Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran
strategis
atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang
mengikat
publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima
mandat
dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama
rakyat banyak. Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di
jalankan
oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijakan publik dalam negara modern adalah pelayanan
publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan olch negara untuk mempertahankan
atau
meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Menyeimbangkan peran negara yang mempunyai
kewajiban menyediakan pelayanan publik dengan hak untuk menarnk pajak dan retribust, dan pada
sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok dalam masyarakat dengan berbagai kepentingan serta
Banyak sckali definisi mengenai kebijakan publik. Sebagian besar ahli memberi pengertian
kebijakan publik dalam kaitannya dengan keputusan atau ketetapan pemerintah untuk melakukan
suatu tindakan yang dianggap akan membawa dampak baik bagi kehidupan warganya. Bahkan,
dalam
pengertian yang lebih luas, kebijakan publik sering diartikan sebagai apa saja yang dipilih oleh
pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Seperti kata Bridgman dan Davis (2004), sering kali, kebijakan
publik tidak lebih dari pengertian mengenai whatever government choose to do or mot lo do.
Terkadang kebijakan publik menunjuk pada istilah atau konsep untuk menjelaskan pilihan
Pilihan tinadakan tertentu yang sangat khas atau spesink, seperti kepada bidang-bidang tertentu
dalam
Urusan-urusan yang menyangkut kelistrikarn, air, jalan raya, sekolah, rumah sakit, perumahan
rakyat,
dan lembaga-lembaga rehabilitasi sosial merupakan beberapa contoh yang termasuk dalam bidang
kebijakan publik. Sebagai contoh, kebijakan sosial secara ringkas dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk kebijakan publik yang mengatur urusan kesejahteraan. Kebijakan kesehatan secara khusus
sejatinya adalah kebijakan yang menyangkut kesehatan warga negara.
Beragam pengertian mengenai kebijakan publik ini tidak bisa dihindarkan, karena kata
kegatan mulai dari pembuatan keputusan-keputusan, Penerapan, dan evaluasnya. Telah banyak
upaya untuk mendeinisikan kebijakan publik secara teEAs dan jelas, namun pengertiannya etap
saja menyentuh wilayah-wilayah yang sering kali tumpang tindih, ambigu, dan luas. Beberapa
kalangan mendefinisi kan kebijakan publik hanya sebatas dokumen-dokumen resmi, seperti
perundang- undangan dan peraturan pemerintah. Sebagian lagi, mengartikan kebijakan publik
sebagai pedoman, acuan, strategi, dan kerangka tindakan yang dipiih atau ditetapkan sebagai
untuk mencapai hasil-hasil tertentu. Ini tidak berarti bahwa makna kebijakan hanyalah milik atau
(LSM), organisasi sosial (karang taruna, pendidikan kesejahteraan keluarga, dan lainnya, serta
kembaga
embaga sukarela (voluntary) lainnya memiliki kebijakan-kebijakan pula. Namun, kebijakan mereka
tidak
dapat diartikan sebagai kebijakan publik karena tidak dapat memakai sumber daya publik atau
memiliki
menarik pajak dari rakyat dan berhak mengguna kan uang dari pajak tersebut untuk mendanai
kegiatan
pembangunan. FHal yang sama tidak dapat dilakukan oleh organisasi non-pemerintah, karang
taruna,
136
Mengacu pada Hogwood dan Gunn serta Bridgman dan Davis (2004) yang menyatakan bahwa
kebijakan publik sedikitnya mencakup hal-hal sebagai berikut.
Bidang kegiatan sebagai ekspresi dari tujuan umum atau pernyataan-pernyataan yang ingin
Program, yakni seperangkat kegiatan yang mencakup rencana penggunaan sumber daya lembaga
dan strateg pencapaian tujuan. seluaran (outcome). yaitu apa yang nyata felah disedia kan oleh
Teori yang menjelaskan bahwa jika kita melakukan X, maka akan diikuti ołeh Y.
Setiap sistem politik pada dasarnya memproduksi kebijakan publik. Dan sistem politik itu
bisa berupa negara, provinsi, kabupaten/kota, desa, bahkan RT dan RW. Institusi seperti Association
of South East Asia Nation (ASEAN), Uni Eropa (EU), Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB), dan World
Trade Organization (WTo) merupakan sistem politik juga, yang dapat disebut supra-negara.
Kebijakan
publik tidak selalu dilakukan oleh birokrasi (saja), melainkan dapat pula dilaksanakan oleh
perusahaan
swasta, LSM, ataupun masyarakat langsung- Contohnya, suatu sistem politik dapat memutuskan
untuk
memberantas nyamuk. Sistem politik itu dapat memerintah sebuah perusahaan swasta untuk
melakukan
penyemprotan nyamuk secara berkala. Di sinilah arti penting bagi perawat kesehatan komunitas
untuk
memahami dan menggunakan pendekatan kebijakan publik guna meningkatkan derajat keschatan
masyarakat.
Terminologi
Terminologi kebijakan publik menunjuk pada serangkaian peralatan pelaksanaan yang lebih luas
dari peraturan perundang-undangan, mencakup juga aspek anggaran dan struktur pelaksana. Siklus
kebijakan publik sendiri bisa dikaitkan dengan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan
evaluasi kebijakan. Bagaimana keterlibatan publik dalam setiap tahapan kebijakan bisa menjadi
ukuran
tentang tingkat kepatuhan negara kepada amanat rakyat yang berdaulat atasnya. Dapatkah publik
mengetahui apa yang menjadi agenda kebijakan, yakni serangkalan persoalan yang ingi uueesu
P y patln puDIuk memoeri masukan yang berpengaruh terhadap isi kebijakan publik
Begitu juga pada tahap pelaksanaan, dapatkah publik mengawasi penyimpangan pelaksanaan,
juga apakah tersedia mekanisme kontrol publik, yakni proses yang memungkin kan keberatan publik
atas suatu kebija kan dibicarakan dan berpengaruh secara signi hkan. Kebijakan publik menunjuk
pada
keinginan penguasa atau pemerintah yang idealnya dalam masyarakat demokratis merupakan
cerminan
Untuk mewujudkan keinginan tersebut dan menjadikannya efektif, maka diperlukan hal-hal
sebagai berikut.
Diperlukan adanya kontrol publik, yakni mekanisme yang memungkinkan publik mengetahui
apakah kebija kan ini dalam pelaksanaannya mengalami penyimpangarn atau tidak.
Dalam masyarakat otoriter, kebijakan publik adalah keinginan penguasa semata, sehing
penjabaran di atas tidak berjalan. Tetapi dalam masyarakat demokratis, yang kerap menjadi
persoalan
adalah bagaimana menyerap opini publik dan membangun suatu kebijakan yang mendapat
dukungan
I 137
publik. Kemampuan para pemimpin politik berkomunikasi dengan masyarakat untuk menampung
keinginan mereka adalah satu hal, tetapi sama pentingnya adalah kemampuan para pemimpin untuk
Adalah nat untuk mengharapkan bahwa ada pemerintahan yang bisa memuaskan seluruh
masyarakat setiap saat, tetapi adalah otoriter suatu pemerintahan yang tidak memperhatikan
dengan
Sunggun-sunggun aspirasi dan berusana mengomunikasikan kebijakan yang berjalan maupun yang
akan dijalankannya. Dalam pendekatan yang lain, kebija kan pubiik dapat dipahami dengan cara
memilah dua konsepsi besarnya, yakni kebijakan dan publik. Terminologi Kebija kan dapat diartikan
sebagai pilihan tindakan di antara sejumlah alternatif yang tersedia. Artinya kebijakan merupakan
hasil
menimbang untuk selanjutnya memilih yang terbaik dari pilihan-pilihan yang ada. Dalam konteks
makro, hal ini kemudian diangkat dalam porsi pengambilan keputusan. Blakelley (1997) adalah
akademisi yang menyatakan bahwa kebija kan berkaitan erat dengan pengambilan keputusan.
Karena
pada nakiKatnya Sama-sama memnn a antara opsiyang tersea. deuangEAn, ernolog pudIK
memperlihatkan keluasan yang luar biasa untuk didehnisi kan. Akan tetapi dalam hal ini, setidaknya
kita bisa mengatakan bahwa publik berkaitan erat dengan state, market, dan civil society. Merekalab
yang kemudian menjadi aktor dalam arena publik sehing8a publik dapat dipahami sebagal sebuah
ruang
Dalam pelaksanaannya, kebija kan publik ini harus diturunkan dalam serangkaian petunjuk
pelaksanaan
dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam birokrasi. Sedangkan, dari sisi masyarakat, yang
penting
adalah adanya suatu standar pelayanan publik, yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan
yang
menjadi haknya, siapa yang bisa mendapatkannya, apa persyaratannnya, juga bagaimana bentuk
layanan
tersebut. Hal iní akan mengikat pemerintah (negara) sebagai pemberi layanan dan masyarakat
sebagai
penerima layanan. Fokus politik pada kebijakan publik mendekatkan kajian politik pada administrasi
negara, karena satuan analisisnya adalah proses pengambilan keputusan sampai dengan evaluasi
dan
pengawasan termasuk pelaksanaannya. Dengan mengambil fokus ini tidak menutup kemungkinan
untuk menjadikan kekuatan politik atau budaya politik sebagai variabel bebas dalam upaya
menjelaskan
PROPENAS
Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan tujuan, kebijakan, dan strategt yang telah
ditetapkan dibutuhkan kebijakan dan manajemen sumber daya yang efektil dan eisien didukung
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sehingBga dapat tercapat pelayanan kesehatan
yang
merata dan berkualitas. Sumber daya tersebut terdiri atas sumber daya tenaga, Pembiayaan,
Tasifitas,
ilmu pengetahuan, teknologi, serta informasi. Sumber daya yang mendukung tercapainya tujuan,
kebijakan, dan strategi tersebut berasal dari pemerintah dan masyarakat termasuk Swasta. Sasaran
yang
Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya sistem kesehatan yang ehsien,
Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu melakukan berbagai kajtan
kebijakan kesehatan.
Berjalannya sistem perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah dan sektoral dalam
mendukung desentralisasi.
138
Terciptanya organisasi dan tata laksana di berbagai tingkat administrasi sesuai dengan asas
Tertatanya administrasi keuangan dan periengkapan yang efisien dan fleksibel di seluruh jajaran
Terlaksananya inventarisasi, kajian, dan analisis secara akademis seluruh perangkat hukum yang
kesehatan.
Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap sebagai bahan dalam
Kegiatan pokok yang tercakup dalam program kebijakan dan manajemen kesehatan adalah
sebagai berikut.
ADVOKASI
Istilah advokasi sangat lekat dengan profesi hukum. Menurut bahasa Belanda, advocaat atau
advocater
berarti pengacara atau pembela. Karenanya, tidak heran jika advokasi sering diartikan scbagai
kegiatan pembelaan kasus atau beracara di pengadilan. Dalam bahasa Inggris, to advocate tidak
hanya
Dalam konteks pemberdayaan orang miskin, advokasi tidak hanya berarti membela atau
mendampingi orang miskin, melainkan pula bersama-sama dengan mereka melakukan upaya-upaya
perubahan sosial secara sistematis dan strategis. Berpijak pada pera perawat kesehatan komunitas,
advokasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu advokasi kasus (case advocacy) dan advokasi
Advokasi Kasus
Merupakan kegiatan yang dilakukan seorang perawat kesehatan komunitas untuk membantu kien
agar
mampu menjangkau Sumber atau pelayanarn kesehatan yang telah menjadi ha knya. Alasannya,
teryadi
diskriminasi atau ketidakadilan yang dilakukan oleh lembaga, dunia bisnis, atau kelompok
profesional
terhadap klien di mana klien sendiri tidak mampu merespons situasi tersebut dengan baik. Perawat
Kesehatan komunitas berbicara, berargumen, dan bernegosiası atas nama klien individual.
Narenanya,
139
advokasi ini sering disebut pula sebagai advokasi klien (client advocacy). Sebagai contoh, hal ini
dapat
dilakukan jika perawat kesehatan komunitas menemukan kasus kusta atau tuberkulosis paru yang
tidak
Advokasi kelas
Menunjuk pada kegiatan-kegiatan atas nama kelas atau sekelompok orang untuk menjamin
terpenuhinya
tingkat lokal maupun nasional. Advokasi kelas melibatkan proses-proses politik yang ditujukan untuk
bertindak sebagai perwaki lan sebuah organisası, buKan sebagal seorang Praktist mandiri. AdvoKast
Kelas
umumnya dilakukan melalui koalisi dengan kelompok dan organisasi lain yang memiliki agenda yang
sejalan. FHal ini dapat dicontohkan oleh keterlibatan perawat kesehatan komunitas di suatu LsM HIV
Strategi Advokasi
Advokasi yang dilakukan perawat kesehatan komunitas dalam membantu masyara kat miskin sangat
berkaitan crat dengan konsep manajemen sumber (resource management). Strategi advokasi dapat
difokuskan ke dalam tiga aras (tingkat) atau setting (mikro, mezzo, serta makro) dan mengkajinya
dari
empat aspek (tipe advokasi, sasaran/klien, peran perawat kesehatan komunitas, dan teknik utama).
ARAS
ASPEK
MAKRO
MIKRO
MEZZO
Advokasi eas
TIpe Advokas
Advokasi Kasus
Advokasi kelas
AeO
Sasaranyk
Peran perawat
kesehatan komunitas
Aktivis
Analis kebijakan
Aksi sosial
Analis kebigakan
Pialang (broker)
Mediator
Teknik utama
Jejaring
sus
yang dibutuhkan klien baik secara individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat. aripada
memberi bantuan barang atau uang secara langsung, perawat kesehatan komunitas lebih baik
kepercayaan diri, kapasitas pemecahan masalah, dan kemampuan memenuhi kebutuhan klien.
140
Aras mikro
Peran utama perawat kesehatan komunitas adalah sebagai pialang (broker) kesehatan yang
menghubungkan klien dengan Sumber-sumber yang tersedia di hngkungan sekitar. Sebagai pialang
kesehatan, teknik utama yang dilakukan perawat kesehatan komunitas adalah manajemen Kasus
(case
management) yang mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan yang disediakan oleh beragan
penyedia. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menghimpun informasi mengenai berbagai jenis dan lokasi pelayanan kesehatan, parameter
kemasyarakatan.
Memonitor
Aras mezzo
formal atau organisasi dalam mengidentifikasi masalah keschatan yang dihadapi bersama,
merumuskan
tujuan, mendiskusi kan solusi -solusi potensial, memobilisasi sumber, serta menerapkan, memonitor,
dan
mengevaluasi rencana aksi. Teknik advokasi yang dilakukan adalah membangun jejaring
(nefworking)
dengan berbagai kelompok, organisasi, lembaga bisnis dan industri, serta tokoh-tokoh berpengaruh
dalam masyarakat yang memiliki kepentingan sama. Kegiatan yang dapat dilakukan perawat
kesehatan
pihak.
Membantu pihak-pihak agar dapat bekerja sama dengan berbagai kelompok atau golongan.
Mengidentifikasi berbagai manfaat yang ditimbulkan dari sebuah koalisi atau kerja sama.
Memfasilitasi pertukaran informasi secara terbuka di antara berbagai pihak yang terlibat.
Bersikap netral, tidak memihak, dan pada saat yang sama tetap percaya diri, yakin, dan optimis
Aras makro
Peran perawat kesehatan komunitas pada tataran makro ađalah menjadi aktivis dan analis
kebijakan.
Sebagai aktivis, perawat kesehatan komunitas terlibat langsung dalam gerakan perubahan dan aksi
sosial bersama masyarakat. Meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah sosial dan
ketidakacilan,
memobilisasi sumber untuk mengubah kondisi- kondisi yang buruk dan tidak adil, melaku kan
negosiasi
I 141
Peran analis kebijakan lebih bersifat tidak langsung dalam melakukan reformasi sosial. Perawat
bagaimana respons pemerintah terhadap masa lah, mengaju kan opst-opsi kebijakan, dan
memantau
penerapan kebijakan. Analisis kebijakan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan
sebelum kebija kan diterapkan. Mengajukan opsi kebijakan baru kepada pemerintah untuk
merespons kondisi atau masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat karena belum ada
layanan kesehatan pada masyara kat miskin, bagaimana penyalurannya, apakah terjadi error
of targeting yang meliputi error of inclusion (yang kaya' dan 'tidak berhak turut menerima
Jamkesmas) atau error of exclusion (yang miskin dan berhak malah tersisihkan dan tidak
menerima Jamkesmas).
Pendekatan integratif. Perpaduan dari kedua pendekatan di atas. Analisis dilakukan baik
Prinsip-prinsip Advokasi
Tujuan advokasi adalah melakukan perubahan, maka akan sclalu ada resistensi, oposisi, dan konflik.
Tidak ada faktor tunggal yang menjamin keberhasilan advokasi. Beberapa prinsip di bawah ini dapat
Realistis
Advokasi yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifnk, jelas, dan terukur
(measurable).
Karena manusia tidak mungkin melakukan segala hal, nmaka pilihan-pilihan tersebut harus diseleksi
dan
dibuat skala prioritas untuk memutuskan pilihan. Pilihlah isu dan agenda yang realistis dan
karenanya
dapat dicapai (achievable) dalam kurun waktu tertentu (time-bound). Jangan buang energi dan
waktu
dengan pilihan yang tidak mungkin dicapai. Gagas kemenangan-kemanangan kecil namun konsisten.
Sekecil apapun, keberhasilan senantiasa memberi motivasi. Kegagalan yang terus- menerus bisa
berujung
Sistematis
Advokasi adalah seni, tetapi bukan lukisan abstrak. Advokasi memerlukan perencanaan yang akurat
fwe fail to plan, we plan to fail, artinya jika kita gagal merencanakan, maka itu berarti kita sedang
merencanakan kegagalan. Kemas informasi semenarik mungkin. Libatkan media secara efektit.
Seperti
ditunjukkan Gambar 6-3, proses advokasi dapat dimulai dengan memilih dan mendelinisikan isu
strategis, membangun opini dan mendukungnya dengan fakta, memahami sistem kebijakan pubik,
membangun koalisi, merancang sasaran dan taktik, memengaruhi pembuat kebijakan, dan
memantau
142
Memahami
Membangun
Membangun
Koalisi
Sistem Kebijakan
Publik
Memilih Isu
Strategis
Merancang
Memantau dan
Menilai Gerakan
Memengaruhi
emt
Sasaran dah
Taktik
ehi
NEDydkd
Satu contoh yang patut ditiru adalah kabupaten Lumajang yang mendapatkan penghargaan
dalam bidang inovasi kesehatan 2008 oleh Jawa Pos dalam otonomi daerah. Di Lumajang, hampir
setiap
gapura, tembok pinggir jalan, gang besar dan gang kecil dari kabupaten sampai ke pelosok dapat
dijumpai
iusan oERbANGMAS yang nerupakan singkatan dari oerakan remangunan asyarakat san
Tersebur telan mampu menguban opini pubik masyarakat Lumajang banwa asyaraKat Lumajang
sehat, maka Lumajang kuat. dehingga tak salah jika berbagal kegiatan kesehatan yang beroasiskan
masyarakat menjadi hidup dan menjadi bagian yang tak terpisah kan. Di sinilah arti penting
kebijakan
Taktis
Ingat, advokasi tidak mungkin dilakukan secara sendiri. Perawat kesehatan komunitas harus
membangun
koalisi, aliansi, atau sekutu dengan pihak lain. Sekutu dibangun berdasarkan kesamaan kepentingan
dan
saling percaya (trust). Sekutu terdiri atas sekutu dekat dan sekutu jauh. Sekutu dekat biasanya
dinamakan
ingkar inti, yakni kumpulan orang atau organisast yang menjadi penBEagas, pemrakarsa. petnggerak,
dan pengendali utama seluruh kegiatan advokasi (lopatimasang dkKk, 2000). Sekutu jauh adalah
pihak
pihak lain yang mendukung, namun tidak terlibat dalam gerakan advokasi secara langsung. Lingkar
inti
biasanya disatukan atau bersatu atas dasar kesamaan visi dan ideologis. Salah satu contoh dari
sekutu
dekat perawat adalah organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ataupun
Ikatan
Perawat Kesehatan Komunitas lndonesia (PKKI). Organisasi lingkar inti bisa dibagi menjadi tiga
Divisi kerja garis depan (frontine unit) yang melaksanakan fungsi juru bicara, perunding. pelobi,
Divisi kerja pendukung (supporting unit) yang menyediakan dukungan dana, logistik, informasi,
Divisi kerja basis (ground atau underground work unit) yang merupakan dapur gerakan advokasi:
Strategis
Advokasi melibatkan penggunaan kekuasaan (power) dengan berbagai tipenya. Adalah penting
untuk
mempelajari diri sendiri dan lembaga beserta anggotanya untuk mengetahui jenis kekuasaan yang
dimiliki. Kekuasaan intinya menyangkut kemampuan untuk memengaruhi dan membuat seseorang
berperilaku seperti yang kita harapkan. Kita tidak mungkin memiliki semua kekuasaan seperti yang
143
Divisi Kerja
Pendukun
Divisi Kerja
Garis Depan
Divisi Kerja
Basis
Sadari bahwa advokasi dapat membuat perbedaan. Kita dapat melakukan perubahan-perubahan
dalam hukum, kebijakan, dan program yang bernmanfaat bagi masyarakat. Melakukan perubahan
tidaklah
mudah, tetapi bukan hal yang mustahil. Yang terpenting adalah dapał memetakan dan
mengidentifikasi
kekuatan diri sendiri maupun kekuatan "lawan' atau pihak oposisi secara strategis. Kesalahan dalam
Salah satu hal yang pernah dilakukan mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
adalah salah mengukur kekuatan lawan, sehingga Cus Dur berhasil dilengserkan dalam Sidang
lstimewa
MPR. Gambar 6-5 mengilustrasikan pemetaan para pemangku kepentingan (stake holders mapping)
berdasarkan karakteristik, jenis, dan tingkat kekuatan yang dimilikinya, serta posisinya (mendukung
Korban
pa
Kekuatannya?
Yang Membela
Yang Dihadapi
Yang Mendukung
pa dan Bagaimana
Kekuatann
Gambar 6-. Pemetaan para pemangku kepentingan.
Berani
Advokasi menyentuh perubahan dan rekayasa sosial secara bertahap. Jangan tergesa-gesa. Tidak
peru
menakut-nakuti pihak lawan, tetapi tidak perlu pula menjadi penakut. lrust your hopes, not jear.
Jadikan
isu dan strategi yang telah dilakukan sebagai motor gerakan dan tetaplah berpijak pada agenda
bersama.
diharapkan perawat kesehatan komunitas selalu menjadi garda terdepan dalam membefa
kepentingan
kesehatan, lemahnya kaum marginal, serta kesehatan masyarakat umum yang masih terabaikan
merupakan tantangan tersendiri bagi perawat kesehatan komunitas untuk selalu menjadi seorang
DAFTAR PUSTAKA
Australian and New Zealand Third Sector Research Conference on Social Cohesion. Justice and
Blakelley, Roger dan Diana Suggate. 1997. "Public Policy Development" Dalam Robinson, David (ed.).
1997. Social Capital dan Policy Development. Wellington: 1he Institute of Policy Studies.
Bridgman, Peter dan Glyn Davis. 2004. The Australian Policy Handbook. Crows Nest: Allen and
Unwin.
DuBois, Brenda dan Karla Krogsrud Miley. 2005. Social Work: An Ermpowering Profession. Boston:
Allyn
and Bacon.
Fukuyama, Francis. 1995. Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: The
Free
ress
Jorgensen, James D. dan Santos H. Hernandez. 1994. The Integration of Social Work Practice.
California:
Pacihc Grove.
Onyx, J. 1996. "The Measure of Social Capital, paper presented to Parsons, Ruth.
Putnam, R.D. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. The American
Prospect.
1995. "Bowling Alone: Americas Decining Social Capital. Journal of Democracy. Volume 6.
Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Islam Aktual: Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim. Bandung:
Sheafor, W, Charles R. Horejsi Bradford dan Gloria A. Horejsi. 2000. Techniques and Guidelines for
Spellerberg. Anne. 1997. "Towards a Framework for the Measurement of Social Capital" Dalam
Robinson,
Mizan.
David (ed.). Social Capital dan Policy Development. Wellington: The Institute of Policy Studies.
2005a. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial.
Bandung: Alflabeta.
Topatimasang, Roem, Mansour Fakih, dan Toto Rahardjo. 2000. Merubah Kebijakan Pubiik.
Efendi, Ferry
Makhfudi
eperay
dan Makhfudli