Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

BERBAGAI STRATEGI INTERVENSI PO


A. LATAR BELAKANG
Pengembangan Organisasi adalah ilmu yang dinamis, batasan antara hal-hal yang termasuk
dalam pengembangan organisasi dan hal-hal yang tidak termasuk dalam pengembangan
organisasi selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, proses intervensi diperlukan dalam
menghadapi perubahan yang dialami organisasi. Proses intervensi digunakan untuk
mengembangkan organisasi yang lebih efektif.

Semua kegiatan pengembangan organisasi yang direncanakan bertujuan untuk


memperbaiki ketidakefisienan, mengatasi masalah, mengembangkan kekuatan, dan
menciptakan peluang. Asumsi dasar dalam setiap kegiatan intervensi adalah bahwa setiap
organisasi klien telah memiliki sebagian besar sumber daya perubahan. Peran utama praktisi
pengembangan organisasi adalah memberikan energi pada kekuatan-kekuatan ini dengan
membantu sistem klien untuk mendiagnosa dan mengatasi masalahnya sendiri.

Intervensi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan sebagai strategi dalam
menghadapi perubahan organisasi. Strategi intervensi dilakukan pada beberapa bidang. Dan
bidang-bidang strategi tersebut harus dihubungkan dan diintegrasikan agar dapat menghasilkan
efisiensi dan efektivitas. Akan ada banyak strategi, teknik dan metode yang dapat digunakan
untuk proses intervensi strategis.

B. PERUBAHAN ORGANISASI
Mengelola perubahan organisasi merupakan tantangan yang penting dan kompleks. Dalam
usaha meningkatkan keefektifan individual dan organisasi, manajer harus mengerti sifat
perubahan yang diperlukan dan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh berbagai alternatif
perubahan strategi. Titik awal dalam menggerakkan program perubahan adalah
mendefinisikan seluruh strategi perubahan. Setelah area masalah dihubungkan dengan kinerja
saat ini ditentukan, peluang untuk pengembangan diidentifikasi dan kemudian dipilih strategi
untuk menggunakan teknik dan teknologi perubahan. Strategi-strategi tersebut adalah
keseluruhan rencana dan petunjuk yang akan digunakan oleh program pengembangan
organisasi. Sebuah strategi pengembangan organisasi didefinisikan sebagai rencana untuk
menghubungkan dan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas pengembangan organisasi yang
berbeda yang digunakan dalam satu periode untuk menyelesaikan tujuan. Jenis strategi yang
dipilih akan sangat dipengaruhi oleh diagnosa masalah organisasi.

C. STRATEGI DASAR UNTUK BERUBAH


Tiga strategi utama untuk perubahan organisasi adalah:

1. Struktur,
2. Teknologi dan
3. Perilaku.

STRUKTUR

Struktur organisasi penting karena menyediakan kerangka kerja yang menghubungkan


elemen organisasi satu dengan lainnya. Strategi struktural, merupakan strategi yang mengubah
desain organisasi dengan memodifikasi garis wewenang, masa pengendalian, dan penyusunan
fungsi kerja. Downsizing (perampingan), sering dihubungkan dengan usaha restrukturisasi,
diistilahkan juga dengan pemecatan, tapi restruktrisasi belum menjadi obat mujarab bagi
perusahaan yang mencoba untuk memperbaiki operasionalnya. Bentuk perubahan struktural
yang lain juga termasuk mengurangi atau menambahkan lapisan pada tingkatan organisasi.
Beberapa organisasi menambahkan lapisan, dan menghasilkan struktur organisasi yang tinggi,
tapi pada umumnya, restrukturisasi organisasi dilakukan melalui pengurangan lapisan, dan
membuat struktur organisasi yang lebih datar. Bentuk perubahan struktural yang lain adalah
desentralisasi dan sentralisasi. Dalam desentralisasi, setiap departemen diberikan otonomi dan
kekuasaan untuk mengambil keputusan dan mengelola kegiatan operasional dalam
departemen. Sedangkan dalam sentralisasi, pengambilan keputusan berpusat pada level
manajemen puncak.

TEKNOLOGI

Strategi teknologi berkaitan dengan pengimplementasian teknologi baru, seperti sistem


komputer atau permesinan. Strategi-strategi seperti ini sering diperlukan untuk membawa
organisasi sampai pada keadaan seni permesinan, metode, otomatisasi, dan desain pekerjaan.
Perubahan teknologi telah membantu perusahaan dan karyawan menjadi lebih produktif.
Banyak organisasi yang semakin meningkatkan implementasi sistem informasi manajemen
terkomputerisasi yang canggih. Selain membantu karyawan dalam menjalankan pekerjaannya,
sistem ini juga membantu konsumen.
PERILAKU

Pendekatan lain adalah strategi perilaku yang menekankan penggunaan sumber daya
manusia. Karyawan umumnya memiliki semangat yang lebih tinggi dan termotivasi mencapai
tujuan organisasi ketika talenta dan sumber daya pribadinya digunakan secara penuh.
Meningkatkan semangat, motivasi, dan komitmen anggota juga dapat meningkatkan kinerja
organisasi.

Teknik-teknik pengembangan organisasi merupakan cara yang efektif untuk


melaksanakan berbagai strategi perubahan, termasuk perubahan teknologi dan struktural.
Terlepas dari berbagai penekanan, setiap upaya perubahan besar harus berurusan dengan
keseluruhan sistem dalam organisasi termasuk struktur, teknologi, dan perilaku manusia.

Dalam program pengembangan organisasi, setiap anggota organisasi mengembangkan


masalah dan solusi sendiri. Alurnya mulai dari diagnosis masalah dan peluang untuk perubahan,
kemudian pengaturan tujuan. Program kemudian bergerak ke pemutusan strategi perubahan
dan akhirnya nenilih teknik intervensi tertentu. Teknik intervensi pengembangan organisasi,
seperti pengaturan tujuan, pertemuan konfrontasi, survei umpan balik, manajemen kualitas
total, team building, kemudian diimplementasikan secara sistematis untuk merevitalisasi
organisasi.

D. INTEGRASI STRATEGI PERUBAHAN


Pengembangan Organisasi (PO) telah berkembang mulai dari sudut pandang yang sempit
yang memihak pada salah satu strategi intervensi sampai pada pendekatan yang lebih
sistematis dan terintegrasi. Dulunya, pengembangan organisasi dipandang sebagai intervensi
yang berorientasi pada perilaku. Saat ini, kecenderungan pengembangan organisasi adalah
untuk menangani keseluruhan organisasi melalui integrasi strategi struktural, teknologi dan
perilaku.

Untuk membuat strategi pengembangan organisasi berhasil, organisasi harus


mempertimbangkan ketergantungan antara berbagai subelemennya. Perubahan dalam satu
subsistem akan berdampak pada elemen lain dalam sistem tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknologi saja bukanlah jawaban bagi perusahaan untuk mencapai
peningkatan kualitas. Untuk mencapai potensi perubahan teknologi yang sesungguhnya,
manajemen harus melaksanakan perubahan struktural dan perilaku. Dengan menggabungka
pengembangan tim (behavioral), videoconferencing, dan groupware (teknologi), perusahaan
dapat mendapatkan lebih banyak pengembalian investasi daripada jika hanya
mengimplementasikan satu strategi. Kombinasi memungkinkan tim kerja untuk berkomunikasi
dan berkolaborasi dengan mudah antara satu dengan yang lain, bahkan melintasi jarak jauh dan
batasan organisasi, seperti departemen. Software yang muncul dengan berbagai nama namun
sering disebut groupware telah tersedia dan digunakan untuk pertemuan virtual dan kolaborasi
dengan pertemuan nyata. Pertemuan virtual adalah pertemuan yang terjadi secara elektronik
melalui saluran telekomunikasi, dan dalam beberapa kasus terjadi melalui internet. Kebutuhan
pertemuan tatap muka dikurangi.

Aspek penting lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi perubahan adalah
konsekuensi kedua. Hal ini berkaitan dengan konsekuensi ditangguhkan atau tidak langsung
yang dihasilkan dari tindakan perubahan seketika. Perubahan pada salah satu aspek dalam
sistem untuk mengatasi masalah mungkin menghasilkan masalah baru yang dibuat. Masalah
organisasi muncul dari diagnosa. Strategi yang paling efektif kemudian ditemukan dari berbagai
temuan ini. Hal ini dapat disebut sebagai sebuah pendekatan integratif untuk perubahan
organisasi dan termasuk dalam penggabungan perubahan struktural, teknologi, dan perilaku
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Kesimpulannya, strategi perubahan yang dipilih harus dipertimbangkan secara kolektif


antara isu struktural, teknologi, dan perilaku. Penggunaan strategi perubahan yang tidak tepat
atau strategi yang terbatas mungkin akan menghasilkan hasil yang tidak efektif dan
memunculkan masalah baru.

E. ANALISIS ALIRAN (STREAM ANALYSIS)


Analisis aliran (stream analysis), adalah metode yang digunakan dalam penerapan
rencana dan analisis perubahan struktural, teknologi, dan perilaku. Analisis aliran dimulai dari
identifikasi intervensi perilaku, teknologi, dan struktural yang dapat diimplementasikan
organisasi sebagai bagian dari pengembangan organisasi. Melalui proses perencanaan,
intervensi dijadwalkan dari awal sampai akhir dalam waktu tertentu, dan hubungan antara
intervensi ditentukan. Karena jumlah dan kompleksitas variabel, sebuah bagan dibuat untuk
lebih memvisualisasikan strategi pengembangan organisasi. Bagan merupakan dokumen utama
yang digunakan dalam analisis aliran strategi perubahan.

Analisis aliran sangat berguna untuk beberapa perspektif. Diantaranya membantu organisasi
untuk mendiagnosa dan rencana intervensi, dan memantau kemajuan setelah program
perubahan sedang berlangsung.

A.
F. MEMILIH SEBUAH INTERVENSI PO
Ada banyak strategi, cara, dan teknik untuk intervensi selama tahap pelaksanaan
program pengembangan organisasi. Strategi pengembangan organisasi termasuk perencanaan
dan pengarahan program pengembangan organisasi, dimana teknik intervensi berhubungan
dengan aspek operasional perubahan-cara tertentu yang digunakan agar tujuan pengembangan
organisai dicapai. Intervensi pengembangan organisasi meliputi berbagai tindakan yang
dirancang untuk meningkatkan kesehatan atau memfungsikan sistem klien. Intervensi adalah
cara khusus, aktivitas, dan program dimana perubahan dapat ditentukan. Praktisi
pengembangan organisasi harus peduli terhadap jangkauan teknik intervensi beragam yang
tersedia untuk diterapkan pada sistem target yang diberikan. Semua intervensi pengembangan
organisasi bertujuan pada perubahan beberapa aspek spesifik organisasi : iklim, anggota,
struktur, atau prosedur.

Hukum Parkinson, merangkum masalah yang melekat praktek yang tidak efisien. Parkinson
menyatakan dua alasan utama inefisiensi organisasi :

1) hukum multiplikasi bawahan- manajer ingin meningkatkan jumlah anggota yang


diarahkan daripada menciptakan anggota organisasi saingan, dan
2) hukum multiplikasi pekerjaan-anggota organisasi menciptakan pekerjaan antara satu
dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai