KEBIJAKAN
Analisis Kebijakan Pembangunan
Oleh : Anugrah Martua Raja (2021021012)
PEMBAHASAN
01 Pendahuluan 08 Model Perumusan Kebijakan
02 Tahapan Penyusunan Kebijakan 09 Contoh Kasus
06 Aliran-aliran Penyusunan
Agenda
Kebijakan Publik
3 Perencanaan Matang
Penyusunan
Agenda (Agenda Pengesahan Evaluasi
Setting) Kebijakan Kebijakan
Tujuan
• Menampung Isu dan Masalah
• Seleksi Isu dan Masalah
• Menyusun skala prioritas
• Mendorong media massa, elemen masyarakat lebih proaktif
• Menciptakan iklim politik yang kondusif
• Menghasilkan ide-ide kebijakan baru yang terarah dan selaras
TAHAPAN AGENDA SETTING
Agenda Sistemik
Kumpulan isu-isu penting
yang dampak akibatnya
dirasakan oleh semua
masyarakat dan layak
Political Issue mendapat perhatian
Perbedaan pendapat, pemerintah.
Public Problems pandangan di tengah
Masalah umum masyarakat / elemen Agenda Institusi
dimasyarakat, dampak politik terkait solusi
Serangkaian isu yang
Private Problems lebih luas/massal, secara tegas perlu
Masalah umum dirasakan sejumlah besar penanganan serius dan
dimasyarakat, dampak masyarakat segera oleh pemerintah
akibat terbatas, dirasakan
individu / sejumlah kecil
masyarakat
FAKTOR-FAKTOR ISU MASALAH
MENJADI AGENDA PEMERINTAH
Terbukti kebenarannya, disampaikan dalam forum
resmi atau sumber terpercaya
masalah publik masalah publik telah usulan-usulan solusi / masalah didiskusikan dan
dirumuskan dan mencapai tingkat alternative kebijakan dinilai secara
mendapat diusulkan ditawarkan untuk terus menerus (ada
perhatian serius untuk menjadi kebijakan memperoleh dukungan perubahan sosial yang
dari pembuat publik; jadi ada secara aktif dan serius terjadi secara terus
kebijakan pergeseran dari menerus pula) sampai
perumusan masalah agenda ini dinyatakan
menuju pemecahan gagal atau berhasil
masalah. menjadi
kebijakan publik.
MODEL PERUMUSAN KEBIJAKAN
Model Sistem Politik Model Inkrementalis
Model ini memandang kebijakan sebagai Model ini melihat bahwa kebijakan
hasil (output) dari sistem politik yang merupakan variasi atau kelanjutan dari
berfungsi mengubah tuntutan-tuntutan kebijakan di masa lalu. Model ini
(demands), dukungan – dukungan memberikan kebijakan tambahan
(supports), dan sumber-sumber yang baru dengan sedikit memodifikasi
(resources)
SP IN kebijakan di masa lalu. Model ini dapat
dikata-kan
pragmatis/praktis.
sebagai model
Aliran Masalah
• Pesimisme publik dan para pengambil keputusan politik tentang ketahanan listrik.
Persoalan rendahnya tingkat realisasi program percepatan pembangunan
pembangkit listrik 1 dan 2 pemerintahan sebelumnya, keterbatasan anggaran,
infrastruktur dan rumitnya perizinan serta lambatnya pengembangan energi
terbarukan.
Aliran Kebijakan
• Wacana pembangunan PLTN belum mendapat respons kuat pemerintah. Peraturan
Pemerintah No. 76 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN)
memberikan ruang yang sangat terbatas bagi dibangunnya PLTN. Padahal kajian
para ahli menunjukkan hasil Feasibility Study yang layak.
Aliran Politis
• Naiknya kepemimpinan Presiden Djoko Widodo dengan program pembangkit 35.000
MW dalam lima tahun ke depan membangkitkan optimisme namun membutuhkan
kebijakan terobosan baru dalam mencapainya.
Aliran Masalah
• Terbatasnya infrastruktur seperti sarana dan prasarana dasar seperti pemukiman,
pendidikan, sarana kesehatan, keamanan, kemudian juga sarana dan
prasarana transportasi, telekomunikasi, dan lainnya menyebabkan wilayah ini
memiliki aksesibilitas yang rendah dan terisolasi dari wilayah sekitarnya
Aliran Kebijakan
• Pengembangan industri pengolahan, perikanan dan kelautan serta pariwisata
secara berkelanjutan, kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat, peningkatan
konektivitas antar pulau serta sarana dan prasarana dasar masyarakat,
peningkatan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan perubahan
iklim, peningatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas
pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
Aliran Politis
• Pandangan politik dan tujuan yang akan dicapai masih memiliki persepsi berbeda,
kemudian partisipasi aktoraktor kebijakan masih relatif rendah, penanganan masih
parsial, koordinasi belum berjalan dengan baik, komitmen dan anggaran
pembangunan perbatasan di daerah relatif masih minim.
Persinggungan 3 aliran yang telah dianalisa dalam penelitian ini diharapkan dapat
mendorong pemerintah untuk melakukan perumusan kebijakan untuk menyelesaikan
kendala aksesabilitas dan kesulitan kendali pemerintahan sehingga nantinya akan
mempermudah implementasi pembangunan perbatasan Kepulauan Riau.
•KESIMPULAN
1. Agenda setting pada dasarnya bertujuan untuk menyeleksi isu masalah yang layak
dimasukkan dalam agenda, menampung semua aliran dan menghasilkan persinggungan antar
aliran yang akan mengarah pada jendela kebijakan sebagai pintu gerbang perumusan
kebijakan. Tentunya perlu dorongan masyarakat, lembaga social komunitas dan elemen
pemerintahan untuk dapat menghasilkan kebijakan yang baik
4. Dalam agenda kebijakan penentuan model kebijakan yang rasional tidak dapat
berdiri sendiri dan seringkali dipengaruhi oleh pendekatan politis dan kebijakan-kebijakan
pemerintahan sebelumnya (inkremental), sehingga dapat menggunakan pendekatan
campuran.
THANK YOU
TERIMA KASIH