Menurut Nugroho (2009), kebijakan publik merupakan salah satu komponen negara yang
tidak boleh diabaikan. Negara tanpa adanya kebijakan publik dianggap gagal, karena
peraturan dalam kehidupan bersama akan didtentukan oleh seorang atau sekelompok saja,
yang bekerja sebagai tiran, yang memiliki tujuan demi kepentingan diri sendiri ataupun
kelompok (dalam Didik Supriyanto dan Sigit Wahyudi, 2020 : 9). Penafsiran lainnya yaitu,
bahwa kebijakan publik merupakan hasil rumusan dari pemerintahan. Pandangan ini
menyimpulkan bahwa kebijakan publik lebih dimengerti sebagai apa yang dikerjakan oleh
pemerintah daripada hasil akhir dari proses yang dibuat (Thoha, 2012)
Pada umumnya, kebijakan publik ditetapkan atau disahkan oleh pemerintah. Kategori
kebijakan bisa pada tingkat umum, tingkat pelaksanaan, dan tingkat teknis. Kebijakan juga
memiliki beberapa unsur-unsur yang memiliki pengertian mengapa kebijakan tersebut harus
diadakan. Beberapa unsur penting dari kebijakan yaitu : 1) tujuan dari kebijakan 2) masalah
3) tuntutan masyarakat 4) dampak dari kebijakan tersebut. Bab ini juga menjelaskan
mengenai pandangan filsafati tentang kebijakan publik serta tujuannya. (Handoyo, 2012).
Bentuk nyata dari kebijakan publik sendiri ialah, bahwa kehadiran kebijakan publik dalam
kehidupan bermasayrakat dan bernegara adalah untuk mencapai tujuan bersama. Sifat lainnya
dalam kebijakan publik adalah aturan yang terikat dan bersifat memaksa, yang mengartikan
publik tersebut.
Dalam pembuatan kebijakan publik, tentu mengandung beberapa komponen. Ada tiga
komponen yang terkandung, yaitu society, political system, dan public policy. Dalam
a. Formulasi masalah
Yang dimaksud adalah apa masalash yang berkembang di masyarakat? Apa yang
membuat masalah itu menjadi agenda pemerintah untuk dijadikan suatu kebijakan?
b. Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakan lebih berorientasi pada siapa saja yang berpartisipasi dalam
c. Penentuan kebijakan
persyaratan dalam menangani masalah tersebut, serta bagaimana strategi yang akan
d. Implementasi kebijakan
Setelah berbagai peraturan atau kebijakan ditentukan, maka pemerintah akan memulai
e. Evaluasi kebijakan
Setelah kebijakan diberlakukan, maka yang akan menjadi fokus selanjutnya adalah
dampak dari penerapan kebijakan tersebut, serta menilai tingkat efektivitas kebijakan
dalam menangani masalah yang ada. Bila kebijakan tersebut kurang efektif dan
Pada sudut pandang instrumental, kebijakan publik merupakan alat untuk mkencapai tujuan
diantaranya adalah :
keterbukaan
2. Memecahkan masalah-masalah yang menjadi tantangan di masyarakat, seperti
3. Dapat memanfaatkan peluang baru demi kehidupan yang lebih baik, seperti
4. Melindungi masyarakat dari praktik swasta yang dapat merugikan, seperti membuat
Tujuan lain dari kebijakan publik sendiri dapat bersifat politis, ekonomi, sosial, maupun
hukum. Dari aspek politik, kebijakan publik ditetapkan untuk dapat mendistribusikan
barang dan jasa kepada masyarakat serta dapat mempertahankan otoritasnya terhadap
masyarakat. Dari aspek ekonomi, kebijakan publik dapat mendukung dan memberi
bersama. Aspek sosial, yaitu dapat menghindar adanya konflik antar individu atau antar
kelompok serta dapat membangun relasi antar masyarakat. Dalam aspek hukum,
Namun pada perumusan kebijakan publik terutama di daerah, aktor-aktor dalam pemerintah
publik bila dilihat dari segi good governance. Seringnya perilaku ini disebabkan oleh tidak
berubahnya cara berpikir para aparatur pada umumnya. Implikasi lain dari kurangnya
perhatian aktor pemerintahan di daerah adalah kurangnya sosialisasi kebijakan, terutama pada
Alasan yang sudah menjadi rahasia umum adalah untuk menghindari berbagai spekulasi serta
opini-opini yang tidak bertanggung jawab dikalangan publik. Padahal dengan mengemukakan
alasan-alasan tersebut, pemerintah secara tidak langsung menunjukkan sisi tidak adanya
akuntabilitas serta kredibilitas pemerintah terhadap masyarakat. Kebijakan publik yang tidak
kompeten juga bisa menjadi spekulasi bahwa kebijakan-kebijakan tersebut dibuat karena