Anda di halaman 1dari 118

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

KESEHATAN
Prodi PSMKM (S2 Kesmas) STIK Binhus
Achmad Ridwan, MO, dr, M.Sc
08127134097 achmad.ridwanmo@yahoo.com
OUTLINE

• Pendahuluan
• Proses Pengembangan Kebijakan
• Urgensi Pengembangan Kebijakan Kesehatan
• Pendekatan Pengembangan Kebijakan
• Kasus Kebijakan
• Membahas proses dan metode pengembanan kebijakan, tahapan
pembuatan kebijakan: agenda setting,formualsi kebiajakan, adopsi
kebiajakan, implementasi kebiajakan dan evaluasi kebijakan,
• Proses kebijakan sbg sebuah siklus, sehingga seyelah implementasi
ke impleementasi bijakan, bila tdk terdapat ketidak sesuaian
implementasi atau ketidak tercapaian tujuan kebijakan dpt diajukan
rekoemndasi untuk merevisi kebijakan tsb. Revisi kebijakan dpt
berfikus pd penetapan agenda (agenda setting), formulasi
kebijakan, adopsi mapun implementasinya,
Istilah-istilah Kebijakan
• Policy (kebijakan): pernyataan yang luas tentang maksud,
tujuan dan cara yang membentuk kerangka kegiatan
• Policy process (proses kebijakan): cara mengawali kebijakan,
mengembangkan atau menyusun kebijakan, bernegosiasi,
mengkomunikasikan melaksanakan dan mengevaluasi
kebijakan.
Istilah-istilah Kebijakan
• Actor (pelaku):istilah sementara yang digunakan untuk
merujuk ke individu, organisasi atau bahkan negara, beserta
tindakan mereka yang mempengaruhi kebijakan.
• Content(isi): subtansi dari suatu kebijakan yang memperinci
bagian bagian dalam kebijakan.
• Context (konteks): faktor faktor sistematis – politik, ekonomi,
sosial atau budaya, baik nasional maupun internasional.–yang
dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan
Kedekatan Prosedur Analisis Kebijakan dan Proses Pembuatan
Kebijakan
Informasi METODE/PROSEDUR PROSES PEMBUATAN
Kebijakan yg ANALISIS KEBIJAKAN KEBIJAKAN
dihasilkam
Policy Maker Peran Analysts Kebijakan Peran Pembuat Kebiajakan(Policy
(Policy Analyst) Maker)
Masalah Kebijakan Perumusan Masalah Penyusunan Agenda

Ms Depan Peramalan Formulasi Kebijakan


Kebijk.(Hasil yg
diharapkan)

Aksi Kebijakan Rekomendasi Adopsi Kebijakan


(Kebijakan yg dipilih)

Hasil Kebijakan Pemantauan Implementasi Kebijakan


Istilah-istilah Kebijakan
• Policy Elites (elit kebijakan):kelompok khusus yang terdiri dari
penyusun kebijakan yang menduduki posisi tinggi dalam
suatu organisasi, dan memiliki akses khusus kepada sesama
anggota terhormat dari organisasi yang sama atau berbeda.
• Policy makers (penyusun kebijakan): mereka yang menyusun
kebijakan dalam organisasi seperti pemerintah pusat atau
daerah, perusahaan multinasional atau lokal, lembaga
pendidikan atau rumah sakit.
PENDAHULUAN
• Pengembangan Kebijakan tidak terlepas dari masalah (isu) yg berkembang
ditengah masyarakat.
• Keinginan merespon berbagai permasalahan yang menyangkut
kepentingan masyarakat luas dan tujuan penyelesaian masalah menjadi
dasar dilakukannya formulasi (pembuatan) kebijakan yg dilanjutkan
berutur-turut dg implementasi hingga monitoring dan evaluasi.
• Keseluruhan tahap disebut pengembangan kebijakan yg berlansung sbg
siklus kebijakan , mulai dari pembuatan kebijakan, implementasi
kebijakan, dan monitoring dan evaluasi sbg dasar pengajuan rekomendai
sbg sebuah umpan balik (feed back( utk pengembangan kebijakan
berikutnya.
A.Proses pembuatan/pengembangan kebijakan
• Proses pengembangan Kebijakan berlangsung sebagai sebuah
siklus Kebijakan dimulai dari:
– Penyusunan Agenda (Agenda setting), dg penetapan/pendefenisian
masalah public yg signifikan dan mengundang perhatian masyarakat luas
(public concern) karena besarnya tingkat kepentingan yg belum terpenuhi
(degree of unmeet need) sehingga memunculkan penting Tindakan
pemerintah.
– Proses pembuatan (formulasi) kebijakan merupakan satu tahapan penting
dalam pengembangan kebijakan yg akan menentukan dampak kebijakan
terhadap sasaran kebijakan. Seluruh rangakai tsb tergambar pada Gambar
3.1
PROSES PEMBUATAN/PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
(Texas Politica, 2009)
1. Agenda setting
2. Policy Formulation 1. Agenda
3. Policy Adoption Setting
4. Policy Implementation
5. Policy Evaluation

2.Policy 5. Policy
3 Evaluation
Formulation

REVISI

3. Policy 4
4.Policy
Adoption Implementation

Gb.3.1. Diagram Siklus Kebijakan (Proses Pengembangan Kebijakan) (Texas Politics, 2009)
1. Agenda setting (Pembuatan Agenda)
• Agenda setting, adalah Fokus perhatian public pada sebuah masalah atau
isu. Kata –kata resmi dan aksi-aksi membantu memperhatikan fokus
• Kingdon (1995) menjabarkan agenda setting pada pembuatan kebijakan
public sebagai pertemuan “3 pilar pertimbangan” penting yaitu: variabel
masalah (problems), solusi yg mungkin utk masalah tsb (possible solution
to the problems) dan keadaan politik (politic circumstance).
• Sebagian orang memilih istilah “Issue “ dari pada memakai istilah problem
utk mengarahkan pd sesuatu yg mungkin dpt menjadi pemicu pembuat
kebijakan (Gormley danBoccuti, 2001).
• Ketika ketiga pilar “bertemu dan mengalir” Bersama dalam arah yg baik,
sebuah “jendela” utk membuat kebijakan telah terbuka.
1. Agenda setting (Pembuatan Agenda)
• Pada faktanya tidaklah mudah untuk menetapkan agenda
kebijakan (agenda setting) yg mempertemukan 3 pilar
pertimbangan .
– Contoh, Jutaan masyarakat mendapat perlindungan JKN, tetapi pada saat
yg sama pengguna produk tembakau semakin bertambah, dapat menjadi
ilkustrasi bahwa kebijakan yg ada tdk selalu benar-benar dpt
mempertemukan problem dengan possible solution karena ada
pertimbangan”politic circumstance”.
• Kebijakan yg lahir untuk memecahkan/memperbaiki masalah tdk
serta merta dapat ditegakkan. Agenda setting merupakan hal yg
sangat krusial pd pembuatan kebijakan secara nasional.
1. Agenda setting (Pembuatan Agenda)
• Agenda setting paling baik dipahami dari 3 variable kuncinya:
– Problem (isu)
– Posible solution
– Keadaan Politik (politic circumstance)
• Yg dimaksud:
– Problem/isu adalah permasalahan, termasuk masalah: Kesehatan yg memicu dan
mendesak terbentuknya st kebijakan utk menyelesaikan masalah tsb.
– Possible solution, mengarah pd penyelesaian terhadap banyak permasalahan yg
kemungkinan besar dpt dilakukan pemerintah.
– Terkait keadaan politik, masalah public tdk pernah akan lepas dari pengaruh
politik dalam penyusunan agenda setting pembuatan kebijakan sp implementasi
kebijakan.

Pelajari METODE PERUMUSAN MASALAH pada Analisisi Kebijakan


2. Formulasi Kebijakan
• Policy Formulation, Pengambil 5. Perancangan Kebijakan
kebijakan di legislative dan birokrasi
mengambil isu. Mereka membuat 6. Penggambaran Pilihan-pilihan
strategi legislasi, regulasi dan 7. Penilaian pilihan-pilihan
program untuk mengatasi masalah.
8. “Perputaran” untuk penelahaan
• Proses formulasi kebijakan kes
secara umum memiliki tahapan sbb: sejawat (‘peeer revoiew”)
1. Pengaturan proses pembuatan 9. Revisi kebijakan
kebijakan 10. Upaya mendapatkan dukungan
2. Penggambaran permasalahan
formal terhadap kebijakan yg
3. Penetapan sasaran dan tujuan
4. Penetapan Prioritas
sedang diajukan/disusun.

PELAJARI MERODE PERAMALAN PADA ANALISIS KEBIJAKAN


PENTINGNYA THP FORMULASI KEBIJAKAN DITEKANKAN OLEH
Easton,1965 dlm teori pembuatan Kebijakan sbg sebuah sistem
Lingkungab

OUTCOME
Demands

iNPUT
Support
POLICY Decision OUTPUT
MAKING Action
Resources

Feedback

Lingkungab
Gb.3.2. Model Sistem Easton (1972)
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN BERLANGSUNG
SBG SEBUAH SISTEM
• Sebagai sebuah system ada input (demand, support dan sumberdaya, proses(Pembuat
kebijakan) dan Output/Outcome (Keputusan kebijakan dan aksi).
• Demand dimunculkan o indiviu/kelompok yg mencari kebijakan tertentu sesuai dg yg
mereka inginkan/nilai-nilai yg mereka miliki. Demand muncul Ketika individu/klp
mengartikulasikannya melalui kelompok kepentingan/Parpol utk diketahui Pemerintah.
• Resouces membantu pemerintah merespons demand yg dibuat.
• Support mengacu pd dukungan yg disampaikan oleh mayoritas dalam system eksehatan,
support tsb dpt disimbolkan antara lain dari jejak pendapaty nasional, kemampuan
membayar pajak, pengakuan thdp pemerintah, stekanan utk memperoleh keamanan.
• Black box pembuatan kebijakan dimaksudkan sbg sebuah kotak hitam yg menutupi proses
interaksi yg terjadi antar elite/actor pembuat kebiajkan dg nilai-nilai dan interes yg melekat,
kerapkali terjadi tawar menawar posisi (bargaining position) utk kepentingan dan tunutan
individu atau kelompok yg terlibat dlm pembuatan kebiajakn tsb.
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN BERLANGSUNG
SBG SEBUAH SISTEM
• Untuk mengubah tuntutan (demand) menjadi sebuah kebijakan st
sistem hrs mampu mengatur dan memberlakukan penyelesaian-
penyelesaian pertentangan (konflik). Oleh karena itu Sistem
dibangun berdasarkan elemen elemen yg mendukung system tsb
dan hal ini tergantung pd interaksi antar subsistem , mk suatu
system akan melindungi dirinya melalui 3 hal:
1. Menghasilkan output layak memuaskan
2. Menyandarkan pd ikatan-iakatan yg berakar dlm system out sendiri
3. Menggunakan atau mengancam dg menggunakan kekuatan (otoritas)
3. Pengadopsian Kebijakan
• Policy Adoption, Pembuat kebijakaan mengadopsi (mengambil) secara formal
sebuah solusi kebijakan, biasanya dalam bentuk legislasi atau aturan (rules).
• Adopsi kebijakan (tahap ke 3) sebuah proses utk secara formal mengambil
alternatif solusi kebijakan yg ditetapkan sbg sebuah REGULASI atau Produk
kebijakan yg selanjutnya akan dilaksanakan.
• Pengadopsian kebijakan sgt ditentukan oleh REKOMENDASI yg a.l berisikan
INFORMASI MENGENAI MANFAAT DAN BERBAGAI DAMPAK(KONSEKUENSI) yg
mungkin terjadi dari berbagai alternatif kebijakan yg telah disusun dan akan
diimpelemntasikan.
• Kebijakan baru/amandemen kebijakan harus mendapat perrsetujuan dg suara
afirmatif dari mayoritas anggota keseluruhan pimpinan (Olentangy lOcal school
District, 2011).

Pelajari Metode REKOMENDASI pada Analisisi Kebijakan)


4. Pengimplementasian Kebijakan
• Policy Implementation, Instansi Pemerintah memulai pekerjaan
membuat kebijakan bekerja dengan membangun prosedur,
dokumen pedoman, atau menerbitkan bantuan ke
pemerintahan yg lain.
• Pengimpeleemntasian merupakan cara agar kebijakan dpt
mencapai tujuannya.
• Definisi Implementasi (Dunn, 2003), pelaksanaan pengendalian
aksi-aksi kebijakan didalam kurun waktu tertentu.

Pelajarim METODE PEMANTAUAN pd analisis Kebijakan


4. Pengimplementasian Kebijakan
• Lester dan Stewart memandang implementasi secara luas sbg
pelaksanaan UU atau kebijakan yg melibatkan seluruh actor,
organisasi, prosedur, serta aspek teknik utk meraih tujuan2
kebijakan/program (Winarno,2010). Ada 2 alternatif
implementasi kebijakan, mengimplementasikan dalam bentuk:
– PROGRAM atau membuat
– KEBIJAKAN TURUNANNYA (Hann, 2007).

Pelajarim METODE PEMANTAUAN pd analisis Kebijakan


4. Pengimplementasian Kebijakan
• Kesiapan Implementasi amat menentukan efektifitas dan keberhasilan
sebuah kebijakan. Penyusuna kebijakan BERBASIS DATA/BUKTI juga
berpengaruh besar thdp sukse/tdknya impelemntasi kebijakan.
• Oleh karena itu keberadaan bbrp AKTOR UTAMA UTK MENGANALISIS
KESIAPAN memasukkan HASIL PENELITIAN KEBIJAKAN sbg pertimbangan
implementasi kebijakan menjadi penting,, a.l:
– Komite eksekutif Badan Fiormulasi Kebijakan
– Dewan Penelitian Kesehatan/Medis
– Kementerian Kesehatan & Kemen Sains dan Teknologi
– Konsorsium Universitas

Pelajarim METODE PEMANTAUAN pd analisis Kebijakan


4. Pengimplementasian Kebijakan
Para actor utama tadi juga perlu mengambil dan mengambil tg
jawab thdp implementasi Kebijakan sekaligus: memantau
kemajuan, mengevaluasi hasil dan memastikan umpan balik utk
pembuat kebijakan serta mengenalkan aplikasi dari semua hasil
penelitian yg berguna.
• Peran &keterlibatan para peneliti, akademisi, organisais profesi
ikatan ahli kes/medis tertentu dlm mendampingi kebijakan
digambarkan pada Gb 3.3.

Pelajarim METODE PEMANTAUAN pd analisis Kebijakan


PERAN DAN KETERLIBATAN PENELITI, AKADEMISI, ORGANIASI
PROFESI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PILIH SEBUAH BENTUK BUAT KEPUTUSAN SESUAIKAN
KEBIJAKAN TIM INTI TTG EKSPEKTASI PEDOMAN INTERVIU

IDENTIFIKASI LAKUKAN IN- SHARE TEMUAN


INFORMASI DEPTH ANALISIS DATA DAN DISKUSIKAN
KUNCI INTERVIEWS TINDAK LANJUT
/FGD

Gambar 3.3. Tahapan pendekatan penilaian implementasi kebijakan (Bhuyan et al,2010)


5. Evaluasi Kebijakan
• Policy evaluation, analis kebijakan dalam dan luar
pemerintahan menentukan apakah kebijakan adalah ditujukan
terhadap masalah dan apakah pelaksanaan berjalan baik.
Mereka dapat merekomendasikan REVISI dalam agenda, dalam
merumuskan kebijakan atau dalam implementasinya.
• Evaluasi kebijakan Kesehatan merupakan penilaian terhadap
keseluruhan tahapan dalam siklus kebijakan, utamanya Ketika
sebuah kebijakan yg disusun telah selesai diimpelemntasikan.
5. Evaluasi Kebijakan
• Tujuan Evaluasi Kebijakan 1. Kesesuaian
adalah apakah kebijakan telah
sukses mencapai tujuannya dan 2. Relevansi
menilai sejauhmana keefektifan 3. Kecukupan
kebijakan dapat dipertanggung 4. Efisiensi
jawabkan kepada pihak yg
berkepentingan. 5. Kefektifan
• Evaluasi adalah salah satu 6. Keadilan
mekanisme pengawasan 7. Respons dan
kebijakan. Parameter yg umum
digunakan adalah: 8. Dampak.

Pelajari METODE PENILAIAN pada analisis Kebijakan


5. Evaluasi Kebijakan
• Kesesuaian evaluasi harusnya dikembangkan untuk mencakup
tidak hanya proses, tetapi juga dampak jangka pendek dan
jangka Panjang dari sebuah kebijakan (Htwe,2006).
• Tahapan penilaian Implementasi Kebijakan lihat juga Gb 3.3
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN LAIN (Center for
Civic Education , 2010)
• Selain alur pembuatan/pengembangan kebijkan diatas, pakar kebijakan lain
juga mengemukakan proses PEMBUATAN KEBIJAKAN seperti gambar 3.4.
• Diagram Proses pembuatan/pengembangan kebijakan yg digambarkan
Center for Civic Education terlihat seperti alur SISTEM yg diawali dengan
input, proses (pembuat keputusan) sasmpai akhirnya menghasilkan
hukum, peraturan dan regulasi sebgai bagian dari kebijakan.
• Hasil tsb selain dimplementasikan juga dievaluasi sehinga menjadiumpan
balik untuk proses pembuat kebijakan sdelanjutnya baik berupa
pengembangan kebijakan lama maupu pembuatan kebijaka baru
PROSES PEMBUATAN/PENGEMBANGAN KEBIJAKAN LAIN
(Center for Civic Education , 2010)
Easton’s Black box

INPUT Decision Making Outcome


Legislative process Laws
Citizens Executive Rules
Media Legislative Regulations
Judicial
Government Agencies

Feedback

Evaluation Implementation

Gb.3.4. Diagram Proses Pengembangan Kebijakan (Center for Civil Education, 2010)
B.URGENSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
• Secara umum Pengembangan Kebijakan dilakukan karena beberapa
alasan.
1. Kebijakan yg ada masih terlalu umum
2. Kebijakan yg ada sulit untuk diimpelemntasikan di lapangan
3. Kebijakan yg sudah ada mengandung potensi konflik
4. Kebijakan yg ada menemui banyak permasalahan Ketika sudah
diimplementasikan / dg kata lain ada kesenjangan kebijakan
5. Adanya pengaruh factor eksternal, seperti situasi politik yg tidak
stabil.
B.URGENSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
• Beberapa hal harusndiperhatikan dalam pengembangan kebijakan,
a.l.:
1. Area yg mendapatkan/terkena pengaruh, termasuk siapa saja
terkena pengaruh kebijakan baik kel sasaran kebijakan/pemangku
kepentingan lainnya, Misalnya dalam kebijakan privatisasi RS di
DKI Jakarta dg diterbitkannya Perda No13,14 dan 15 2004 yg
mengubah 3 RS milik Pemerintah menjadi PT. Kelompok yg
terkena pengaruh kebijakan adalah seluruh staf RS, masy, LSM,
wartawan, bahkan kalangan profesi kesmas.
B.URGENSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
2. Tujuan/hasil yg diharapkan
3. Tindakan yg telah/akan dilaksanakan termasuk mekanisme
legislasi, finansial, dan adm pengembangan kebijakan
4. Elemen system politik, consensus atau adanya kesepakatan
bersama antara pemangku kepentingan yg berpengaruh,
aturan hukum,kompetisi antar berbagai kepentingan politik,
dan good governance (tata Kelola pemerintah)
B.URGENSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Ketika implementasi sebuah kebijakan lama terkendala, maka solusi
kebijakan tsb hrs dikembangkan menjadi kebijakan baru.
Contoh. Kebijakan Jaminan pelayanan kes yg terus berkembang
mulai dari askes yg meng cover PNS, jamkesmas, jamkesda hingga
saat ini diimpelementasikan adalah JKN menuju cakupan semesta
(universal coverage), agar seluruh masy memiliki jaminan pelayanan
kes yg bermutu.
Pengembangan kebijakan tsb harus mempertimbangkan area, tujuan
kebijakan dan Tindakan kebijakan yg akan dan telah diambil serta
memperhatikan kesemua elemen tsb diatas.
Kotak 3.1. Pengembangan Kebijakan HIV/AIDS
(Barker, 1996)
a. Mendefinsikan Isu
• Faktor yg dpt memacu pemerintah dan organisasi lainnya utk
memikirkan pengembangan kebijakan:1)Kesadaran krisis,
eoidemi 2) penarik emosional utk cipatak tututan medis yg
blmterpenuhi o sains 3)dampak luas HIV/AIDS 40kekuatan
kelompok masy memperjuangkan HIV AIDS dlm agenda
kebijakan.
• Jadi persoalan HIV AIDS telah dikenal sbg persoalan penting,
Kotak 3.1. Pengembangan Kebijakan HIV/AIDS
(Barker, 1996)
• b. Mengatur Tujuan
• Tujuan manajerial dan tujuan yg mewakili aspirasi
public.pengeliminsaaisan kondisi atau pengontriolan
epidemic.
• Mungkin saja berbeda antara tujuan yg dilihat manajer
perawatan kes sbg praktisi dan mereka yg mewakili
aspirasi public. Sasaran pernyataan public yg berhub dg
HIV/AIDS adalah pengeliminasian kondisi atau
pengontrolan epidemic.
Kotak 3.1. Pengembangan Kebijakan HIV/AIDS
(Barker, 1996)
c. Mengatur prioritas d. Analisis Pilihan
Dalam menentukan prioritas yg berhub HIV • Tdk semua pilihan, yg dpt
AIDS, satu yg hrs dipikirkan dg hati hati dibayangkan akan mungkin
adalah dimensi pilihan. dipraktikkan.
Prioritas dpt di ekspresikan dlm lingkup
populasi yg besar • Misalnya pengasingan orang
ATAU kelompok spesifik,misalnya pemakai HIV/AIDS tdk mungkin
obat terlarang melalaui intra vena, dipeeritmbangkan karena hak hak
Pendidikan kes dan usaha pencegahan manusia.
ATAU perawatan pend AIDS; bekerja • Kampanye sex education eksplisit
melalaui kemkes dianggap terlalu ofensif, dianggap
ATAU melaLui orgnaisasi non Pmeerintah tabu utk dilakukan bahkan
dipikirkan.
Kotak 3.1. Pengembangan Kebijakan HIV/AIDS
(Barker, 1996)
e. Implementasi
Pertimbangan kebijakan HIV/AIDS terbaik ternyata bisa sangat sulit
utk diimplementasikan.
Kesalahan dalam pengimplementasian mungkin disebabkan oleh:
• Instruksi yg krg jelas dan Pendidikan staf yg tdk memadai
• Kesalahan dalam mengatasi prasangka atau stigmatisasi HIV/AIDS
dan ketdk tahuan public
• Keengganan pemerintah utk mengeluarkan sumber daya yg
memadai utk mengimplementasikan rencana.e.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
• Pengembangan Kebijakan merupakan hasil dari isu kebijakan,
interaksi actor/pelaku dan lingkungan kebijakan dengan
memanfaatkan model-model tertentu.
• Aktor/pelaku kebijakan disini:mereka yg terlibat aktif (langsung
dan tdk langsung) dlm proses, baik dalam bentuk orang
perorang, Lembaga non pemerintah, dan badan pemerintah yg
dpt mempengaruhi dan dipengaruhi oelh kebijakan yg
dikembangkannya.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
• Pejabat resmi dikalangan pemerintah, pimpinan partai, tokoh
masyarakat non partisan, LSM, organisasi profesi, kelompok
intelekrual, mahasiwa dsb, merupaakns Sebagian
dariaktor/pelaku dlm proses tsb.
• Lingkungan kebijakan adalah setiap aspek kehidupan
masyarakat yg dapat /perlu dipengaruhi oleh pelaku kebijakan
utk dikembangkan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Berbagai interaksi diantara actor/pelaku dan lingkungan kebijakan dalam
mengembangkan kebijakan lazimnya berlangsung dalam model pengembangan
kebijakan sbb:
1. Model kelembagaan
2. Model system
3. Model kelompok
4. Model elite massa
5. Model Rasional
6. Model Inkremental
7. Model Proses
8. Model Pilihan Publik
9. Model Teori Permainan
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
1. Model kelembagaan
• Model ini lebih menekankan struktur daripada proses atau
perilaku actor/pelaku kebijakan. Dalam pengembangan
kebijakan public model ini yg dilihatadalah aspek kewenangan
(otoritas) dari st Lembaga dalam mmebuat kebijakan.
• Jadi, pengembangan kebijakan harus memperhatiikan struktur
kelembagaan dg kewenangannya masing-masing. Dengan
demikian, kebijakan public merupakan hasil dari Lembaga-
Lembaga negara/Pemerintah
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
2. Model system
Menurut pendekatan system sebuah kebijakan tdk terlepas dari masalah
lingkungan dimana kebijakan diterapkan.
Input: Tuntutan, dukungan, sumberadaya individu/masy
Sistem politik akan memprosesnya menjadi luaran (kebijakan)kebijakan kaan
memp lingkunag kebijakan[erubahan lingkungan yg akan mendoronmg tuntutan
baru indiv/masy.
Pendekatan cenderung memeilihara ketenagan system.
Pengembangan Kebijakan dibidang kes merupakan sebuah system yg tdk lepas dari
keadaan sekitarnya, yai semua factor social,pol, ekonomi, sejarah dan pengaruh
factor lainnya (Barket, 1996)
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
3. Model Kelompok 5. Model Rasional
Permusan kebijakan diwarnai peran Model ini membandingkan tingginya nilia
aktif berbagai kelompok kepentingan keberhasilan dg rendahnya nilai
utk memp substansi dan btk kebijakan. pengorbanan yg hrs terjadi.
Proses tawar menawarbermuara ke
keseimbangan. Manfaat dirasakan klp yg
plaing dominan. 6. Model Inkremental
4. Model elite massa Merupakan kritik thd model rasionjal. Model
praktis, kebijakann dikembangkan
Kelompok atas relative sedikit akan dihadapkan keterbatasan waktu, informasi
selalau memiliki kekuasaan lbh utk dan dana utk mengevaluasi kebijakan lama.
mengatur klp bawah ygrelatif bayak.  Pilihannya melanjutkan kebijakan lama dg
Kebijakan mencerminkan bbrp modifikasi.
kehendak/nilai klp elit.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
7. Model Proses 9. Model Teori permainan
Landasannya asumsi bhw pengembangan system
politik dan kebijakan berlangsung sbg sebuah Model ini berdasarkan pdmodel
rangkain proses.Kebijakan kes sbg bag kebijakan rasional. Tetapi karena adanya suasana
public jugasebuah proses politik dan harus kompetisi diantara pemangku
mengikuti siklus kebijakan. Tiap tahap proses kepentingan, keberhasilan kebijakan tdk
pengembangan –menghasilkan reivisi kebijakan
lama. hanya ditentukan o pemangku
kepentingan kunci, namun juga
kepentingan yg tdk memiliki pengaruh
8. Model Pilihan public secara langsung.
Kebijakan dianggap sbg Sebagais ebuah poermainan, kedua
Proses kolektif sekelompok masyarakat yg pemangku kepentingan memp peluang
berkepentingan ataskeputusan tsb. Tiap kebijakan yg sama utk menjadipemenang dan
merupakan pilihan masy (public)yg menjadi merealisikan kepentingannya,
pengguna, sehingga tiap tahap harys melibatkan
masy.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Pertimbangan yg menjadi landasan utk memilih model terbaik, dilihat dari:
1. Kompleksitas isu/permasalahan, Pengembangan kebijakan utk
permasalah sederhana /yg telah menjadi rutinitas dpt menggunakan
model incremental dan model kelembagaan.
2. Model system dpt digunakan Ketika permasalahan kebijakan
membutuhkan sudut pandang yg lbh komprehensif, yi Ketika interaksi
antara pemerintah sbg suprastuktur kebijakan dan factor lingkungan
dianggap cukup berpengaruh tdhp kebijakan
3. Model rasional dpt dikembangkan Ketika permaslaahan kebijakan bersifat
sederhana, tdk terkait dg aspek social kebijakan seperti persamaan hak,
pemerataan dan permasalahan etika.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
4. Model incremental dpt digunakan ketika organisasi
mengalami keterbatasan sumberdaya
5. Kemampuan analisis kebijakan, dan intuisi pengambil
kebijakan dpt dikembangkan menurut model yg ada.
C.PENDEKATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Prinsip-prinsip untuk memastikan proses pengembangan
Kebijakan berlangsung dg baik, a.l:
1. Transparansi dan akuntabilitas (konsep governance tata
Kelola/kepemerintahan bukan government /pemerintah)
2. Akomodasi aspirasi dan kepentingan semua pemangku kepentingan (ikut
terlibat actor/elite baru seperti international supplier, NGO dll)
3. Relevansi substansi kebijakan (Rlevan dg permasalahan public dan
kepentingan masy serta bebrasis data dan bukti, dan pilihan dari alternatif
kebijakan)
4. Dukungan dan kapasitas sumber daya (ada dukungan dan kapasitas
sumber dyaa cukup)
IKHTISAR
1. Pengembangan kebijakan lazimnya berlangsung sebagai sebuah siklus
kebijakan yg td beberaoa tahapan proses antara lain:pembuatan agenda,
formulasi kebiajakan, adopsi kebijakan, implementasui kebijakan, dan
evaluasi kebijakan. Seluruh tahapan mengikuti urutannya kecuali pd
evaluasi kebijakan yg dpt mengintervensi tahap formulasi kebijakan dan
implementasi kebijakan.
2. Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam pengembangan kebijakan
antara lain: area/pihak yg mendapat pengaruh atau yg terkena pengaruh,
tujuan/hasil yg diharapkan, Tindakan-tindakan yg telah dilakukan atau
akan dilaksanakan, elemen system politik, konsensus/adanya kesepakatan
bersama antar pemangku kepentingan yg berpengaruh.
IKHTISAR
3. Pengembangan kebijakan dapat pula disebut sbg bentuk
interaksi antara actor dan lingkungan kebijakan. Interaksi
tersebut berlangsung dalam berbagai bentuk model
pengembangan kebijakan, antara lain: model kelembagaan,
model system, model kelompok, model elite massa, model
rasional, model incremental, model proses, dan model pilihan
public, model teori permainan
AKTIVITAS
1. “Proses penetapan kebijakan berlangsung sebagai sebuah
system” jelaskan apa pengertian pernyataan tsb?
2. Menurut pandangan anda, tahap mana dalam siklus
pengembangan kebijakan yg merupakan tahap terpenting?
3. Dari berbagai model pengembangan kebijakan ,
model/pendekatan yg mana paling sesuai berlaku untuk
pengembangan kebijakan Kesehatan di Indonesia?
Proses Analisis Kebijakan
• Metodologi Analisis Kebijakan: adalah Paduan Ilmu politik,
sosiologi, psikologi, ekonomi dan filsafat.
• Metodologi analisis kebijakan menyediakan info yg berguna utk
menjawab 5 pertanyaan:
– Apa hakekat permasalahan?
– Kebijakan apa yg sedang dan pernah dibuat u atasi mslh dan apa hasilnya?
– Seberapa bermakna hsl tsb dlm memecahkan mslh?
– Alternatif kebijakan apa yg tersedia u jwb masalah?
– Hasil apa yg dapat diharapkan?
Lima tipe Informasi yg relevan dg kebijakan
1. Masalah Kebijakan
2. Masa depan Kebijakan Kinerja2
3.
4.
Aksi Kebijakan
Hasil Kebijakan
Kebijakan
5. Kinerja Kebijakan

Hasil5 Masalah Masa depan


Kebijakan 1
Kebijakan
Masalah Kebijakan
3
Kebiajakan
Problem solvingcycle

Aksi 4
Kebijakan
Lima prosedur Analisis Kebijakan
1.Perumusan Masalah (Definisi)
2.Peramalan (Prediksi)
3.Rekomendasi (Preskripsi) 2
4.Pemantauan (deskripsi) 5. Evaluasi 2. Peramalan
5.Evaluasi

Perumusan Masalah
Perumusan Masalah
1. Perumusan Masalah

5
1 3
Masalah
Kebiajakan
Perumusan Masalah
3. Rekomendasi
4. Pemantauan

4
PROSES PEMBUATAN/PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
(Texas Politica, 2009)
1. Agenda setting
2. Policy Formulation 1. Agenda
3. Policy Adoption Setting
4. Policy Implementation
5. Policy Evaluation

2.Policy 5. Policy
3 Evaluation
Formulation

REVISI

3. Policy 4
4.Policy
Adoption Implementation

Gb.3.1. Diagram Siklus Kebijakan (Proses Pengembangan Kebijakan) (Texas Politics, 2009)
Kedekatan Prosedur Analisis Kebijakan dan Proses Pembuatan
Kebijakan
Informasi METODE/PROSEDUR PROSES PEMBUATAN
Kebijakan ANALISIS KEBIJAKAN KEBIJAKAN

Masalah Kebijakan Perumusan Masalah Penyusunan Agenda

Ms Depan Kebijk. Peramalan Formulasi Kebijakan

Aksi Kebijakan Rekomendasi Adopsi Kebijakan

Hasil Kebijakan Pemantauan Implementasi Kebijakan

Kinerja Kebijakan Penilaian Penilaian Kebijakan


LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN
ANALISIS KEBIJAKAN
1. Menentukan atau mendefinisikan masalah kebijakan dengan caramenganalisis
data dan informasi yang relevan dengan masalah tersebut(Defining the
problem by analyzing the data and the information gathered).
2. Mengidentifikasikan atau mengembangkan kriteria-kriteria untuk
pemecahanmasalah. Dalam hal ini, seorang pengambil kebijakan harus
memperhatikan faktor-faktor terkait sebelum memutuskan sesuatu (Identifying
the decision criteria that will be important in solving the problem. The decision
maker must determine the relevant factors to take into account when making
the decision).
3. Membuat daftar alternatif yang akan dipilih sebagai kebijakan terbaik dalam
menyelesaikan masalah kebijakan (A brief list of the possible alternatives must
be generated; these could succeed to resolve the problem).
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN
ANALISIS KEBIJAKAN
4. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap setiap kriteria yang
dikembangkan, dengan memberikan bobot terhadap setiap kriteria (A
critical analyses and evaluation of each criterion is brought through. For
example strength and weakness tables of each alternative are drawn and
used for comparative basis. The decision maker then weights the
previously identified criteria in order to give the alternative policies a
correct priority in the decision).
5. Melakukan evaluasi terhadap setiap alternatif berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan, untuk kemudian memilih alternatif terbaik sebagai
kebijakan terpilih (The decisionmaker evaluates each alternative against
the criteria and selects the preferred alternative).
6. Menjalankan kebijakan yang telah dipilih (The policy is brought through
Alasan diperlukan kriteria evaluasi alternattif
kebijakan
Kriteria Penilaian alternatif Kebijakan
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE
INFORMASI
1. PERUMUSAN MASALAH • Masalah bias rasial dan MASALAH
• Membantu menemukan asumsi- seksual pada 20 juta tes KEBIJAKAN
asumsi yg mendasari definisi standar yg diselenggaraka n
masalah tiap tahun di AS ditempatkan
• Memasuki proses pembuatan dl agenda legislatif di bbrp
kebijakan melalui Penyusunan neg bagian akhir 1980-an
agenda • Kesenjangan yg besar dlm tes
• Mendiagnosis penyebabnya antara minirotas dan kulit
• Memetakan tujuan putih bukan sbg bias tes,
• Memadukan pandangan-pandangan tetapi indikator ketimpangan
yg bertentangan bruto yg terus berlanjut dlm
• Merancang peluang-peluang kesempatan pendidikan siswa
kebijakan baru minoritas dan kulit putih.
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE INFORMASI
Pada analisis Health Care Financing MASA DEPAN
2.PERAMALAN Administration, akhir-akhir ini menerapkan KEBIJAKAN
•Menyediakan pengetahuan yg relevan dg
metode peramala n( yi proyeksi statistik)
kebijakan ttg masalah yg akan terjadi ms
utk mengestimasi bahwa kecuali jika
mendatang akibat diambilnya alternatif,
pendapatan tambahan dpt diupayakan,
termasuk tdk melakukan sesuatu dilakukan thp
dana utk Medicare (asuransi kesehata)
Formulasi kebijakan
akan habis pd tahun 2005.
•Peramalan dpt menguji masa depan yg
Jika tdk ada inisiatif kebijakan pelayanan
flausible(masuk akal) , potensial, dan secara
kesehatan yg baru, santunan dalam
normatif bernilai,
Medicare harus dikurangi sampai $ 46
•Mengestimasi akibat dari kebijakan yg ada atau
milyar dan akhirnya program tsb hrs
diusulkan, mengenali kendala-kendala yg
dipotong lebih dari 50 %. Sementara itu jl
mungkin akan terjadi dlm pencapaian tujuan
yg tdk mempunyai asuransi akan
dan
meningkat.
•Menerima kelayakan politik (dukungan dari
oposisi)
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE INFORMASI
Pada analisis Health Care Financing MASA DEPAN
2.PERAMALAN Administration, akhir-akhir ini menerapkan KEBIJAKAN
•Menyediakan pengetahuan yg relevan dg
metode peramala n( yi proyeksi statistik)
kebijakan ttg masalah yg akan terjadi ms
utk mengestimasi bahwa kecuali jika
mendatang akibat diambilnya alternatif,
pendapatan tambahan dpt diupayakan,
termasuk tdk melakukan sesuatu dilakukan thp
dana utk Medicare (asuransi kesehata)
Formulasi kebijakan
akan habis pd tahun 2005.
•Peramalan dpt menguji masa depan yg
Jika tdk ada inisiatif kebijakan pelayanan
flausible, potensial, dan secara normatif
kesehatan yg baru, santunan dalam
bernilai,
Medicare harus dikurangi sampai $ 46
•Mengestimasi akibat dari kebijakan yg ada atau
milyar dan akhirnya program tsb hrs
diusulkan, mengenali kendala-kendala yg
dipotong lebih dari 50 %. Sementara itu jl
mungkin akan terjadi dlm pencapaian tujuan
yg tdk mempunyai asuransi akan
dan
meningkat.
•Menerima kelayakan politik (dukungan dari
oposisi)
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE INFORMASI
Rekomendasi utk merubah UU kecepatan ADOPSI KEBIJAKAN
3.REKOMENDASI (Batas kecepatan maksimal nasional)
Rekomendasi membuahkan pengetahuan yg
dipusatkan pada biaya kematian yg dapat
relevan dg kebiajakn ttg Manfaat atau biaya
tercegah pd pilihan kecepatan 55 mph dan
dari berbagai alternatif yg akibatnya dlm ms
65 mph.
mendatang yg tlh diestimasikan melalui
Satu Rekom, didasarkan pd kesimpulan
peramalan.
bahwa pd batas kecepatan 55 mph jl
Ini membantu pengambilan kebijakan pd tahap
kematian yg dicegah hanya turun tak
Adopsi Kebijakan
lebihd ari 2 sampai 3 %, mengusulkan agar
Rekom membantu mengestimasi tk risiko dan
dana yg ada dialokasikan utk yg lain,
ketidk pastian mengenai ekternalitas dan akibat
sepeti utk membeli alat deteksi asap utk
ganda,
menjaga kesehatan dan keselamatan. Sp
Menentukan kriteria dlm pembuatan pilihan
tahun 1990 sudah sp 40 negara bagian
dan menentukan pertg jawaban administratif
menghapus batas kecepatan 55mph.
bagi implemntasi kebijakan.
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE INFORMASI
4.PEMANTAUAN Kebijakan kesejahteraan ekonomi dan HASIL KEBIJAKAN
Pemantauan menyediakan informasi yg relevan sosial di AS dipantau oleh Biro sensus.
dg kebiajakan ttg aibat dari kebijakan yg Analisis mereka menyimpulkan bhw
diambil sebelumnya. median nyata dari pendapatan rumah
Membantu pengambilan kebiajakan pd tahap tangga di AS tumbuh dari 43 % menjadi
implementasi kebijakan. 46,7%. Semua kelompok pendapatan
Banyak badan memantau menggunakan lainnya mengalami penurunan., dg begitu
INDIKATOR kebijakan dibid kesehatan. menandakan peningkatan kesempatan
Pemantauan membantu menilai tk kepatuhan, pendapatan, erosi kls menengah dan
menemUkan akibat-akibat kebijakan dan penurunan standar hidup dalam 20 th
program, identifikasi hambatan dan rintangan mendatang.
implementasi dan pihak pihak yg bertg jawab
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
METODE ANALISIS KEBIJAKAN CONTOH TIPE INFORMASI
Cntroh bagus dari evaluasi membantu KINERJA KEBIJAKAN
5. PENILAIAN memperjelas , mengkritik, dan mendebat
Evaluasi membuahkan pengetahuan yg relevan
nilai nilai dg mempersiapkan dominasi
dg kebijakan ttg ke tdk sesuaian antara kinerja
penalaran teknis yg mendasari kebijakan –
kebijakan yg diharapkan dg yg dihasilkan.
kebijakan lingkungan pada msyarakat
Membantu pengambil kebijakan pada tahap
Eropah dan bagian bagian lain di dunia.
penilaian kebijakan terhadap proses pembuatan
kebijakan. Kebijakan Evaluasi tdk hanya
menghasilkan kesimpulan seberapa jauh
masalah telah terselesaikan tetapi juha
menyumbang pd klarifikasi dan kritik terhadap
nilai-nilai yg mendasari, Membantu dlm
penyesuaian dan perumusan kembali masalah.
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN
FASE KARAKTERISTIK ILUSTRASI
1. Para pejabat yg dipilih menempatkan Legislator dan kosponsornya menyiapkan
PENYUSUNAN masalah pada agenda publik RUU ,mengirimkan ke Komisi Kesehatan
Banyak masalah tdk disentuh sama dan kesejahteraan utk dipelajari dan
AGENDA sekali, sementara lainnya ditunda utk disetujui. Rancangan berhenti di Komite
waktu lama dan tdk terpilih

2. Merumuskan Alternatif Kebijakan utk Pelarangan penggunaan tes kemampuan


FORMULASI mengatasi masalah. standar seperti SAT dg alasan bahwa tes
Alternatif kebijakan melihat perlunya tsb cenderung bias thdp perempuan dan
KEBIJA KAN membuat perintah eksekutif, keputusan minoritas
peradilan, dan tindakan legislatif
3. Alternatif kebijakan yg diadopsi dg Dalam keputusan MA pd kasus Roe Wade
ADOPSI dukungan mayoritas legislatif, konsensus tdpt Kpts mayoritas bahwa wanita
diantara direktur lembaga, atau mempunyai hak utk mengakhiri
KEBIJAKAN keputusan peradilan kehamilan melalui abporsi
PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN
FASE KARAKTERISTIK ILUSTRASI
4. Kebijakan yg telah diambil Bag.Keuangan Kota mengangkat
IMPLEMEN dilaksanakan oleh unit-unit pegawai utk mendukung Peraturan
TASI administrasi yg memobilisasi baru tentang penarikan Pajak
KEBIJAKAN sumberdaya finansial dan manusia kepada RS yg tdk lagi memilki
status pengecualian pajak```
5. Unit-unit Pemeriksaan dan Kantor akuntansi Publik memantau
PENILAIAN akuntansi dalam Pemerintah program-program kesejahteraan
KEBIJAKAN menentukan apakah badan-badan sosial seperti bantuan utk Keluarga
eksekutif, legislatif dan peradilan dg anak tanggungan (AFDC) ut
mematuhi persyaratan UU dlm menentukan luasnya
pembuatan kebijakan dan penyimpangan/korupsi.
pencapaian tujuan
Kompetensi Analis Kebijakan
Konsep Dasar analisis Kebijakan
Kunci dalam Analisis Kebijakan
Pengambilan Keputusan dalam Kebijakan Publik
Kebijakan, Kebijakan Publik dan Kebijakan
Kesehatan
• Dalam proses kebijakan melibatkan ahli kedokteran, ahli
epidemiologi, ahli organisasi dan ahli ekonomi
• Mempelajari proses Kebijakan agar kita memiliki bekal cukup
utk mempengaruhinya.
Pengertian Kebijakan Publik
Kebijakan Publik
• Kebijakan publik mengacu kepada kebijakan pemerintah.
• Sebagai contoh: Thomas Dye (2001) menyatakan bahwa kebijakan
umum adalah segala sesuatu yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilaksanakan atau tidak. Ia berpendapat bahwa kegagalan untuk
membuat keputusan atau bertindak atas suatu permasalahan juga
merupakan suatu kebijakan.
• Misal: pemerintah Amerika terus menerus memutuskan untuk
tidak menetapkan layanan kesehatan universal, tetapi
mengandalkan program market plus untuk warga sangat miskin dan
lansia 65 th keatas, guna memenuhikebutuhan kesehatan
masyarakatnya.
Kebijakan Publik (lanjutan)
• Seorang Ahli ekonomi mungkin berpendapat bahwa kebijakan kesehatan
adalah segala sesuatu tentang pengalokasian sumber daya yang langka
bagi kesehatan;
• Seorang Perencana melihatnya sebagai cara untuk􀀃 mempengaruhi faktor
faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat;
• Dan bagi seorang Dokter, kebijakan merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt􀀃 1994).
• Menurut Walt, kebijakan kesehatan serupa dengan politik dan segala
penawaran terbuka kepada orang yang berpengaruh pada penyusunan
kebijakan, bagaimana mereka mengolah pengaruh tersebut,dan dengan
persyaratan apa.
Kebijakan Publik (lanjutan)
• Kekuasaan dan Proses Penyusunan Kebijakan. Kebijakan HIV
dinegara berpendapatan rendah. Bila melibatkan ahli ekonomi
mk langkah diambil Menkes adalah Pencegahan biayanya lebih
murah. Bila penasihatnya ahli farmasi dan perwakilan pasien,
maka keputusan yg diambil pengobatan dan perawatan pasien.
• Pemahaman terhadap politik dalam proses kebijakan tidak
diragukan sama pentingnya denganpemahaman bagaimana
obatobatan dapat meningkatkan kesehatan.
Apa Kebijakan Kesehatan?
• Kebijakan sering diartikan sebagai sejumlah keputusan yang dibuat
oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan
tertentu.–bidang kesehatan, lingkungan, pendidikan atau
perdagangan
• Kadang kebijakan disebut sebagai suatu program: program
kesehatan sekolah yang dicanangkan pemerintah dapat memiliki
sejumlah kebijakan yang berbeda: menolak calon siswa sebelum
mereka memperoleh vaksin imunisasi penyakit anak,
menyelenggarakan pemeriksaan medis, mensubsidi makanan
sekolah dan pendidikan kesehatan yang wajib disertakan dalam
kurikulum.
Masalah dan Isu Kebijakan
Contoh Masalah Kebijakan Publik
Urgensi kebijakan kesehatan
• Urgensi kebijakan kesehatan sebagai bagian dari kebijakan publik
semakin menguat mengingat karakteristik unik yang ada pada
sektor kesehatan sebagai berikut.
1. Sektor kesehatan amat kompleks karena menyangkut hajat hidup
orang banyak dan kepentingan masyarakat luas. Dengan
perkataan lain kesehatan menjadi hak dasar setiap individu yang
membutuhkan secara adil dan serata. Artinya, setiap individu
tanpa terkecuali berhak mendapatkan akses dan pelayanan
kesehatan yang layak apa pun kondisi dan status finansialnya.
Urgensi kebijakan kesehatan
2. Consumer ignorance, keawaman masyarakat membuat posisi
dan relasi “masyarakat -tenaga medis” menjadi tidak sejajar
dan cenderung berpola paternalistik. Artinya masyarakat, atau
dalam hal ini pasien, tidak memiliki posisi tawar yang baik,
bahkan hampir tanpa daya tawar ataupun daya pilih.
3. Karakteristik lain dari sektor kesehatan adalahnya
eksternalitas yaitu keuntungan yang dinikmati atau kerugian
yang diderita oleh sebagian masyarakat karena tindakan
kelompok masyarakat lainnya
Urgensi kebijakan kesehatan
• Dengan karakteristik kesehatan tsb, pemerintah wajib
berperan membuat kebijakan mengenai sektor kesehatan
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan bagi setiap
warga negara.
• Secara lebih rinci WHO membedakan peran negara dan
pemerintah sebagai pelaksana di bidang kesehatan, yaitu
pengarah (Stewardship atau oversight), regulator (yang
melaksankan kegiatan regulasi, ibaratnya fungsi sebagai wasit)
Urgensi kebijakan kesehatan
• Fungsi stewardship atau oversight ini terdiri dari tiga aspek
utama :
a.Menetapkan, melaksanakan dan memantau aturan main dalam
sistem kesehatan
b.Menjamin keseimbangan antara berbagai pelaku utama dalam
sektor kesehatan (terutama pembayar, penyedia kesehatan,
dan pasien)
c. Menetapkan perencanaan strategik bagi seluruh sistem
kesehatan
Urgensi kebijakan kesehatan
• Karena begitu strategis dan pentingnya sektor kesehatan, World Healt
Organization (WHO) menetapkan delapan elemen yang harus tercakup dan
menentukan kualitas dari sebuah kebijakan yaitu
a. Pendekatan holistik, kesehatan sebaiknya didefinisikan sebagai sesuatu yang
dinamis dan lengkap dari dimensi fisik, mental, sosial dan sprititual. Artinya,
pendekatan dalam kebijakan kesehatan tidak dapat semata-mata mengandalkan
upaya kuratif, tetapi harus lebih mempertimbangkan upaya preventif, promotif,
dan rehabilitatif
b. Patrisipatori, pastisipasi masyarakat akan meningkatkan efisiensi dan efeskivitaf
kebijakan, karena melalui partisipasi masyarakat dapat dibangun collective
action (aksi bersama masyarakt) yang akan menjadi kekuatan pendorong dalam
pengimplementasian kebijakan dan penyelesaian masalah.
Urgensi kebijakan kesehatan
c. Kebijakan publik yang sehat, yaitu setiap kebijakan harus
diarahkan untuk mendukung terciptanya pembangunan
kesehatan yang kondusif dan berorentasi kepada masyarakat
d. Ekuitas, yaitu harus terdapat distribusi yang merata dari
layanan kesehatan. Ini berarti negara wajib menjamin
pelayanan kesehatan setiap warga negara tanpa memandang
status ekonomi maupun status sosial karena kesehatan
merupakan hak asasi dan merupakan peran negara yang paling
minimal dalam melindungi warga negaranya.
Urgensi kebijakan kesehatan
e. Efisiensi, yaitu layanan kesehatan harus berorientasi proaktif
dengan mengoptimalkan biaya dan teknologi
f. Kualitas, artinya pemerintah harus menyediakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi seluruh warga negara. Di
samping itu, dalam menghadapi persaingan pasar bebas dan
menekan pengaruh globalisasi dalam sektor kesehatan,
pemerintah perlu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
setara dengan pelayanan ksehatan bertaraf internasional
Urgensi kebijakan kesehatan
Pemberdayaan masyarakat, terutama pada daerah terpencil, dan daerah
g.
perbatasan untuk mengoptimalkan kapasitas sumber daya yang di
miliki. Permberdayaan ini dilakukan dengan mengoptimalkan social
capita
h. Self-reliant, kebijakan kesehatan yang ditetapkan sebisa mungkin dapat
memenuhi keyakinan dan kepercayaan masyarakat akan kapasitas
kesehatan di wilayah sndiri. Pengembangan teknologi dan riset
bertujuan untuk membantu memberdayakan masyarakat dan otoritas
nasional dalam mencapai standar kesehatan yang di tetapkan di masing
masing negara.
Proses Analisis Kebijakan
• Metodologi Analisis Kebijakan: adalah Paduan Ilmu politik,
sosiologi, psikologi, ekonomi dan filsafat.
• Metodologi analisis kebijakan menyediakan info yg berguna utk
menjawab 5 pertanyaan:
– Apa hakekat permasalahan?
– Kebijakan apa yg sedang dan pernah dibuat u atasi mslh dan apa hasilnya?
– Seberapa bermakna hsl tsb dlm memecahkan mslh?
– Alternatif kebijakan apa yg tersedia u jwb mslh?
– Hasil apa yg dpt diharapkan?
Analisisis Kebijakan KIA
Analisis Kebijakan JKN
Tugas
• Berbahaya! Sehari Ada 70 Ton Limbah Medis Tak Terolah
Gatra.com | 15 Aug 2019 17:42
• Pandemi COVID 19 belum terkendali
• Defisit BPJS dalam program JKN
Daftar Pustaka
• Ayuningtyas, Dumilah (2014). Kebijakan Kesehatan: Prinsip
dan Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
• Dunn, William N., 2000. Public Policy Analysis An Introduction.
Diterjemahkan oleh Wibawa, S., dkk. Pegantar Analisis
Kebijakan Publik, Edisi kedua, Gajahmada Universitas Pres
• Kent Buse, Nicholas Mays&Gill Walt,2013. Making Health
Policy , Understanding public health
• UGM. Jaringan Kebijakan kesehatan Indonesia, 2019
IKHTISAR
1. Pengembangan kebijakan lazimnya berlangsung sebagai sebuah siklus kebijakan yg td
beberapa tahapan proses antara lain: pembuatan agenda, formulasi kebijakan, adopsi
kebijakan, impelemtasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. Seluruh tahapan proses dalam
diagram siklus kebijakan tsb dilakukan mengikuti urutannya kecuali pd evaluasi kebijakan
yg dpt mengintervensi tahap proses formulasi kebiajakain dan implementasi kebijakan.
2. Beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam pengembangan kebijakan antara lain:area/pihak
yg mendapat pengaruh atau yg terkena pengaruh, tujuan atau hasil yg diharapkan,
Tindakan-tindakan yg telah dilakukan atau akan dilaksanakan, elemen system politik,
consensus atau adanya kesepakatan Bersama antara pemangku kepentingan yg
berpengaruh.
3. Pengembangan kebijakan dpt pula disebut sebagai bentuk interaksi antara actor dan
lingkungan kebijakan interaksi tersebut berlangsung dalam berbagai bentuk model
pengembangan kebijakan, antara lain model rasional, model incremental, model proses,
dan model pilihan public, model teori permainan.
AKTIVITAS
1. Proses penetapan kebijakan berlangsung sebagai sebuah
system, jelaskan apa pengertian pernyataan tersebut
2. Menurut pandangan anda, tahap mana dalam siklus kebijakan
yg merupakan tahap terpenting!
3. Dari berbagai model pengembangan kebijakan, model atau
pendekatan mana yg paling sesuai berlaku untuk
pengembangan kebijakan kesehatan di Indonesia.
Evaluasi alternatif Kebijakan
Dalam menilai alternatif kebijakan terdapat ukuran-ukuran rasionalitas yang dapat
digunakan diantaranya:
1. Rasionalitas teknis : atas dasar kemampuan masing-masing memecahkanmasalah publik
secara efektif.
2. Rasionalitas ekonomis: atas dasar kemampuannya menemukan pemecahan masalah publik
yang paling efisien.
3. Rasionalitas legal: atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturanperaturan dan kasus-
kasus penyelesaian perkara sebelumnya.
4. Rasionalitas sosial: atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan
institusi sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan
5. Rasionalitas substantif : atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling tepat
diantara dua atau lebih bentuk rasionalitas (teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah kondisi
yang ada
Pendekatan dalam evaluasi alternatif kebijakan
Teknik Evaluasi analisis kebijakan

Anda mungkin juga menyukai