Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PARTISIPASI MASYARAKAT

(Prinsip-Prinsip Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat)

Oleh
Anita Florencya
1920021005

PENYULUHAN PEMBANGUNAN/PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembangunan dilakukan dengan dasar tujuan yaitu pemerataan wilayah


khususnya di pedesaan. Pembangunan suatu wilayah tentunya sangat berkaitan
dengan suatu perencanaan pembangunan dimana kegiatannya mayoritas menitik
beratkan pada partisipasi masyarakat setempat. Partisipasi masyarakat ini sangat
menentukan keberhasilan suatu perencanaan atau program-program yang ada
disekitar mereka, keberhasilan suatu program tanpa adanya partisipasi masyarakat
tidak akan berjalan dengan baik, keikut sertaan masyarakat akan sangat
dibutuhkan dalam perencanaan atau program agar program berjalan dengan
mestinya. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan
memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yang
sama. Akan tetapi dalam implementasinya, partisipasi masyarakat dalam
pembangunan justru mengalami kendala. Beberapa kendala tersebut salah satunya
yaitu pola pikir masyarakat yang cenderung masih tradisional diikuti dengan
tingkat pendidikan dan pemahaman yang rendah dalam menyikapi perencanaan
pembangunan.

Dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas mengenai konsep partisipasi


masyarakat serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat. Selanjutnya dibahas pula satu jurnal yang terkait dengan partisipasi
masyarakat sehingga dapat menganalisa contoh kasus dan memperdalam
pemahaman mengenai konsep partisipasi masyarakat.
B. Tujuan

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka tujuan dari makalah ini antara lain :
1. Mengetahui dan memahami konsep partisipasi masyarakat
2. Mampu menganalisa permasalahan pada partisipasi masyarakat melalui jurnal
atau penelitian terdahulu

C. Manfaat

Berdasarkan pada tujuan di atas maka makalah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi mahasiswa maupun tenaga pendidik dalam mencari referensi dan
menganalisa kasus yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

A. Konsep Partisipasi Masyarakat

Kata partisipasi awal mulanya berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata
“participation“ yang artinya yaitu suatu kegiatan untuk membangkitkan perasaan
dan diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan suatu organisasi. Slamet
(2003) menyatakan bahwa, partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah
sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan-
kegiatan pembangunan, dan ikut serta memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil
pembangunan. Sedangkan pendapat Suryono (2001) partisipasi merupakan ikut
sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan pembangunan dan
ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Dapat disimpulkan
bahwa pengertian partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat dalam sebuah
kegiatan.

Untuk mewujudkan dan mencapai keberhasilan suatu pembangunan, inisiatif dan


kreatifitas dari masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab sebagai
manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapkan tumbuh berkembang sebagai
suatu partisipasi. Cohen dan Uphoff (1979) membagi partisipasi ke beberapa
tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pengambilan keputusan, yang diwujudkan dengan keikutsertaan
masyarakat dalam rapat-rapat. Tahap pengambilan keputusan yang dimaksud
disini yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan suatu program.
2. Tahap pelaksanaan yang merupakan tahap terpenting dalam pembangunan,
sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaanya. Wujud nyata partisipasi
pada tahap ini digolongkan menjadi tiga, yaitu partisipasi dalam bentuk
sumbangan pemikiran, bentuk sumbangan materi, dan bentuk tindakan
sebagai anggota proyek.
3. Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini
merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan
pelaksanaan proyek selanjutnya.
4. Tahap menikmati hasil, yang dapat dijadikan indikator keberhasilan
partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Selain itu, dengan melihat posisi masyarakat sebagai subjek pembangunan,
maka semakin besar manfaat proyek dirasakan, berarti proyek tersebut
berhasil mengenai sasaran.

B. Jenis-Jenis Partisipasi

Setelah mengetahui mengenai definisi dari partisipasi masayrakat maka


selanjutnya terdapat berbagai macam bentuk atau jenis partisipasi. Sebagaimana
dikemukakan oleh Davis yang dikutip oleh Sastropoetro, partisipasi masyarakat
terdiri atas:
1. partisipasi pikiran,
2. partisipasi tenaga,
3. partisipasi keahlian,
4. partisipasi barang dan
5. partisipasi uang

Sebagai bentuk keikutsertaan masyarakat/kelompok terdapat beberapa wujud dari


partisipasi menurut Vaneklasen & Miller (Handayani, 2006) yang terbagi atas:

a. Partisipasi Simbolis
Masyarakat duduk dalam lembaga resmi tanpa melalui proses pemilihan dan tidak
mempunyai kekuasaan yang sesungguhnya.
b. Partisipasi Pasif
Masyarakat diberi informasi atas apa yang sudah diputuskan dan apa yang sudah
terjadi. Pengambil keputusan menyampaikan informasi tetapi tidak mendengarkan
tanggapan dari masyarakat sehingga informasi hanya berjalan satu arah.

c. Partisipasi Konsultatif
Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab beberapa pertanyaan. Hasil
jawaban dianalisis pihak luar untuk identifikasi masalah dan cara pengatasan
masalah tanpa memasukkan pandangan masyarakat.

d. Partisipasi dengan Insentif Material


Masyarakat menyumbangkan tenaganya untuk mendapatkan makanan, uang atau
imbalan lainnya. Masyarakat menyediakan sumber daya, namun tidak terlibat
dalam pengambilan keputusan sehingga mereka tidak memiliki keterikatan untuk
meneruskan partisipasinya ketika masa pemberian insentif selesai.

e. Partisipasi Fungsional
Masyarakat berpartisipasi karena adanya permintaan dari lembaga eksternal untuk
memenuhi tujuan. Mungkin ada keputusan bersama tetapi biasanya terjadi setelah
keputusan besar diambil.

f. Partisipasi Interaktif
Masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan dan menganalisa rencana kerja.
Partisipasi dilihat sebagai hak, bukan hanya sebagai alat mencapai tujuan,
prosesnya melibatkan metodologi dalam mencari perspektif yang berbeda dan
serta menggunakan proses belajar yang terstruktur. Karena masyarakat terlibat
dalam pengambilan keputusan maka mereka akan mempunyai keterikatan untuk
mempertahankan tujuan dan institusi lokal yang ada di masyarakat juga menjadi
kuat.
g. Pengorganisasian Diri
Masyarakat berpartisipasi dengan merencanakan aksi secara mandiri. Mereka
mengembangkan kontak dengan lembaga eksternal untuk sumber daya dan saran-
saran teknis yang dibutuhkan, tetapi kontrol bagaimana sumber daya tersebut
digunakan berada di tangan masyarakat sepenuhnya.

Huraerah dalam Merry (2015) membagi partisipasi ke dalam lima macam, yaitu
sebagai berikut:
1. Patisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka.
2. Patisipasi dalam bentuk iuran uang atau barang dalam kegiatan partisipatori,
dana dan sarana sebaiknya datang dari dalam masyarakat sendiri. Kalaupun
terpaksa dari luar hanya bersifat sementara dan sebagai umpan.
3. Patisipasi dalam bentuk dukungan.
4. Patisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
5. Patisipasi representatif dengan memberikan kepercayaan dan mandat kepada
wakil-wakil yang duduk dalam organisasi atau panitia.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat

Slamet (2003) menyatakan bahwa partisipasi masya-rakat dalam proses


pembangunan akan terwujud sebagai suatu kejadian nyata apabila terpenuhi
faktor-faktor yang mendukungnya, yaitu
1. Adanya kesempatan, yaitu adanya suasana atau kondisi lingkungan yang
disadari oleh orang tersebut bahwa dia berpeluang untuk berpartisipasi;
2. Adanya kemauan, yaitu adanya sesuatu yang mendorong atau menumbuhkan
minat dan sikap mereka untuk termotivasi berpartisipasi, misalnya berupa
manfaat yang dapat dirasakan atas partisipasinya tersebut; dan
3. Adanya kemampuan, yaitu adanya kesadaran atau keyakinan pada dirinya
bahwa dia mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi, bisa berupa pikiran,
tenaga, waktu, atau sarana dan material lainnya. Kemauan dan kemampuan
merupakan potensi yang dimiliki oleh pelaku secara individu ataupun
kelompok. Sedangkan kesempatan lebih dipengaruhi oleh situasi atau
lingkungan di luar diri pelaku.

Pada umumnya partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal
dan eksternal.
1. Faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu yang dapat
mempengaruhi individu tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan,
yaitu umur, jenis kelamin, status dalam keluarga, tingkat pendidikan, etnis,
agama, bahasa, pekerjaan, tingkat pendapatan, jarak rumah dengan lokasi
pekerjaan atau aktivitas dan kepemilikan tanah (Cohen, J. and Uphoff, 1977)
2. Faktor eksternal adalah semua pihak luar yang berkepentingan dan
mempunyai pengaruh terhadap program tersebut, antara lain pengurus Desa,
tokoh masyarakat, Pemerintah Daerah, NGO, pihak ketiga (LSM, Yayasan
sosial, Perguruan Tinggi) (Sunarti, 2003)
BAB III
PEMBAHASAN ANALISA JURNAL

A. Judul Jurnal Penelitian

Contoh jurnal yang terkait dengan partisipasi masyarakat yaitu Partisipasi


Masyarakat dalam Pembangunan Desa pada Program Gerbang Swara yang
ditulis oleh Widya Rosa Sihite, Jurnal Politeia Universitas Sumatera Utara vol. 9
No. 1 Tahun 2017.

B. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat dan menganalisa implementasi
program Gerakan Pembangunan Swadaya Masyarakat (Gerbang Swara) dan
partisipasi masyarakat Desa Bandar Tengah dalam program tersebut.

C. Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan pembangunan politik. Fokus penelitian


ini pada rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Metode
penelitian ini bersifat dekriptif. Pengumpulan data dengan interview (wawancara),
dokumentasi, dan observasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif.

D. Hasil Penelitian

Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Bandar Tengah dalam pelaksanaan


pembangunan masih dikatakan rendah. Hal ini ditunjukkan dengan masih
rendahnya antusias masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat dalam perencanaan
pembangunan, masih rendahnya masyarakat dalam menyampaikan ide dan
gagasan dalam pelaksanaan pembangunan, masih kurangnya bentuk sumbangan
barang atau peralatan dan bahan-bahan bangunan. Empat faktor yang menjadi
penyebab rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di Desa Bandar Tengah yaitu
latar belakang ekonomi, tidak adanya penyerahan hak milik lahan masyarakat
terhadap pemerintah, respon masyarakat yang kurang terhadap Program Gerbang
Swara dan kurangnya sosialisasi. Keterlibatan masyarakat merupakan hal yang
paling utama dan penting dalam mempercepat dan memperlancar jalannya proses
pembangunan. Tanpa adanya keterlibatan masyarakat, maka kegiatan
pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.

E. Analisis Jurnal Terkait Konsep Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan pada jurnal di atas dapat dianalisa bahwa partisipasi masyarakat


merupakan hal penting yang dapat menunjang keberhasilan suatu pembangunan
karena yang kita ketahui bahwa masyarakat merupakan subjek dan objek
pembangunan dan oleh sebab itu harus diikut sertakan secara aktif dalam
pembangunan dan menikmati hasil pembangunan serta melestarikan proses
pembangunan itu sendiri secara berkelanjutan.

Namun pada implementasinya ditemukan beberapa kendala dalam partisipasi


masyarakat seperti yang disebutkan di dalam jurnal tersebut antara lain yaitu yang
pertama adalah latar belakang ekonomi yang mana matapencahariannya adalah
sebagai petani. Masyarakat setempat terkadang tidak bisa ikut berpartisipasi pada
program tersebut karena harus mementingkan kepentingannya untuk mencari
nafkah sebagai petani. Akan tetapi pemerintah desa mengatasi permasalahan ini
dengan cara pembagian beras miskin untuk menarik motivasi masyarakat
mengikuti program Gerbang Swara dan terbukti berhasil.

Selain itu, faktor penghambat yang kedua adalah tidak adanya penyerahan hak
milik lahan masyarakat terhadap pemerintah. Hak milik atas tanah yang telah
dihibahkan sangat diperlukan sebagai dasar hukum kepemilikan tanah untuk
pemerintah sehingga tidak menimbulkan tuntutan di kemudian hari karena ahli
waris sudah mengetahui bahwa tanah tersebut telah dihibahkan kepada
pemerintah.

Faktor yang Ketiga yaitu respon masyarakat yang kurang terhadap Program
Gerbang Swara. Pada permasalahan ini dititik beratkan pada pola pikir
masyarakat yang mana pembangunan desa adalah kewajiban pemerintah
seutuhnya sedangkan masayrakat hanya berkewajiban membayar pajak dan
menjalankan peraturan saja.

Faktor yang keempat yaitu kurangnya sosialisasi program sehingga berjalannya


program tersebut tidak optimal. Kurangnya sosialisasi ini dilandasi oleh
perbedaan pemahaman masyarakat karena masih bingung membedakan Program
Gerbang Swara dan PNPM.

Secara keseluruhan, berdasarkan jurnal tersebut diketahui bahwa bentuk


partisipasi yang dilakukan masyarakat Desa Bandar Tengah jika dilihat dari
partisipasi secara pemikiran dapat dikatakan rendah karena pola pikir masyarakat
yang masih mementingkan kepentingannya masing-masing daripada harus
bekerja sama membangun desa. Selain itu jika dilihat dari bentuk partisipasi
tenaga, masyarakat juga cenderung mau ikut bekerja untuk pembangunan proyek
jika dibayar dan sangat mengaharapkan insentif.
BAB IV
KESIMPULAN

Pada hakikatnya, konsep partisipasi masyarakat memiliki definisi sebagai suatu


keikutsertaan masyarakat dalam suatu kegiatan. Selain menjadi objek
pembangunan, masyarakat juga dianggap menjadi subjek pembangunan pula
karena pembangunan dilakukan dari masyarakat, oleh masyarakat dan dapat
dinikmati untuk masyarakat pula sehingganya dibutuhkan partisipasi aktif dari
masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat juga memiliki beberapa jenis yaitu
partisipasi simbolis, pasif, konsultatif, insentif material, fungsional, dan interaktif.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu
adanya kemauan, kemampuan dan kesempatan yang selanjutnya diikuti oleh
perkembangan pola pikir masyarakata, tingkat pendidikan, usia dan kondisi
kepemimpinan wilayah setempat.
DAFTAR PUSTAKA

Bahua, Mohammad Ikbal. 2018. Perencanaan Partisipatif Pembangunan


Masyarakat. Gorontalo : Ideas Publishing.

Merry Agustin. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan


Desa Melalui Musrenbang. Jurnal Universitas Negeri Surabaya.

Muh. Firyal Akbar. 2018. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan


Pembangunan di Desa Jatimulya Kabupaten Boalemo. Jurnal Ilmu Administrasi
universitas Muhammadiyah Gorontalo Vol. 6 No. 2 Tahun 2018.

Widya Rosa Sihite. 2017. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa pada
Program Gerbang Swara. Jurnal Politeia Universitas Sumatera Utara Vol. 9 No.
1 Tahun 2018.

Teori Partisipasi : Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Menurut


Para Ahli diakses di website : https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/teori-
partisipasi-konsep-partisipasi-masyarakat-dalam-pembangunan-menurut-para-
ahli-10 pada 21 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai