Anda di halaman 1dari 23

PEMBERDAYAAN

KOMUNITAS BERBASIS
KEARIFAN LOKAL
Konsep pemberdayaan berkembang dari realitas individu
maupun komunitas yang tidak berdaya atau lemah.
Ketidakberdayaan atau kelemahan ini mengacu pada
keterbatasan pengetahuan, pengalaman, optimism, keterampilan,
modal usaha, jejaring, semangat, etos kerja, ketekunan,dan lain-
lain. Untuk mengatasi ketidakberdayaan atau kelemahan inilah
proses pemberdayaan menjadi sangat bermakna
PENGERTIAN PEMBERDAYAN
• Daulay(2006) Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan untuk mendorong
masyarakat agar memiliki posisi tawar sehingga mampu menjadi pelaku dalam proses
pembangunan yang partisipatif dan aktif
• Slamet (2003) Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan untuk membuat
masyarakat agar mampu membangun dirinya sendiri sehingga masyarakat dapat
memperbaiki kehidupannya. Arti ini secara tidak langsung pemberdayaan diartikan
sebagai kesempatan dalam melihat dan memanfaatkan peluang sehingga mampu
mengambil suatu keputusan yang tepat yang sesuai dengan inisiatifnya.
• Widjaja (2003) Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan
dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati
diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan
diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya.
Pemberdayaan Masyarakat merupakan adanya segala upaya atau proses
untuk meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat
untuk mengenali, melindungi, mengatasi, memelihara, dan meningkatkan
dalam sebuah kesejahteraan mereka sendiri.
• Proses pemberdayaan harus dilakukan dalam
jangka waktu tertentu sebelum dapat
mewujudkan kedayaan individu maupun
komunitas. Hal ini seperti yang tertuang dalam
kearifan lokal Jawa Barat yang mengatakan
bahwa karacak ninggang batu laun-laun jadi
dekok (jika dilakukan secara terus menerus,
barulah akan menghasilkan sesuatu)
• Individu dan komunitas juga hendaknya selalu
terbuka untuk mengembangkan dirinya serta
pantang menyerah menghadapi segala bentuk
hambatan. Hal ini seperti halnya bunyi pepatah
masyarakat Banten ari hidup mah jih palataran
babalean bae (hidup memang penuh dengan
cobaan juga rintangan)
PROSES PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Peningkatan yang dalam pemberdayaan komunitas juga menyangkut


peningkatan interaksi dan komunikasi sosial. Dalam prosesnya,
pemberdayaan komunitas memiliki dua kecenderungan, yaitu:
• Proses pemberdayaan komunitas yang menekankan pada pemberian atau
pengalihan sebagian kekuasaan kepada lapisan masyarakat, agar anggota
komunitas atau setiap individu didalamnya lebih berdaya.
• Proses pemberdayaan komunitas yang menekankan pada proses
memotivasi anggota komunitas atau anggota masyarakat sehingga mereka
memiliki kemampuan untuk menentukan jalan hidupnya melalui proses
dialog. Dimana peran nilai dan norma dalam proses sosialisasi di masyarakat
juga penting.
CIRI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• Kesukarealaan, yakni keterlibatan seseorang atau komunitas dalam kegiatan
pembedayaan seharusnya tidak disebabkan oleh adanya paksaan, tetapi dilandasi oleh
kesadaran diri dan keinginan untuk meningkatkan kedayaan atau memecahkan masalah
kehidupan yang dialaminya
• Otonom, yakni kegiatan pemberdayaan harus mampu membuat komunitas sasarannya
mandiri dan melepaskan diri dari segala bentuk ketergantungan
• Keswadayaan, kegiatan pemberdayaan harus menumbuhkan inisiatif warga dalam
pengambilan keputusan dengan penuh tanggung jawab tanpa menunggu arahan atau
dorongan dari pihak manapun
• Partisipatif, kegiatan pemberdayaan harus melibatkan sebanyak mungkin warga atau
komunitas
• Egaliter, pemberdayaan menempatkan semua pihak yang terlibat di dalamnya pada
posisi yang setara
• Demokrasi,yakni adanya hak yang dimiliki semua pihak untuk
menyampaikan pendapat maupun aspirasinya mengenai kegiatan
pemberdayaan
• Keterbukaan, yakni kegiatan pemberdayaan dilandasi kejujuran, saling
percaya dan kepedulian
• Kebersamaan, yakni mengutamakan kegotongroyongan, saling bantu, dan
saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama
• Akuntabilitas, yakni pelaksanaan kegiatan pemberdayaan harus
senantiasa terbuka untuk diawasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
1. Pendekatan Komunitas (The Community Approach)
Asumsi yang digunakan dalam pendekatan komunitas meliputi hal-hal berikut:
• Minat dan perhatian warga komunitas pada upaya-upaya melakukan
perubahan
• Keberhasilan kegiatan pemberdayaan komunitas bergantung pada derajat atau
peluang warga komunitas untuk berpartisipasi
• Masalah pada komunitas dapat dipecahkan berlandaskan potensi dan kearifan
lokal yang dimiliki
• Kegiatan pemberdayaan haruslah dilakukan secara menyeluruh, karena dalam
suatu komunitas berbagai masalah mungkin saling berkaitan dan tidak dapat
dipecahkan secara terpisah
2. Pendekatan Pemecahan Masalah (The Problem- Solving Approach)
Asumsi yang digunakan dalam pendekatan pemecahan masalah mencakup hal-hal
berikut:
• Pendekatan pemecahan masalah memandang manusia sebagai makhluk yang
rasional
• Manusia dan komunitasnya mampu memandang berbagai permasalahan secara
utuh serta merumuskan solusi terbaik demi kepentingan komunitas
• Keberhasilan pendekatan ini bergantung pada ketersediaan dan kemampuan
fasilitator, penyebaran informasi, kecakapan warga, dan kemampuan organisasi
3. Pendekatan Demontrasi (The Demonstration Approach)
Asumsi yang digunakan dalam pendekatan demonstrasi mencakup hal-hal berikut:
• Manusia itu rasional, sehingga ketika ditunjukkan suatu contoh perubahan yang
dapat dilakukan maka akan dapat menyesuaikan diri
• Manusia mampu belajar, sehingga jika diberikan suatu demonstrasi atau contoh,
maka akan dapat mengulangi atau memilih bagian-bagian yang bisa diterapkan
pada situasi berbeda
• Tanpa kerja sama dan partisipasi dari individu-individu setempat, tidak akan ada
demonstrasi atau unjuk contoh yang sukses
• Yang dapat didemonstrasikan adalah metode yang berdasarkan fakta lapangan,
pengalaman pemberdayaan, dan hasil-hasilnya
• Perilaku yang penting dipelajari melalui interaksi
• Warga komunitas mampu berinteraksi dan memberntuk lingkungannya
PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (RUBIN)

1. Adanya break-even Dalam Setiap Kegiatan Pemberdayaan Komunitas


• Prinsip pertama dari pemberdayaan komunitas adalah adanya break-
even dalam setiap kegiatannya. Orientasi break-even dalam pemberdayaan
komunitas berbeda dengan yang ada dalam dunia bisnis.
• Break-even dalam pemberdayaan komunitas berarti bahwa setiap
keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan akan didistribusikan
kembali kedalam suatu program atau kegiatan pemberdayaan yang lainnya.
Sehingga kegiatan pemberdayaan komunitas akan terus berlangsung demi
mencapai tujuan bersama.
• Adanya kegiatan pemberdayaan komunitas secara terus menerus juga dapat
mempertahankan posisi komunitas tersebut dalam kehidupan masyarakat.
2.Terdapat Keterlibatan oleh Masyarakat
• Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa perlu diingat jika kegiatan
pemberdayaan manusia akan benar-benar berlangsung jika ada keterlibatan
anggota dan masyarakat.
• Keterlibatan masyarakat bukan hanya dalam kegiatannya saja, namun mulai dari
perencanaan hingga berakhir pelaksanaannya. Keterlibatan masyarakat dalam
pemberdayaan komunitas bersifat wajib, jika tidak ada keterlibatan masyarakat
didalamnya berarti pemberdayaan komunitas tidak dapat dilaksanakan.
• Hal ini disebabkan karena berarti bahwa tidak ada tujuan atau target yang ingin
dicapai oleh komunitas dalam kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakannya
3.Memaksimalkan Sumber Daya yang Tersedia
• Dalam implementasinya atau dalam pelaksanaannya, kegiatan pemberdayaan
komunitas harus dapat memaksimalkan sumber daya yang tersedia, terutama
dalam hal pembiayaan yang dapat berasal dari pemerintah, swasta, maupun
sumber dana lainnya.
• Memaksimalkan sumber daya yang tersedia bermaksud agar dapat melakukan
efisiensi biaya dalam pelaksanaan setiap kegiatannya. Sehingga sumber daya
atau dana yang tersisa dapat dipergunakan lebih lanjut untuk perencanaan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya.
• Prinsip ini juga bertujuan untuk mencegah adanya perselisihan atau konflik yang
muncul dalam proses pemberdayaan komunitas yang berkaitan dengan masalah
pendanaan, sehingga diperlukan kerjasama dan kepercayaan yang besar.
4.Pembentukan Pelatihan Sumber Daya Manusia
• Pembentukan pelatihan sumber daya manusia tidak dapat ditinggalkan dari
prinsip utama pemberdayaan manusia yang bertujuan untuk pembangunan
fisik.
• Adanya usaha pelatihan dapat mencegah kurangnya kualitas suatu kegiatan
pemberdayaan komunitas, karena sumber daya manusia merupakan unsur
penting didalamnya.
• Tujuannya adalah untuk mempersiapkan setiap anggota atau masyarakat yang
terlibat didalam pemberdayaan komunitas, sehingga kualitas sumber daya
manusia didalamnya dapat meningkat.
5.Memiliki Fungsi Penghubung
• Prinsip terakhir dari pemberdayaan komunitas adalah harus memiliki suatu
fungsi penghubung. Apa yang dimaksud dengan memiliki fungsi penghubung
adalah suatu kegiatan pemberdayaan komunitas harus dapat menjadi
penghubung antara kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat.
• Kepentingan pemerintah yang bersifat makro atau besar harus disesuaikan
dengan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro atau kecil, maupun
sebaliknya.
• Untuk mencapai tujuan ini maka fungsi penghubung dalam suatu kegiatan
pemberdayaan komunitas adalah penting adanya, sehingga dapat mencapai
kepentingan bersama
PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (TOTOK MARDIKANTO)
• Mengerjakan, artinya kegiatan pemberdayaan haruslah sebanyak mungkin melibatkan
warga untuk mengerjakan atau menerapkan sesuatu. Karena, melalui kegiatan
mengerjakan, warga akan mengalami proses belajar (dengan menggunakan pikiran
dan perasaan hingga menumbuhkan keterampilan ) yang akan diingatnya dalam
jangka waktu Panjang
• Akibat, artinya kegiatan pemberdayaan mesti memberikan akibat dan pengaruh yang
baik, bermanfaat, dan memuaskan, sehingga warga akan senantiasa bersemangat
untuk diberdayakan
• Asosiasi, artinya kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan keseharian
atau sesuatu yang tak berjarak dengan warga. Misalnya, adalah Ketika melihat
banyaknya tumpukan sampah plastik, warga akan teringat pada kegiatan
pemberdayaan yang mengajarkannya untuk membuat tas atau domper dari sampah
plastik
PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (DAHAMA DAN BHATNAGER)
• Minat dan Kebutuhan, pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu pada minat dan
kebutuhan nyata warga. Oleh sebab itu, pemberdayaan harus didahului oleh kegiatan
penelitian untuk mengungkap bentuk pemberdayaan yang benar-benar diminati warga
• Organisasi Masyarakat Bawah, untuk memastikan pemberdayaan berlangsung efektif
dan tepat sasaran diperlukan pelibatan organisasi masyarakat bawah seperti keluarga,
ketetanggan, dan lain-lain
• Keragaman Budaya, pemberdayaan disesuaikan dengan keberagaman budaya local,
itulah sebabnya kegiatan pemberdayaan tidak mungkin diseragamkan antara suatu
komunitas dengan komunitas lainnya
• Perubahan Budaya, pemberdayaan akan menimbulkan perubahan budaya, oleh sebab
itu pemberdaya (fasilitator) perlu bersikap bijak dan memperhatikan nilai-nilai budaya
local agar tidak muncul penolakan dan menggagalkan kegiatan
• Partisipasi, pemberdayaan hanya akan efektif jika mampu menggerakkan partisipasi
seluruh warga untuk turut aktif dalam setiap rancangan kegiatan
• Demokrasi dalam Penerapan Ilmu, dalam pemberdayaan harus selalu diberikan kepada
warga untuk memilih alternatif kegiatan yang ingin diterapkannya. Misalnya warga
diberikan pilihan untuk pelatihan menjahit, menganyam atau mengolah keripik. Mereka
lantas diberi kebebasan menentukan kegiatan yang paling diminati dan mampu
dilaksanakannya unruk meningkatkan kedayaan
• Belajar Sambil Bekerja, selama proses pemberdayaan, harus diupayakan agar warga
tidak hanya menerima informasi atau konsep teoritis, tetapi dapat belajar langsung dari
pengalamannya melaksanakan kagiatan atau pekerjaan secara nyata
• Penggunaan Metode yang Sesuai, pemberdayaan seharusnya dilakukan dengan dengan
menggunakan metode yang selalu disesuaikan terhadap kondisi (lingkungan fisik,
kemampuan ekonomi, dan nilai sosial budaya)
• Kepemimpinan, kegiatan pemberdayaan diharapkan mampu menumbuhkan pemimpin-
pemimpin lokal yang dapat memastikan warga tteap bergiat untuk senantiasa
meningkatkan kedayaanya dalam jangka panjang
• Fasilitator yang Terlatih, pemberdaya (fasilitator) haruslah benar-benar dipersiapkan
untuk menghadapi keunikan dari suatu komunitas atau masyarakat. Dengan demikian,
keberadaan fasilitator akan benar-benar dapat memberi manfaat bagi individu ataupun
komunitas sasaran
• Segenap Keluarga, fasilitator semestinya memperhatikan keluarga sebagai suatu
kesatuan utuh
• Kepuasan, pemberdayaan hendaknya dapat memberi rasa puas kepada warga, sehingga
bersemangat untuk belajar dan bekerja
MANFAAT PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

• Pemberdayaan akan menciptakan suasana yang memungkinkan berkembangnya


individu dan komunitas, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki, sekaligus
memberi perlindungan kepada pihak yang lemah tanpa menimbulkan ketergantungan
• Pemberdayaan akan mencegah eksploitasi terhadap kelompok kurang berdaya atau
lemah
• Pemberdayaan menyadarkan individu dan komunitas mengenai pentingnya belajar
sepanjang hayat, sengan menggunakan berbagai sumber lokal yang tersedia
• Pemberdayaan akan meningkatkan motivasi, pengetahuan, dan keterampilan individu
maupun komunitas, sehingga mampu mengembangkan potensi dan sumber daya local
menjadi keunggulan daya saing secara global
• Pemberdayaan dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagai modal pokok
mewujudkan kemandirian
• Pemberdayaan menjadikan warga menunjukkan partisipasi aktif dan kedayaannya
dalam berbagai aspek kehidupan
• Dengan keberhasilan pemberdayaan, individu
maupun masyarakat akan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan berangsur mampu
mencapai taraf kesejahteraan yang diinginkannya.
Ini artinya, pemberdayaan mampu mengatasi
masalah kemiskinan, kesenjangan, serta
ketimpangan sosial dalam masyarakat
• Pemberdayaan pada akhirnya dapat meningkatkan
kesadaran terhadap hak asasi manusia, partisipasi
politik, penghargaan terhadap keberadaan indvidu
atau kelompok lain, tanggung jawab sosial sebagai
ukuran keberhasilan, kegiatan sosial kerakyatan,
serta pengembangan ekonomi berbasis potensi local
dan pemanfaatan peluang yang lebih luas untuk
mencapai kesejahteraan bersama
ADA PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai