• Mata kuliah ini membahas pengertian dan ruang lingkup manajemen penyakit berbasis wilayah
pegunungan dan pesisir, paradigma kesehatan lingkungan, manajemen penyakit berbasis
wilayah, manajemen penyakit menular berbasis wilayah penyakit menular di Indonesia dan
Papua (7 wilayah adat), strategi pengendalian, epidemiologi global penyakit, langkah-langkah
manajemen penyakit menular berbasis wilayah, Kejadian Luar Biasa penyakit endemik,
karantina, dan Audit Manajemen Penyakit Menular Berbasis Wilayah, Manajemen Penyakit
Tidak Menular Berbasis Wilayah, Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah Peruntukan:
Pegunungan (Wlayah adat La Pago dan Wilayah adat Me Pago), Manajemen Penyakit Berbasis
Wilayah Peruntukan: Pesisir (Wilayah adat Saireri, Wilayah adat Doberai, Wilayah adat
Bombera), Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah Peruntukan Wilayah adat Mamta/Tabi dan
Wilayah adat Anim Ha/Ha Anim, dan Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah Pertanian dan
Perkebunan.
Tujuan Mata Kuliah
• Penyakit adalah suatu kondisi kelainan fungsi/morfologi dari salah satu organ
tubuh/jaringan tubuh manusia
Cth : tumor/kanker kelainan morfologi; termasuk kelainan biokimia
gangguan enzim
• Penyakit terjadi krn hub kehidupan manusia dg bahan/kekuatan/zat yg tdk
dikehendaki dan masuk kedalam tubuh manusia, mengeluar toxin dan
menyebabkan gangguan
• Berasal dr sumber dalam tubuh manusia (radikal bebas krn stress, gas beracun
hasil pembusukan usus) dan luar tubuh manusia (bahan kimia, virus, bakteri)
Penyakit dan ukuran penyakit
• Semua bagian dari alam semesta, baik besar/kecil, berada dalam keadaan
saling terikat, bergantung, dan mempengaruhi satu sama lain
Sistem/Ekosistem
• Mikroorganisme, parasit, bahan kimia, dll bagian dari ekosistem
• Ekosistem : tatanan yg menggambarkan hubungan timbal balik dan suasana
ketergantungan antara komponen benda mati dan makhluk hidup dalam
sebuah ruang
• Jadi, masyarakat adalah komponen dalam ekosistem, serta virus bakteri juga
bagian dr ekosistem dimana manusia ada di dalamnya
Contoh
• Ekosistem akan stabil jika tdk ada gangguan, meskipun hub antar kompenen
tetap terjadi
• Gangguan Ekosistem disebut sbg KLB atau wabah
• Cth KLB Malaria di Banyumas 2001
Habitat dan Penyakit
• Spasial “ruang”
• Spasial hub antara sebuah fenomena kejadian dg semua benda dan
fenomena di permukaan bumi yg diperkirakan mempunyai hub satu dg lain
• Spasial memperhatikan tempat, ketinggian, waktu, karakteristik ekosistem (
suhu, kelembapan, struktrur permukaan tanah, struktur kependudukan, dsb)
• Analisis spasial metodologi manajemen penyakit berbasis wilayah uraian
data penyakit secara geografis berkaitan dg distribusi kependudukan,
persebaran faktor risiko lingkungan, ekosistem, sosial ekonomi, serta analisis
hub antar variabel
• Kejadian penyakit fenomena spasial di permukaan bumi
Pengertian “Wilayah”
• kejadian penyakit malaria selain dipengaruhi oleh bionomik nyamuk dan kondisi
habitat spesies nyamuk, juga dipengaruhi oleh kebiasaan dan perilaku
penduduk.
• Transmisi malaria merupakan resultan antara kependudukan dan perilaku
(bionomik) nyamuk Anopheles sp.
• Spesies nyamuk penular malaria mempunyai habitat yang dipengaruhi oleh suhu
lingkungan, vegetasi, ketinggian atau topografi, ketersediaan makanan bahkan
beberapa subspesies ada yang dipengaruhi oleh pH air dan salinitas.
• Apabila kehidupan seorang manusia bersentuhan dengan habitat nyamuk
Anopheles maka ada risiko terjadi proses penularan. Jelaslah bahwa untuk
melakukan upaya pencegahan kita harus memahami patogenesis atau proses
kejadian penyakit malaria tersebut.
Contoh
• Masalah gizi pada bayi dan anak balita di Indonesia disebabkan penyakit infeksi
yang erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan.
• Diare bukan hanya disebabkan oleh bakteri/mikroorganisme penyebab diare
• Penyakit diare termasuk salah satu penyakit dengan sumber penularan melalui
air (water borne diseases)
• Penyebabnya Kurangnya akses masyarakat terhadap air bersih atau air
minum serta buruknya sanitasi dan perilaku higiene
• Upaya penurunan angka kejadian penyakit bayi dan balita dapat diusahakan
dengan menciptakan sanitasi lingkungan yang sehat, yang pada akhirnya akan
memperbaiki status gizinya.
• Harus pula dipahami, bahwa upaya kuratif atau pencarian dan pengobatan
penderita penyakit menular juga termasuk dalam upaya pencegah.
• Dengan melakukan diagnosis dini dan pengobatan segera yang tepat maka kita
telah mengurangi atau bahkan menghilangkan sumber penularan penyakit.
• Tanpa sumber penularan tidak akan pernah ada proses penularan, meski jutaan
serangga vektor penular penyakit tersedia berlimpah.
• Kejadian penyakit selain berakar pada sosial budaya dan ekosistim juga
bersifat lintas batas.
• Dengan demikian, kejadian penyakit akan terus berulang tanpa henti jika kita
hanya melaksanakan pemerataan pengobatan tanpa upaya mengendalikan
faktor risiko.
• Inti permasalahan kesehatan • Pencegahan penyakit (peran
masyarakat adalah patogenesis kesmas) harus bersama-sama
penyakit harus dicegah dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat
• Masyarakat sehat adalah • Manajemen kejadian penyakit
masyarakat yg bebas dari merupakan fungsi organisasi
penyakit/masalah kesehatan, pemerintah namun idealnya
representasi dari wilayah yg dilakukan oleh semua komponen
sehat dan negara yg kuat sistem yang terkait, tidak
Pemerintah Daerah melalui Dinas
Kesehatannya
Teori Simpul Kejadian Penyakit
• Simpul 1 : sumber
penyakit
• Simpul 2 : media
transmisi penyakit
• Simpul 3 : perilaku
pemajanan
• Simpul 4 : kejadian
penyakit
• Simpul 5 : variabel
suprasistem
Teori Simpul Kejadian Penyakit
• Titik simpul pada dasarnya menuntun kita sebagai simpul manajemen untuk
mencegah penyakit tertentu, tidak perlu menunggu hingga simpul 4 terjadi.
• Dengan mengendalikan sumber penyakit kita dapat mencegah suatu proses
kejadian hingga simpul 3, 4, dan 5. Skema tadi juga memberi petunjuk akan
titik-titik simpul tempat mendapatkan informasi. Informasi dapat diperoleh
dengan kegiatan surveilans secara paripurna dapat diperoleh dari titik simpul 1,
2, 3, 4, dan 5.
• Manajemen penyakit berdasarkan informasi yang terpercaya atau evidence
dapat digambarkan dengan teori Simpul.
Simpul 1 : Sumber Penyakit
• Pada PTM, agent penyebab juga dapat berpindah dari satu media ke media
lain
• Lava beracun dpt terbawa air dan mengendap di tanah terserap akar
tanaman dikonsumsi manusia
• Ikan air mengkonsumsi limbah logam berat ikan dikonsumsi manusia
Simpul 3 : Perilaku Pemajanan (Behavioural
Exposure)
• Pola penyakit dan masalah kesehatan berubah dari waktu ke waktu, musim ke
musim, dan dari satu tempat ke tempat lain
• Seiring perubahan perubahan faktor risiko kesehatan di kependudukan, sosial
ekonomi, geografi, ekosistem
• Perencanaan kesehatan harus memperhatikan faktor ini
Faktor Risiko Kesehatan
• kejadian penyakit dapat terjadi secara tiba-tiba dengan gambaran korban dan
gejala klinik yang jelas, ini dikenal dengan kejadian akut
• ada pula penderita yang sebenarnya telah mengidap penyakit yang
diakibatkan bahan kimia toksik atau mikroba, dikenal dengan istilah subklinik.
• Sedangkan kelompok berikutnya adalah penduduk yang telah terkontaminasi
atau terkena agent penyakit, tetapi sama sekali tidak menunjukkan gejala
atau samar
Piramida Penyakit
Sakit
dg gejala klinik
subklinik
Subtle (samar2)
Model Dinamika Transmisi Penyakit
Iklim dan Kejadian Penyakit
Manajemen penyakit berbasis wilayah