Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Irfan Fatawi

NIM : 21102030014
Kelas : PMI A (2021)

1. Filosofi pemberdayaan masyarakat adalah membantu masarakat agar dapat


mengatasi masalahnya sendiri, berorientasi pada potensi dan kemandirian
sumber daya manusia yang ada. Pengertian ini harus di pahami secara
demokratis yang menempatkan fasilitator dan masysarkat dalam
kedudukan yang setar, maknanya:
-Fasilitator harus bekerjasama dengan masyarakat, bukannya bekerja
untuk masyarakat.
-Pemberdayaan tidak boleh minciptakan ketergantungan, tetapi harus
mendorong terciptanya kreativitas dan kemandirian masyarakat.
2. Pengorganisasian adalah proses mengelola sumber daya manusia secara
berkelanjutan/terbatas untuk bekerja demi terwujudnya cita-cita bersama.
Proses Pengorganisasian dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah
penting, tujuannya menyatukan masyarakat dalam satu wadah bersama
untuk mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
yang di hadapi oleh masyarakat. Tanpa adanya pengorganisasian, proses
pemberdayaan masyarakat tidak akan berjalan dengan baik, karena tidak
adanya kesatuan dalam meraih tujuan.
3. Pembelajaran kritis adalah menyadarkan manusia tertindas agar mampu
membaca secara cerdas atas fenomena yang terjadi di sekitarnya. Dengan
membaca realitas bertujuan untuk menemukan relasi-relasi permasalahan.
Dalam proses pemberdayaan masyarakat pembelajaran kritis sangatlah
penting, karena pembelajaran di sini menjadi alat, guna melakukan
perubahan sosial dan struktur menuju masyarakat yang adil dan
demokratis.
4. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan masyarakat dalam
pengembangan diri, kehidupan dan lingkungan. Pentingnya partisipasi
masyarakat dalam proses pengembangan masyarakat ialah:
-Masyarakat adalah fokus utama dalam pengembangan, karena itu
partisipasi adalah akibat logis dari dalil tersebut. Memandang masyarakat
sebagai subjek dalam pembangunan demi memanusiakan masyarakat.
-Partisipasi menimbulkan rasa harga diri, dan meningkatkan harkat dan
martabat masyarakat.
-Partisipasi menciptakan lingkaran umpan balik arus informasi tentang
sikap, kebutuhan kondisi daerah yang tanpa keberadaannya tidak
terungkap.
-Partisipasi memperluas kawasan penerimaan pembangunan, sehingga
masyarakat akan lebih percaya atas program-program pengembangan
ketika mereka merasa di libatkan, mulai dari proses persiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan menikmati hasilnya.
-Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif bagi aktualisasi
potensi manusia maupun pertumbuhan manusia. Artinya
-Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis individu
untuk dilibatkan dalam pengembangan mereka sendiri.
Tipologi pengorganisasian masyarakat dalam proses pemberdayaan
masyarakat meliputi:
• Partisipasi dalam mengambil keputusan
Adanya forum yang memungkinkan masyarakat banyak berpartisipasi
langsung dalam proses pengambilan keputusan tentang program-
program pengembangan di daerahnya.
• Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
Adanya pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga
kerja, uang tunai, dan bentuk korbanan lainnya.
• Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi
Adanya partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan perkembangan kegiatan serta perilaku aparat
pengembangan.
• Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
Adanya pemerataan hasil dari usaha pengembangan yang bisa
dinikmati pihak terkait, tanpa adanya ketimpangan dalam
pembagiannya.
5. -Pengetahuan, di sini fasilitator tidak hanya di tuntut untuk memiliki
pengetahuan teoritis, melainkan juga pengetahuan praktik. Sehingga dalam
proses pemberdayaan masyarakat, tidak terjadi kegagalan.
-Sikap, seorang fasilitator hendaknya memiliki sikap:
• Menghayati dan bangga terhadap profesinya, serta merasa perannya
sebagai fasilitator memang sangat dibutuhkan masyarakat.
• Menyakini apa yang disampaikannya telah teruji kemanfaatannya.
• Menyukai dan mencintai masyarakat penerima manfaat.
-Keterampilan, memiliki keterampilan di bidangnya adalah mutlak bagi
seorang fasilitator. Diantaranya: Keterampilan dalam menjalin relasi,
keterampilan dalam melakukan penilaian, keterampilan melakukan riset
atau investigasi, keterampilan melakukan dinamika kelompok,
keterampilan bernegosiasi, keterampilan berkomunikasi, keterampilan
dalam melakukan konsultasi, keterampilan manajemen, keterampilan,
mencari sumber dana, keterampilan dalam pencatatan kasus dan laporan,
keterampilan dalam melakukan pemantauan dan evaluasi.
-Peran dan fungsi, Seorang fasilitator harus bisa memerankan peranan atau
fungsi penting, dalam kaitannya kinerja dan kualitas kerja. Diantaranya
adalah:

• Peranan sebagai penasihat, di sini fasilitator memberi masukan dan


pertimbangan yang diperlukan masyarakat dalam menghadapi masalah
yang mereka hadapi.
• Peranan sebagai pelatih, di sini fasilitator memberikan/mengajarkan
kemampuan yang di perlukan masyarakat, yang mendukung
terwujudnya tujuan.
• Peran sebagai penghubung, di sini fasilitator menjadi perantara
masyarakat dengan pihak-pihak luar yang diperlukan dalam
pengembangan masyarakat.
• Peran sebagai pembela, kerap kali fasilitator berhadapan dengan sistrm
politik dan hukum demi menjamin kebutuhan yang di perlukan
masyarakat.
• Peran sebagai mediator, di sini fasilitator menjadi penengah apabila
terjadi konflik atar berbagai pihak di dalam pemberdayaan.
6. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat adalah terciptanya masyarakat yang
adil dan berkelanjutan, dan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
berkelanjutan, perlu memperhatikan presfektif ekologis dan keadilan sosial
dalam pengambilan suatu kebijakan. Karena tidak mungkin kita hanya
berfokus pada peningkatan penghasilan masyarakat tanpa memandang
dampak yang bisa ditimbulkan terhadap lingkungan, begitu pula
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai