Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


TAHUN 2021-2022

Nama : Ai Nurfaiziyah Semester : IV


NIM : 1203030009 Jurusan : HTN (Siyasah)
Mata Kuliah :Kebijakan Publik Kelas :A
Dosen : Dr. H Ayi Sofyan M.Si

1. Kemukaan definisi dan pengertian kebojakan public menurut para ahli, tujuan dan
faidah dalam mempelajarinya, serta unsur-unsur dan jenis –jenis kebijakan public.
Jawab:
Pengertian Kebijakan Publik, pengertian kebijakan public menurut para ahli
Public policy atau yang dikenal dengan bijakn publik adalah segala kebijakan
yang dibuat oleh para pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dimana
proses menyusun untuk sebuah kebijakan melalui berbagai macam tahapan.

Menurut para ahli pengertian kebijakan public yaitu sebagai berikut:

 W.N.Dunn berpendapat, kebijakanpublik adalah sebuuah urutan pilihan suatu


tindakan yang saling berhubungan yang disusunoleh para pemerintah atau oleh
sebuah instansi dalam pidang pertahanan, kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, pengendalian kriminalitas, dan sebuah pembangunan kota.
 Woll berpendapat, bahwa kebijakan public ialah sejumlah kegiatan pemerintah
dalam memecahkan suatu konflik tertentu di masyarakat, baik secara langsung
maupun melalui lembaga yang dipengaruhi kehidupan masyarkat.
 G. Peters berpendapat bahwa, kebijakanpublik ialah sebuah kegiatan
pemerintah baik dikerjakan sendiri ataupun melalui sebuah lembaga tertentu
yang dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat.
 Arnold Rose berpendapat, kebijakan public ialah sebuah rangkaian suatu
tindakan yang memiliki keterkaitan.
Tujuan dan faidah dalam mempelajarinya
Menurut Thomas R Dye dan James Ardenson mereka berpendapat bahwa ada tiga
alasan yang melatar belakangi mengapa mempelajari kebijakan public itu sangat
penting dinatara tiga alasan tersebut yaitu sebagai berikut:
 Kebijakan public dipelajari dikarenakan harus mempertimbangkan ilmiah
yaitu menambah pengetahuan yang lebih mendalam. Mulai dari proses
pembuatan kebijakan, perkembangannya, serta dampak yang ditimbulkan bagi
masyarakat. Pada tahap ini kita akan mengalami peningkatan pemahaman
perihal system politik dan umunya masyarakat. Untuk tujuan ilmiah kebijakan
dapat ditinjau sebagai variable dependen atau variabel independen. Dapat
dikatakan variable dependen jika perhatiannya bertujuan pada faktor olitik dan
lingkungannya yang mempengaruhi atau menetukan konten kebijakan. Maka
sebaliknya dapat dikatan variable independen jika perhatiannya berfokus pada
dampak kebijakan system politik danlingkungannya.
 Professional reasons yaitu pertimbangan yang membahas tentang individu,
kelompok, atau pemerintah dapat bertindak untuk menyelesaikan persoalan
yang sedang terjadi di masyarakat atau yang sedang dialami oleh warga.
 Pertimbangan politis. Pada pertimbangan ini membawa kita untuk berupaya
memastikan bahwa pemerintah menggunakan kebiakan yyang cocok ntuk
mecapai tujuan tertentu. Dalam pertimbangan ini terbagi menjadi dua yaitu
ada policy analysis dan policy advocacy.

Unsur-unsur Kebijakan Publik

Dilihat dari segi struktur, terdapat lima unsur yaitu sebagai berikut:

 Tujuan kebijakan public dibuat karena ada tujuan yang ingin dicapai. Jika
tidak ada tujuan maka tidak perlu adanya kebijakan public. Makadari itu,
tujuan meruapakn unsur pertama dalam membuat suatu kebijakan.
 Masalah. Masalah meruapak unsur yang penting dalam kebijakan karena tidak
ada artinya jika membuat suatu kebijakan tetapi tidak ada masalah dengan
suatu pemecahan denga cara yang benar. Dan kebijakan merupakan salah satu
metode untuk memecahkan suatu masalah dengan cara yang benar dan baik.
 Kebijakan adalah tuntutan. Maksudnya adala tuntutan muncul karena ada
salah satu sebab. Yang pertama, karena terabaikannya kepentingan suatu
golongan dalam perumusan kebijakan sehingga kebijakan yang dibuat
pemerintah dirakan tidak memenuhi atatu merugikan kepentigan masyarakat.
Yang kedua, karena munculnya kebutuhan baru setelah kebijakan tercapai dan
sebuah masalah terpecahkan.
 Kebiajakn adalah dampak. Maksudnya yaitu dampak merupakan tujuan dalam
kebijakan sebagai pengaruh dari pencapaian suatu tujuan.
 Kebijakan adalah sarana alat kebijakan. Maksudnya yaitu suatu kebijakan
diimplementasikan dengan menggunakan sarana yang dimaksud. Beberapa
sarananya antara lain yaitu: kekuasaan, insentif, simbolis, pengembangan
kemampuan, dan perubahan dari kebijakan itu sendiri.

Jenis-jenis kebijakan public

Jenis-jenis kebijakan public yang dikutif drai buku study analisis kebijaka public oleh
Dr. Dra. Karmanis M.Si 2020 yaitu sebagai berikut:

 Kebijakan Sumbtantive atau substantive policy


Kebijakan ini melihat dari sutansi masalah yang sedang dihadapioleh
pemerintah. Contohnya: Kebijakan pemburuhan, kesejahteraan social,, hak-
hak sipil, dan masalah luar negeri.
 Kebijakan distributive atau Distributive Policy
Kebijakan ini yaitu sebuah kebijakan yang mengatur tentang pemberian
pelayanan atau keuntungan kepada setiap individu, kelompok, atau
perusahana. Contoh kebijakan Legislatif, yudikatif.
 Kebijakan material aatau Material Policy
Kebijakan material ialah kebijakan yang mengatur tentang pengalokasian
sumber-sumber sumber-sumber aterial yang nyata penerimanya.
 Kebijakan barang publik atau public good policy
Kebijakan ini meruapakn sebuah kebijakan yang mengatur tentang penyediaan
barang-barang atau pelayanan-pelayanan oleh pemerintah untuk kepentingan
orang banyak.
2. Jeslaskan oprasionalisasi kebijakan public berdasarkan rumusan James E. Anderson,
Thomas R. Dye, David Easton dan Hoogwood & Gunn.
Jawaban:
Kames Anderson sebagai pakar kebijakan public menetapkan:
1) Formulasi masalah (Problem Formulation): apa masalahnya?apa yang
membuat hal tersebut menjadi masalah kebijakan? Bagaimana masalah
tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah?
2) Formulasi kebiajakn yaitu bagaimana mengembangkan pilihan-pilihan atau
alternative-alternanif untuk memecahkan masalah tersebut? Siapa saja yang
berpartisipasi dalam formulasi maslaha?
3) Adoption: bagaimana alternative itu di tetapkan? Persyaratan atau kriteria
seperti apa yabg harus dipenuhi? Siapa yang melaksanakan kebijakan?
Bagaimana strategi atau proses untuk melaksanakan kebijakan? Apa isi
darikebijakan yang ditetapkann?
4) Implemetasi: siapa saja yang terlibat dalam implementasi? Apa yang mereka
kerjakan? Apa dampak atau akibat dari kebijakan tersebut?
5) Evaluasi: bagaimana tingkat keberhasilan atau dampaak dari kebijakannya
diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi dari adanya
kebiajakan?
3. Jelaskan tentang tingkatan-tingakatn keijakan public.
Jawaban:
Menurut nugroho kebijakan public di Indonesia dapat dikelompokan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut:
 Kebijakan public berisfat makro atau umum. Atau mendasar pada:
a) UUD 1945
b) UU?Perpu
c) Peraturan pemerintah
d) Peraturan Presiden
e) Peraturan Daerah.
 Kebijakan public berisfat menengah atau messo. Maksudnya yaitu penjelasan
kebijakan ini dapat berbentuk peraturan menteri, surat edaran menteri,
peraturan gubernur, pertaturan bupati, dan peraturan Walikota. Atau dapat
pula berbentuk SK bersama atau SKB antar meneteri, gubernur, Bupati dan
Walikota.
 Kebijakan public bersifat mikro yaitu kebijakan yang mengatur pelaksaan aau
implementasi dari kebijakan diatasnya. Bentuk kebijakannya yaitu peraturan
yangdikeluarkan oleh aparat public dibawah mentri, gubernur, bupati dan
waikota.
4. Jelasakn Faktor-faktor yang mempengaruhi dan sebab-sebab kegagalan suatu
kebijakan public.
Jawab:
Fakto-Faktor yang mempengaruhi kebijakan public yaitu sebagi berikut:
 Faktor politik
Dalam perumusan suatu kebijakan tentunya sangat dibutuhkan berbagai actor
kebijakan baikaktor-aktor dari kalangan pemeirntah maupun dari kalangan non
pemerintah.
 Faktor ekonomi finansial.
Faktor ini pelu dipertimbangkan karena apabila kebijakan tersebut
memeprlukan dan yang cukup besar pasti akan mempengaruhi pada situasi
ekonomi dalam Negara/daerah.
 Faktor Administrasi/organisatoris.
Apakan Pelaksaan kebijakan tersebut benar-benar akan didukung ole
kemampuan administratve yang memadai atau apakah sudah ada oragisasi
yang akan melaksakan kebijakan tersebut.
 Faktor Teknologi
Fktorini merupakan faktor yang sanat penting karena dari teknoloi dapat
mendukung penyelenggaraan pemerintah apabila kebijakan tersebut kemudian
diimplementasikan.
 Faktor social, budaya da Agama.
Faktor ini seringkali berbenturan atau yang sering disebut dengan masalah
SARA.
 Faktor pertahana keaman.
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau pemerintah daerah harus
dipastkan tidak akan mengganggu stabilitas keamanan Negara/daerah.

Sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan public ada dua hal yaitu sebagai berikut:

 Tidak terimplementasikan ebrarti suatu kebijakan tidak terlaksana sesuai


dengan rencana awal dimana kemungkinan terjadi begaining politik, tidak
menguasai permasalahan, dan aada koordinasi dan sebagainya.
 Implementasi yang tidak berhasil.
Jika suatu kenijakan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana namun terjadi
kondisi eksternal yang tidak menguntungkan. Seperti, pergantian kekuasaan,
perpindahan posisi dan lain sebagainya.
5. Jelaskan terori dan model-model kebijakan public yang menurut anda relevan
diterapkan di Indonesia.
Jawab:

Seorang tokoh, kebijakan publik yang namanya itu ada tujuh macam model
pembuatan keputusan kontek kebijakan public yaitu sebagai berikut:

1) Pure Rationality Modelyaiti didasrkan pada rasionalitasnya murine dalam


pembuatan.
2) ekonomi retional model yaitu penekanan pada efesiensi dan ekonomis.
3) Saquential-Decision Model yaitu pembuatan eksperime untuk penentuan
alternative sehingga tercapai keputusan yang paling efektif .
4) Inceremental Model adalah menurut Charles Lindblom: Science Of Muddling
Thorough, keputusan beruabah sedikit demi sedikit.
5) Satisfycing Model adalah menurut Horbert Simon: Bounded Rationality,
keputusan pada alternative pertama yang paling memuasakan.
6) Extra- Rational Model adalah Paling rasional dan paling optimal.
7) Optimal Model adalah Odel Integratif: mengidentifikasi, kegunaan praktis,
dengan memperhatikan alokasi sumber-sumber, penetuan tujuan yang akan
dicapai, pemilihan alternative program, peramalan hasil dan pengevaluasian
alternative terbaik.
Dari ketujuh model di atas tentunya model tersebut saling berhubungan dalam
membuat suatu kebijakan sehingga model-model tersebut sangat relevan
dengan kondisi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai