Anda di halaman 1dari 15

KONSEP

DASAR
KEBIJAKAN
PUBLIK
KELOMPOK 1
FILOSOFI
KEBIJAKAN
Dalam filsafat kebijakan (policy philosopies) memperkenalkan
PUBLIK konsep pemerintahan dalam masyarakat yang pluralistis
seperti Indonesia dan Amerika Serikat dengan teori Brokerism,
di antara penganut teori ini David Easton dan Robert Dahl
sangat membantu kita memahami pluralisme. Teori Brokerism
beranggapan bahwa masyarakat itu terdiri dari beberapa
kelompok kepentingan (interest-group) dan pemerintah
“sebagai alat perekat” serta memiliki pegangan yang kuat dari
semua unsur kelompok kepentingan itu menjadi suatu
kekuatan yang terintegrasi.
KEBIJAKAN
Carl J Federick mendefinisikan kebijakan sebagai serang
kaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang,
kelompok/pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu di
mana terdapat hambatan terhadap pelaksanaan usulan
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan
tertentu.

Menurut Budi Winarno, istilah kebijakan mungkin diguna


kan secara luas seperti pada “kebijakan luar negeri Indo
nesia” atau mungkin juga dipakai untuk sesuatu yang
lebih khusus, seperti misalnya jika kita mengatakan kebij
akan pemerintah tentang debirokartisasi dan deregulasi

James E Anderson mengungkapkan bahwa kebijakan


adalah Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan
tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan
suatu masalah tertentu.
Kebijakan adalah tindakan-tindakan atau
kegiatan yang sengaja dilakukan atau tidak
dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok
atau pemerintah yang di dalamnya terdapat
unsur keputusan berupa upaya pemilihan
diantara berbagai alternatif yang ada guna
mencapai maksud dan tujuan tertentu
KEBIJAKAN PUBLIK
Easton memberikan definisi kebijakan publik sebagai
“the authoritative allocation of values for the whole
society” atau sebagai pengalokasian nilai - nilai secara
paksa kepada seluruh anggota masyarakat..

Menurut Woll yang dikutip Tangkilisan menyebutkan


bahwa kebijakan publik ialah sejumlah aktivitas
pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat,
baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Thomas R Dye mendefinisikan kebijakan publik sebagai


apapaun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau
untuk tidak dilakukan. Definisi ini menekankan bahwa
kebijakan publik adalah mengenai perwujudan “tindakan”
dan bukan merupakan pernyataan keinginan pemerintah
atau pejabat publik semata.
Kebijakan publik adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
pemerintah yang berorientasi pada tujuan
tertentu guna memecahkan masalah-masalah
publik atau demi kepentingan publik.
PERAN KEBIJAKAN PUBLIK
Kebijakan sebagai Sebuah Label Kebijakan sebagai Suatu Pernyataan
atau Merk bagi Suatu Bidang Mengenai Tujuan Umum atau
Kegiatan Pemerintah Keadaan Tertentu yang Dikehendaki

Kebijakan sebagai Keputusan-Keputusan


Kebijakan sebagai Usulan-Usulan Pemerintah
Khusus

Kebijakan sebagai Bentuk Otorasi


atau Pengesahan Formal Kebijakan sebagai Program

Kebijakan sebagai Keluaran Kebijakan sebagai Hasil Akhir

Kebijakan sebagai Teori atau Model Kebijakan sebagai Proses


FUNGSI KEBIJAKAN PUBLIK
Mencapai beberapa Mewujudkan campur Membantu untuk pengatur
Melakukan serangan
tujuan luas yang tangan dan pengaturan an analisis isu perdebatan
frontal terhadap isu
mempengaruhi segmen pemerintah terhadap yang sedang terjadi
publik
besar warga suatu kehidupan masyarakatn maupun akan terjadi di
negara atau publik. ya di berbagai bidang. masa mendatang.

Menekan dan mendoron Melindungi dan menjaga Membangun lingkungan


g aktivitas masyarakat pa kepentingan dan keingin yang memungkinkan setiap
da suatu negara. an seluruh masyarakat pelaku, baik bisnis maupun
non bisnis untuk mampu
mengembangkan diri
menjadi pelaku-pelaku
yang kompetitif.
TAHAP – TAHAP KEBIJAKAN PUBLIK
1. Tahap Penyusunan Agenda
Menempatkan masalah pada agenda
publik. Masalah mana yang terlebih
dahulu untuk dapat masuk dalam
agenda kebijakan 4. Tahap Implementasi Kebijakan
Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan
2. Tahap Formulasi Kebijakan oleh unit-unit administrasikan yang memobili
Masalah yang telah masuk ke agenda sasikan sumber daya finansial dan manusia.
kebijakan kemudian dibahas oleh
para pembuat kebijakan
5. Tahap Evaluasi Kebijakan
3. Tahap Adopsi Kebijakan Dalam tahap ini kebijakan yang telah
Dari sekian banyak alternatif kebija dijalankan akan dinilai atau dievaluasi,
kan yang ditawarkan oleh para unuk melihat sejauh mana kebijakan
perumus kebijakan, pada akhirnya yang dibuat untuk meraih dampak yang
salah satu dari alternatif kebijakan diinginkan, yaitu memecahkan masalah
tersebut diadopsi dengan yang dihadapi masyarakat.
dukungan dari mayoritas legislatif,
konsensus antara direktur
lembaga atau putusan peradilan.
KERANGKA KERJA KEBIJAKAN PUBLIK
Tujuan yang akan dicapai, hal ini mencakup kompleksitas
01 tujuan yang akan dicapai

02 Prefensi nilai seperti apa yang perlu dipertimbangkan

03 Sumber daya yang mendukung kebijakan.

04 Kemampuan aktor yang terlibat dalam pembuatan kebijakan

Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial, ekonomi,


05 politik, dan sebagainya.

06 Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.


CIRI – CIRI KEBIJAKAN PUBLIK

01 02 03 04
Kebijakan publik Kebijakan pada hakekatnya
terdiri atas tindakan- Kebijakan bersangkut Kebijakan publik mungkin
lebih merupakan
tindakan yang saling paut dengan apa yang berbentuk positif,
tindakan yang
berkait dan berpola yang senyatanya dilakukan mungkin pula negatif,
mengarah pada
mengarah pada tujuan pemerintah dalam kemungkinan meliputi
tujuan daripada
tertentu yang dilakukan oleh bidang tertentu. keputusan-keputusan
sebagai perilaku
atau tindakan yang ser pejabat-pejabat pemerintah pejabat pemerintah untuk
ba acak dan dan bukan merupakan tidak bertindak atau tidak
kebetulan. keputusan yang berdiri melakukan tindakan
sendiri. apapun
JENIS KEBIJAKAN PUBLIK

Keputusan kebijakan Keluaran kebijakan


(policy decisions) (policy outputs)

Tuntutan kebijakan Pernyataan kebijakan Hasil akhir kebijakan


(policy demands) (policy statements) (policy outcomes)
PERMASALAHAN
KEBIJAKAN PUBLIK
Kepentingan yang berbeda-beda tersebut membuat pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders) bersuara dan ikut
“menitipkan” suaranya. Proses tawar-menawar (bargaining) antar
aktor pembuat kebijakan dengan menggunakan kebebasan dan
kewenangannya, sering disalahgunakan bukan untuk
menyinkronkan kepentingan rakyat, melainkan untuk kekuasaan
(power).
Banyaknya kepentingan yang masuk membuat aktor-aktor
pembuat kebijakan sibuk dalam merumuskan kebijakan yang
akan diterapkan. Para aktor tersebut harus menyeleksi satu per
satu masalah yang ada. Butuh waktu dan tenaga ekstra dari para
lembaga pembuat kebijakan (eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
untuk membuat kebijakan.
Aspek – aspek yang mempengaruhi
Pelaksanaan Kebijakan Publik
1 2 3 4

Kewenangan Komunikasi Sumberdaya Sikap Pelaksana

Pelaksanaan Disposisi atau


Kewenangan ini Komunikasi kebijakan publik sikap para
berkaitan dengan mempengaruhi perlu dilakukan pelaksana akan
struktur birokrasi pelaksanaan secara cermat, menimbulkan
yang melekat kebijakan publik, jelas, dan konsiste
dukungan atau
pada posisi/ dimana n, tetapi jika para
pelaksana kekuran hambatan
strata kelembaga komunikasi yang
gan sumberdaya terhadap pelaksa
an atau individu tidak baik dapat
yang diperlukan, naan kebijakan
sebagai menimbulkan
maka pelaksanaan tergantuk dari
pelaksana dampak-dampak
kebijakan akan kesesuaian
kebijakan. buruk bagi pelaks
cenderung tidak kompetensi dan
anaan kebijakan. dapat dilaksanakan sikap dari
secara efektif. pelaksanan.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai