Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Resume Jurnal
Kelompok 3
PRAPTI LESTARI
RINI AFRILINDA
ALIM SIHOTANG

Magister Ilmu Ekonomi, FEB Universitas Lampung


Laying the Groundwork for Participatory
Budgeting- Developing a Deliberative
Community and Collaborative
Governance: Greater Geraldton, Western
Australia

Penulis

Janette Hartz-Karp,
Curtin University Sustainability Policy (CUSP) Institute

Jurnal

Journal of Public Deliberation: Vol.8 Issue:2 Article:6

Tanggal Terbit

30 Desember 2012
Artikel ini berfokus pada Effikasi sipil, yaitu keterlibatan
publik yang diupayakan. Untuk mendorong reformasi
demokrasi yang mendalam, diperlukan lingkungan yang
Abstrak mendukung diantaranya: memlihara kolaborasi dan
pemberdayaan sipil. Diperlukan upaya berkelanjutan
untuk menciptakan kapasitas sipil, kebijakan , dan
institusi yang memungkinkan keterlibatan dan kerjasama
masyarakat sipil dan pembuat keputusan untuk
mencapai kuputusan dan tindakan public yang
Penganggaran Partisipatif adalah kolaboratif.
bentuk pemerintahan kolaboratif
dimana warga negara dilibatkan
dalam pengambilan keputusan
bagaimana membelanjakan Praktik penganggaran partisipatif di
anggaran pemerintah. Agar
penganggaran partisipatif berjalan
Greater Geraldton, Australia Barat
efektif, diperlukan proses partisipatif membuktikan bahwa dengan adanya
yang berkelanjutan yang melibatkan
kapasitas dan infrastruktur sipil. proses demokrasi musyawarah yang
dilembagakan selama beberapa
tahun, penganggaran partisipatif yang
efektif dapat dicapai.
Latar Belakang
Kota Greater Geraldton Peluang
Merupakan kawasan pelabuhan, - Sumber energy alternative
kawasan perikanan, pariwisata - Penerima Jaringan Broadband
dan pertambangan. Populasi Nasional pemerintah Federal
40.000 jiwa. - Hibah Smarter Cities
Challenge

Tantangan Masyarakat sipil


- Sektor perikanan dan - Sinis terhadap pemerintah
pertanian menurun signifikan - Apatis tentang politik
- Ancaman perubahan iklin - Tidak terlibat dalam
- Pribumi cukup besar dan pengambilan keputusan di
kurang mampu daerah
- Anak muda pindah kota
- Perusahaan pertambangan
besar meningkatkan jumlah
tenaga kerja
Tujuan
CEO Kota (Walikota) meminta Curtin University Sustainability Policy Institute (CUSP) untuk bekerjasama
menemukan cara untuk lebih kooperatif melibatkan warga demi menciptakan masa depan yang
berkelanjutan untuk Wilayah Kota.

Proyek berkembang hingga dianugerahi hibah universitas nasional selama 3 tahun dan Geraldton, 2029 and
Beyond

Telah mendapat pengakuan global:


• Finalis Reinhard-Mohn 2011 Prize
• Penghargaan LivCom PBB untuk Partisipasi dan Pemberdayaan

Penulis berpendapat Penganggaran Partisipatif adalah alat yang ampuh untuk mencapai demokrasi yang
lebih efektf jika: lebih inklusif dan kolaboratif  reformasi demokrasi, redistribusi yang lebih adil dan
berkelanjutan.
Bahasan Artikel

- Mengapa penganggaran partisipatif di Geraldton serupa


tapi tak sama dengan dengan Porto Alegre
- Mengapa musyawaran adalah inti dari penganggaran
partisipatif
- Bagaimana memelihara lingkungan yang lebih musyawarah
dan kolaboratif di Geraldton
- Berbagi pelajaran tentang pengalaman di Geraldton
Inisiatif Penganggaran Partisipatif di Porto Alegre 1989  melibatkan warga
Tinjauan
sipil untuk mengatasi ketidaksetaraan di kota dan korupsi.

Telah menyebar ke seluruh dunia namun dengan maksud, proses, dan


Singkat
pelembagaan yang berbeda dengan aslinya.

Penganggaran partisipatif melibatkan warga dalam pengambilan keputusan


Penganggaran
 membelanjakan anggaran  memprioritaskan infrastruktur local.

Penganggaran partisipatif di Porto Alegre:


Partisipatif
Proses tahunan  perwakilan membuat aturan dan mengawasi proses 
masyarakat sipil mengajukan proposal  penduduk memberikan suara 
pemerintah menerima hasil. Tujuan: redistribusi pendapatan yang lebih adil

Sementara praktik Penganggaran partisipatif lain:


- Proses pemungutan suara,
- sebagian kecil melibatkan musyawarah public dan ada perwakilan
demografis
- Keputusan akhir ditangan badan pemerintah
- Perubahan UU: warga diberi kekuasaan untuk membuat keputusan akhir
sendiri

Tujuan Penganggaran partisipatif melibatkan warga  masalah penting 


hasil kohesi sosial, maka proses penganggaran partisipatif harus
berkelanjutan dan inklusif dari berbagai lapisan masyarakat.
Musyawarah  berbicara bersama
Politik  advokasi, argumentasi, persuasi, kooptasi dan polemic 
tidak memberikan solusi yang bijak, tidak adil, ada yang menang
Demokrasi
dan kalah atau tidak ada solusi yang dihasilkan.

Untuk mencapai demokrasi mendalam  harus egaliter  butuh


Musyawarah
parstisipasi warga --. Saling pengertian dan menghormati 
memcahkan masalah seacra kolaboratif  DEMOKRASI
MUSYAWARAH.

Demokrasi musyawarah : pengambilan keputusan kolaboratif dan


mengembangkan kebijakan sesuai hasil musyawarah. Terdapat 3
ciri demokrasi musyawarah:
1. Representatif/ inklusif
2. Musyawarah
3. Berpengaruh

Di Geraldton kami berusaha memperbesar partisipasi tsb 


melibatkan masyarakat luas untuk bermusyawarah  musyawarah
untuk masalah besar dan kompleks  Teknologi Kerjasama Baru
 Demokrasi Musyawarah, bukan debat dan voting
Tujuan Demokrasi Musyawarah
Memberi peluang seluruh lapisan mayarakat berdiskusi  beragam sudut
pandang  memperoleh berbagai pertimbangan  memilih alternative
solusi  eksplorasi potensi kesamaan dan aksi.

Awalnya proyek ini berisiko tinggi karena:


1. ketidakpercayaan masyarakat
2. Kewaspadaan/kecurigaan pejabat terpilih
3. hanya ada sedikit organisasi masyarakat
4. Kurangnya perhatian Kota untuk menanggapi konsultasi warga
5. Anggapan berkonsultasi hanya untuk kepentingan pribadi
6. Kurang informasi atau informasi yang diterima salah.

Oleh karenanya perlu diciptakan lingkungan yang berbeda saling


percaya dan kolaborasi  penganggaran partisipatif
Tujuan
CEO Kota (Walikota) meminta Curtin University Sustainability Policy Institute (CUSP) untuk bekerjasama
menemukan cara untuk lebih kooperatif melibatkan warga demi menciptakan masa depan yang
berkelanjutan untuk Wilayah Kota.

Proyek berkembang hingga dianugerahi hibah universitas nasional selama 3 tahun dan Geraldton, 2029 and
Beyond

Telah mendapat pengakuan global:


• Finalis Reinhard-Mohn 2011 Prize
• Penghargaan LivCom PBB untuk Partisipasi dan Pemberdayaan

Penulis berpendapat Penganggaran Partisipatif adalah alat yang ampuh untuk mencapai demokrasi yang
lebih efektf jika: lebih inklusif dan kolaboratif  reformasi demokrasi, redistribusi yang lebih adil dan
berkelanjutan.
Mengembangkan Budaya
Kolaboratif yang Lebih
Musyawarah di Greater
Geraldton
• Tujuan: Memperdalam demokratis dg cara-cara
yang dapat mengarah pada komunitas yang lebih
tanggung dan berkelanjutan.

• Harapan: Bahwa Proses partisipasi yang


diperdayakan meletakkan dasar bagi implementasi
penganggaran selanjutnya, serta mengharuskan
pemerintah melepaskan sebagian kekuasaan
pengambilan keputusan.
Proses Pelaksanaan

• Adanya inspirasi, pembinaan partisipasi masyarakat


• Diperlukan nya waktu, tenaga dan kemauan dari
masyarakat serta pemangku kepentingan dalam
menyelesaikan masalah yang berat.
• Perlu mengetahui adanya perbedaan, mempengaruhi
keputusan, tindakan, atau kebijakan.
Proses Geraldton 2029

Untuk memberikan kesempatan memperkuat


kemauan dan kapasitas dari berbagai orang
sehari-hari yang terus berkembang serta bagi
yang berkepentingan dan pembuat keputusan
untuk secara kolaboratif memecahkan masalah,
mengembangkan kebijakan, membuat keputusan
dan memberlakukan hasil.
3 alasan mendasar menerapkan
tata kelola kolaboratif
1. Meligitimasi dan mengimpormasikan dengan lebih
baik pengambilan keputusan pemerintah dengan
menghubungkan proses kolaboratif secara formal ke
konvensional proses tata kelola.
2. Menantang atau secara bertahap mengubah struktur
kekuasaan pemerintah yang ada.
3. Merebut atau bertindak diluar proses pemerintah
konvensional.
Proses musyawarah Geraldton di mulai
dengan inisiatif dari bawah ke atas dilakukan
di world cafe termasuk mengundang 40
community champion yang secara sukarela
mempelajari dan mengatur musyawarah skala
kecil dikomunitas.
Diagram berikut memperlihatkan proses demokrasi musyawarah di Greater
Geraldton:
Penganggaran Partisipatif-
Proses yang Diusulkan untuk 2012/13

• diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat, beralasan


dan bijaksana.
• sesuai dengan model PB yang mirip dengan Porto Alegre.
• menggunakan proses PB yang lebih musyawarah
• Melalui musyawarah yang matang, mereka akan
mengembangkan dan merekomendasikan paket opsi
infrastruktur, masing-masing dengan pro dan kontra (sosial,
ekonomi dan lingkungan, termasuk jejak karbon).
• Cabang PB kedua akan melibatkan kelompok
masyarakat yang mengembangkan proposal untuk
Hibah Komunitas $ 1 juta, yang kemudian akan dipilih
oleh warga

• Terakhir, ia menawarkan merupakan jalan yang jelas


untuk melembagakan setidaknya satu bentuk
demokrasi musyawarah, karena melibatkan rutinitas,
siklus tahunan.
Pembelajaran yang diperoleh dari inisiatif demokrasi konsultatif
Greater Geraldton '2029 and Beyond', termasuk PB yang
diusulkan, telah memberikan wawasan. Pengalaman ini telah
memungkinkan kami untuk mengembangkan seperangkat
prasyarat yang diinginkan untuk PB jika tujuannya adalah untuk
menjadi reformasi demokrasi yang mendalam yang dapat
mengatasi rasa tidak enak yang dirasakan di sebagian besar
negara demokrasi Barat. Diharapkan bahwa prasyarat berikut akan
diubah dari waktu ke waktu, khususnya setelah dua inisiatif PB
pada akhir 2012 dan awal 2013.
Preconditions for Deliberative
Participatory Budgeting
Precondition

 Dewan terpilih dan pemerintah kota yang memiliki konpetensi dalam penampungan
aspirasi dari semua kalangan masyarakat.

 Menjangkau orang-orang yang tidak mungkin menjadi sukarelawan dalam kehidupan


sipil, misalnya ' orang-orang sibuk, sinis dan skeptis, serta mereka yang kurang
beruntung yang sering dikucilkan atau disembunyikan dari kehidupan sipil.

 Membangun kapasitas musyawarah masyarakat melalui peluang yang berkelanjutan


dan beragam bagi warga negara setiap hari untuk berbicara dengan, mendengarkan,
belajar dan memecahkan masalah dengan orang-orang dari latar belakang dan
perspektif yang berbeda

 Sistem komunikasi antara pemerintah dan masyarakat yang mudah diakses,


menyediakan informasi dan interaktivitas yang komprehensif dan ramah pengguna,
mendorong aliran gagasan dan pengetahuan dua arah. Seperti media lokal ataupun
media sosial
Lanjutan…
Menjaga kejujuran sistem dan pemain dengan menyertakan warga negara biasa dalam pengawasan,
pembuatan aturan, dan evaluasi dari setiap proses; bekerja untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas; dan menciptakan lingkungan yang meningkatkan kerjasama tanpa ko-opsi.
Khususnya, bekerja sama dalam usaha patungan seperti PB mengharuskan pejabat pemerintah untuk
bersedia berbagi informasi teknis dan anggaran dengan warga biasa dan transparan tentang
pengembangan kebijakan dan proses pengambilan keputusan, dan warga bersedia
mengesampingkan Aktivis Atau topik kepentingan pribadi untuk mencari kesamaan.

Komitmen dari para pengambil keputusan terhadap proses reformasi mendalam yang sedang
berlangsung.

Kesepakatan oleh semua pihak untuk maksud dan hasil yang diinginkan yang ingin dicapai oleh inisiatif
demokrasi musyawarah, dengan proses yang secara rutin dievaluasi terhadap tujuan-tujuan ini. Dalam
contoh PB, jika bertujuan untuk mencapai keadilan distributif, maka itu perlu didefinisikan dengan jelas,
disepakati oleh semua pihak dan dipublikasikan secara luas.
Demokrasi musyawarah dan PB harus relevan dengan masalah penting dan kompleks.
Conclusion
Pendekatan terhadap pengambilan keputusan anggaran berbasis PB ini dimulai pada tahun 1989
oleh kota Porto Alegre di Brasil Selatan. Praktik ini menyebar dengan cepat dari Brasil ke kota-kota
Amerika Latin dan Eropa lainnya pada tahun 1990’an dan masih populer hingga saat ini, terutama
di tingkat lokal dan kota. Seperti halnya di Greater Geraldton, Australia Barat. Penganggaran
Partisipatif (PB), merupakan sebuah inovasi kelembagaan untuk mendorong perubahan demokrasi,
bentuk tata kelola kolaboratif di mana warga negara dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan tentang bagaimana membelanjakan Sebagian atau seluruh dana pemerintah yang
tersedia. Namun upaya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat tidaklah mudah, sehingga
dibutuhkan upaya berkelanjutan untuk menciptakan kapasitas sipil, kebijakan dan institusi yang
akan memungkinkan orang biasa untuk bekerja sama dengan pembuat keputusan untuk mencapai
kebijaksanaan, keputusan dan tindakan publik yang kolaboratif. Inovasi dalam Penganggaran
Partisipatif (PB) di Greater Geraldton sejauh ini telah mencapai kesuksesan yang signifikan -
terutama menjadi finalis atau pemenang penghargaan internasional yang terkenal untuk 'Vitalisasi
Demokrasi' dan 'Partisipasi dan Pemberdayaan', serta memperoleh dukungan regional, nasional dan
internasional dan pendanaan besar untuk prakarsa keberlanjutan yang diinginkan dan berpandangan
jauh ke depan yang berasal dari proses ini. Inisiatif Penganggaran Partisipatif yang diusulkan ini
diharapkan dapat membantu masyarakat luas untuk lebih proaktif dalam mengambil kepemimpinan
dalam mencapai masyarakat yang diinginkan. Diharapkan PB tahunan akan menjadi sarana ideal
untuk terus menjembatani kesenjangan 'kita dan mereka', maupun antara pemerintah dan warga
negara biasa.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai