Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PELAKSANAAN KEBIJAKAN PUBLIK

Diyo Wahyu Prasetiyo

Fakultas Hukum Tata Negara, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Abstrak

Pelaksanaan kebijakan publik merupakan pelaksanaan atau penerapan suatu kebijakan publik
melalui rancangan, kegiatan, aksi atau tindakan dalam suatu mekanisme yang ada
hubungannya dengan suatu sistem tertentu. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk
membahas tentang konsep pelaksanan kebijakan publik. Penulisan jurnal ini dilakukan
dengan menggunakan sumber rujukan yang relevan dengan konsep pelaksanaan kebijakan
publik, yang dilengkapi dengan pemikiran penulis atas topik yang telah disajikan. Hasil
pembahasan menunjukkan bahwa penerapan kebijakan publik di dasarkan pada beberapa
faktor yang ada, yaitu : aspek kewenangan, sumberdaya, komunikasi, serta diposisi, ukuran-
ukuran yang bisa digunakan untuk menilai pelaksanaan kebijakan publik yaitu: konsistensi,
transparansi, akuntabilitas, keadilan, efetivitas dan efisiensi. Disisilain penilaian pelaksanaan
kebijakan publik harus dilaksanakan secara luas, yaitu: evaluasi ex-ante, on-going, serta ex-
post atas pelaksanaan kebijakan publik. Dalam melaksanakan pembaharuan serta terobosan di
pelayanan terhadap publik, bisa dilaksanakan dengan diskresi pelaksanaan kebijakan publik
selama tidak bertentangan dengan hukum serta peratura yang sedang berlaku.

A. Pendahuluan

Pembangunan adalah sebuah aktivitas yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah,


masyarakat, serta pihak swasta pembangunan dapat berlangsung secaca terus menerus serta
saling berhubungan dengan suatu tujuan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan rakyat,baik
secara material maupun spritual. Pembangunan harus disetir atau dikendalikan oleh peraturan
yang ada didalam sebuah pedoman pelaksanaan tindakan serta menggandung larangan
dengan tujuan agar terjaminnya proses pembangunan yang terarah dengan baik sesuai dengan
apa yang telah di tetapkan.
Munculnya kebijakan publik karena dilandasi oleh kebutuhan agar masalah yang
terjadi dapat terselesaikan. Kebijakan publik telah ditetapkan oleh pemerintah yang telah
ditinjau terhadap pemenuhan kebutuhan serta kepentingan warga masyarakat. Oleh sebab itu
pelaksanaan kebijakan publik adalah suatu hubungan yang sangat mungkin tercapainya
tujuan yang teah di tentukan sasarannya sebagai hasil akhir dari sebuah kegiatan yang telah di
laksanakan oleh pemerintah. Kekurangan serta kesalahan kebijakan publik dapat terlihat dari
dampak yang telah ditimbulkan oleh hasil penilaian atas pelaksanaan suatu kebijakan.

Pengertian kebijakan publik secara sederhana yaitu, pelaksanaan atau penerapan suatu
kebijakan. Pelaksanaan kebijakan berawal dari kegiatan, aksi, tindakan, serta mekanisme
yang di susun pada sebuah sistem khusus. Selain itu kebijakan publik juga merupakan
kegiatan yang tersusun atau terencana yang dilakukan dengan gigih berdasarkan patokan
hukum khusus yang diarahkan agar tujuan yang akan di capai terwujud.

Pelaksanaan kebijaka tidak hanya menyangkut hal-hal yang dilakukan lembaga


administratif yang telah bertanggung jawab untuk melaksanakan program yang telah disusun,
namun juga menyangkut pada ikut campur masyarakat, kekuaran politik, ekonomi serta
sosial. Pelaksanaan kebijakan dengan dilaksanakan secara tersusun atau tepat pada saran
dapat memcahkan masalah dengan baik, semakin berat permasalahan maka akan semakin
dalam penyelidikan yang dilakukan serta semakin dibutuhkannya teori dan dana yang bisa
menjabarkan ketetapan pelaksanaan kebijakan tersebut. Penyelidikan kebijakan perlu
dilaksanakan, terutama yang bersangkutan dengan dampak yang akan ditimbulkan.
Memikirkan pelaksanaan kebijakan memiliki tujuan untuk agar sebuah kebijakan tidak
bertentangan serta tidak merugikan kepentingan masyarakat.

B. Pelaksanaan Kebijakan Publik

Kebijakan Publik

Kebijakan dapat diartikan dengan sebagian rancangan kegiatan, aktivitas,aksi, serta


keputusan dan sikap untuk bertindak atau tidak bertindak yang akan dilaksanakan oleh pihak
yang bertugas, seabagai bentuk untuk menyelesaikan problem yang ada, penetapan
kebbijakan adalah suatu faktor yang sangat penting bagi sebuah organisasi agar tujuan yang
akan dicapai berhasil. Menurut Thoha kebijakan publik mempunyai 2 aspek, sebagai berikut:

a. Kebijakan adalah suatu yang ditetapkan oleh pemimpin yang ditetapkan yang dilihat
dari berbagai kejadian yang ada di masyarakat.
b. Kebijakan adalah sebuah tanggapan dari kejadian yang telah terjadi,baik untuk
menciptakan rasa dari pihak yang bermasalah, ataupun menciptakan kepekaan atas
segala tindakan bersama untuk pihak yang mendapat perlakuan tidak baik atas usaha
bersama yang telah di lakukan tersebut.

Oleh karena itu kebijakan dapat di artikan sebagai bentuk usaha agar bisa mencapai
tujuan diinginkan, dan sebagai usaha untuk menemukan jawaban atas masalah yang meraka
hadapi, kebijakan pada umumnya memiliki sifat yang sangat mendasar karena kebijakan
hanya menentukan petunjuk umum sebagai acuan bertindak didalam usaha untuk mencapai
tujuan bersama yang terlah di tetapan tersebut. Kebijakan dapat bersumber dari seorang atau
sekelompok pelaku yang menyusun serangkaian tindakan dengan memiliki tujuan tertentu.

Secara lebih luas pelaksanaan kebijakan dapat digambarkan melalui apa yang telah
ditetapkan secara jelas oleh pemerintah yang bisa mengakibatkan hal-hal tertentu. Jann dan
wegrich menyatakan bahwasannya pelaksanaan kebijakan mencangkup hal-hal inti yaitu:

a. Spesifikasi rinian program, yaitu bagaimana serta dimana lembaga yang berwenang
akan menjalankan program serta bagaimana hukum dan program akan diartikan.
b. Alokasi sumberdaya, yaitu bagaimana cara dana akan di sebarkan, bagaimana
program dan organisasi akan bertanggung jawab atas program tersebut
c. Keputusan, bagaiman pengambilan keputusan akan dilakukan.

Kesalahan suatu kebiajaka dapat dilihat setelah kebijakan itu telah dilaksanakan, serta
keberhasilan program juga sama, dapat dilihat setelah kebijakan tersebut terlaksana. Penilaian
atas hasil yang telah ada dapat mencangkup isi kebijakan, pelaksanaan serta kebijakan dan
dampak kebijakan.

Merujuk pada pertanyaan yang diatas, penulis bisa menyimpulkan bahwa pelaksanaan
kebijakan adalah tahap kegiatan dalam mengambil keputusan, kebijakan yang telah
dilaksanakan oleh perseorangan/ pejabat, kelompok pemerintah, masyarakat, serta swasta
dalam rangka mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan bersama, sebuah keputusan
kebijakan yang dapat mempegaruhi hasil akhir dari suatu kebijakan yang telah di tetapkan.
C. Aspek-aspek mempengaruhi pelaksanaan dan dimensi kebijakan publik

Pelaksanaan kebijakan adalah salah satu proses yang membutuhkan waktu ( bertahap)
yang dilaksanakan sesudah kebijakan di putuskan dan sebelum diketahui akibat yang
ditimbulkan dari kebijakan tersebut. Pelaksanaan kebijakan publik didasari oleh banyaknya
aspek yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan didasari satu dengan yang
lainnya. Aspek- aspek tersebut diantaranya yaitu:

a. Kewenangan, kewenangan dapat diartikan sebagai kekuasaan atau keputusan yang sah
bagi pihak yang melakukan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan secara
politik. Kewenangan ini berkaitan dengan kedudukan individu maupun sebuah
lembaga yang ada didalam proses pelaksanaan kebijakan. Kewenangan juga
dituangkan didalam fargmentasi organisasi serta prosedur seperti SOP.
b. Komunikasi, adalah bentuk dari kegiatan yang bisa membuat seseorang agar
mengemukakan pendapat atau gagasan serta ide dengan sebuah sistem yang berupa
signal, simbol, lisan maupun perilaku. Saling berkomunikasi juga sangat berpengaruh
terhadap pelaksanaan kebijakan publik. Komunikasi bisa memberikan dampak yang
positif maupun negatif terhadap berlangsungnya kebijakan. Ketika sebuah informasi
disebarkan terang-terangan kepada masyarakat makan akan mengurangi resiko
pertahanan didalam sebuah masyarakat dan sebaliknya ketika informasi tidak terlalu
jelas maka besar kemungkinan terjadinya prasangka buruk dalam masyarakat.
c. Sumber daya, dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan kebijakan seperti manusia,
materi serta metode pelaksanaan. Proses pelaksanan kebijakan harus dilakukan
dengan benar serta terarah.
d. Disposisi, adalah sifat atau keingian dari pelaksana kebijakan. Sifat tersebut bisa
berupa kejujuran, disiplin, kecerdasan serta komitmen.

Subarsono mengumpulkan beberapa teori yang berhubungan dengan variabel-variabel


yang memberi pengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan publik, yaitu:

a. Teori Merilee S. Grindle, Pelaksanaan kebijakan publik dalam teori Merilee S.


Grindle dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni: isi kebijakan (content of policy);
dan lingkungan implementasi (context ofimplementation).
b. Teori Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier, Teori ini menyebut ada tiga
kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan publik,
yaitu: karakteristik dari masalah (tractability of the problems), karakteristik kebijakan/
Undang-Undang (ability of statute to structure implementation), dan variabel
lingkungan (nonstatutory variables affecting implementation)
c. Teori Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn Teori Meter dan Horn menyatakan
paling tidak dijumpai lima variabel yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan
kebijakan publik, yakni: standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, komunikasi antar
organisasi dan penguatan aktivitas; karakteristik agen pelaksana, dan kondisi sosial,
ekonomi dan politik.

Berdasarkan beberapa konsep serta sifat yang berhubungan dengan pelaksanaan


pemerintah yang bagus, menurut pemahaman penulis maka pelaksanaan kebijakan bisa
diukur dengan dinilai berdasarkan dimesi-dimensi, dimensi tersebut antara lain :

a. Konsisten, pelaksanaan kebijakan berlangsung dengan baik jika pelaksanaan


dilaksanakan secara konsisten dengan patokan pada prosedur serta norma yang
berlaku.
b. Transparansi, adalah sebuah kebebasan akses terhadap informasi yang wajib diketahui
oleh publik atau pihak yang bersangkutan.
c. Akuntabilitas, pelaksanaan kebijakan publik harus dipertanggungjawabkan denga
baik dan administratif ataupun substantif, sesuai dengan prosedur yang ada.
d. Keadilan, Keadilan secara umum dapat dipahami sebagai kebaikan, kebajikan, dan
kebenaran, yangmengikat antara anggota masyarakat dalam mewujudkan keserasian
antara penggunaan hak dan pelaksanaan kewajiban.
e. Partisipatif, yaitu pelaksanaan kebijakan yang dapat mendorong peran serta
masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, kepentingan, dan harapan
masyarakat
f. Efektivitas, Dalam pelaksanaan kebijakan publik, efektifitas diukur dari keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada kebijakan publik.
g. Efisiensi, adalah penggunaan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan, yang bisa diukur dengan tingkat pengunaan waktu, biaya, manusia,
peralatan, dan sumberdaya lainnya

Dari yang terlah dituliskan diatas dapat diartikan bahwa terdapat 4 aspek yamg mendasari
pelaksanaan kebijakan yaitu kewenangan, komunikasi, sumber daya serta diposisi yang
antara satu dengan yang lain saling berkaitan serta saling mempengaruhi. Selanjutjnya
didalam proses pelaksanaan kebijakan terdapat dimeni kebijakan publik yang harus diketahui.
Dimensi-dimensi inilah yang harus lebih diperhatikan dalam proses pelaksanaan kebijakan
agar kebijakan yang telah ditetapkan dapat mencapai tujuan yang dinginkan.

D. Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Publik

Keberhasilan pelaksanaan kebijakan publik menyangkutpautkan berbagai pihak didalam


masyarakat secara partisipatif serta demokratis. Pembuatan kebijakan serta pihak secara
kolaboratif terlibat dalam proses analisis serta pelaksanaan kebijakan. Maka dari itu
diperlukan penilaian sebagai bentuk penilaian akuntabilitas serta kinerja dari kebijakan publik
yang akan dilakukan. Ada beberapa tahapan bentuk penilaian pelaksanaan publik ialah :

a. Evaluasi pada tahapan perencanaan,Evaluasi pada tahapan perencanaan ini disebut


juga dengan ex-ante yang artinya bahwa kebijakan dilaksanakan dengan maksud
memilih alternatif prioritas dari berbagai alternatif yang telah dirumuskan
(Kawengian and Rares, 2015). Tujuan evaluasi tahapan ini adalah untuk menghindari
penilaian awal yang diberikan kepada kebijakan yang telah ditentukan. Selain itu juga
sebagai pemberi informasi tehadapkebijakan yang sedang dilaksanakan. Evaluasi
pada tahapan ini juga dapat memberikan pengkajian awalpengaruh terhadap
lingkungan.
b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan, Evaluasi pada tahapan pelaksanaan ini disebut juga
dengan on-going. Evaluasi ini bertujuan untukmenentukan kemajuan pelaksanaan
yang dibandingkan dari proses awal kegiatan (Prastisha and Triharjanto,2020).
Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan yang telahditetapkan. Apabila ada kesalahan yang terjadi pada proses
pelaksanaan evaluas maka akan segera diatasi melalui penilaian ongoing ini melalui
proses rekomendasi. Selain itu evaluasi on going juga dapat memberikan informasi
yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kebijakan yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan, Evaluasi pada tahapan ini disebut juga dengan
ex-post. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian pelaksanaan
kegiatan (Budiani and Suliyati, 2016). Selain itu tahapan ini juga bertujuan untuk
penganalisisan tingkat ketercapaian luaran kebijakan. Selain itu pada tahapan ini juga
dapat diketahui efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kebijakan yang telah
dilaksanakan.
Ketiga tahapan evaluasi ini harus dilaksanakan pada proses pelaksanaan kebijakan agar
dapat menilai sejauh mana pelaksanaan kebijakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati. Proses penilaian kebijakan yang dilakukan di Indonesia menggunakan gabungan
dari ketiga bentuk penilaian. Hal inidikarenakan objek kebijakan yang luas dan sumber daya
yang variatif harus dapat memastikan bahwa kebijakan tersebut harus tepat sasaran dalam
memecahkan permalasahan.

E. Kesimpulan
Kebijakan publik adalah serangkaian keputusan yang menyangkut kepentingan
publik, yangsadar, terarah, dan terukur yang dilakukan oleh pemerintah yang melibatkan para
pihak yangberkepentingan dalam bidang-bidang tertentu yang mengarah pada tujuan tertentu.
Sedangkanpelaksanaan kebijakan merupakan tahapan aktivitas/ kegiatan/ program dalam
melaksanakan keputusan kebijakan yang dilakukan oleh individu/ pejabat, kelompok
pemerintah, masyarakat, dan/ atau swasta dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dalam keputusan kebijakan yang akan mempengaruhi hasil akhir suatu kebijakan.
Pelaksanaan kebijakan publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: aspek
kewenangan, sumberdaya, komunikasi, dan disposisi. Dimensi-dimensi yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan publik diantaranya: konsistensi, transparansi,
akuntabilitas, keadilan, efektivitas, dan efisiensi. Sementara itu evaluasi pelaksanaan
kebijakan perlu dilakukan secara komperhensif, yang meliputi: evaluasi ex-ante, on-going,
dan ex-post. Dalam melakukan inovasi dan terobosan dalam peningkatan pelayanan kepada
publik, dapat dilakukan diskresi pelaksanaan kebijakan publik sepanjang tidak bertentangan
dengan norma dan peraturan yang berlaku.
pelaksaan kebijaka merupakan upaya yang dilakukan dalam melaksanakan kebijakan
dalam pencapaian tujuan. Pada pelaksaan kebijakan di pengaruhi olehdisposisi, sumber data,
komunikasi dan struktur birokrasi yang berkaitan satu sama lainnya. Selain itu dalamproses
pelaksanan kebijakan harus memperhatikan dimensi-dimensi yang berpengaruh terhadap
kebijakan tersebut. Proses pelaksanaan kebijakan harus dievaluasi agar tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka

Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2017). Konsep umum pelaksanaan kebijakan


publik. Jurnal Publik,
Desrinelti, D., Afifah, M., & Gistituati, N. (2021). Kebijakan publik: konsep
pelaksanaan. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia),
Anggara, S. (2014). Kebijakan publik.

Anda mungkin juga menyukai