Oleh
Anita Florencya
1920021005
A. Latar Belakang
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka tujuan dari makalah ini antara lain :
1. Mengetahui dan memahami konsep partisipasi masyarakat
2. Mampu menganalisa permasalahan pada partisipasi masyarakat melalui jurnal
atau penelitian terdahulu
C. Manfaat
Berdasarkan pada tujuan di atas maka makalah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi mahasiswa maupun tenaga pendidik dalam mencari referensi dan
menganalisa kasus yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Kata partisipasi awal mulanya berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata
“participation“ yang artinya yaitu suatu kegiatan untuk membangkitkan perasaan
dan diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan suatu organisasi. Slamet
(2003) menyatakan bahwa, partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah
sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan-
kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil
pembangunan. Sedangkan pendapat Suryono (2001) partisipasi merupakan ikut
sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan pembangunan dan
ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Dapat disimpulkan
bahwa pengertian partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat dalam sebuah
kegiatan.
B. Jenis-Jenis Partisipasi
a. Partisipasi Simbolis
Masyarakat duduk dalam lembaga resmi tanpa melalui proses pemilihan dan tidak
mempunyai kekuasaan yang sesungguhnya.
b. Partisipasi Pasif
Masyarakat diberi informasi atas apa yang sudah diputuskan dan apa yang sudah
terjadi. Pengambil keputusan menyampaikan informasi tetapi tidak mendengarkan
tanggapan dari masyarakat sehingga informasi hanya berjalan satu arah.
c. Partisipasi Konsultatif
Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab beberapa pertanyaan. Hasil
jawaban dianalisis pihak luar untuk identifikasi masalah dan cara pengatasan
masalah tanpa memasukkan pandangan masyarakat.
e. Partisipasi Fungsional
Masyarakat berpartisipasi karena adanya permintaan dari lembaga eksternal untuk
memenuhi tujuan. Mungkin ada keputusan bersama tetapi biasanya terjadi setelah
keputusan besar diambil.
f. Partisipasi Interaktif
Masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan dan menganalisa rencana kerja.
Partisipasi dilihat sebagai hak, bukan hanya sebagai alat mencapai tujuan,
prosesnya melibatkan metodologi dalam mencari perspektif yang berbeda dan
serta menggunakan proses belajar yang terstruktur. Karena masyarakat terlibat
dalam pengambilan keputusan maka mereka akan mempunyai keterikatan untuk
mempertahankan tujuan dan institusi lokal yang ada di masyarakat juga menjadi
kuat.
g. Pengorganisasian Diri
Masyarakat berpartisipasi dengan merencanakan aksi secara mandiri. Mereka
mengembangkan kontak dengan lembaga eksternal untuk sumber daya dan saran-
saran teknis yang dibutuhkan, tetapi kontrol bagaimana sumber daya tersebut
digunakan berada di tangan masyarakat sepenuhnya.
Huraerah dalam Merry (2015) membagi partisipasi ke dalam lima macam, yaitu
sebagai berikut:
1. Patisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka.
2. Patisipasi dalam bentuk iuran uang atau barang dalam kegiatan partisipatori,
dana dan sarana sebaiknya datang dari dalam masyarakat sendiri. Kalaupun
terpaksa dari luar hanya bersifat sementara dan sebagai umpan.
3. Patisipasi dalam bentuk dukungan.
4. Patisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
5. Patisipasi representatif dengan memberikan kepercayaan dan mandat kepada
wakil-wakil yang duduk dalam organisasi atau panitia.
Pada umumnya partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal
dan eksternal.
1. Faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu yang dapat
mempengaruhi individu tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan,
yaitu umur, jenis kelamin, status dalam keluarga, tingkat pendidikan, etnis,
agama, bahasa, pekerjaan, tingkat pendapatan, jarak rumah dengan lokasi
pekerjaan atau aktivitas dan kepemilikan tanah (Cohen, J. and Uphoff, 1977)
2. Faktor eksternal adalah semua pihak luar yang berkepentingan dan
mempunyai pengaruh terhadap program tersebut, antara lain pengurus Desa,
tokoh masyarakat, Pemerintah Daerah, NGO, pihak ketiga (LSM, Yayasan
sosial, Perguruan Tinggi) (Sunarti, 2003)
BAB III
PEMBAHASAN ANALISA JURNAL
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat dan menganalisa implementasi
program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat (Gerbang Swara) dan
partisipasi masyarakat Desa Bandar Tengah dalam program tersebut.
C. Metode
D. Hasil Penelitian
Selain itu, faktor penghambat yang kedua adalah tidak adanya penyerahan hak
milik lahan masyarakat terhadap pemerintah. Hak milik atas tanah yang telah
dihibahkan sangat diperlukan sebagai dasar hukum kepemilikan tanah untuk
pemerintah sehingga tidak menimbulkan tuntutan di kemudian hari karena ahli
waris sudah mengetahui bahwa tanah tersebut telah dihibahkan kepada
pemerintah.
Faktor yang Ketiga yaitu respon masyarakat yang kurang terhadap Program
Gerbang Swara. Pada permasalahan ini dititik beratkan pada pola pikir
masyarakat yang mana pembangunan desa adalah kewajiban pemerintah
seutuhnya sedangkan masayrakat hanya berkewajiban membayar pajak dan
menjalankan peraturan saja.
Widya Rosa Sihite. 2017. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa pada
Program Gerbang Swara. Jurnal Politeia Universitas Sumatera Utara Vol. 9 No.
1 Tahun 2018.