Diajukanuntukmemenuhitug
DisusunOleh :
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kebijakan Kesehatan Masyarakat
Dosen Pembimbing :
Rapotan Hasibuan, SKM,M.Kes
Pendahuluan
A. Latar Belakang
1
amanat konstitusi .Sebenarnya dengan adanya definisi yang sama dikalangan
pembuat kebijakan, ahli kebijakan, dan masyarakat yang mengetahui tentang hal
tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah yang kaku.
BAB II
Kajian Teori
2
2.2 Karakteristik Model Kebijakan Publik
Secara garis besar bahwa model dalam kebijakan publik itu memiliki
karakteristik, sifat dan ciri tersendiri. Karakteristik tersebut antara lain ialah:
Model dalam kebijakan publik itu harus Sederhana & jelas (clear) Ketepatan
dalam indentifikasi aspek penting dalam problem kebijakan itu sendiri (precise)
Menolong untuk pengkomunikasian (communicable) Usaha langsung untuk
memehami kebijakan publik secara lebih baik (manageable) Memberikan
penjelasana & memprediksi konsekuensi (consequences)
Ada beberapa pendapat para ahli tentang model dalam hal pembuatan kebijakan,
antara lain:
model kebijakan berkembang sesuai dengan kondisi real yang ada. Diantara beberapa
model kebijakan antara lainnya adalah:
a) Model Elte
3
Dalam model ini ada 2 lapisan kelompok sosial:
a.Lapisan atas, dengan dengan jumlah yang sangat kecil (elit) yang selalu
mengatur.
b.Lapisan tengah adalah pejabat dan administrator.
c.Lapisan bawah (massa) dengan jumlah yang sangat besar sebagai yang
diatur.
b) Model Kelompok
c) Model Insitusional
5
adanya legitimasi politik yang berhak untuk memaksakan kebijakan
tersebut. Kebijakan tersebut kemudian diputuskan dan dilaksanakan oleh
institusi pemerintah. Undang-undanglah yang menetapkan kelembagaan
negara dalam pembuatan kebijkaan. Oleh karenanya pembagaian
kekuasanaan melakukan checks dan balances. Otonomi daerah juga
memberikan nuansa kepada kebijakan publik.
Model ini merupakan kritik pada model rasional. Pada model ini para
pembuat kebijakan pada dasarnya tidak mau melakukan peninjauan
secara konsisten terhadap seluruh kebijakan yang dibuatnya. karena
beberapa alasan, yaitu:
6
Pendekatan sistem ini diperkenalkan oleh David Eston yang melakukan
analogi dengan sistem biologi. Pada dasarnya sistem biologi merupakan
proses interaksi antara organisme dengan lingkungannya, yang akhirnya
menciptakan kelangsungan dan perubahan hidup yang relatif stabil. Ini
kemudian dianalogikan dengan kehidupan sistem politik.
7
f). Model Rasional (Kebijakan sebagai laba sosial maksimum)
8
Aktivitas politik dilakukan melalui kelompok yang memiliki hubungan
dengan kebijakan publik. Hasilnya adalah suatu kebijakan yang berisi:
Identifikasi/pengenalan masalah, Perumusan agenda, Formulasi
kebijakan, Adopsi kebijakan Implementasi kebijakan, Evaluasi kebijakan
MODEL PILIHAN PUBLIK (Opini Publik) Seharusnya ada keterkaitan
anatara opini publik dengan kebijakan publik. Sehingga tidak timbul
perdebatan kapan opini publik seharusnya menjadi faktor penentu
terpenting yang sangat berpengaruh kepada kebijakan publik.
Kebijakan publik merupkan proses yang kompleks, dengan sifat model yang
menyederhanakan realitas akan sangat membantu dalam memahami realitas
yang kompleks tersebut.
Sifat alamiah manusia yang tidak mampu memahami realitas yang kompleks
tanpa menyederhanakannya terlebih dahulu, maka peran model dalam
memperjelas kebijakan publik akan semakin berguna.
Menurut Thomas R. Dye menyarankan beberapa kriteria yang dapat dipakai
untuk
11
Ketika kita melakukan penyederhanaan dalam rangka memahami multiplisitas
fktor dan kekuatan yang membentuk problem dan proses sosial kita mesti
menyusun model, pemetaan atau berpikir dalam term metafora. Hal ini
mencakup kerangka tempat kita berpikir dan menjelaskan.
12
b) Evaluasi berkaitan dengan setiap konsekuensi kebijakan dalam bentuk
reaksi akan
c) tindakan pemerintah.
Sementara itu, dampak dari sebuah kebijakan memiliki lima dimensi. Kelima
dimensi
itu di antaranya:
a. dampak pada masalah publik dan pada orang-orang yang terkait di dalamnya,
b. dampak pada keadaan kelompok lain di luar sasaran sebuah kebijakan,
c. dampak terhadap keadaan saat ini dan juga masa depan, dan biaya yang
secara tidak langsung ditanggung masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
2. Ketika suatu kebijakan telah diputuskan, maka seluruh komponen harus saling
bekerjasama, membantu dalam merealisasikannya
13
3. Pilihan kepada salah satu model kebijakan, merupakan suatu upaya untuk
mementukan arah kedepan yang lebih baik.
14
BAB IV
Daftar Pustaka
15