Anda di halaman 1dari 2

Nama : Assyifa Nur Hidayah

Nim : 211601042
Kelas : Farmasi 5B

jawaban

1. Pentingnya mengatasi kesenjangan dalam perencanaan sosial partisipatif. Mengatasi kesenjangan


tersebut bisa dilakukan melalui beberapa langkah, seperti:

- Membangun Komunikasi yang Efektif: Berupaya menciptakan saluran komunikasi yang


terbuka dan jelas antara pihak perencana dengan masyarakat. Misalnya, melalui forum terbuka,
pertemuan rutin, atau platform daring.
- Pendidikan dan Pelatihan: Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang
proses perencanaan serta pentingnya partisipasi mereka dalam hal tersebut.
Pengakuan dan Penghargaan: Mengakui kontribusi masyarakat dan menghargai ide serta masukan
yang diberikan, sehingga mendorong partisipasi yang lebih aktif.
- Keterlibatan Awal: Melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan awal, bukan hanya pada
tahap implementasi atau evaluasi, untuk memastikan kepentingan mereka benar-benar terwakili.
- Keterbukaan Informasi: Memastikan informasi tentang rencana dan keputusan perencanaan
tersedia secara transparan bagi masyarakat, sehingga mereka dapat mengambil bagian secara lebih
efektif.
Semua ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran, pemahaman, dan keterlibatan yang lebih besar
dari masyarakat dalam proses perencanaan sosial.

2. Terdapat beberapa ciri yang menandai perencanaan sosial yang bercorak partisipatif:

- Inklusif dan Representatif: Proses perencanaan melibatkan beragam kelompok masyarakat,


memastikan representasi yang adil dari berbagai lapisan dan kepentingan dalam suatu wilayah atau
komunitas.
- Keterbukaan dan Transparansi: Informasi tentang rencana, keputusan, dan proses perencanaan
mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat umum. Transparansi ini memungkinkan partisipasi
yang lebih aktif.
- Kolaboratif dan Demokratis: Ada kerjasama antara pihak perencana dengan masyarakat dalam
membuat keputusan, mendiskusikan ide, dan mengembangkan solusi bersama.
- Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan warga kemampuan, pengetahuan, dan dukungan
untuk berperan aktif dalam proses perencanaan serta pengambilan keputusan yang berdampak pada
kehidupan mereka.
Respek Terhadap Pengetahuan Lokal: Menghormati pengetahuan, kearifan lokal, dan pengalaman
masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan solusi yang sesuai dengan konteks mereka.
- Siklus Perencanaan yang Terus Menerus: Perencanaan bukanlah kegiatan sekali jalan,
melainkan proses yang berkelanjutan dengan evaluasi terus-menerus untuk mengakomodasi
perubahan dan perbedaan dalam masyarakat.
Ciri-ciri ini mencerminkan bagaimana suatu perencanaan sosial yang partisipatif menitikberatkan
pada keterlibatan, representasi, dan keterbukaan dalam melibatkan masyarakat dalam pengambilan
keputusan yang mempengaruhi mereka.

Anda mungkin juga menyukai