Anda di halaman 1dari 7

Tugas 3

Nama : Rika Julianti

NIM : 030494411

MATA KULIAH : Kebijakan Publik

Semester : 7b Administrasi Negara

Tutor : Heny Yulianti, S.IP.,M.Si

1. Jawab pertanyaan dibawah dengan analisis Saudara/i sendiri :


a. Coba buatlah definisi perumusan kebijakan dgn menggunakan kalimat anda
sendiri!
Jawab : Menurut pendapat saya perumusan kebijakan yaitu inti dari kebijakan
publik, sebagai landasan atau pedoman badan-badan pemerintah dalam
mencapai tujuan atau kepentingan masyarakat dengan cara sebaik-baiknya.
b. Jelaskan apa hubungan antara formulasi kebijakan dgn adopsi kebijakan berikan
contohnya! Dan mengapa legitimasi kebijakan diperlukan?
Jawab : hubungannya: formulasi kebijakan di arahkan menuju pemenangan usulan
sebuah alternatif kebijakan yang di inginkan. Usulan kebijakan itu perlu
mendapatkan adopsi atau diterima oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan
untuk membuat kebijakan. Setelah selesai merumuskan sebuah usulan kebijakan,
dan selanjutnya mengkaji alternatif-alternatif, kemudian satu usulan kebijakan di
munculkan. Dan yang terakhir di adopsi atau tahap lanjut dari tahap penetapan
agenda.
Contohnya pemerintah menerapkan aturan PSBB
Mengapa legitimasi kebijakan diperlukan kita tau harus tau dulu apa itu legitimasi
kebijakan itu adalah memberikan kekuatan hukum kepada keputusan-keputusan
atau memberikan landasan hukum pada pelaksanaan kebijakan. Kebijakan itu
sangat diperlukan karena legitimasi kebijakan lebih dari sekedar memberikan
penerimaan terhadap suatu kebijakan baru oleh publik yang lebih luas, tetapi juga
memberikan penguatan dengan mendasarkan nilai-nilai aspek hukum, budaya
politik, nilai-nilai politik, dan tingkat dukungan warga selain itu legitimasi
kebijakan sebagai proses pemberian otorisasi resmi/formal terhadap keputusan
kebijakan.
c. Jelaskan apa dampak kesalahan dalam memilih instrumen kebijakan terhadap
proses implementasi kebijakan!
Jawab : Memilih instrumen kebijakan haruslah tepat dilakukan apabila salah dalam
memilih instrumen kebijakan maka kesalahan terjadi akan berakibat lemahnya
efektivitas proses implementasi bahkan bisa berujung pada kegagalan
implementasi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi proses inplementasi kebijakan misalnya:
Karakteristik masalah kebijakan
Lingkungan yang ada disekitar implementasi kebijakan.
Orang yang diberi wewenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan
termasuk yajg tidak kalah pentingnya adalah Pilihan instrumen yang akan
dipergunakan untuk mengimplementasikan kebijakan.
Memilih instrumen kebijakan (policy instruments/policy tools/governing
instruments) haruslah tepat dilakukan karena kesalahan yang terjadi akan
berakibat lemahnya efektifitas proses implementasi bahkan bisa berujung pada
kegagalan implementasi kebijakan.

d. Apa yang harus dilakukan pembuat kebijakan bila ia tahu bahwa dampak
kebijakannya banyak yg negatif? Jelaskan!
Jawab :
kebijakan negatif artinya kebijakan itu tidak tepat sasaran(negatif).
Biasanya yang harus dilakukan pembuatan kebijakan adalah harus mengevaluasi
dan menilai dampak kebijakann. Dan juga biasanya pembuat kebijakan atau
pemerintah menarik kebiajakan itu dimasyarakat supaya bisa dirubah dan baru
diimplementasikan lagi dan bisa juga dimodifikasi atau bisa
dihentikan/dihapuskan.
Untuk mengevaluasi dampak kebijakan itu ada 7 metode yang dipakai untuk
menilai dampak kebijakan:
-Membandingkan antara satu masalah/situasi/kondisi dengan apa yang telah terjadi
sebelum intervensi atau kebijakan dilaksanakan.
-Melakukan experimen guna menguji dampak sebuah program pada satu area atau
kelompok tertentu terhadap apa yang telah terjadi pada suatuarea atau kelompok
yang bukan menjadi sasaran intervensi.
-Mengukur biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh
yang telah terjadi sebagI hasil dari sebuah intervensi.
-Menggunakan model-model tertentu untuk memahami dan menjelaskan tentang
apa yang telah terjadi pada kebijakan masa yang lalu.
-Menggunakan pendekatan kualilatif untuk menilai keberhasilan/kegagalan
kebijakan atau program.
-Membandingkan apa yang telah terjadi (dampak yang diperoleh) pada tujuan
-tujuan atau target-target kebijakan atau program tertentu ;dan
-Menggunakan tolak ukur kinerja untuk menilai apakah tujuan-tujuan atau target-
target telah tercatat.
e. Menurut Anda bagamana menjelaskan perkembangan teknologi bisa menjadi
pemicu perubahan kebijakan? Jelaskan!
Jawab :
Karena perubahan kebijakan itu selalu berubah -ubah ,salah satu faktornya
penyebabnya adalah terciptanya teknologi baru.Karena teknologi sekarang sudah
semakin berkembang dan maju ini bisa menjadi implikasi terjadi perubahan
kebijakan.
misalnya: Pemilihan Umum=> Dengan kemajuan teknologi sekarang ,Pemilihan
umum bisa dilakukan dari jarak jauh atau tidak perlu datang ke TPS atau bisa
dilakukan dengan cara pemilihan umum secara online. Hal ini yang bisa
dimaksudkan perubahan kebijakan dapat tercipta melalui perkembangan teknologi.
2. Buatlah suatu pembahasan mengenai kebijakan penanganan Covid 19, jelaskan
bagaimana kebijakan itu memberikan dampak bagi masyarakat!
Jawab :
Pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat
untuk memerangi virus corona baru. Untuk itu, pemerintah mengambil
opsi pembatasan sosial berskala besar. PSBB ini ditetapkan oleh
menteri kesehatan yang berkoordinasi dengan kepala Gugus Tugas
Covid-19 dan kepala daerah. Dasar hukumnya adalah Undang-Undang
(UU) Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. PSBB
merupakan bagian dari respons kedaruratan kesehatan masyarakat.
Tujuannya, mencegah meluasnya penyebaran penyakit Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang sedang terjadi antarorang di suatu
wilayah tertentu.
Berdasar UU No.6/2018, PSBB paling sedikit meliputi: peliburan
sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan
pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
Penyelenggaraannya berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai
pihak terkait.
setelah pemerintah mengeluarkan peraturan pembatasan sosial
berskala besar akan memberikan dampak bagi masyarakat baik positif
maupun negatif . Sejak pemberlakuan PSBB, Dampak sosial dari PSBB
ini yang pertama yaitu Work From Home atau istilahnya Bekerja dari
Rumah. Namun untuk sebagian pelaku usaha dapat pengecualian
untuk beroperasi dengan adanya pembatasan SDM yang bekerja
maupun mekanisme kerjanya sehingga Perusahaan tetap dapat
memproduksi produknya. Sehingga kita juga mengenal istilah Work
from Office artinya mereka masih harus bekerja di kantor karena
kebutuhan masyarakat seperti fasilitas kesehatan dan lainnya (Sesuai
dengan pelaku usaha yang dikecualikan dapat beroperasional).
Dampak sosial kedua yaitu mahalnya harga masker dan juga hand
sanitizer (cairan untuk cuci tangan). Dampaknya masker kian langka
kalaupun ada akan berbeda harganya. Dari dua produk saja kita
melihat dampaknya yaitu masyarakat menjadi sulit mendapatkan
masker. Selain itu multivitamin C juga susah mendapatkannya,
diberbagai modern market saja sulit menemukan supplement vitamin
C. Tentunya Pemerintah diminta untuk menidak tegas para penimbun
masker maupun hand sanitizer melalui Kepolisian. Dampak sosial
lainnya adalah kegiatan keagamaan, misalnya peribadahan yang
mendatangkan orang banyak diminta untuk sementara waktu
dilakukan upaya pencegahan dengan memperbanyak beribadah dari
rumah.
Berikutnya dampak sosial kegiatan masyarakan yang ke empat yaitu
jika kita perhatikan dan/atau secara tidak sadar, hal ini sudah
menumbuhkan tingkat kesadaran kita sebagai masyarakat untuk hidup
bersih, misalnya dengan rajin mencuci tangan, mengenakan masker
jika keluar dari rumah. Tentunya hal ini dilakukan untuk pencegahan
Covid-19. Masyarakat berbondong-bondong untuk saling peduli ke
sesama terkait pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Bahkan sebelum dilarang, penggunaan disinfektan untuk tubuh juga
dilakukan namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak
merekomendasikan penggunaan disinfektan untuk tubuh. Namun
untuk kendaraan, lingkungan sekitar kegiatan disinfektan tetap boleh
dilakukan.

Dampak lainnya yang kelima yaitu tumbuhnya tingkat solidaritas


sesama untuk saling membantu satu sama lain. Kita sadari bahwa
Covid-19 sudah menggenggut nyawa yang tidak sedikit, tidak hanya
satu Negara tapi dunia juga banyak korban jiwa yang telah gugur.
Kepedulian kita terhadap diri sendiri dan orang lain secara sosial
memberikan efek yang positif. Misalnya pekerjaan untuk tenaga medis
(Dokter maupun perawat) yang menjadi garda terdepat melawan
Covid-19. Bahkan ada yang gugur mebuat empati dan simpati kita
kepaa tenaga medis kita tumbuh. Tidak sedikit pula masyarakat
mengirimkan bantuan APD, Masker, sarung tangan medis serta
Vitamin kepada mereka untuk dapat membantu mereka yang sudah
dinyatakan positif mengidap Covid-19. Tidak sedikit baik pejabat
pemerintah, partai politik, anggota dewan baik DPR, DPRD Provinsi
maupun Kab/kota turun memberikan penghasilan mereka untuk
membantu warga agar terhindar dari wabah Covid-19.

Dampak lainnya yaitu yang keenam sedikit tidak mengenakan, yaitu


munculnya penolakan warga terhadap jenazah yang wafat karena
covid-19. Hal ini tentunya diperlukan peran serta aparat penegak
hukum untuk membantu hal tersebut. Sejatinya masyarakat tidak
perlu sampai menolak jenazah yang akan dikebumikan walaupun
sudah positif Covid-19, dikutip dari berbagai sumber Jenazah yang
telah wafat tidak dapat menularkan Covid-19. Perlunya standar
penanganan jenazah pengidap Covid-19 harus dilakukan dengan
standard yang tinggi. Bahkan kita bisa lihat tidak sedikit masyarakat
enggan membantu mengebumikan jenazah yang positif Covid-19.
Mereka tidak mau tertular dan masyarakat yang menolak beralasan
wilayahnya tidak mau tertular dengan adanya jenazah yang
dikebumikan di wilayah mereka.

Dampak sosial pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar


(PSBB) sejatinya bukan menolak dan atau memprovokasi. Namun jika
kita melihat secara jujur, mereka yang menolak itu sebenarnya mereka
tidak tahu dan/atau malah terprovokasi oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab. Dampak sosial juga banyak yang positif, inilah
yang harus ditingkatkan. Dengan taat kepada aturan pemerintah Pusat
maupun daerah kita sudah berpartisipasi melakukan pencegahan
penyebaran Covid-19.
Sehingga penyebarannya dapat diminimalisir dan dapat memutus mata
rantai penyebarannya. Inilah yang perlu didorong kepada masyarakat
agar ssenantiasa melakukan upaya pencegahan penyebaran dan
penularan Covid-19. Pemberian sembako kepada masyarakat itu akan
memberikan dampak positif dengan diberikan nya sembako akan
mengurangi belanja rumah tangga
Saran :
Sejatinya kita sebagai masyarakat jika di lingkungan sekitar terjadi
penolakan, berikanlah mereka pemahaman yang baik serta diperlukan
turun tangan pihak yang berwenang sehingga masyarakat dapat
terbuka secara pengetahuannya.

Anda mungkin juga menyukai