Publik
Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dalam suatu keputusan, tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut
menjadi pola-pola operasional serta berusaha mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil
sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya juga upaya
pemahaman apa yang seharusnya terjadi setelah sebuah program dilaksanakan. Implementasi
kebijakan tidak hanya melibatkan instansi yang bertanggungjawab untuk pelaksanaan
kebijakan tersebut, namun juga menyangkut jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial.
Dalam tataran praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan dasar.
Tachjan (2006i:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu:
1. Perumusan kebijakan
2. Implementasi kebijakan serta
3. Pengawasan dan penilaian (hasil) pelaksanaan kebijakan.
Kebijakan publik, dilihat dari persfektif instrumental, adalah alat untuk mencapai
suatu tujuan yang berkaitan dengan upaya pemerintah mewujudkan nilai-nilai kepublikan
(public values). Nilai-nilai kepublikan sebagai tujuan kebijakan tersebut dapat memiliki
wujud bermacam-macam. Namun secara umum kebijakan publik adalah alat untk:
(i) mewujudkan nilai-nilai yang diidealkan masyarakat seperti keadilan, persamaan, dan
keterbukaan. (ii) memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat misalnya; masalah
kemiskinan, kriminalitas, dan pelayanan publik yang buruk. (iii) memanfaatkan peluang baru
bagi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat seperti mendorong investasi, inovasi
pelayanan, dan peningkatan ekspor. (iv) melindungi masyarakat dari praktik swasta yang
merugikan misalnya pembuatan undang-undang perlindungan konsumen, ijin praktek, ijin
gangguan.
Dari pembahasan diatas, maka suatu atau berbagai kebijakan tidak akan mencapai
tujuan dengan sendirinya tanpa kebijakan tersebut diimplementasikan. Dimana dengan
implementasi inilah sehingga para implementer dapat mewujudkan tujuan kebijakan. Namun
dalam implementasi itu sendiri mengandung suatu proses yang sangat kompleks dan panjang.
Proses implementasi itu bermula sejak kebijakan ditetapkan atau memiliki payung hukum
yang sah. Setelah itu tahapan-tahapan implementasi akan dimulai dengan serangkaian
kegiatan mengelolahperaturan: pembentukan organisasi, mengerahkan orang, sumberdaya,
teknologi, menetapkan prosedur, dan seterusnya dengan tujuan agar tjuan kebijakan yang
telah ditetapkan dapat diwujudkan. Oleh sebab itu, tahapan implementasi sebagai proses
untuk mewujudkan tejuan kebijakan sering disebut tahap yang penting, karena merupakan
penghubung atau jembatan antara duia konsep dengan dunia realita. Seperti Grindle (1980:6)
menyebutkan implementasi “ establish a link that allow goals of public policies to be
realized as outcames of governmental activity”.
Dalam konteks indonesia, proses implementasi kebjakan publik yang telah ada sejak
bangsa Indonesia Merdeka 17/08/1945 hingga sekarang yang dimulai dari Presiden Soekarno
sampai Presiden SBY telah banyak kebijakan publik yang sudah terealisasi dan berdampak
bersar terhadap masyarakat. Namun dari sekian banyak kibijakan yang ada dan telah
terealisasi, tidak sedikit pulah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah gagal atau hanya
menjadi kebijakan sampah (tidak ada pelaksan)
Salah satu kebijakan yang berhasil diimplementasikan dan mampu memberi dampak
yang signifikan bagi masyarakat yaitu, kebijakan Presiden Susilo Bambang
Yudoyono pada tahun 2004 tentang pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), PERDA Provinsi Sulawesi Selatan No. 1 Tahun 2010 tentang “Transparansi
pelayanan publik” yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang No. 14 Tahun
2008 tentang “keterbukaan informasi publik” dan UU No. 25 Tahun 2009 tentang
“pelayanan publik”.
Dari kebijakan diatas merupakan salah satu atau beberapa kebijakan publik baik
pusat maupun daerah yang telah berhasil diimplementasikan dan mampu
memberikan dampak besar terhadap masyarakat dalam konteks peningkatan
kepercayaan publik dan peningkatan daya saing Bangsa Indonesia di luar.