Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEBIJAKA PUBLIK

Dosen Pengampu :
Fransisko Chaniago, M.Pd

Disusu oleh :
Aulia Zahara 203200024
Ahmad Wira Yuda 203200250

MANAJEMEN PENDIDIKA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI
ANALISIS KEBIJAKAN wilayah memiliki cakupan yang besar, hal
itu bisa mulai dari perpajakan, pendidikan,
PANDANGAN regulasi industri, kesehatan, hingga hiburan.
Kebijakan publik mengacu pada
Pada bidang pendidikan terdapat
kebijakan yang diambil oleh pemerintah
kebijakan mengenai program wajib belajar
atau pemangku kebijakan tentang bagaimana selama 12 tahun, yaitu dari jenjang sd, smp,
menjalankan masyakat secara umum. dan sma/smk. Kebijakan ini tertuang dalam
Cakupan kebijakan publik mencakup Peraturan Menteri Pendidikan dan
seluruh elemen yang terlibat didalam satu Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19
sistem yang disebut unsur masyarakat. Tahun 2016 tentang Program Indonesia
Pintar.
Kebijakan publik juga biasa disebut
policy merupakan istilah yag erat kaitanya Adanya penegasan tentang setiap
degan administrasi suatu pemerintahan, warga negara memiliki kedudukan yang
yang secara umum tertulis dalam bentuk sama di mata hukum dan tidak dipengaruhi
peratura peratura yag harus ditaati. oleh latar belakangnya. Kebijakan ini
tertuang dalam Undang-Undang Dasar Pasal
Kemudian yang mana dari kebijakan
27 ayat 1. Dalam peraturan perundang-
publik inilah pemeritah memiliki undangan terdapat kebijakan mengenai
kewenangan hukum untuk mengatur penggunaan lambang negara, bendera, dan
masyarakat dan sekaligus memaksakan lagu kebangsaan Indonesia.
aturan yang sudah ditetapkannya yang
berifat sah dan legitimate karna didasari ilmu kebijakan diarahkan kepada
regulasi yag jelas. berbagai permasalahan yang dihadapi
oleh pemerintah dan orientasi utama dari
Kebijakan publik mendefinisikan para ilmuwan kebijakan bukanlah pada
sebagai sebuah rangkaian tindakan atau tahapan proses pembuatan kebijakan,tetapi
kegiatan yang diusulkan seorang atau kepada per-
kelompok dimana terdapat hambatan yang masalahan yang dihadapi oleh pemerintah.
menjadi dasar terbentuknya hukum atau Dan ilmu kebijakan merupakan multidisiplin
policy kebijakan publik. ilmu yang model-modelnya, metode-
metodenya, dan temuan-temuannya
Kebijaka publik menjadi aturan dan diarahkan kepada upaya
konskuensi yang harus dijalankan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
dipatuhi oleh sesiapa yang harus menjalani pemerintah.Mengingat,kebijakan public
dan mentaatinya , baik secara tertulis bersangkutan dengan politik kebijakan
berbentuk produk hukum ataupun secara publik dalam praktik ketatanegaraan dan
tidak tertulis berbentuk hukum masyarakat. kepemerintahan.padadasarnya terbagi dalam
tiga prinsip, yaitu bagaimana merumuskan
dapat disimpulkan bahwa secara kebijakan publik, bagaimana kebijakan
umum Kebijakan Publik adalah sebuah publik tersebut
upaya yang dilakukan oleh badan atau diimplementasikan,bagaimana kebijakan
pejabat pemerintahan dalam melaksanakan publik tersebut dievaluasi.
tugasnya dengan membuat peraturan atau
keputusan. Kebijakan Publik dalam suatu
IQBAL FIRDAUS 2
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK b).Kebijakan distributif dan kebijakan
regulatori versus kebijakan
Banyak pihak beranggapan bahwa definisi redistributif.Kebijakan distributif
tersebut masih terlalu luas untuk dipahami, menyangkut distribusi pelayanan atau
karena apa yang dimaksud dengan kebijakan kemanfaatan pada masyarakat atau individu.
publik dapat mencakup banyak hal. Kebijakan regulatori merupakan kebijakan
yang berupa pembatasan atau pelarangan
Ada dua karakteristik dari kebijakan publik, terhadap perilaku individu atau kelompok
yaitu: masyarakat.

1) kebijakan publik merupakan sesuatu yang c). Kebijakan materal dan kebijakan
mudah untuk dipahami, karena maknanya simbolik
adalah hal-hal yang dikerjakan untuk Kebijakan materal adalah kebijakan yang
mencapai tujuan nasional; memberikan keuntungan sumber daya
2) kebijakan publik merupakan sesuatu yang komplet pada kelompok sasaran. Sedangkan,
mudah diukur, karena ukurannya jelas yakni kebijakan simbolis adalah kebijakan yang
sejauh mana kemajuan pencapaian cita-cita memberikan manfaat simbolis pada
sudah ditempuh. kelompok sasaran.

sebagaimana dikutip Tangkilisan (2003:2) d). Kebijakan yang barhubungan dengan


menyebutkan bahwa kebijakan publik ialah barang umum (public goods) dan barang
sejumlah aktivitas pemerintah untuk privat (privat goods).Kebijakan public goods
memecahkan masalah di tengah masyarakat, adalah kebijakan yang mengatur pemberian
baik secara langsung maupun melalui berba- barang atau pelayanan publik. Sedangkan,
gai lembaga yang mempengaruhi kehidupan kebijakan privat goods adalah kebijakan
masyarakat. yang mengatur penyediaan barang atau
pelayanan untuk pasar bebas.
Dari definisi para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah: Dari berbagai kepustakaan dapat
“Serangkaian keputusan kebijaksanan yang diungkapkan bahwa kebijakan public dalam
diambil seorang atau sekelompok orang kepustakaan Internasional disebut sebagai
untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu di public policy, yaitu suatu aturan yang
dalam mengatur kehidupan bersama yang harus
masyarakat ditaati dan berlaku mengikat seluruh
warganya. Setiap pelanggaran akan diberi
KATEGORI KEBIJAKAN PUBLIK sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya
yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan di
a). Kebijakan substantif dan kebijakan depan masyarakat oleh lembaga yang
procedural Kebijakan substantif yaitu mempunyai tugas menjatuhkan sanksi
kebijakan yang menyangkut apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan Untuk memahami kedudukan dan peran
kebijakan prosedural adalah bagaimana yang strategis dari pemerintah sebagai
kebijakan substantif tersebut dapat public actor, terkait dengan kebijakan publik
dijalankan. maka diperlukan pemahaman bahwa untuk
mengaktualisasinya diperlukan suatu

IQBAL FIRDAUS 3
kebijakan yang berorientasi kepada psikologi. Studi kebijakan publik mulai
kepentingan rakyat. berkembang pada awal tahun 1970-an
terutama dengan terbitnya tulisan Harold D.
bahwa kebijakan adalah suatu upaya atau Laswell tentang Policy Sciences.
tindakan untuk mempengaruhi sistem
pencapaian tujuan yang diinginkan, upaya Fokus utama studi ini adalah pada
dan tindakan dimaksud bersifat strategis penyusunan agenda kebijakan, formulasikan
yaitu berjangka panjang dan menyeluruh. kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
kebijakan, dan dievaluasi kebijakan. Isi
Demikian pula berkaitan dengan kata materi kerangka kebijakan publik ini akan
kebijakan ada yang mengatakan: bahwa membahas konsep
kata kebijakan berasal dari terjemahan kata dan lingkup kebijakan publik, proses
policy, yang mempunyai arti sebagai pilihan kebijakan publik, dan arti pentingnya studi
terbaik dalam batas-batas kompetensi actor kebijakan, lingkungan kebijakan, sistem
dan lembaga yang bersangkutan dan secara kebijakan publik.
formal mengikat.
KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK
Pada praktik kebijakan publik antara lain
mengembangkan mekanisme jaringan aktor Kebijakan publik menurut Thomas Dye
(actor networks). Melalui mekanisme (1981) adalah apapun pilihan pe-
jaringan aktor telah tercipta jalur-jalur yang merintah untuk melakukan atau tidak
bersifat informal (second track), yang melakukan (public policy is whatever
ternyata cukupbermakna dalam mengatasi government choose to do or not to do).
persoalan-persoalan yang sukar untuk Konsep tersebut sangat luas karena
dipecahkan. kebijakan publik mencakup sesuatu yang
tidak dilakukan oleh pemerintah ketika
Terdapat 3 (tiga) rangkaian kesatuan penting pemerintah menghadapi suatu masalah
di dalam analisis kebijakan publik yang publik, misalnya pemerintah tidak membuat
perlu dipahami, yaitu formulasi kebijakan kebijakan ketika mengetahui bahwa ada
(policy formulation), implementasi jalan raya yang rusak. James E. Anderson
kebijakan (policyimplementation) dan (1979:3) mendefinisikan bahwa kebijakan
evaluasi kebijakan (policy evaluation). Di publik sebagai kebijakan yang ditetapkan
dalam kesempatan ini dibahas lebih lanjut oleh badan-badan dan aparat pemerintah.
mengenai
implementasi kebijakan, karena memiliki Walaupun disadari bawa kebijakan publik
relevansi dengan tema kajian. dapat dipengaruhi oleh para faktor dan
faktor dari luar pemerintah. Dalam konteks
KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN modul ini kebijakan publik dipahami
PUBLIK sebagai pilihan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat atau badan pemerintah dalam bidang
Analisis kebijakan publik walaupun
tertentu, misalnya bidang pendidikan,
merupakan bagian dari studi Ilmu
politik,ekonomi, pertanian, industri,
Administrasi Negara, tetapi bersifat multi
disipliner, karena banyak meminjam teori, pertahanan, dan sebagainya.
metode dan teknik dari studi ilmu sosial,
ilmu ekonomi, ilmu politik, dan ilmu

IQBAL FIRDAUS 4
ketika pemerintah membuat kebijakan dan penilaian kebijakan. Sedangkan
publik, ketika itu pula pemerintah aktivitas perumusan masalah, forecast-
mengalokasi nilai-nilai kepada masyarakat, ing, rekomendasi kebijakan, monitoring, dan
karena setiap kebijakan mengadung evaluasi kebijakan adalahaktivitas yang
seperangkat nilai di dalamnya, lebih bersifat intelektual.
Sebagai contoh, ketika pemerintah LINGKUNGAN KEBIJAKAN
menetapkan Undang-Undang No. 22 Tahun
Lingkungan kebijakan, seperti adanya
1999, nilai yang akan dikejar adalah
pengangguran, kriminalitas, krisis ekonomi,
penghormatan terhadap nilai demokrasi dan gejolak politik yang ada pada suatu negara
pemberdayaan terhadap masyarakat dan akan mempengaruhi atau memaksa pelaku
pemerintah daerah. atau aktor kebijakan untuk meresponnya,
Ketika kebijakan publik berisi nilai-nilai yakni memasukannya ke dalam agenda
pemerintah dan selanjutnya melahirkan
yang bertentangan dengan nilai- nilai yang
kebijakan publik untuk memecahkan
hidup dalam masyarakat, maka kebijakan
masalah-masalah yang bersangkutan.
publik tersebut akan mendapat resistensi Misalnya kebijakan pengembangan investasi
ketika diimplementasikan. Sebaliknya suatu yang dapat menyerap tenaga kerja,
kebijakan publik harus mampu kebijakan penegakan hukum untuk
mengakomodasi nilai-nilai dan praktika- mengatasi kriminalitas, kebijakan
praktika yang hidup dan berkembang dalam pengurangan pajak untuk memacu
masyarakat. Lingkup kebijakan publik pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan
sangat keamanan untuk mengatasi kejolak politik.
luas karena mencakup berbagai sektor atau
bidang pembangunan, seperti kebijakan Teori sistem berpendapat bahwa pembuatan
publik di bidang pendidikan, pertanian, kebijakan publik tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan. Tuntutan terhadap
kesehatan, transportasi, pertahanan, dan
kebijakan dapat dilahirkan karena pengaruh
sebagainya. Di samping itu, dilihat dari
lingkungan, dan kemudian
hirarkinya, kebijakan publik dapat bersifat ditransformasikan ke dalam suatu sistem
nasional, regional, maupun lokal, seperti politik. Dalam waktu bersamaan ada
Undang Undang, Peraturan Pemerintah, keterbatasan dan konstrain dari lingkungan
Peraturan Pemerintah Propinsi, Peraturan yang akan mempengaruhi policy makers.
Pemerintah Kabupaten/Kota, dan keputusan Faktor lingkungan tersebut antara lain:
Bupati/Walikota. karakteristik geografi, seperti: sum-
berdaya alam, iklim, dan topografi; variabel
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK demografi, seperti: banyaknya
Proses analisis kebijakan publik adalah penduduk, distribusi umur penduduk, lokasi
serangkaian aktivitas intelektual yang spesial; kebudayaan politik; struktur sosial;
dan sistem ekonomi. Dalam kasus tertentu,
dilakukan di dalam proses kegiatan yang
lingkungan international dan kebijakan
bersifat politis. Aktivitas politis tersebut
internasional menjadi penting untuk
nampak dalam serangkaian kegiatan yang dipertimbangkan (Anderson, 1979). Dalam
mencakup penyusunan agenda, formulasi pembahasan selanjutnya akan difokuskan ke
kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi dalam dua variabel lingkungan, yakni
kebijakan. variable kebudayaan politik (political culture
IQBAL FIRDAUS 5
variable) dan variabel sosial ekonomi (socio hubungan antara kelompok yang berbeda.
economic variable). Industrialisasi yang cepat dan pertumbuhan
Kebudayaan politik. Setiap masyarakat berbagai kelompok bisnis besaryang terjadi
memiliki budaya yang berbeda, di Amerika Serikat pada abad sembilan
dan ini berarti nilai dan kebiasaan hidup belas sebagai akibat dari
berbeda dari satu masyarakat ke tata ekonomi baru. Ini telah mendorong para
masyarakat yang lain. Kebudayaan oleh petani, kalangan bisnis kecil,dan elemen-
seorang pakar Antropologi Clyde elemen reformist untuk menuntut pada
Kluckhohn didefinisikan sebagai the total pemerintah agar mengontrol kalangan bisnis
life way of a people, the social legacy the besar.
individual acquires from his group.
Apabila kebijakan tersebut memberikan
Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa insentif, maka masyarakat akan
kebudayaan masyarakat dapat membentuk mendukungnya. Sebaliknya, apabila
atau mempengaruhi tindakan sosial, tetapi kebijakan tersebut bersifat dis-insentif,
bukan satu-satunya penentu. Kebudayaan misalnya kenaikan bahan bakar minyak
hanya salah satu faktor lingkungan yang (BBN) atau pajak, maka masyarakat
mempengaruhi perilaku masyarakat. akan melakukan tuntutan baru, berupa
Kebudayaan politik adalah bagian dari tuntutan penurunan harga BBM dan
kebudayaan masyarakat, yang mencakup penurunan pajak
nilai, kepercayaan, dan sikap ten-
tang apa yang akan dilakukan oleh KEBIJAKA PENDIDIKAN SEBAGAI
pemerintah dan bagaimana melakukan- KEBIJAKA PUBLIK
nya, serta bagaimana menjalin hubungan
dengan warganegaranya. Persoalan penting yang perlu disorot adalah
Kondisi sosial ekonomi. Kebijakan publik apakah kebijakan pendidikan
sering dipandang sebagai instrumen untuk bagian kebijakan publik atau kebijakan
menyelesaikan konflik antara berbagai pendidikan sebagai kebijakan publik.
kelompok dalam masyarakat, dan antara Permasalahan tersebut menjadi penting
pemerintah dengan privat. Salah satu sumber karena berkaitan dengan memosisikan
konflik, khususnya di dalam masyarakat pendidikan dalam konteks sektor-sektor
yang maju, adalah aktivitas ekonomi. publik yang harus dikelola secara serius dan
Konflik dapat berkembang dari kepentingan besarnya tingkat urgensi bagi pemerintah di
berbeda antara perusahaan besar dan kecil, dalam menetapkan prioritas
pemilik perusahaan dan buruh, debitor dan programprogram pembangunan. Dengan
kreditor, customer dan penjual, petani menggunakan kasus Jembrana dan
dengan pembeli hasil-hasil pertanian, dan menganalisis dengan pendekatan filsafat
sebagainya. moral dan ekonomi politik disimpulkan
bahwa kebijakan pendidikan sebagai
Hubungan antara kelompok-kelompok yang kebijakan publik bukan kebijakan
berbeda di atas dapat dikuran- pendidikan bagian dari
gi atau diselesaikan dengan kebijakan kebijakan publik.
pemerintah dalam wujud perubahan
ekonomi atau pembangunan.Kebijakan Untuk menjawab permasalahan
pemerintah dapat melindungi kelompok kebijakan pendidikan bagian dari kebijakan
yang lemah, dan menciptakan keseimbangan publik atau kebijakan pendidikan sebagai

IQBAL FIRDAUS 6
kebijakan publik yang telah dikemukakan sedangkan proses kebijakan berupa
sebelumnya, akan dimulai dengan teladan perumusan formulasi kebijakan dan
penerapan kebijakan pendidikan di implementasi kebijakan. Isu dan formulasi
Kabupaten Jembrana. Namun sebelum kasus kebijakan merupakan proses politik yang
ini dijelaskan, terlebih dahulu akan dilakukan elit politik dan kelompok-
disampaikan proses kebijakan publik kelompok penekan. Sementara output dari
sebagai pengantar teoetis memahami suatu proses kebijakan adalah kinerja
perumusan,implementasi dan evaluasi kebijakan.
kebijakan yang terjadi di Jembrana. Setelah
kasus Jembrana dipaparkan, kemudian Berkaitan dengan perumusan
ditindaklanjuti analisis dengan pendekatan kebijakan, Nugroho (2008) mengajukan
filsafat moral dari Tilaar. model yang dapat digunakan yakni: model
Untuk memperluas perspektif pemahaman kelembagaan, model proses, model
tentang kebijakan Pendidikan dan kebijakan kelompok, model elit, model rasional, model
publik maka digunakan pula pendekatan inkremental, model permainan, model
teori ekonomi politik pendidikan.Pendekatan pilihan publik, model sistem, model
ekonomi politik berbeda dengan pendekatan demokratis, model strategis, dan model
filsafat moral, kalua pendekatan filsafat deliberatif. Ketiga belas model tersebut
moral lebih fokus pada hakikat manusia diuraikan secara ringkas sebagai berikut.
sebagai suatu tujuan yang Model kelembagaan pada dasarnya
hendak dicapai oleh kegiatan pendidikan merupakan sebuah model yang
dan politik, maka pendekatan ekonomi dikembangkan oleh para pakar ilmu politik
politik lebih tertuju pada hakikat pendidikan dengan memandang kebijakan publik
sebagai barang atau jasa yang dikonsumsi sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan
untuk memuaskan konsumernya. oleh lembaga-lembaga pemerintah. Artinya,
tugas membuat kebijakan publik adalah
Oleh karena itu pendekatan ekonomi politik tugas pemerintah.Model proses berasumsi
pendidikan masih belum lumrah digunakan bahwa politik merupakan sebuah aktivitas
(Rosidi, 2008), maka model ini menjadi sehingga mempunyai proses. Artinya,
sebuah piranti analisis kritik kebijakan kebijakan publik merupakan proses politik
pendidikan yang bermanfaat untuk mencari dengan rangkaian kegiatan: identifikasi
tahu posisi kedudukan kebijakan pendidikan permasalahan, pengembangan program atau
dan kebijakan publik. kebijakan, dan evaluasi program atau
Dalam konteks inilah kebijakan kebijakan.
pendidikan harus di pandang berdasarkan
pendidikan sebagai suatu pengetahuan Model teori kelompok merupakan abstraksi
praksis dimana visi dan misi pendidikan dari proses formulasi kebijakan yang di
mengakomodasi esensi filsafat manusia, dalamnya terdapat beberapa kelompok
filsafat politik, sosial, ekonomi dan budaya. kepentingan yang berusaha mempengaruhi
isi dan bentuk kebijakan secara interaktif.
PROSES KEBIJAKAN Dengan demikian, model ini
mengandaikan kebijakan sebagai titik
Proses kebijakan dapat digambarkan keseimbangan dari suatu interaksi
sebagai suatu sistem yaitu ada input, proses kelompok-kelompok kepentingan.
dan output. Input proses kebijakan adalah Model elit berasumsi bahwa dalam
isu kebijakan atau agenda pemerintah, suatu masyarakat terdiri dari kelompok elit

IQBAL FIRDAUS 7
yang memegang kekuasaan dan kelompok intensif. Kedua, para aktor berada dalam
massa yang tidak memiliki kekuasaan. situasi pilihan yang tidak independen ke
Rumusan kebijakan merupakan preferensi dependen melainkan situasi pilihan yang
politik dari para elit yang berkuasa sehingga sama-sama bebas (independen). Oleh sebab
apabila terjadi bias formulasi dapat itu, konsep penting teori permainan adalah
dimaklumi sebagai kelemahan pendekatan strategi defensif, yaitu kebijakan yang paling
model tersebut. aman bukan yang paling optimum. Dengan
Model rasional menganggap bahwa demikian, inti teori permainan adalah
kebijakan publik sebagai maximum social mengakomodasi kenyataan paling riil
gain Am inuddin Bakry, Kebijakan Pendidikan
yang berarti pemerintah sebagai pembuat Sebagai Kebijakan publik
kebijakan harus memilih kebijakan yang dengan anggapan masyarakat tidak hidup
memberikan manfaat optimum bagi dalam ruang vakum sehingga lingkungan
masyarakat. Dikatakan rasional karena tidak pasif.
memperhitungkan biaya dan manfaat yang Model pilihan publik dalam membuat
dicapai. Oleh sebab itu, model ini lebih formulasi kebijakan berakar dari teori
menekankan pada aspek efisiensi atau aspek ekonomi pilihan publik yang berasumsi
ekonomis. manusia adalah homo economicus yang
Model inkrementalis pada dasarnya memiliki kepentingan-kepentingan yang
bersifat pragmatis atau praktis karena harus dipuaskan. Setiap kebijakan publik
memandang kebijakan publik sebagai yang dibuat pemerintah harus merupakan
kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang telah pilihan publik yang menjadi pengguna.
dilakukan oleh pemerintah di masa lampau, Artinya, proses formulasi kebijakan
dengan hanya melakukan perubahan- melibatkan publik melalui kelompok-
perubahan seperlunya. kelompok kepentingan sehingga model ini
Model demokratis menitik beratkan bersifat demokratis.
pada pengambilan keputusan harus Model sistem dalam formulasi
sebanyak mungkin mengelaborasi suara dari kebijakan mengandaikan bahwa kebijakan
stakeholders. Artinya, model ini merupakan hasil atau output dari sistem
menghendaki politik. Proses formulasi kebijakan
sebanyak mungkin pemilik hak demokrasi berdasarkan sistem politik mengandalkan
dilibatkan dalam pengambilan keputusan. masukan dari tuntutan dan dukungan dari
Model strategis menggunakan kelompok-kelompok kepentingan.
formula tuntutan perumusan strategi sebagai Model deliberatif atau musyawarah
basis perumusan kebijakan. Perencanaan pada perumusan kebijakan menempatkan
strategis lebih memfokuskan pada peran pemerintah sebagai legalisator
pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu. daripada kehendak publik. Semenetara peran
Model ini merupakan salah satu derivat analisis kebijakan sebagai prosesor proses
manajemen dari model rasional karena dialog publik agar menghasilkan keputusan
mengandaikan bahwa proses perumusan publik untuk dijadikan kebijakan publik.
kebijakan adalah proses rasional dengan Berkaitan dengan implementasi
pembedaan bahwa model ini lebih fokus kebijakan, banyak model yang dapat
pada rincian-rincian langkah manajemen. digunakan dalam implementasi, diantaranya
Model teori permainan mengacu model Van Meter dan Van Horn, model
pada gagasan, yakni; pertama, formulasi Mazmanian dan Sabatier, model Hogwood
kebijakan dalam situasi kompetisi yang dan Gunn, model Goggin, model Grindle,

IQBAL FIRDAUS 8
model Elmore, model Edward, model implementasi yang tepat. Untuk maksud
Nakamura dan Smallwood, model jaringan, tersebut maka evaluasi implementasi
model pemetaan. kebijakan dapat menggunakan panduan
Menurut Nugroho (2008) bahwa tidak matriks ambiguitas-konflik. Sebagai contoh,
ada pilihan model seperti model-model di untuk konteks Indonesia, implementasi
atas yang terbaik dalam implementasi kebijakan kewargaan misalnya kartu
kebijakan. Namun ada satu hal yang penting penduduk dapat dilakukan dengan metode
yakni implementasi kebijakan haruslah atau pendekatan administratif. Implementasi
menampilkan keefektifan kebijakan itu kebijakan biaya pendidikan dapat
sendiri. Dalam konteks ini Nugroho dilaksanakan dengan menggunakan
menganjurkan menggunakan matriks pendekatan politik. Kebijakan
ambiguitas-konflik yang dikembangkan penanggulangan kemiskinan lebih tepat
Matland, terdiri dari pendekatan-pendekatan diimplementasikan metode eksperimen.
sebagai berikut. Implementasi secara Kebijakan gender lebih efektif
administratif adalah implementasi yang diimplementasikan dengan metode simbolik.
dilakukan oleh dalam keseharian operasi Evaluasi lingkungan kebijakan publik
birokrasi pemerintahan. Kebijaksanaan di terbagi dalam dua fokus yaitu evaluasi
sini mempunyai ambiguitas yang rendah dan lingkungan formulasi kebijakan dan evaluasi
konflik yang rendah. Implementasi secara lingkungan implementasi kebijakan.
politik adalah implementasi yang perlu Evaluasi lingkungan formulasi kebijakan
dipaksakan secara politik karena walaupun menghasilkan sebuah deskripsi bagaimana
ambiguitas rendah tetapi tingkat konfliknya lingkungan kebijakan dibuat dan kenapa
tinggi. Implementasi secara eksperimen kebijakan seperti itu. Sedangkan evaluasi
dilakukan pada kebijakan yang ambguitas lingkungan implementasi kebijakan
tinggi, namun tingkat konfliknya rendah. berkenaan dengan faktor-faktor lingkungan
Sedangkan implementasi secara simbolik apa saja yang membuat kebijakan gagal atau
dilakukan pada kebijakan yang mempunyai berhasil diimplementasikan.
ambiguitas tinggi dan konflik yang tinggi. Berkaitan dengan evaluasi kinerja
Kebijakan yang telah dirumuskan dan kebijakan dimaksudkan untuk mendapatkan
dimplementasikan, perlu di evaluasi. Ruang gambaran pencapaian suatu kebijakan
lingkup evaluasi kebijakan meliputi evaluasi dibandingkan dengan target atau rencana
perumusan, implementasi, lingkungan dan pencapaian yang diharapkan. Metode yang
evaluasi kinerja. Evaluasi perumusan dapat dipergunakan dalam evaluasi ini
formulasi kebijakan berkenaan dengan yaitu: adalah analisis kesenjangan.
(1) penggunaan pendekatan yang sesuai
dengan masalah yang hendak diselesaikan, PENGARUH PELAKSANAAN
(2) mengikuti prosedur yang diterima secara KEBIJAKAN ATAU ATURAN
bersama, dan (3) pendayagunaan TERHADAP PELAYANAN SEKTOR
sumberdaya yang optimal. Teknik yang PUBLIK
dipakai dalam evaluasi ini adalah model- Dalam sistem otonomi daerah telah
model perumusan formulasi kebijakan terjadi perpindahan sebagian kewenangan
seperti yang telah diuraikan di atas. yang tadinya berada di pemerintahan pusat
Evaluasi implementasi kebijakan diserahkan kepada daerah otonom, sehingga
dimaksudkan untuk melihat kesesuaian daerah otonom dapat lebih tanggap terhadap
antara jenis kebijakan yang harus tuntutan masyarakat berdasar kemampuan
diimplementasikan dan metode dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat di

IQBAL FIRDAUS 9
daerah tersebut. Bangunan sistem dan yang sederhana itu, ketika sebagian rakyat
kelembagaan menjadi penting dilakukan memahami pelayanan publik sebagai
sebagai dasar merancang standard pelayanan pemberian dari pemerintah, masyarakat
publik yang optimal. Idealnya otonomi memahami pelayanan publik sebagai
daerah memberi dampak nyata dalam aktivitas belanja yang menggunakan uang
peningkatan layanan oleh pemerintah pemerintah. Pemahaman yang demikian
kepada masyarakat. Pelimpahan akan membawa akibat masyarakat akan
kewenangan dari pemerintah pusat kepada menyerahkan sepenuhnya pengelolaan
pemerintah daerah membuka peluang pelayanan publik itu kepada pemerintahan,
terjadinya penyelenggaraan layanan dengan karena dalam pandangan masyarakat
jalur birokrasi yang lebih ringkas dalam tersebut uang yang dibelanjakan untuk
peningkatan layanan publik. Kemajuan pelayanan publik itu milik pemerintah.
teknologi juga diharapkan menjadi Masyarakat merasa tidak memiliki hak
alternative terpenuhinya prinsip-prinsip mencampuri pengelolaan pelayanan publik.
transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi Dalam kenyataannya Pelaksanaan
masyarakat. Prinsip-prinsip tersebut pelayanan publik khususnya di Kelurahan
hendaknya menjadi acuan dalam Purwodadi Kecamatan Arga Makmur
penyelenggaraan pelayanan oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, masih memiliki
di setiap tingkatan pemerintahan. beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut
Berdasarkan desentralisasi pelayanan bisa berasal dari diri masyarakat sendiri dan
publik, telah terjadi pembagian kekuasaan bisa juga berasal dari pemerintahan.
atau wewenang untuk merencanakan, Kendala-kendala tersebut antara lain sistem
memutuskan, atau mengelola fungsi publik yang terbangun belum memberikan ruang
dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. yang luas, aman, dan memadahi bagi
Berkaitan dengan desentralisasi pelayanan pengembangan partisipasi dalam
publik, berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 penyelenggaraan pelayanan publik.
tentang Pemerintahan Daerah pasal 13 dan Selanjutnya masih rendahnya kesadaran
14 masyarakat bahwa pelayanan publik
Pada hakekatnya penyelenggaraan merupakan bagian dari kehidupan sosial-
pelayanan publik merupakan amanat yang politiknya yang oleh karenanya masyarakat
diberikan rakyat kepada penyelenggara harus juga terlibat dalam proses
negara (ekskutif dan legislatif) untuk pengambilan kebijakan berkaitan dengan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. pelayanan publik. Masih rendahnya
Peningkatan kesejahteraan ini dilakukan kapasitas atau kemampuan masyarakat
dengan memprioritaskan pelayanan- untuk melakukan partisipasi. Dalam
pelayanan dasar bagi masyarakat. Dalam melakukan partisiapsi dalam pelayanan
kenyataannya, masih sedikit dari masyarakat publik dibutuhkan keaktifan masyarakat.
yang bisa memahami pelayanan publik Partisipasi membutuhkan sumber daya
sebagai hak dan bukan pemberian manusia yang berkualitas karena esensi dari
pemerintah, apalagi seluk beluk partisipasi adalah masyarakat aktif. Tanpa
permasalahan yang ada dalam masyarakat aktif, ruang partisipasi yang
penyelenggaraan pelayanan publik. sudah terbuka tidak akan dapat
Sebagian masyarakat masih dimanfaatkan secara optimal.
menyederhanakan pemahaman tentang
pelayanan publik yang diartikan sebagai
pemberian pemerintah. Dengan pemahaman

IQBAL FIRDAUS 10
KAJIAN TEORISTIS Hal ini dilakukan karena kebijakan
publik merupakan proses yang mencakup
1.KEBIJAKAN PUBLIK pula tahap implementasi dan evaluasi,
Istilah Public Policy sering sehingga definisi kebijakan yang hanya
diterjemahkan sebagai kebijakan publik, menekankan pada apa yang diusulkan
kebijakan negara, kebijakan pemerintah. menjadi kurang sempurna. Oleh karena itu,
Sampai saat ini, di Indonesia belum ada satu definisi kebijakan publik akan lebih tepat
kesepakatan tentang penggunaan istilah bila mencakup pula arah tindakan atau apa
tertentu sebagai terjemahan dari public yang dilakukan dan tidak semata-mata
policy. Oleh karena itu, untuk menyangkut usulan saja.
keseragamannya dalam penelitian ini penulis
menggunakan istilah kebijakan publik. 2.IMPLEMENTASI
Setelah sebuah kebijakan ditelurkan
Eyeston (dalam Winarno, 2002:16) maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan.
memberikan pengertian kebijakan publik Konsep pelaksanaan merupakan terjemahan
sebagai ”Hubungan suatu unit pemerintah dari kata implementation, atau yang biasa
dengan lingkungannya”. Sedangkan menurut dikenal dengan implementasi. Menurut
Anderson, kebijakan merupakan ”Arah Charles O Jones dalam Syukani dkk
tindakan yang mempunyai maksud yang (2001:295) implementasi sebagai “a process
ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah of getting additional resources so as to be
aktor dalam mengatasi suatu masalah atau figure out of to be done”. Implementasi
suatu persoalan”. dalam hal ini diartikan sebagai suatu proses
mendapatkan sumber daya tambahan, dapat
Batasan lain yang diberikan oleh Dye menghitung apa yang dapat dikerjakan.
(1987) adalah kebijakan publik sebagai Menurut Mazmanian dan Sabatier dalam
”Apapun yang dipilih pemerintah untuk Joko Widodo (2001:193) implementasi
dilakukan atau tidak dilakukan”. Definisi artinya “memahami yang senyatanya
Dye ini, walaupun cukup akurat, namun sesudah suatu program dinyatakan berlaku
sebenarnya tidak cukup memadai untuk atau dirumuskan yang mencakup usaha-
mendeskripsikan kebijakan publik, sebab usaha untuk mengadministrasikan maupun
kemungkinan terdapat perbedaan yang untuk menimbulkan dampak nyata pada
cukup besar antara apa yang ingin dilakukan masyarakat atau kejadian-kejadian”.
oleh pemerintah dan apa yang senyatanya
mereka lakukan. Di samping itu, konsep ini Menurut Joko Widodo (2001:193)
bisa mencakup tindakan-tindakan yang sendiri mengatakan bahwa implementasi
sebenarnya di luar domain kebijakan publik, adalah “Suatu proses yang melibatkan
seperti pengangkatan pegawai atau kenaikan sejumlah sumber-sumber daya yang
pangkat seseorang. didalamnya termasuk manusia, dana dan
Namun demikian, satu hal yang harus kemampuan operasional, oleh pemerintah
diingat dalam mendefinisikan kebijakan maupun swasta (indivudu maupun
publik adalah bahwa pendefinisian tersebut kelompok) untuk mencapai tujuan yang
harus mempunyai pengertian tentang apa telah ditetapkan sebelumnya oleh pembuat
yang sebenarnya dilakukan daripada apa kebijakan”. Berdasarkan
yang diusulkan oleh pemerintah. uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
implementasi merupakan suatu proses atau

IQBAL FIRDAUS 11
rangkaian kegiatan dalam rangka in
pelaksanaan kebijakan dengan melibatkan attaining this value objective”. Pengertian
sumberdaya yang ada, sarana dan prasarana ini dapat diartikan bahwa evaluasi
untuk diterapkan kepada masyarakat guna merupakan proses melekatkan suatu nilai
mencapai tujuan yang diinginkan oleh pada beberapa tujuan dan dari situ dapat
pembuat kebijakan. Dalam melihat ditentukan derajat keberhasilan dalam
implementasi atau pelaksanaan sebuah mencapai nilai yang sudah dilekatkan
kebijakan ada beberapa model yang dapat tersebut.
digunakan di antaranya adalah Model
George Edward III. Dari kedua pendapat tersebut di atas,
Model Goerge Edward III ini dalam dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
implementasi suatu kebijakan terdapat evaluasi merupakan suatu upaya yang
empat faktor atau variabel kritis yaitu; dilakukan untuk mengetahui dan menilai
komunikasi, sumber, disposisi atau sikap apakah program tersebut mampu
dan struktur birokrasi. Keempat faktor ini mewujudkan sesuatu yang diinginkan dalam
berinteraksi secara simultan untuk rencana program. Dengan kata lain, kegiatan
membantu atau menghalangi implementasi evaluasi kebijakan publik pada dasarnya
kebijakan. merupakan aktivitas penilaian apakah
sebuah program telah berhasil atau belum,
3. EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK dan apakah yang terjadi sesudah program
Dalam praktek di lapangan, salah satu dilaksanakan betul-betul merupakan dampak
bentuk kebijakan publik adalah program program secara langsung ataukah karena hal
atau proyek pembangunan. Setelah tahapan lainnya.
implementasi program, maka biasanya
dilakukan kegiatan evaluasi, yang bertujuan Evaluasi kebijakan publik merupakan
untuk mengetahui apakah tujuan dari bagian tak terpisahkan dari keseluruhan
kebijakan publik telah tercapai dan apakah proses kebijakan publik. Sebagai sebuah
dampak yang muncul setelah kebijakan kegiatan pengumpulan, penganalisaan, dan
publik tersebut dilaksanakan betul-betul penilaian mengenai akibat dan konsekuensi
disebabkan oleh program tersebut ataukah kebijakan publik, evaluasi kebijakan publik
karena faktor lain. bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai keberhasilan sebuah program dan
Dunn (2000: 608) memberikan batasan dampak apa yang diakibatkan oleh program
evaluasi kebijakan publik sebagai berikut : tersebut. Evaluasi kebijakan publik harus
“Istilah evaluasi mempunyai arti yang mampu memberikan pertimbangan kepada
berhubungan, masing-masing menunjuk pengambil kebijakan dalam memutuskan
pada aplikasi beberapa nilai terhadap hasil apakah program/kebijakan tersebut layak
kebijakan dan program. Secara umum, untuk diteruskan ataukah perlu pembenahan
istilah evaluasi disamakan penaksiran atau bahkan harus dihentikan.
(appraisal), pemberian angka (rating), dan
penilaian (assesment).”Batasan lain tentang 4. PELAYANAN SEKTOR PUBLIK
evaluasi kebijakan publik juga diberikan Koetamsi (1997:7) mengemukakan
oleh Suchman (dalam Wahab, 1997: 22 ), bahwa hakekat pelayanan masyarakat
yang mengartikan evaluasi sebagai “the adalah:
process of assigning value to some objective a. Meningkatkan mutu dan produktivitas
and then determining the degree of success pelaksanaan tugas dan fungsi instansi

IQBAL FIRDAUS 12
pemerintah di bidang pelayanan diselenggarakan oleh instansi
masyarakat; pemerintah mahal, maka instansi
b. Mendorong upaya mengefektifkan pemerintah yang bersangkutan
sistem dan tata laksana pelayanan, berkewajiban memberi peluang kepada
sehingga pelayanan masyarakat dapat masyarakat untuk ikut
diselenggarakan secara lebih berdaya menyelenggarakan sesuai peraturan
guna dan berhasil guna; perundang-undangan yang berlaku.
c. Mendorong timbulnya kreativitas, Dalam lampiran 3 Keputusan Menpan
prakarsa dan peran serta masyarakat No. 63/Kep./M.PAN/7/2003, paragraf I,
dalam pembangunan serta meningkatkan butir c tentang Pedoman Umum
kesejahtera-an masyarakat luas. Penyelenggaraan Layanan Publik, layanan
publik oleh pemerintah dibedakan menjadi
Mengenai azas-azas pelayanan masyarakat tiga sebagai berikut:
yang berlaku dalam lingkungan institusi a. Kelompok Layanan Administratif, yaitu
pemerintah, hal itu telah diatur di layanan yang menghasilkan bentuk
dalam Surat Keputusan Menteri dokumen resmi yang dibutuhkan oleh
Pendayagunaan Aparatur Negara. publik, misalnya status
kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,
No.63/KEP/M.PAN/7/2003. Menurut kepemilikan dan penguasaan terhadap
arahan suatu barang, dan sebagainya.
Keputusan MENPAN tersebut, pelayanan Dokumen-dokumen ini antara lain:
umum atau pelayanan masyarakat Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte
dilaksanakan dalam suatu rangkaian pernikahan, akte kelahiran, keterangan
kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, kematian, Buku Pemillikan Kendaraan
terbuka, lancar, cepat, lengkap, wajar dan Bermotor (BPKB), Surat Ijin
terjangkau. Oleh karena itu pelayanan Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor
umum/masyarakat harus mengandung Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin
unsur- Mendirikan Bangunan (IMB), paspor,
unsur dasar sebagai berikut: sertifikat kepemilikan/penguasaan
a. Hak dan kewajiban bagi pemberi tanah, dan sebagainya.
penerima pelayanan umum harus jelas b. Kelompok Layanan Barang yaitu
dan diketahui secara pasti oleh masing- layanan yang menghasilkan berbagai
masing pihak; bentuk/jenis yang digunakan oleh
b. Pengaturan setiap bentuk pelayanan publik, misalnya jaringan telepon,
umum harus disesuikan dengan kondisi penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan
kebutuhan dan kemampuan masyarakat sebagainya.
untuk membayar berdasarkan ketentuan c. Kelompok Layanan Jasa yaitu layanan
peraturan perundang-undangan yang yang menghasilkan berbagai jasa yang
berlaku dengan tetap berpegang pada dibutuhkan oleh publik, misalnya
efisiensi dan efektifitas; pendidikan, pemeliharaan kesehatan,
c. Mutu proses dan hasil pelayanan umum penyelenggaraan transportasi, pos, dan
harus diupayakan agar dapat sebagainya.
memberikan keamanan, kenyamanan, Layanan publik tersebut di atas
kelancaran dan kepastian hukum yang merupakan hak masyarakat yang dalam
dipertanggungjawabkan; pelaksanaannya pada dasarnya mengandung
d. Apabila pelayanan umum yang prinsip-prinsip: kesederhanaan, kejelasan,

IQBAL FIRDAUS 13
kepastian waktu, akurasi, keamanan, MIMBAR
tanggung jawab, kelengkapan sarana dan JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN
prasarana, kemudahan akses, kedisplinan, POLITIK
kesopanan dan keramahan, dan April – Juni 2015 ISSN : 2252-5270
kenyamanan. Agak berbeda dengan rumusan Volume 4 No. 2
prinsip-prinsip layanan publik tersebut di 6
atas, The Charter of Fundamental Right of terjangkau dan juga mengandung beberapa
the European Union dalam pasal 14 unsur-unsur tertentu. Pelayanan Publik
menyatakan prinsip-prinsip layanan publik dilihat dari beberapa dimensi berikut ini:
sebagai berikut: a. Keandalan (reliability), yaitu
a. Memperoleh penanganan urusan- kemampuan untuk melaksanakan jasa
urusannya secara tidak memihak, adil, yang dijanjikan dengan tepat dan
dan dalam waktu yang wajar. terpercaya.
b. Hak untuk didengar sebelum tindakan b. Keresponsifan (responsiveness), yaitu
individual apapun yang akan merugikan kemauan untuk membantu pelanggan
dirinya diputuskan. memberikan jasa dengan cepat atau
c. Hak atas akses untuk memperoleh tanggap.
berkas milik pribadi dengan tetap c. Keyakinan (confidence), yaitu
menghormati kepentingannya yang sah pengetahuan dan kesopanan karyawan
atas kerahasisaan dan atas kerahasiaan serta kemampuan mereka untuk
profesionalitasnya. menimbulkan kepercayaan dan
d. Kewajiban pihak admisitrasi negara keyakinan atau “assurance”.
untuk memberikan alasan-alasan yang d. Empati (emphaty), yaitu syarat untuk
mendasari keputusannya. peduli, memberikan perhatian pribadi
e. Memperoleh ganti rugi yang bagi pelanggan.
ditimbulkan oleh lembaga atau aparatur e. Berwujud (tangible) : yaitu
pemerintah dalam menjalankan penampilan fasilitas fisik, peralatan,
tugasnya. personal dan media komunikasi.
C. Metodologi Penelitian
5. DEFINISI KONSEP DAN Penelitian ini menggunakan metode
OPERASIONAL penelitian kuantitatif dan bersifat Eksploratif
Konsep evaluasi pelaksanaan kebijakan yaitu menggali dan memaparkan data
dalam penelitian ini adalah suatu upaya yang sehingga dicapai suatu generalisasi
dilakukan untuk mengetahui dan menilai fenomena-fenomena yang ada.
apakah program tersebut mampu Metode penelitian kuantitatif digunakan
mewujudkan sesuatu yang diinginkan dalam dengan alasan bahwa penelitian ini berusaha
rencana program. Evaluasi Pelaksanaan membuktikan hipotesis mengenai evaluasi
Kebijakan diukur dari dimensi : 1) pelaksanaan kebijakan terhadap pelayanan
Komunikasi, 2) Sumber daya atau sektor publik di Kelurahan Purwodadi
personalia, 3) Disposisi, dan 4) Struktur Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
birokrasi. Bengkulu Utara. Populasi penelitian ini
Pelayanan publik yang dimaksud dalam adalah pegawai (PNS, Honor, TKS, beserta
penelitian ini adalah pelayanan umum yang sekretaris desa yang ada), dan masyarakat
dilaksanakan dalam suatu rangkaian yang turut mendapat pelayanan publik pada
kegiatan terpadu yang bersifat sederhana, Kantor Kelurahan Purwodadi. Sampel
terbuka, lancar, cepat, lengkap, wajar dan penelitian ini berjumlah 32 orang

IQBAL FIRDAUS 14
berdasarkan derajat kesalahan 5% (Isaac Indikator Sumber daya merupakan hal
Michael dalam Sugiyono;1999:2). penting bagi terwujudnya sistem kerja dan
Teknik pengumpulan data yang pola kerja yang kondusif
dipergunakan guna memperoleh informasi (Edward,227:1980). Hal ini dikarenakan
dalam penelitian ini di antaranya meliputi : sumberdaya material, keuangan, personal,
(1) Kuesioner (angket), (2) Teknik dan teknologi merupakan seperangkat faktor
Observasi, dan (3) Studi Pustaka. Statistik laten yang menjamin keberlangsungan suatu
uji yang digunakan adalah Uji korelasi implementasi kebijakan.
Kendal Tau. Selanjutnya, berdasarkan hasil
D. Pembahasan Hasil Penelitian kuisioner terhadap indikator disposisi
Untuk menjawab rumusan masalah terhadap 32 orang sampel diketahui bahwa
tentang ada/tidaknya pengaruh pelaksanaan indikator komunikasi mendapatkan skor 123
kebijakan atau aturan terhadap pelayanan dengan masuk ke dalam kategori tinggi.
sektor publik di Kelurahan Purwodadi Dengan kategori tersebut diketahui bahwa
Kecamatan Arga Makmur Kabupaten tingkat disposisi di Kantor Kelurahan
Bengkulu Utara dapat dilihat dari dimensi Purwodadi menunjukkan kategori nilai
evaluasi pelaksanaan dan pelayanan yang tinggi/baik. Indikator disposisi merupakan
akan dibahas adalah berikut ini: kecenderungan perilaku aktor-aktor
1. Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan pelaksana di Kantor Kelurahan Purwodadi.
Evaluasi pelaksanaan diukur berdasarkan Jika Disposisi para aparatur pelaksana
4 (empat) indikator seperti berikut ini : kebijakan sudah baik maka kebijakan akan
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan dilaksanakan secara konsisten dan persisten
struktur birokrasi. karena komitmen yang tinggi dari pelaksana
Berdasarkan hasil kuisioner terhadap di Kantor Kelurahan Purwodadi.
indikator Komunikasi terhadap 32 orang Indikator terakhir yaitu struktur birokrasi
sampel diketahui bahwa indikator di kantor Kelurahan Purwodadi
komunikasi mendapatkan skor 126 dengan menunjukkan skor sebesar 116. Skor ini
masuk ke dalam kategori tinggi. Dengan menunjukkan kategori tinggi. Dengan
kategori tersebut diketahui bahwa tingkat demikian struktur birokrasi di kantor
komunikasi dalam aspek kejelasan, akurasi Kelurahan Purwodadi sudah baik dalam
dan konsistensi di Kelurahan Purwodadi MIMBAR
menunjukkan nilai tinggi/baik. Indikator JURNAL PENELITIAN SOSIAL DAN
Komunikasi merupakan hal penting bagi POLITIK
terwujudnya sistem kerja dan pola kerja April – Juni 2015 ISSN : 2252-5270
yang kondusif (Edward, 221: 1980). Jika Volume 4 No. 2
komunikasi sudah benar terwujud maka 7
aspek ini tentunya akan mempengaruhi menunjang pelaksanaan tugas pokok dan
faktor-faktor lain secara simultan. fungsi di Kantor Kelurahan Purwodadi
Berdasarkan hasil kuisioner terhadap Kabupaten Bengkulu Utara.
indikator sumber daya terhadap 32 orang Secara kumulatif item-item indikator
sampel diketahui bahwa indikator dalam variabel evaluasi pelaksanaan tersebut
komunikasi mendapatkan skor 127 dengan menunjukkan skor sebesar 487. Jika skor
masuk kedalam kategori tinggi. Dengan tersebut diinterpolasi dengan cara dibagi 4
kategori tersebut diketahui bahwa maka nilai mean yang diperoleh adalah
Sumberdaya di Kantor Kelurahan 121,75. Skor ini menunjukkan kategori
Purwodadi menunjukkan nilai tinggi/baik. tinggi/baik dan diartikan bahwa variabel ini

IQBAL FIRDAUS 15
menunjukkan variabel pelaksanaan menimbulkan suatu kepercayaan.
kebijakan atau aturan dalam hal ini merujuk Berdasarkan hasil kuisioner terhadap
pada Surat Keputusan (SK) Menteri indikator keandalan maka diperoleh
Pendayagunaan Aparatur Negara hasil kuisioner dari 32 orang responden
(MENPAN) Nomor 63/KEP.M.PAN/7/2003 sebesar 121. hasil kuisioner terhadap
dilaksanakan secara baik di Kantor indikator sumber daya terhadap 32
Kelurahan Purwodadi Kabupaten Bengkulu orang sampel diketahui bahwa
Utara. indikator Keandalan mendapatkan skor
2. Pelayanan Publik 121 masuk kedalam kategori tinggi.
Penilaian terhadap pelayanan publik Dapat diketahui bahwa sebuah
sangat berguna untuk organisasi birokrasi pelayanan yang baik atau berkualitas
publik karena dapat mengetahui sejauh apabila semua pengguna jasa mendapat
mana perlakuan yang sama tanpa adanya
kinerja pelayanan publik telah mencapai pilih kasih terhadap semua kepentingan
tujuan dalam organisasi birokrasi. Dengan yang ada pada diri mereka. Dengan
menggunakan indikator tertentu untuk demikian pelanggan/pengguna jasa
mengukur dimensi pelayanan dapat akan mendapatkan pelayanan yang adil
diketahui baik atau buruk pelayanan sesuai dengan harapan yang mereka
tersebut. inginkan, yaitu :
Untuk menilai pelayanan publik banyak 1) Adanya kemudahan dalam
indikator yang bisa dipergunakan. Akan pengurusan kepentingan dengan
tetapi dalam penelitian ini, indikator- pelayanan yang cepat dalam arti
indikator yang dapat digunakan untuk tanpa adanya hambatan yang
mengukur kualitas pelayanan publik pada kadangkala dibuat-buat.
Kantor Kelurahan Purwodadi Kabupaten 2) memperoleh pelayanan secara wajar
Bengkulu Utara adalah berbagai dimensi tanpa harus menggerutu atau
yaitu keandalan (reliability), keresponsifan untaian kata yang mengarah pada
(responsiveness), keyakinan (confidence), permintaan sesuatu.
empati (emphaty) dan berwujud (tangible). 3) Mendapatkan perlakuan yang sama
Hasil penelitian tersebut berasal dari Data terhadap kepentingan yang sama.
Primer yaitu Kuisioner serta data sekunder 4) Pelayanan yang jujur dan terus
yaitu berupa interview dengan beberapa terang.
informan, hasil observasi di lapangan b. Kinerja Indikator Kecermatan
maupun telaah dokumen-dokumen terkait. (responsiveness)
a. Kinerja Indikator Keandalan Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh
(reliability) bobot 128 dan hasil tersebut masuk ke
Keberhasilan pihak Kelurahan dalam kategori tinggi dari interpertasi
Purwodadi Kabupaten Bengkulu Utara skala likert. Indikator responsivitas ini
dalam memberikan pelayanan pada menunjuk pada pengertian kualitas
masyarakat dapat dinilai dengan pelayanan yang cermat terhadap
melihat dimensi keandalan (reliability) tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
yang merujuk kepada ketepatan Berbicara masalah kualitas pelayanan
memberikan suatu pelayanan pada merupakan kecermatan karena
pengguna jasa dan pelayanan ramah kelekatannya dengan unsur
serta selalu siap menolong pada subyektivitas, masing-masing pihak
pengguna jasa yang dalam hal ini akan mempunyai dimensi yang berbeda

IQBAL FIRDAUS 16
dalam masalah pelayanan, hal ini Dalam pelayanan umum tersebut
tergantung kepada kepentingannya. dimensi keyakinan (confidence)
Karena kualitas pelayanan kepada sangatlah diperlukan agar pengguna
masyarakat merupakan tingkat jasa yakin akan kemampuan petugas
kesempurnaan yang diharapkan, pada saat melayani mereka. Untuk itu
sehingga implikasinya, baik buruknya dibutuhkan petugas yang profesional,
kualitas pelayanan yang dilakukan oleh dimana peningkatan profesionalisme
Kelurahan Purwodadi Kabupaten petugas dapat dilakukan dengan upaya
Bengkulu Utara tergantung peningkatan kualitas petugas, seperti
kemampuan penyedia pelayanan untuk peningkatan ketrampilan dan
memenuhi harapan pelanggan / pengetahuan dalam proses dalam
pengguna jasa / wajib pajak secara pembuatan Kartu Tanda Penduduk
konsisten. (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan surat
Menurut Kotler (1994:561) salah satu keterangan lainnya.
dimensinya menyebutkan Pengetahuan, kecakapan, kesopanan
Keresponsifan (Responsivess) dan sikap disiplin yang dilakukan oleh
menunjukan kemampuan petugas pegawai Kantor Lurah Purwodadi
untuk cepat tanggap dalam adalah modal utama untuk meyakinkan
menghadapi masalah yang timbul dan masyarakat di dalam memberikan
kemampuan petugas tanggap terhadap pelayanan. Dari hasil kuesioner
keluhan-keluhan yang disampaikan tersebut diatas membuktikan bahwa
pengguna jasa. Pemahaman yang dapat kemampuan para pegawai Kelurahan
diambil bahwa kepuasan pengguna jasa Purwodadi sudah cukup baik, dimana
dapat tercapai apabila aparatur dari kemampuan kerja personil / petugas ini
Kelurahan Purwodadi yang terlibat adalah satu dasar bagi seorang pegawai
langsung maupun tidak langsung untuk dapat bekerja dengan baik dan
dalam pelayanan dapat dimengerti dan efektif. Hal tersebut seperti yang
menghayati serta berkeinginan untuk dikemukakan oleh Ranupandoyo
memberikan suatu pelayanan yang (1984: 29), bahwa betapapun kecilnya
prima dengan kecepatan waktu, biaya suatu bidang tugas pekerjaan, jika
murah, transparan serta tanggap dalam menghendaki pelaksanaan secara baik,
mengatasi segala permasalahan / cepat, tepat dan hemat menuntut
keluhan-keluhan dari pengguna jasa. pelaksananya memiliki pengetahuan
c. Kinerja Indikator Keyakinan dan kepandaian. Kaitannya dengan
(confidence) dimensi keyakinkan tersebut Kantor
Hasil kuisioner terhadap item indikator Kelurahan Purwodadi dituntut untuk
ini dari 32 orang sampel menunjukan meningkatkan Sumber Daya Manusia
bobot sebesar 128 dengan kategori (SDM), sehingga dapat menghasilkan
tinggi berdasarkan tabel interpolasi. pegawai yang profesional dalam hal
Ukuran keberhasilan penyelengaraan peningkatan kualitas pelayanan publik
pelayanan ditentukan oleh tingkat karena dengan peningkatan Sumber
kepuasan penerima pelayanan. Daya Manusia (SDM) merupakan
Kepuasan penerima pelayanan dicapai usaha positif dalam menggerakkan dan
apabila penerima pelayanan mengerahkan sumber daya petugas
memperoleh palayanan sesuai dengan agar berhasil dalam upaya peningkatan
yang dibutuhkan dan diharapkan. kualitas pelayanan.

IQBAL FIRDAUS 17
d. Kinerja Indikator Empati (empathy)
Berdasarkan hasil kuisioner terhadap
32 orang responden diketahui bobot
jawaban untuk indikator ini adalah
sebesar 120 dengan kriteria tinggi.

IQBAL FIRDAUS 18
REFERENSI %2F68%2F0&usg=AOvVaw2PG
 thomas dye, 1992 ; 2-4 UFS0newRM5ag-c_yPBZ
 nugroho R , 2004 ; 1-7
 amminullah dn muhammadi , 2003 ;
371-372
 nraha, 2003 ; 492-499 JURNAL NASIONAL
 michael hill,1993 ; 8  Kebijaka publik(2014), carl , j.
 https;/adminpublik.uma.ac.id/ Federick
2021/09/30/apa-pengertian-kebijaka-  pedelegasian tanggung jawab
publik negara , Dr. Taufiqurohman,S.Sos,.
 thomas dye, 1992 ; 23-26 M.Si
 james e anderson, 1979 ; 3  KUPKP, Ramdhani,Abdullah,
 adi sutodjo, 2256-5270 ; 8 Publun(11)1, 2017
 menuju kebijakan publik unggul, Dr.  Kebijakan pendidikan sebagai
R . Nugroho kebijakan publik, jurnal MEDTEK,
V2,NO.1, april 2010, amiudin bakry
 budi winarno, 1999 ;55-56
 Mimbar jurnal pealitian
 kebijakan publik teori,proses dan
sospol,ISSN;2242.V.4 No.2
kasus, prof.Drs. budi
winarno,MA,Phd  Pengaruh pelaksanaa kebijakan atau
aturan terhadap pelayanan sektor
 kebijakan publik, said zaial abidin,
publik,adi sudtojo, 2015
salemba humanika, 2010
 JAKP,PISIF UNAND
 kebijakan publik dan harapa di era e-
goverment, wawa gunawan/zaenal  JKP E-JURNAL UNRI
abidin, 2008
 https://unihaz.ac.id/upload/all/
1_Jurnal_Mimbar__Adi_Sutojo.p
df
 https://www.google.com/search?
client=firefox-b-
d&q=jurnal+kebijaka+publik
 http://jakp.fisip.unand.ac.id/
index.php/jakp
 https://jkp.ejournal.unri.ac.id/
index.php/JKP
 http://
www.jurnal.fisip.uniga.ac.id/
index.php/jpkp
 https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=
web&cd=&ved=2ahUKEwjc44efi7
r3AhWxSGwGHQ8YCtcQFnoEC
BMQAQ&url=http%3A%2F
%2Finspirasi.bpsdm.jabarprov.go
.id%2Findex.php%2Finspirasi
%2Farticle%2Fview

IQBAL FIRDAUS 19

Anda mungkin juga menyukai