya
publik yang lebih daripada isu lain. Dalam penyusunan agenda juga sangat perlu untuk
menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Isu
kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem).
Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para aktor
mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan pandangan
mengenai karakter permasalahan tersebut. Menurut William Dunn (1990), isu kebijakan
merupakan produk atau fungsi dari adanya perdebatan, baik tentang rumusan, rincian,
penjelasan, maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Namun, tidak semua isu bisa
masuk menjadi suatu agenda kebijakan. Ada beberapa kriteria isu yang bisa dijadikan
agenda kebijakan publik (Kimber, 1974; Salesbury 1976; Sandbach, 1980; Hogwood dan
Gunn, 1986) diantaranya:

1. telah mencapai titik kritis tertentu dan jika diabaikan, akan menjadi
ancaman yang serius;
2. telah mencapai tingkat partikularitas tertentu dan berdampak dramatis;

6
3. menyangkut emosi tertentu dari sudut kepentingan orang banyak (umat
manusia) dan mendapat dukungan media massa;
4. menjangkau dampak yang amat luas;
5. mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan dalam masyarakat;
6. menyangkut suatu persoalan yang "fasionable" (sulit dijelaskan, tetapi
mudah dirasakan kehadirannya).

Karakteristik: Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada
agenda publik. Banyak masalah yang tidak disentuh sama sekali, sementara lainnya
ditunda untuk waktu yang lama.

Ilustrasi: Legislator negara dan sponsornya menyiapkan rancangan undang-undang


mengirimkan ke Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan untuk dipelajari dan disetujui.
Rancangan berhenti di komite dan tidak terpilih.

Penyusunan agenda kebijakan seyogyanya dilakukan berdasarkan tingkat urgensi dan


esensi kebijakan, juga keterlibatan stakeholder. Sebuah kebijakan tidak boleh
mengaburkan tingkat urgensi, esensi, dan keterlibatan Stakeholder.

2. Formulasi kebijakan

Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para
pembuat kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari
pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai
alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu
masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap perumusan kebijakan
masing-masing alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil
untuk memecahkan masalah.

3. Adopsi/legitimasi kebijakan

Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar


pemerintahan.[4] Jika tindakan legitimasi dalam suatu masyarakat diatur oleh kedaulatan
rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.Namun warga negara harus
percaya bahwa tindakan pemerintah yang sah dan mendukung. Dukungan untuk rezim
cenderung berdifusi - cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap tindakan
pemerintah yang membantu anggota menoleransi pemerintahan disonansi. Legitimasi
dapat dikelola melalui manipulasi simbol-simbol tertentu. Di mana melalui proses ini
orang belajar untuk mendukung pemerintah.

7
Kebijakan publik yang efektif adalah kebijakan publik yang di samping memenuhi
maksud baik pemerintah untuk mensejahterakan warganya, juga memiliki akseptabilitas
yang tinggi dari warga. Di sinilah peran dari psikologi kebijakan publik, yakni :

1. Psikologi membantu para penyusun kebijakan publik untuk


mempertimbangkan secara saksama, bukan hanya analisis untung-rugi
melainkan penerimaan, kepuasan, dan kesejahteraan warga atas sebuah
kebijakan publik,
2. Psikologi membantu proses politik yang dijalankan pihak-pihak yang
menghasilkan kebijakan publik agar dapat melakukan pengelolaan konflik
dan kepentingan secara manusiawi,
3. Psikologi membantu pemerintah untuk memberikan pengaruh-pengaruh
edukatif dan sosial agar warga merasa aman dan nyaman di samping
dapat menerima logika kebijakan yang telah diambil, serta
4. Psikologi dapat digunakan sebagai metode persuasi agar warga memiliki
perasaan kewargaan (sense of citizenship), tidak mudah terkena kelelahan
dalam partisipasi politik meskipun mengalami kekecewaan, bahkan mampu
menawarkan masukan dan konsultasi kepada pemerintah untuk
penyusunan kebijakan publik

4.Penilaian/evaluasi kebijakan

Secara umum, evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang


menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi
dan dampak.Dalam hal ini, evaluasi dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional.
Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan
dilakukan dalam seluruh proses kebijakan. Dengan demikian, evaluasi kebijakan bisa
meliputi tahap perumusan masalh-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan
untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak
kebijakan.

JAWABAN No. 6

Kebijakan publik sebagai proses politik, bahwa proses kebijakan publik


merupakan proses sosial yang dinamis dari implementasi hingga perbaikan dan
penyesuaian kebijakan terhadap lingkungan yang berubah. Setiap perubahan sosial
yang terjadi akan direspons oleh aktor kebijakan publik melalui perubahan kebijakan

8
publik, dan Tujuan kebijakan publik tak lain yakni untuk mengatur kehidupan penduduk
yang berada di suatu wilayah tertentu agar tercipta ketertiban, kenyamanan, dan
keamanan bersama. Kebijakan publik sendiri merupakan suatu komponen yang
dihasilkan oleh suatu pemerintahan di sebuah negara.

Sehingga sangat jelas bahwa kebijakan publik adalah proses politik, banyak
pemikiran-pemikiran yang diperoleh dari beberapa pejabat pemerintah yang memiliki
kewenangan dalam membentuk kebijakan publik, serta Menurut Moore (dalam Anggara,
2014: 187), secara umum aktor yang terlibat dalam perumusan kebijakan publik, yaitu
aktor state, aktor private, dan aktor masyarakat (civil society). Ketiga aktor ini sangat
berperan dalam sebuah proses penyusunan kebijakan publik.

Kebijakan Publik mempengaruhi proses politik.

Partisipasi Politik dan Civil Society Orientasi dan tujuan kebijakan yang tidak jelas
dan tanpa partisipasi masyarakat, maka tidak akan tercapai keberhasilan penerapan
suatu kebijakan. Akibatnya, manfaatnya pun tidak benar-benar dirasakan oleh sebagian
besar masyarakat. Pemahaman ini mengandung arti, bahwa sebaik apapun kebijakan
atau program yang dibuat oleh pemerintah, jika dalam penerapannya tidak melibatkan
seluruh komponen masyarakat sebagai subjek pembangunan, akibatnya tentu kurang
memiliki makna bahwa program pembangunan tersebut benar-benar merupakan
harapan yang bertumpu pada kehendak masyarakat. Partisipasi masyarakat baik secara
fisik material maupun nonfisik, langsung atau tidak langsung melalui mekanisme
keterbukaan, urun rembuk pemikiran, aspirasi dan masukan dalam merespons atau
menerima suatu kebijakan atau program merupakan aspek yang tidak dapat dipungkiri
urgensi dan signifikansinya. Dengan demikian, partisipasi merupakan elemen penting
untuk mendinamiskan pembangunan secara bermakna, sebab tanpa peran serta yang
proaktif dari masyarakat, suatu program pemerintah mustahil terlaksana dengan baik.
Begitu pun, tingkat partisipasi masyarakat yang baik, dalam arti yang tinggi menjadi tidak
berarti apa-apa, apabila tidak tersedia “ruang publik” yang memadai dalam
mengakomodasi artikulasi kepentingan rakyat

9
JAWABAN No. 7

Pada dasarnya pembentukan kebijakan publik selayaknya oleh pemerintah yang


memiliki kewenangan dalam mengatur sistem pemerintahan, sehingga tujuan pembuatan
kebijakan publik pada dasarnya untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat,
melindungi hak-hak masyarakat, mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam
masyarakat, dan pada akhirnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan
publik merupakan salah satu dimensi administrasi publik yang berkaitan dengan
keputusan tentang apa yang harus dikerjakan. Dimensi kebijakan dianalogikan dengan
pekerjaan otak yang selalu memutuskan apa yang hendak dikerjakan oleh sistem organ
tubuh atau dimensi struktur organisasi melalui suatu energi atau sistem penggerak dan
kendali atau dimensi manajemen.

Kebijakan publik menempati posisi yang vital dan penyelenggaraan negara, karena
kebijakan publik merupakan instrumen yang digunakan pemerintah dalam mengatur
kehidupan bernegara. Bahkan Riant Nugroho menempatkan kebijakan publik kedalam
salah satu komponen utama dalam sebuah negara.Menurut Nugroho, negara adalah
sebuah identitas politik yang bersifat formal yang mempunyai minimal empat komponen
utama, 4 komponen lembaga lembaga negara, yaitu :

1. lembaga pemerintah (eksekutif);


2. lembaga perundangan (legislatif), dan;
3. lembaga peradilan (yudikatif);
4. komponen rakyat sebagai warga negara (citizen).

JAWABAN No. 8

A. Kebijakan

Kata kebijakan berasal dari bentuk kata dasar bijak yang mendapat imbuhan
gabung ke-…-an. Kata ini mengandung makna garis haluan (policy). Garis haluan,
mengandung makna (1) rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (
tentang pemerintahan, organisasi). (2) pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud
untuk manajemen dalam usaha mencari sasaran.

10
Contoh:

1. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi perlu dibahas di DPR.

2. Departemen Pendidikan Nasional sedang menyusun konsep kebijakan pendidikan


nasional.

B. Kebijaksanaan

Kata kebijaksanaan berasal dari kata bijaksana mendapat imbuhan gabung


ke-..-an. Kata ini mengandung makna “kepandaian menggunakan akal budi. (wisdom).”

Pada kata bijaksana terkandung makna bijak, yakni akal budi,arif atau tajam
pikiran, sehingga kata bijaksana dapat berarti “ pandai dan cermat serta teliti ketika
menghadapi kesulitan dan sebagainya. Makna kata kebijaksanaan lebih luas daripada
makna kata bijaksana.

Contoh:

1. Ketua sangat bijaksana dalam menjawab setiap pertanyaan anggota mengenai


kebijakan organisasi.

2. Pemecahan masalah itu sepenuhnya bergantung kepada kebijaksanaan pemuka adat


dan tokoh masyarakat setempat.

11

Anda mungkin juga menyukai