Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAY


BAB I
FALSAFAH DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT
DASAR PEMIKIRAN

Dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan suatu lingkaran
yang tak berujung, yang menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya disebabkan karena Rendahnya Tingkat Sosial
Ekonomi masyarakat yang mengakibatkan Ketidakmampuan dan Ketidaktahuan dalam berbagai
hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka sendiri
(Self Care)
Adam Curle (1970) ahli pengembangan masyarakat berpendapat bahwa : Sumber sumber
keterbelakangan masyarakat bukan terletak pada kurangnya pendayagunaan sumber sumber
ekonomi, tetapi pada penggunaan yang salah dari sumber daya manusiawi ( the wrong use
of people.).
BEBERAPA DEFINISI YANG MEMBERIKAN PENGERTIAN TENTANG
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ANTARA LAIN :
1. Menurut Bhattacarya
Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan manusia yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol lingkungannya.
Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap
masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi, berkomunikasi dan
menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat keputusan,
mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.
2. Menurut T.R. Betten.
Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat jelata dimana
keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama.
3. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera
Pengembangan Masyarakat adalah Usaha usaha yang menyadarkan dan menanamkan
pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua kemampuan
yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak
melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

SETIAP USAHA YANG BERTUJUAN UNTUK MENGEMBANGKAN MASYARAKAT


HENDAKNYA MENEMPUH LANGKAH LANGKAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan.
Potensi setempat sering kali tidak bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
karena adanya berbagai hambatan. Oleh karena
itu diperlukan kemampuan menganal hambatan hambatan ini untuk selanjutnya bersama
masyarakat menciptakan suatu kondisi agar potensi yang sudah ada dapat dimanfaatkan untuk
peningkatan taraf hidup.
2. Tingkatkan mutu potensi yang ada.
Tergalinya potensi setempat harus diikuti dengan peningkatan mutu agar dapat diperoleh
manfaat yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengikutsertakan masyarakat
setempat sejak awal kegiatan hingga pelaksanaan dan perluasan kegiatan dengan mengadakan
kegiatan kegiatan pendidikan yang bersifat non formal.
3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.
Terlaksananya kegiatan sebagai wujud pemanfaatan potensi yang ada bukanlah suatu tujuan
akhir. Harus diusahakan agar kegiatan tersebut tidak berhenti begitu saja tetapi diikuti dengan
kegiatan lain sebagai hasil daya cipta masyarakat. Untuk itu yang perlu diperhatikan adl :
Setiap kegiatan harus menimbulkan kepuasan agar timbul gairah dan daya cipta dari seluruh
komponen masyarakat,
Kegiatan kegiatan yang dilakukan harus yang berkelanjutan,
Harus ada latihan untuk pembentukan kader yang didikuti dengan usaha meningkatkan
keterampilan.
4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Tujuan akhir dari peningkatan pengembangan masyarakat adalah agar proses pengembangan
masyarakat tersebut mampu menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
Dengan bertitik tolak dari pengertian tentang Pengembangan Masyarakat seperti yang telah
diuraikan tersebut di atas, maka masyarakat merupakan Subyek dari kegiatan yang menjadi
sasaran kegiatan. Peranan lembaga dari luar hanyalah sebagai perangsang agar proses yang
terjadi berjalan secara optimal.
Dengan demikian, maka penjabarannya SECARA OPERASIONAL DILAKSANAKAN
DENGAN CARA :
1. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah kesehatannya, baik
yang dihadapi secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
2. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa dan kemudian menyusun
perencanaan penanggulangan masalah.
3. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan
usaha perbaikan tersebut.
4. Dalam proses ini sedapat mungkin digali sumber sumber daya yang ada dalam masyarakat
sendiri dan kalau betul betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
Dengan menjadikan masyarakat sebagai Subyek kegiatan, maka TUJUAN YANG INGIN
DICAPAI DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT adalah :
1. Menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri.
2. Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja
3. Meningkatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka harus diperhatikan PRINSIP PRINSIP DALAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT sebagai berikut :
1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.
2. Program harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat,
3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan
agar agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya,
4. selama proses ini petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan mengambil fungsi
sebagai katalisator untuk mempercepat proses.
Dalam Program Pengembangan Masyarakat, terkandung UNSUR UNSUR PENTING sebagai
berikut :
1. Program terencana dan terfokus pada kebutuhan kebutuhan menyeluruh ( Total Needs ) dari
masyarakat yang bersangkutan,
2. Mendorong Swadaya Masyarakat ( ini adalah Unsur Utama ),
3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan badan swasta atau organisasi
organisasi sukarela, yang meliputi tenaga atau personil, peralatan, bahan dan dana bersifat
sementara dan tidak menimbulkan ketergantungan,
4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti kesehatan masyarakat, pertanian, peternakan,
pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan dll untuk membantu masyarakat.
Menurut Mezirow ( 1963 ), ada 3 macam BENTUK PROGRAM DALAM USAHA
PENGEMBANGAN MASYARAKAT, yaitu :
1. Program Integratif
Pengembangan Masyarakat melalui koordinasi dinas dinas teknis terkait atau yang lebih
dikenal dengan Kerjasama Lintas Sektoral
2. Program Adaptif
Pengembangan Masyarakat hanya ditugaskan kepada salah satu Instansi/Departemen yang
bersangkutan saja yang secara khusus melaksanakan kegiatan tersebut atau yang dikenal dengan
Kerjasama Lintas Program.
3. Program Proyek
Pengembangan Masyarakat dalam bentuk usaha usaha terbatas di wilayah tertentu dan program
disesuaikan dg kebutuhan wilayah tsb.
Namun demikian terlepas dari semua pengertian tersebut tentang Pengembangan Masyarakat,
maka Charles Erasmus merupakan orang yang berpandangan kontra pengembangan
masyarakat, yang menyatakan bahwa Orang orang dewasa yang sudah mencapai tingkat
kematangan tertentu, yang telah mempunyai perasaan perasaan rendah diri dan tidak percaya
diri sendiri dan mempunyai kecenderungan untuk menghindari situasi situasi baru, tidak
mungin dirubah dalam sekejap, sekalipun dibuka kesempatan kesempatan.
Menurut Erasmus, Pengembangan Masyarakat hanyalah suatu Adult Manipulation belaka. Ia
berkeyankinan bahwa faktor yang penting dalam pembangunan adalah adanya kesempatan
menuju perubahan ( Perubahan Sosial ). Kalau momentumnya tepat, pembangunan materiil akan
merangsang tumbuhnya cara cara hidup yang lebih sehat untuk seterusnya, tanpa melalui
filsafat birokratis tentang swadaya masyarakat.
BAB II
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PENGERTIAN
Menurut Ross Murray Pengorganisasian Masyarakat adalah : Suatu proses dimana masyarakat
dapat mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan
kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan
kebutuhan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber sumber yang ada dalam
masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong.

ASPEK ASPEK PENGORGANISASIAN MASYARAKAT


Pada pengertian tersebut terdapat 3 ASPEK PENTING yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1. PROSES
a). Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak disadari,
b). Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan,
c). Dalam prosesnya ditemukan unsur unsur kesukarelaan. Kesukarelaan timbul karena adanya
keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk
mengatasinya,
d). Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
kelompok atau masyarakat,
e). Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada
segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk
mengatasinya.
f). Selanjutnya mengintruksikan kepada masyarakat untuk bersama sama mengatasinya.
2. MASYARAKAT
Masyarakat biasanya diartikan sebagai :
a). Kelompok besar yang mempunyai Batas batas Geografis : Desa, Kecamatan, Kabupaten
dsb.
b). Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih
besar,
c). Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok yang
lebih besar,
d). Kelompok yang secara bersama sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhannya.
3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah langkah sebagai
berikut :
a). Menarik orang orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani masalah masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat,
b). Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat,
c). Melakukan upaya penyebaran rencana ( kampanye ) untuk mensukseskan rencana tersebut.
PERSYARATAN PETUGAS
Untuk menentukan seseorang sebagai Community Worker atau sebagai Promotor Kesehatan
Desa (Promokesa), harus memiliki syarat syarat sebagai berikut :
1. Mampu menggunakan berbagai pendekatan kepada masyarakat sehingga dapat menarik
kepercayaan masyarakat,
2. Mampu mengajak masyarakat untuk bekerjasama serta membangun rasa saling percaya antara
petugas dan masyarakat,
3. Mengetahui dengan baik sumber daya dan sumber alam yang ada di masyarakat, yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah,
4. Mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat, menggunakan metode dan teknik
komunikasi yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga informasi dapat dimengerti
dan dilaksanakan oleh masyarakat,
5. Mempunyai kemampuan profesional dalam berhubungan dengan masyarakat, baik formal
leader maupun informal leader,
6. Mempenyai pengetahuan tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keadaan
lingkungannya,
7. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatan yang dapat diajarkan kepada
masyarakat,
8. Mengetahui dinas dinas terkait dan tenaga ahli yang ada di wilayah tersebut untuk
dimintakan bantuan keikutsertaannya dalam memecahkan masalah masyarakat dan memenuhi
kebutuhan mereka.
PENDEKATAN DALAM PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Pada prinsipnya Pengorganisasian Masyarakat mempunyai orientasi kepada kegiatan tertentu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu menurut Ross Murray dalam
Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3 Pendekatan yang digunakan, yaitu :
1. Spesific Content Objective Approach
Adalah : Pendekatan baik perseorangan ( Promokesa ), Lembaga swadaya atau Badan tertentu
yang merasakan adanya masalah kesehatan dan kebutuhan dari masyarakat akan pelayanan
kesehatan, mengajukan suatu proposal / program kepada instansi yang berwenang untuk
mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Contoh : Program
penanggulangan sampah.
2. General Content Objective Approach
Adalah : Pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam
suatu wadah tertentu.
Misalnya : Program Posyandu, yang melaksanakan 5 7 upaya kesehatan yang dijalankan
sekaligus.
3. Process Objective Approach
Adalah : Pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan oleh masyarakat
sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi masalah, analisa, menyusun
perencanaan penaggulangan masalah, pelaksanaan kegiatan, sampai dengan penilaian dan
pengembangan kegiatan ; dimana masyarakat sendiri yang mengembangkan kemampuannya
sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
Yang dipentingkan dalam pendekatan ini adalah Partisipasi masyarakat / Peran Serta Masyarakat
dalam Pengembangan Kegiatan.
LANGKAH2 PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Menurut Adi Sasongko ( 1978 ), langkah langkah yang harus ditempuh dalam
Pengorganisasian Masyarakat adalah :
1. Persiapan sosial :
a). Pengenalan Masyarakat
b). Pengenalan Masalah
c). Penyadaran Masyarakat
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Perluasan
1. PERSIAPAN SOSIAL
Tujuan persiapan sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal
kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan
program kesehatan masyarakat.
Kegiatan kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan persiapan
yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program program kesehatan yang
akan dilakukan.
a). Tahap Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah tengah masyarakat dengan hati yang terbuka
dan kemauan untuk mengenal masyarakat sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka sambil
menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahap ini dapat dilakukan
baik melalui Jalur Formal yaitu dengan melalui sistem pemerintahan setempat seperti Pamong
Desa atau Camat, dan dapat juga dilakukan melalui Jalur Informal misalnya wawancara dengan
To-Ma, seperti Guru, Pemuka Agama, tokoh Pemuda,dll.
b). Tahap Pengenalan Masalah
Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah masalah yang
memang benar benar menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk dapat mengenal masalah
kesehatan masyarakat secara menyeluruh tersebut, diperlukan interaksi dan interelasi dengan
masyarakat setempat secara mendalam.
Dalam tahap ini mungkin akan banyak ditemukan masalah masalah kesehatan masyarakat, oleh
karena itu harus disusun skala prioritas penanggulangan masalah. Beberapa pertimbangan yang
dapat digunakan untuk menyusun prioritas masalah adalah :
1). Beratnya Masalah
Yang perlu dipertimbangkan di dini adalah Seberapa jauh masalah tersebut menimbulkan
gangguan terhadap masyarakat.
2). Mudahnya Mengatasi
Yang diperhatikan adalah kemudahannya dalam menanggulangi masalah tersebut.
3). Pentingnya Masalah Bagi Masyarakat
Yang paling berperan di sini adalah Subyektifitas masyarakat sendiri dan sangat dipengaruhi
oleh kultur budaya setempat
4). Banyaknya Masyarakat yang Merasakan Masalah
Misalnya perbaikan Gizi, akan lebih mudah dilaksanakan di wilayah yang banyak balitanya.
c). Tahap Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
1). Menyadari masalah masalah kesehatan yang mereka hadapi
2). Secara sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan yang dihadapi,
3). Tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan potensi dan
sumber daya yang ada.
Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan kesehatan,
diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan baik, untuk itu beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka Menyadarkan Masyarakat adalah :
1). Lokakarya Mini Kesehatan,
2). Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
3). Rembuk Desa
2. PELAKSANAAN
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau MMD, maka
langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :
1). Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
2). Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penaggulangan masalah,
3). Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang tersedia di
masyarakat,
4). Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam
penanggulangan masalah.
3. EVALUASI
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu. Dalam
melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
1). Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung
Disebut juga Penilaian Formatif = Monitoring
Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai dengan
perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.
Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai.
2). Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan
Disebut juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program
Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai atau belum.
4. PERLUASAN
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu :
1). Perluasan Kuantutatif
Yaitu : perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah
setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2). Perluasan Kualitatif
Yaitu : perluasan dengan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah
dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.
BAB III
MOBILISASI, PARTISIPASI DAN KEDERISASI
BATASAN MOBILISASI
Mobilisasi merupakan Pengerahan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif dalam suatu
usaha demi kepentingan bersama.
Dalam masyarakat Jawa terkenal dengan istilah Gugur Gunung yang berarti bersama sama
bergerak dalam menangani suatu proyek bersama untuk kepentingan semua orang.
Untuk dapat bergerak, maka kelompok inti dengan atau tanpa extension worker harus mampu
mempengaruhi orang orang atau seluruh masyarakat agar merubah sikap dan membangkitkan
keinginan mereka untuk ikut bergerak bersama.
MOBILISASI ORGANISASI MASYARAKAT
Dalam masyarakat yang cukup besar jumlahnya dan heterogen, maka kemungkinan untuk
melakukan mobilisasi langsung menjadi kurang efektif dan terlalu lama. Jalan lain yang mungkin
dapat ditempuh untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan pendekatan melalui organisasi
organisasi masyarakat yang ada, dengan menggunakan Langkah langkah sebagai berikut :
1). Membuat daftar organisasi yang ada
2). Mengetahui kegiatan utama dan mengenal tokohnya
3). Menganalisa kemungkinan yang mendukung ataupun yang menghambat program
4). Membuat perkiraan kemungkinan hal hal yang dapat membantu program dari setiap
organisasi
5). Mengatur strategi agar organisasi organisasi yang netral dapat segera diajak masuk dalam
program dan menetralisir organisasi organisasi lain yang menentang.
PARTISIPASI & PERANAN ORGANISASI SETEMPAT
Partisipasi yang dibutuhkan adalah partisipasi yang bertanggung jawab, bukan asal ikut ramai
ramai tanpa mengetahui sebenarnya apa yang harus dilakukan dan untuk apa ikut dalam usaha
bersama itu.
Partisipasi akan dapat mencapai hasil yang optimal apabila masing masing telah mengetahui
dengan jelas apa yang diharapkan dari kegiatan bersama tersebut.
Peranan yang diharapkan dari organisasi setempat sangat luas, yang diantaranya adalah :
Pemberian fasilitas fisik, seperti : ruang untuk pertemuan, alat transportasi, dll.
Pemberian fasilitas non fisik, seperti : wibawa, mekanisme kontrol, dukungan moral, bantuan
pikiran dll.
Di negara negara yang sedang berkembang, hampir sebagian besar warga masyarakatnya
berada pada tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah.
Hal ini mengakibatkan terpendamnya potensi potensi yang sebenarnya dimiliki oleh
masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam
keadaan seperti ini, prakarsa pembangunan hampir selalu dimulai oleh aparat pemerintah.
PENGERTIAN KADER DESA
Kader Desa adalah : Tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang tertentu, yang
tumbuh ditengah tengah masyarakat dan merasa berkewajiban untuk melaksanakan,
meningkatkan, dan membina kesejahteraan masyarakat dengan rasa iklas tanpa pamrih dan
didasari panggilan untuk melaksanakan tugas tugas kemanusiaan.
Bertitik tolak dari pengertian ini, maka kader desa adalah wakil dari masyarakat yang akan
merumuskan segala hal yang menjadi kebutuhan dari masyarakat dan melakukan usaha usaha
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kader desa akan menjadi agent of change yang akan
membawa norma norma baru yang sesuai dengan nilai tradisional mereka dan yang akan
menggali segi segi positif yang ada pada norma norma tradisional masyarakat mereka.
OPTIMALISASI POTENSI KADER DESA
Beberapa cara / langkah langkah untuk mengoptimalkan potensi kader desa antara lain :
1). Jangan terlalu ketat membuat pembatasan pembatasan
2). Pembinaan kader desa harus dilakukan secara positif dan berkesinambungan,
3). Menumbuhkan dan mengembangkan sistem yang dapat menunjang peran kader desa.
KEUNTUNGAN KADER DESA
Keuntungan yang diperoleh Masyarakat dengan adanya Kader adalah :
1). Meningkatkan kualitas kemampuan hingga menumbuhkan pemimpin dan kepemimpinan baru
dalam masyarakat,
2). Masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan atau fasilitas yang disediakan dengan lebih
optimal,
3). Keterlibatan masyarakat dalam program menjadi lebih besar sehingga ikut berperan secara
aktif dalam menyusun tujuan tujuan yang ingin dicapai.
Keuntungan yang diperoleh Lembaga yg. Mensponsori Program dengan adanya Kader adalah :
1). Program dapat dikerjakan kader dan menekan biaya,
2). Daya jangkau program menjadi lebih luas dg. Tambahan tenaga kader,
3). Cara pelaksanaan kegiatan / program dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.
( Krn. Kader berasal dari masyarakat setempat yang telah dipilih oleh masyarakat dan pamong
setempat )

Teori-teori organisasi :

a. Menurut G. R Terry :

Pengorganisasian dalam pengertian real (real sense) menunjukkan hubungan antar

manusia sebagai akibat organisasi.

Pengorganisasian dalam pengertian abstrak menunjukkan hubungan antara unit-unit/

departemen-departemen kerja.

b. Menurut Drs. M. Manullang :

Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan

yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan
penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-
orang dapat bekerja bersama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.

Organisasi dalam arti statis adalah setiap gabungan yang bergerak ke arah tujuan

bersama, dengan istilah populer adalah struktur organisasi atau bagan organisasi. Jadi

organisasi dalah arti dinamis disebut pengorganisasian, dalam arti statis disebut organisasi.

c. Menurut Drs. Soekarno K. :


Organisasi sebagai alat manajemen adalah wadah, tempat manajemen, sehingga

memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajer dapat bergerak. Jadi,

sama dengan organisasi dalam arti statis.

Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam pengertian dinamis) adalah

organisasi yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas

tertentu. Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu mengadakan pembagian

pekerjaan.

d. Menurut Koontz & ODonnel

Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan

yang diperlukan untuk tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan tersebut ke dalam

suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer,serta melimpahkan wewenang untuk

melakukannya.

e. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian :

Organisasi ialah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja

bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut

bawahan.

f. Menurut James D. Mooney :

Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
g. Menurut Chester I. Barnard :

Organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh
dua orang atau lebih.

h. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Pradjudi Atmosudiro :

Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersamasama
mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengorganisasian Masyarakat

Pengorganisasian masyarakat adalah konsep yang sudah dikenal dan dipakai

oleh para pekerja sosial di Amerika pada akhir tahun 1800, sebagai upaya koordinatif

memberikan pelayanan kepada imigrasi, kelompok miskin yang baru datang (Garvin

dan Cox). Dalam pengorganisasian terkandung tiga aspek penting yaitu: :

1. Proses.

a. Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak .

b. Dalam proses ditemukan unsur-unsur kesukarelaa. Kesukarelaan timbul karena

keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk

mengatasinya

c. Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

kelompok atau masyarakat.

d. Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada

segelintir orang yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk

mengatasinya.

2. Masyarakat.
Masyarakat dapat diartikan sebagai :

a. Kelompok yang mempunyai batas-batas geografis: Desa, kelurahan, kecamatan, dst

b. Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang

lebih besar.

c. Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok

yang lebih besar.

d. Kelompok yang secara bersama-sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi

kebutuhannya.

3. Berfungsinya Masyarakat.

Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk membentuk

kepanitiaan yang akan menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan

kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

b. Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat.

c. Melakukan upaya penyebaran rencana atau kampanye untuk mensukseskan rencana

tersebut

Ada banyak definisi pengembangan masyarakat menurut pada ahli, antara lain:

Bhattacarya. Pengembangan masyarakat adalah pengembangan manusia yg tujuannya


adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Pengembangan masyarakat adalah usaha untuk membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan berorganisasi,
berkomunikasi, dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong untuk mampu membuat
keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri sendiri.

Yayasan Indonesia Sejahtera. Pengembangan masyarakat adalah usaha-usaha yang


menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan
lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali inisiatif
setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam mencapai kesejahteraan yang
lebih baik.

Pengembangan masyarakat adalah metoda yang memungkinkan orang dapat meningkatkan


kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang
mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993)

Pengembangan masyarakat adalah proses membantu masyarakat menganalisa masalah


mereka, untuk melaksanakan sebagai ukuran besar otonomi yang mungkin dan layak, dan untuk
mempromosikan identifikasi yang lebih besar dari warga negara individu dan individu organisasi
dengan masyarakat secara keseluruhan (Warren, 1978).

Nies dan McEwan (2001) mendeskripsikan pengembangan kesehatan masyarakat (community


health development) sebagai pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat yang
mengombinasikan konsep, tujuan, serta proses kesehatan masyarakat dan pembangunan
masyarakat. Dalam pengembangan kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan mengidentifikasikan
kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan kemudian mengembangkan,
mendekatkan, dan mengevaluasi tujuan-tujuan pembangunan kesehatan melalui kemitraan
dengan profesi lain yang terkait (CHNAC, 2003; Diem dan Moyer, 2004).

KOMUNITAS

Menurut George Hillery Jr.

Komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal di daerah dan memiliki hubungan untuk
berinteraksi dengan satu sama lain.

Menurut Christensson dan Robinson

Menurut kami, Komunitas adalah orang-orang yang tinggal di darah yang terbatas secara
geografis, mereka berkomunikasi dengan satu sama lain dan memiliki ikatan antara orang-orang
yang tinggal di sana dan daerah tempat tinggal.

Menurut Fairi

Komunitas adalah hasil dari pertemuan masyarakat dalam jumlah kecil dan terlibat di tempat
yang ditunjuk.

Menurut Zakapedia

Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi. Komunitas memiliki tingkat integrasi yang
lebih kompleks daripada individu dan populasi. Dalam masyarakat, semua organisme merupakan
bagian dari masyarakat dan antarkomponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksi
mereka.

Tempat hewan atau tumbuhan yang disebut habitat. Aktivitas organisme dalam pemanfaatan
sumber daya alam dan bagaimana sumber daya dan bagaimana organisme alami mempengaruhi
organisme lain, berkaitan dengan niche atau ceruk. Ekologi Charles Elton menjelaskan relung
ekologis dari suatu organisme sebagai jabatan fungsional di masyarakat.

Menurut Vanina Delobelle

Komunitas merupakan sarana berkumpulnya orang-orang yang memiliki kepentingan bersama,


komunitas yang dibentuk oleh empat faktor:

Keinginan untuk berbagi dan berkomunikasi di antara anggota sesuai dengan kepentingan
bersama
Basecamp atau wilayah di mana mereka biasanya berkumpul
Berdasarkan kebiasaan di antara anggota yang selalu hadir
Berikut ini beberapa pengertian komunitas menurut para ahli
Menurut Hendro Puspito Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur & tetap
dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna
mencapai tujuan bersama.
Lalu menurut Soenarno (2002) Komunitas adalah sebuah identifikasi & interaksi sosial
yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Dan menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt Kelompok sosial adalah suatu
kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya & saling berinteraksi.
Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi
Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara keseimbangan antara
kebutuhan-kebutuhan sosial dengan sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu
masyarakat tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu (Arthur Dunham, 1958).
Community Work adalah suatu proses membantu masyarakat untuk memperbaiki
masyarakatnya melalui kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama (Alan Twevetrees,
1993). Masyarakat dalam konteks pengembangan dan pengorganisasian, diartikan
sebagai sebuah tempat bersama yakni sebuah wilayah geografi yang sama (Mayo,
1998), misalnya RT,RW,kampung di pedesaan, perumahan di perkotaan.
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu masayarakat berusaha
menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun,
mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-
sumber (dari dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan
keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik
kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat.
Tujuan pengorganisasian masyarakat adalah mewujudkan suatu perubahan sosial yang
transformatif dengan berangkat dari apa yang dimiliki oleh masyarakat yang
bersangkutan.

2. Aspek Aspek Pengorganisasian


Aspek penting dalam pengorganisasian yaitu :
a) Proses
1) Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak.
2) Dalam proses ditemukan unsur-unsur kesukarelaa. Kesukarelaan timbul karena
keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk
mengatasinya.
3) Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kelompok atau masyarakat.
4) Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada
segelintir orang yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk
mengatasinya.
b. Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai :
1) Kelompok yang mempunyai batas-batas geografis: Desa, kelurahan, kecamatan, dst.
2) Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok
yang lebih besar.
3) Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok
yang lebih besar.
4) Kelompok yang secara bersama-sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhannya.
c. Berfungsinya Masyarakat
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat.
2) Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat.
3) Melakukan upaya penyebaran rencana atau kampanye untuk mensukseskan rencana
tersebut

Anda mungkin juga menyukai