Anda di halaman 1dari 15

AGENDA SETTING TAHAPAN

KEBIJAKAN
Analisis Kebijakan Pembangunan
Oleh : Anugrah Martua Raja (2021021012)
PEMBAHASAN
01 Pendahuluan 08 Model Perumusan Kebijakan
02 Tahapan Penyusunan Kebijakan 09 Contoh Kasus

03 Definisi dan Tujuan Agenda


Setting 10 Kesimpulan

04 Tahapan Agenda Setting

05 Faktor-faktor Isu Masalah


Menjadi Agenda Pemerintah

06 Aliran-aliran Penyusunan
Agenda

07 Fase Proses Penyusunan


Kebijakan
PENDAHULUAN

Kebijakan Publik

1 Respon Isu / Masalah Publik

2 Tanggung Jawab Politik

3 Perencanaan Matang

4 Transparansi dan Dampak Positif

5 Kelayakan Isu / Masalah Publik


TAHAPAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN
Thomas R. Dye (2001)

Penyusunan
Agenda (Agenda Pengesahan Evaluasi
Setting) Kebijakan Kebijakan

Identifikasi Perumusan Implementasi


Masalah dan Isu Kebijakan Kebijakan
DEFINISI DAN TUJUAN AGENDA SETTING
Howlett and Ramesh, 1995 Santoso, 2010
Agenda Setting adalah suatu tahap Agenda berisi berbagai hal atau
sebelum perumusan kebijakan kegiatan yang dianggap penting
dilakukan, yaitu dimana keinginan dan layak mendapatkan prioritas
dari berbagai kelompok dalam dari pemerintah. Karena itu
masyarakat diterjemahkan ke agenda setting merupakan proses
dalam butir-butir kegiatan, di mana pemerintah menyusun
bagaimana isu muncul pada berbagai hal dan kegiatan dalam
agenda pemerintah yang perlu skala prioritas yang didasarkan
ditindaklanjuti oleh pemerintah pada kepentingan publik

Tujuan
• Menampung Isu dan Masalah
• Seleksi Isu dan Masalah
• Menyusun skala prioritas
• Mendorong media massa, elemen masyarakat lebih proaktif
• Menciptakan iklim politik yang kondusif
• Menghasilkan ide-ide kebijakan baru yang terarah dan selaras
TAHAPAN AGENDA SETTING
Agenda Sistemik
Kumpulan isu-isu penting
yang dampak akibatnya
dirasakan oleh semua
masyarakat dan layak
Political Issue mendapat perhatian
Perbedaan pendapat, pemerintah.
Public Problems pandangan di tengah
Masalah umum masyarakat / elemen Agenda Institusi
dimasyarakat, dampak politik terkait solusi
Serangkaian isu yang
Private Problems lebih luas/massal, secara tegas perlu
Masalah umum dirasakan sejumlah besar penanganan serius dan
dimasyarakat, dampak masyarakat segera oleh pemerintah
akibat terbatas, dirasakan
individu / sejumlah kecil
masyarakat
FAKTOR-FAKTOR ISU MASALAH
MENJADI AGENDA PEMERINTAH
Terbukti kebenarannya, disampaikan dalam forum
resmi atau sumber terpercaya

Krisis / Protes, Dampak


Peristiwa Keseimbangan Sistemik
Luar Biasa Terancam Dramatik

Terkait Menyangkut Menyangkut


Kekuasaan Ideologi atau Keamanan
/ Legitimasi Hak Asasi Kedaulatan

Mendapat perhatian dari para pengamat, elemen


pemerintahan dan dapat diselesaikan
ALIRAN-ALIRAN AGENDA SETTING
John W.Klingdon

Problem Stream Policy Stream Political Stream

Aliran masalah Aliran kebijakan Aliran politik


(problem stream) (policy stream) (political
isu-isu alternatif stream),
diintrepresentasi penyelesaiannya permasalahan –
dan diseleksi oleh atau solusi atas permasalahan
pemerintah sebagai masalah kemudian diproses
suatu masalah u/meyakinkan oleh kekuatan –
yang birokrat atau politisi kekuatan politik
harus dibuat dalam membuat untuk ditetapkan
penyelesaiannya. kebijakan yang sebagai agenda
tepat. kebijakan.
FASE PROSES PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Definition Agenda Proposal Agenda Bargaining Agenda Continuing Agenda

43% 65% 76% 92%

masalah publik masalah publik telah usulan-usulan solusi / masalah didiskusikan dan
dirumuskan dan mencapai tingkat alternative kebijakan dinilai secara
mendapat diusulkan ditawarkan untuk terus menerus (ada
perhatian serius untuk menjadi kebijakan memperoleh dukungan perubahan sosial yang
dari pembuat publik; jadi ada secara aktif dan serius terjadi secara terus
kebijakan pergeseran dari menerus pula) sampai
perumusan masalah agenda ini dinyatakan
menuju pemecahan gagal atau berhasil
masalah. menjadi
kebijakan publik.
MODEL PERUMUSAN KEBIJAKAN
Model Sistem Politik Model Inkrementalis

Model ini memandang kebijakan sebagai Model ini melihat bahwa kebijakan
hasil (output) dari sistem politik yang merupakan variasi atau kelanjutan dari
berfungsi mengubah tuntutan-tuntutan kebijakan di masa lalu. Model ini
(demands), dukungan – dukungan memberikan kebijakan tambahan
(supports), dan sumber-sumber yang baru dengan sedikit memodifikasi
(resources)
SP IN kebijakan di masa lalu. Model ini dapat
dikata-kan
pragmatis/praktis.
sebagai model

Model Rasional Komprehensif Model Campuran


Penyusunan kebijakan didasarkan pada
kebutuhan yang sudah diperhitungkan
rasionalitasnya. Rasionalitas yang
RK CM Merupakan model yang memadukan
konsep rasional komprehensif dan model
inkrementalis. Dengan kata lain
diambil adalah perbandingan antara
penyusunan kebijakan memperhatikan
pengorbanan dan hasil yang dicapai.
kondisi kebijakan masa lalu secara
Kebijakan memberi manfaat optimum,
rasional apakah cukup efektif efisien
lebih menekankan pada aspek efisiensi
untuk dilanjutkan pada masa berikutnya
dan aspek ekonomis.
atau perlu modifikasi.
TAHAPAN SELANJUTNYA

Implementasi Kebijakan Monitoring Kebijakan Evaluasi Kebijakan

Pelaksanaan kebijakan Tujuan untuk pengawasan : • Suatu pengkajian


• Implementation Gap • Compliance secara sistematik dan
• Implementation (Kesesuaian/Kepatuhan) empiris terhadap akibat
Capacity • Auditing (Pemeriksaan) dari suatu kebijakan dan
• Implementation • Accounting (Akuntansi) program pemerintah
Failure • Explanation (Penjelasan) dan kesesuaiannya
dengan tujuan yang
hendak dicapai
CONTOH KASUS 1
Hariyadi, 2016 BK DPR RI membuat kajian terkait agenda setting
kebijakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Untuk
Ketahanan Listrik Nasional (studi di Jepara dan Pangkal Pinang)
Isu atau Masalah :
• Ketahanan Listrik  pertumbuhan konsumsi listrik secara nasional tidak diimbangi
dengan penambahan kapasitas pembangkit  Kapasitas pasokan listrik baru
memenuhi tingkat elektrifikasi hanya 84 persen secara nasional.

Aliran Masalah
• Pesimisme publik dan para pengambil keputusan politik tentang ketahanan listrik.
Persoalan rendahnya tingkat realisasi program percepatan pembangunan
pembangkit listrik 1 dan 2 pemerintahan sebelumnya, keterbatasan anggaran,
infrastruktur dan rumitnya perizinan serta lambatnya pengembangan energi
terbarukan.

Aliran Kebijakan
• Wacana pembangunan PLTN belum mendapat respons kuat pemerintah. Peraturan
Pemerintah No. 76 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN)
memberikan ruang yang sangat terbatas bagi dibangunnya PLTN. Padahal kajian
para ahli menunjukkan hasil Feasibility Study yang layak.

Aliran Politis
• Naiknya kepemimpinan Presiden Djoko Widodo dengan program pembangkit 35.000
MW dalam lima tahun ke depan membangkitkan optimisme namun membutuhkan
kebijakan terobosan baru dalam mencapainya.

Resistensi masyarakat sosial (bahaya nuklir, pembebasan lahan, persepsi


ketersediaan listrik lokal yang cukup). Resistensi dari pemangku kepentingan terkait
anggaran terbatas, PLTN pilihan terakhir, pemeliharaan rumit dan kurangnya dukungan
kelembagaan. Sehingga agenda setting belum sampai tahap policy window. Secara
rasional pembangunan PLTN merupakan solusi jangka panjang.
CONTOH KASUS 2
Eki Darmawan dan Achmad Nurmandi, 2015 Universitas Muhamadiyah Yogyakarta dan Universitas
Maritim Raja Ali Haji membuat kajian agenda setting dalam perencanaan pembangunan perbatasan di
Kepulauan Riau.

Isu atau Masalah :


• Letak geografis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Negara-Negara
tetangga sehingga Aksesabilitas dan Rentang Kendali Pemerintahan dalam
menjalankan kebijakan pembangunan sangatlah sulit.

Aliran Masalah
• Terbatasnya infrastruktur seperti sarana dan prasarana dasar seperti pemukiman,
pendidikan, sarana kesehatan, keamanan, kemudian juga sarana dan
prasarana transportasi, telekomunikasi, dan lainnya menyebabkan wilayah ini
memiliki aksesibilitas yang rendah dan terisolasi dari wilayah sekitarnya

Aliran Kebijakan
• Pengembangan industri pengolahan, perikanan dan kelautan serta pariwisata
secara berkelanjutan, kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat, peningkatan
konektivitas antar pulau serta sarana dan prasarana dasar masyarakat,
peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan perubahan
iklim, peningatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Aliran Politis
• Pandangan politik dan tujuan yang akan dicapai masih memiliki persepsi berbeda,
kemudian partisipasi aktoraktor kebijakan masih relatif rendah, penanganan masih
parsial, koordinasi belum berjalan dengan baik, komitmen dan anggaran
pembangunan perbatasan di daerah relatif masih minim.

Persinggungan 3 aliran yang telah dianalisa dalam penelitian ini diharapkan dapat
mendorong pemerintah untuk melakukan perumusan kebijakan untuk menyelesaikan
kendala aksesabilitas dan kesulitan kendali pemerintahan sehingga nantinya akan
mempermudah implementasi pembangunan perbatasan Kepulauan Riau.
•KESIMPULAN
1. Agenda setting pada dasarnya bertujuan untuk menyeleksi isu masalah yang layak
dimasukkan dalam agenda, menampung semua aliran dan menghasilkan persinggungan antar
aliran yang akan mengarah pada jendela kebijakan sebagai pintu gerbang perumusan
kebijakan. Tentunya perlu dorongan masyarakat, lembaga social komunitas dan elemen
pemerintahan untuk dapat menghasilkan kebijakan yang baik

2. Aliran-aliran dalam penyusunan agenda setting harus dijabarkan sejelas mungkin


dan perlu respon dari publik agar dapat diangkat menjadi agenda pemerintah.
Seringkali aliran yang menjadi hambatan penyusunan agenda adalah aliran
politik dikarenakan pada posisi ini banyak pihak yang berkepentingan yang
mencoba menyampaikan responnya pada rencana kebijakan.

3. Penyusunan agenda kebijakan sebaiknya lebih mengutamakan rasionalitas dampak positif


yang dapat diterima oleh masyarakat, efektivitas dan efisiensi dibandingkan pendekatan politis
yang bersifat sementara dan rentan dipengaruhi kepentingan kelompok semata.

4. Dalam agenda kebijakan penentuan model kebijakan yang rasional tidak dapat
berdiri sendiri dan seringkali dipengaruhi oleh pendekatan politis dan kebijakan-kebijakan
pemerintahan sebelumnya (inkremental), sehingga dapat menggunakan pendekatan
campuran.
THANK YOU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai