Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 4.

Nama : Abdul.Muluk . 020111913

tujuan-tujuan dilakukannya perencanaan proyek ada faktor-faktor kontingensi yang


mempengaruhi perencanaan proyek.

Tujuan dilakukan nya perencanaan proyek adalah;

a. Upayah untuk berkoodinasi antara pimpinan proyek dengan pihak lain . koodinasi
tersebut dapat menyebab kan para pimpinan proyek dan pekerja proyek mengetahui
dan memahami apa yang akan di kerjakan atau apa yang akan dituju oleh
organisasiproyek dan apa kegiatan masing – masing unit kerja proyek untuk mencapai
tujuan proyek . Tanpa perencanaan proyek ,antar bagian atau unit kerja atau antar
individu dalam organisasi proyek akan bekerja sendiri – sendiri tanpa arah yang jelas
bahkan sering terjadi demotivasi atau upaya yang justru menghancur kan usaha atau
hasil kerja unit mitra kerjanya atau mitra kerja sehinga pencapaian tujuan organisasi
proyek menjadi tidak efisien.
b. Perencanaan proyek juga mengurangi ketidak pastian sebab perencanaan proyek
membuat para pimpinan harus memandang kedepan untuk mengatisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan dan membangun sikap tanggap organisasi
proyek yang seharus nya menghasilkan kosekuensi tindakan para pimpinanan saat
menghadapi perubahan. Dalam hal ini perencanaan proyek tidak dapat menghapuskan
perubahan yang akan dan sedang terjadi , tetapi perencanaan proyek sangat
bermamfaat untuk membangun daya tanggap yang efektif dalam mengantipasi dan
mengelolaan perubahan – perubahan lingkungan internal yang terjadi.
c. Perencanaan proyek juga mengurangi terjadi nya tumpang tindi aktivitas dan aktifitas
yang tidak perlu. artinya dengan ada nya jadwal kegiatan – kegiatan kerja proyek dan
daftar sumber daya proyek yang digunakan untuk kegiatan – kegiatan kerja proyek yang
mana telah termuat dalam perencanaan proyek , telah mengarah kan dan
mengoodinasikan semua kegiataqn kerja sehingga mengurqangi Pemborosan waktu
rapat koodinasi, penggunaan sumber daya proyek ,dan kelibihan sumber daya proyek.
d. Perencanaan proyek menghasil tujuan atau standar yang di gunakan dalam fungsi
pengawasan proyek .Artinya jika tidak ada perencanaan proyek maka tidak akan ada
pengawasan atau pengedalian terhadap proyek .Adanya pengawasan terhadap proyek
membuat pimpinan proyek dan pihak yang berkepentingan dapat melakukan penilaian
antara kinerja serta hasil dengan tujuan yang ingain dicapai proyek, menandai atau
mengitentifikasikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan
koreki secepatnya.

faktor-faktor kontingensi yang mempengaruhi perencanaan proyek, adalah;


1. Tingkat manajemen dalam organisasi. Artinya pada tingkatan manajemen bahwa
( lower management) lebih banyak membuat perencanaan yang bersifat
oprasional dari pada perencaan taktis. Perencaanan taktis lebih banyak dibuat
oleh tingkatan manajemen menegah ( middle management). Perencaanan
strategi banyak dibuat oleh tingkatan manajmen puncak (top management).
2. Ketidak pastian lingkungan.
3. Kekuatan komitmen pemangaku kepentingan organisasi di masa depan. Semakin
berpengaruhnya perencanaan yang sekarangterhadap komitmen masa depan
maka, semakin lebih lama kerangka waktu perencaan waktu yang harus
dipertimangkan dalam rencana yang dibuat oleh pimpinan proyek. Konsep
komitmen (commitment concepts) di sini oleh Robbins dan Coulter (2002 : 187)
diartikan sebagai rencana-rencana yang mencakup komitmen-komitmen yang
pernah dibuat saat rencana-rencana tersebut disusun.

Contohnya: proyek pembangunan kawasan perniagaan Menara Citra Niaga di Kalimantan Timur
tahun 1989, yang pada komitmen awalya ditujukan sebagai rsitektur yang berpihak pada
rakyat, yakni untuk membangun ulang pemukiman spontan atau pemukiman kumuh dikota
samarinda tanpa perlu menggusur. Proyek ini pernah mendapatkan penghargaan internasional
aga Khan Award For Architecture (AKAA). Tetapi setelah dibangun, dalam pengelolaannya
terjadi masalah, yakni setelah ganti tampuk pepimpinan kepala daerah, berganti pula kebijakan
berimbas pada ketiadaan upayah untuk memelihara (up-keeping) pembinaan sup-sup informal,
semisal pedagang kaki lima dan kaum marjinal yang ada dalam sistem niaga dikawasan
tersebut, untuk masuk dalam lingkungan yang sudah ditata (orderly) sedari awal sudah
ko,itmen saat membuat perencanaan (disarikan dar Harian Kompas, 1 Agustus 2008, hal. 45).

Dari berbagai pengalaman dan literatur yang ada, perencanaan yang terlalu pendek atau terlalu
lama jangka waktunya akan berjalan tidak efektif dan tidak efensien. Oleh sebab itu, sebelum
melakukan perencanaan perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan pengumpulan informasi
tentang lingkungan organisasi proyek ( assessing the environment), antara lain:

a. Pemindaan lingkungan (enviromental scanning).


b. Penelusuran pesaing (competitor inteligent).
c. Peramalan (forecasting).

Sumber modul ADPU4338.

Anda mungkin juga menyukai