1. Model Elit
Model Elit
Model elit-massa dapat dipahami melalui contoh berikut : Pada masa
Perancis dibawah Kepemimpinan Louis XIV, terdapat kaum borjuis sebagai
kelompok elit kebangsawanan. Elit ini yang menyusun kebijakan publik dan
mempengaruhi Louis XIV untuk segera menetapkan, dimana kebijakan publik
tersebut hanya memperhatikan kepentingan elit tersebut.
2. Model Rasional
3. Model Inkremental
Model Incremental
4. Model Kelembagaan
5. Model Kelompok
Model Kelompok
Contoh kasus dari model kelompok adalah pada saat pemilihan Presiden Republik
Indonesia hingga terpilihnya Gus Dur sebagai Presiden RI, terdapat berbagai
kelompok-kelompok kepentingan yang saling bersaing untuk memenangkan suara
mengalahkan suara mayoritas pemenang Pemilu yaitu Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan. Pada tahap perumusan kebijakan publik telah terjadi kompromi,
negosiasi dan bargaining politik diantara kelompok-kelompok kepentingan,
sehingga terbentuk Poros Tengah. Poros Tengah inilah yang berhasil
memenangkan Gus Dur dan mengalahkan Megawati yang dicalonkan dari
pemenang Pemilu yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam model
kelompok nampak bahwa suara mayoritas dapat bergabung untuk membentuk
mayoritas baru
6. Model Sistem
Model sistem
Contoh kasusnya adalah setelah batik mendapat sertifikat dari UNESCO sebagai
warisan budaya indonesia, kini pemerintah membuat kebijakan untuk
mendaftarkan angklung ke UNESCO agar alat musik khas daerah tersebut tidak
diklaim oleh pihak lain. Melalui tahap verifikasi akan terbukti bahwa angklung
sangat berperan dalam kelangsungan suku bangsa khusunya di indonesia, jika
lolos verifikasi, UNESCO akan mengeluarkan sertifikat dan angklung akan diakui
sebagai warisan ahli budaya asli indonesia. Kesenian dan kebudayaan Jawa Barat
yang berbahan dasar bambu tengah dihadapkan pada percepatan dunia industri
yang membutuhkan inovasi dan kreativitas. Sepanjang tahun 2008, angklung juga
berfungsi sebagai alat promosi budaya dengan berbagai inovasi dalam seni
pertunjukkan. Angklung telah menjadi salah satu kekuatan diplomasi budaya serta
komunikasi nonverbal lintas sektoral yang cukup efektif. Bermain musik bambu
juga bermain dengan menggunakan rasa, yang menimbulkan kepekaan dan
solidaritas yang menciptakan harmoni sehingga perlu ditanamkan di kalangan
generasi pelajar indonesia. Dengan begitu sangat pantaslah pemerintah mengambil
kebijakan untuk mendaftarkan angklung sebagai salah satu warisan budaya asli
indonesia, yang mana bangsa ini memiliki solidaritas dan kepekaan yang tinggi.
Sumber