1 Deskripsi Teori
fenomena sosial yang ada di dalam penelitian. Teori yang relevan peneliti kaji
apa yang sebenarnya dilakukan, ketimbanhg dengan apa yang diusulkan dalam
publika akan lebih tepat bila definisi tersebut mencakup pula arah dan
tindakan atau apa yang dilakukan dan tidak semata-mata menyangkut usulan
tindakan.
para ahli dan sumber. Menurut Charles O. Jones Jones, kebijakan publik
bentuk intervensi yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah demi
maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam
yakni :
1. bahwa kebijakan selalu mempunyai tujuan tertentu atau merupakan
pejabat-pejabat pemerintah,
pemerintah,
dijelaskan diatas penulis dapat simpulkan bahwa kebijakan public adalah yang
Penyusunan Agenda
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
Agenda setting adalah sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam
realitas kebijakan publik. Dalam proses inilah memiliki ruang untuk memaknai
apa yang disebut sebagai masalah publik dan prioritas dalam agenda publik
publik, dan mendapatkan prioritas dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak
mendapatkan alokasi sumber daya publik yang lebih daripada isu lain.
Dalam agenda setting juga sangat penting untuk menentukan suatu isu
publik yang akan diangkat dalam suatu agenda pemerintah. Issue kebijakan
(policy issues) sering disebut juga sebagai masalah kebijakan (policy problem).
Policy issues biasanya muncul karena telah terjadi silang pendapat di antara para
aktor mengenai arah tindakan yang telah atau akan ditempuh, atau pertentangan
Namun tidak semua isu bisa masuk menjadi suatu agenda kebijakan.
dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari
berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Sama halnya dengan
perjuangan suatu masalah untuk masuk dalam agenda kebijakan, dalam tahap
untuk rezim cenderung berdifusi-cadangan dari sikap baik dan niat baik terhadap
implementasi dan dampak. Dalam hal ini , evaluasi dipandang sebagai suatu
kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap
kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidak lebih dan tidak kurang. Untuk
usaha-usaha untuk mencapai perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh
oleh berbagai aktor sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil
kebijakan, yaitu:
untuk melaksanakan kebijakan, sikap, dan tanggapan dari para pihak yang
mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan
implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau
bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka
dilaksanakan.
3. Disposisi, adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki oleh
Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah
tidak fleksibel.
Dijelaskan oleh Edward III secara singkat bahwa pedoman yang tidak
dengan jalan membuat petunjuk lebih lanjut yang ditujukan kepada pelaksana
tingkat bawahnya. Jika komunikasi tidak baik maka diskresi ini akan
yang kedua, ada juga yang mengukur adanya kelancaran rutinitas fungsi. Oleh
karena Ripley dan Franklin menganggap kedua parameter tersebut “is too
being analyzed.”
kebijakan.
oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan
rinci
Meter dan Van Horn disebut dengan A Model of the Policy Implementation
pelaksana dan kinerja kebijakan publik. Model ini menjelaskan bahwa kinerja
dari ukuran dan tujuan kebijakan yang bersifat realistis dengan sosio-kultur
yang ada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran dan dan sasaran
2006). Van Meter dan Van Horn (dalam Sulaeman, 1998) mengemukakan
dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan, kinerja
terhadap standar dan tujuan kebijakan. Standar dan tujuan kebijakan memiliki
merupakan hal yang “crucial”. Implementors mungkin bisa jadi gagal dalam
melaksanakan kebijakan, dikarenakan mereka menolak atau tidak mengerti
apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan (Van Mater dan Van Horn, 1974).
2) Sumber daya
daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh
kebijakan yang telah ditetapkan secara apolitik. Selain sumber daya manusia,
Derthicks (dalam Van Mater dan Van Horn, 1974) bahwa: ”New town study
suggest that the limited supply of federal incentives was a major contributor to
Van Mater dan Van Horn (dalam Widodo 1974) menegaskan bahwa
komunikasi. Sumber daya kebijakan ini harus juga tersedia dalam rangka
ini terdiri atas dana atau insentif lain yang dapat memperlancar pelaksanaan
dipengaruhi oleh ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya.
Hal ini berkaitan dengan konteks kebijakan yang akan dilaksanakan pada
beberapa kebijakan dituntut pelaksana kebijakan yang ketat dan displin. Pada
Selaian itu, cakupan atau luas wilayah menjadi pertimbangan penting dalam
Horn dan Van Mater (dalam Widodo 1974) apa yang menjadi standar tujuan
atas pencapaian standar dan tujuan kebijakan, karena itu standar dan tujuan
standar dan tujuan harus konsisten dan seragam (consistency and uniformity)
suatu standar dan tujuan kebijakan, maka yang menjadi standar dan tujuan
kebijakan sulit untuk bisa dicapai. Dengan kejelasan itu, para pelaksana
kebijakan dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya dan tahu apa yang
saat pelaksana kebijakan akan menemukan suatu kejadian yang lebih sulit
akurat dan konsisten (accuracy and consistency) (Van Mater dan Varn Horn,
Menurut pendapat Van Metter dan Van Horn dalam Agustinus (2006):
persoalan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan publik biasanya bersifat top
harus diselesaikan”.
dan kemauannya untuk melaksanakan suatu kebijakan, antara lain terdiri dari
yang berhasil, bisa jadi gagal (frustated) ketika para pelaksana (officials),
apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan (Van Mater dan Van Horn, 1974).
standar dan tujuan kebijakan diantara mereka yang bertanggung jawab untuk
dan Van Horn, 1974). Pada akhirnya, intesitas disposisi para pelaksana
politik yang tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan
Model mereka ini sering disebut oleh para ahli “the down approach”.
sebagai berikut:
penghubungannya.
peralatan yang harus tersedia dengan memadai. Disamping itu, sumber daya
dapat dikontrol agar kondusif bagi implementasi kebijakan. Ini cukup sulit
yang spesifik sehingga tidak mudah untuk dapat dikendalikan dengan baik.
Misalnya sistem sosial, hal ini sangat sulit untuk dikendalikan sebab sudah
sangat lama ada, tumbuh berkembang, dan sudah menjadi tradisi dan
suatu kegiatan, kedua hal ini kurang mendapatkan perhatiaan dengan baik.