Anda di halaman 1dari 25

PEMBERDAYAAN

KOMUNITAS

Nama :Katamso Simbolon


Kelas :XII IPS-3
Mapel : sosiologi
Oleh :Pak Bolpret Aritonang
DAFTAR ISI
>Pengertian pemberdayaan komunitas
>Konsep pemberdayaan komunitas
>Tujuan pemberdayaan komunitas
>Manfaat pemberdayaan komunitas
>Contoh pemberdayaan komunitas
>Proses pemberdayaan komunitas
-kecenderungan primer
-kecenderungan sekunder
>Prinsip pemberdayaan komunitas
>Kelebihan dan kekurangan
pemberdayaan komunitas
>Penutup
Pemberdayaan komunitas
Pemberdayaan komunitas adalah
suatu upaya untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat secara
individu maupun kelompok, dengan
cara memberikan atau
mengembangkan kekuatan,
kemampuan, dan kemandirian
mereka. Pemberdayaan komunitas
menjadi salah satu program yang
terus diupayakan pemerintah dan
berbagai pihak lainnya, seperti
lembaga swadaya masyarakat (LSM),
organisasi non-pemerintah (NGO),
atau perusahaan swasta.
Konsep Pemberdayaan Komunitas
Konsep pemberdayaan komunitas
sejalan dengan community development,
yaitu proses pembangunan jejaring
interaksi untuk mengembangkan
kualitas hidup masyarakat, dengan cara
meningkatkan kapasitas semua
anggota komunitas, kemudian
melakukan pembangunan berkelanjutan.
Pemberdayaan komunitas merujuk pada
peningkatan kemampuan kelompok
rentan atau kelompok lemah, supaya
mereka memiliki kekuatan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti
kebebasan dari kelaparan, kebodohan,
kesakitan, dan penindasan.

Pemberdayaan komunitas juga


bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan berbagai keputusan
yang mempengaruhi mereka.
Pemberdayaan komunitas dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti
pemberian bantuan modal, fasilitas,
pelatihan, pendampingan, advokasi, atau
jaringan kerjasama.

Tujuan Pemberdayaan Komunitas


Tujuan utama dari pemberdayaan
komunitas adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka
waktu panjang dan berkelanjutan.
Pemberdayaan komunitas bertujuan
untuk membentuk individu dan
masyarakat menjadi mandiri, sekaligus
termotivasi dalam memanfaatkan
peluang, dan berani mengambil
keputusan dalam situasi tertentu.
Pemberdayaan komunitas juga
memiliki tujuan-tujuan lain, seperti:
•> Meningkatkan kesadaran masyarakat
akan hak dan kewajiban mereka sebagai
warga negara.
•> Meningkatkan kapasitas masyarakat
dalam mengelola sumber daya lokal
secara efektif dan efisien.
•> Meningkatkan keterampilan
masyarakat dalam bidang ekonomi,
sosial, budaya, politik, dan lingkungan.

•> Meningkatkan solidaritas dan


kerjasama antara anggota masyarakat
dan antara masyarakat dengan pihak
lain.

•> Meningkatkan tanggung jawab


masyarakat terhadap pembangunan
daerah dan nasional.

Manfaat Pemberdayaan Komunitas


Pemberdayaan komunitas memberikan
manfaat bagi masyarakat yang
diberdayakan maupun bagi pihak yang
memberdayakan. Beberapa manfaat
yang dapat dirasakan adalah:
•>Masyarakat dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan mereka
melalui usaha-usaha produktif yang
sesuai dengan potensi daerah.
•>Masyarakat dapat meningkatkan
kualitas hidup mereka melalui
peningkatan akses terhadap pelayanan
publik, seperti pendidikan, kesehatan,
sanitasi, dan infrastruktur.
•>Masyarakat dapat meningkatkan rasa
percaya diri dan harga diri mereka
melalui pengembangan bakat dan minat
mereka.
•>Masyarakat dapat meningkatkan
partisipasi dan pengawasan mereka
terhadap proses pembangunan yang
berlangsung di daerah mereka.
•>Pihak yang memberdayakan dapat

meningkatkan citra dan reputasi mereka


di mata masyarakat sebagai pihak yang
peduli dan bertanggung jawab.
•>Pihak yang memberdayakan dapat
meningkatkan kerjasama dan kemitraan
dengan masyarakat sebagai mitra
strategis dalam pembangunan.
Contoh Pemberdayaan Komunitas
Berikut ini adalah beberapa contoh
pemberdayaan komunitas yang telah
dilakukan oleh berbagai pihak, baik
pemerintah, swasta, maupun
masyarakat sendiri:

•>Pemberdayaan komunitas bidang


ekonomi: Salah satu contoh
pemberdayaan komunitas di bidang
ekonomi adalah program Kampung
Marketer, yang dilakukan oleh PT
Telkom Indonesia. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan
digital marketing bagi masyarakat desa,
khususnya para pelaku UMKM. Dengan
program ini, masyarakat desa dapat
mempromosikan produk-produk lokal
mereka melalui media sosial, website,
atau marketplace, sehingga dapat
meningkatkan penjualan dan
pendapatan mereka.
•>Pemberdayaan komunitas bidang
pertanian: Salah satu contoh
pemberdayaan komunitas di bidang
pertanian adalah program Petani Muda,
yang dilakukan oleh sebuah organisasi
sosial bernama Yayasan Generasi Maju
Berkarya. Program ini bertujuan untuk
menginspirasi dan membekali generasi
muda untuk menjadi petani modern
yang menguasai teknologi pertanian,
seperti hidroponik, vertikultur, atau
aquaponik. Dengan program ini,
generasi muda dapat berkontribusi
dalam ketahanan pangan nasional,
sekaligus menciptakan lapangan kerja
dan pendapatan bagi diri sendiri dan
masyarakat sekitar.
•>Pemberdayaan komunitas bidang
kesehatan: Salah satu contoh
pemberdayaan komunitas di bidang
kesehatan adalah program Posyandu,
yang dilakukan oleh pemerintah
bersama dengan masyarakat. Posyandu
adalah pos pelayanan terpadu yang
menyediakan pelayanan kesehatan
dasar bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi,
balita, dan lansia. Dengan program ini,
masyarakat dapat mengakses
pelayanan kesehatan secara gratis dan
berkala, seperti imunisasi, penimbangan,
pemberian vitamin, atau konseling.
•>Pemberdayaan komunitas bidang
pendidikan: Salah satu contoh
pemberdayaan komunitas di bidang
pendidikan adalah program Rumah
Belajar, yang dilakukan oleh
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Program ini bertujuan
untuk menyediakan platform belajar
online yang dapat diakses oleh siapa
saja, kapan saja, dan di mana saja.
Dengan program ini, masyarakat dapat
mengakses berbagai sumber belajar,
seperti video, modul, buku digital, atau
simulasi, yang sesuai dengan kurikulum
nasional dan kebutuhan belajar mereka.
•>Pemberdayaan komunitas bidang
sosial budaya: Salah satu contoh
pemberdayaan komunitas di bidang
sosial budaya adalah program [Sahabat
Museum], yang dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Program ini bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi dan kesadaran
masyarakat terhadap pelestarian dan
pengembangan warisan budaya bangsa.
Dengan program ini, masyarakat dapat
menjadi relawan yang membantu
kegiatan-kegiatan museum, seperti
penyuluhan, dokumentasi, penelitian,
atau promosi.
Proses pemberdayaan komunitas
Proses pemberdayaan mengandung dua
kecenderungan, yaitu:
Kecenderungan primer
Proses pemberdayaan yang
menekankan pada proses memberikan
atau mengalihkan sebagian kekuatan,
keleluasaan atau kemampuan kepada
masyarakat agar individu lebih berdaya
Kecenderungan sekunder
Menekankan proses stimulasi,
mendorong, atau memotivasi individu
agar memiliki kemampuan atau
keberdayaan untuk menentukan apa
yang menjadi pilihan hidup melalui
proses dialog.

Prinsip
Terdapat beberapa prinsip dasar yang
berlaku dalam pemberdayaan
komunitas, yaitu:
1.Perlu adanya break-even dalam
kegiatan yang dikelola oleh komunitas.
2.Adanya keterlibatan masyarakat, mulai
dari tahap perencanaan hingga
pelaksanaan.
3. Pelatihan sumber daya manusia,
menjadi wajib dengan pembangunan
fisik yang dilakukan.
4.Memaksimalkan sumber daya yang
tersedia, supaya dapat melakukan
efisiensi biaya untuk penerapannya.
5.Adanya fungsi penghubung antara
kepentingan pemerintah yang bersifat
makro dengan kepentingan masyarakat
yang bersifat mikro.

Kelebihan Pemberdayaan Komunitas


Berbagai ragam variasi masyarakat,
begitu pula dengan berbagai ragam
perilakunya juga. Setiap masyarat pasti
mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Tidak
menutup kemungkinan jika selama
pemberdayaan komunitas berlangsung,
adapun juga kelebihan dan kekurangan
pemberdayaan komunitas sebagai
berikut:
Kelebihan Pemberdaya Komunitas
1.Memudahkan koordinasi antarindividu
di level komunitas
2.Setiap orang dalam komunitas
tersebut dapat saling memberi
semangat dan motivasi.
3.Proses pembangunan yang dikerjakan
lebih demokratis dan aspiratif karena
melibatkan banyak orang.
4. Mampu memperbaiki dan
meningkatkan kehidupan masyarakat
baik dalam bidang ekonomi maupun
sosial.
5.Pembangunan sumber daya alam dan
potensi akan lebih efektif dan efesien.
6.Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka waktu yang
panjang dan berkelanjutan.
Kekurangan Pemberdayaan Komunitas
1.Potensi sering terjadi perdebatan
antara satu individu dengan individu lain
dalam lingkup komunitas yang dapat
melahirkan permasalahan baru.
2.Semakin banyak orang yang ikut maka
tingkat sumber daya manusia akan
berbeda-beda.
3.Tingkat kesadaran setiap individu
berbeda-beda, hal ini berpotensi akan

menghambat pembangunan.
4.Keberhasilan pemberdaya komunitas
bergantung pada individu yang
bergabung di dalamnya.
5. Kurangnya kemampuan masyarakat
dalam aspek kreativitas.
6.Pemberdayaan komunitas selama ini
ditujukan pada masyarakat lokal dan
permasalahan sosial saja.
7.Ketergantungan sumber dana dari luar.

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pemberdayaan masyarakat (community


empowerment) menjadi isu utama
dalam program
dan orientasi pembangunan nasional
pada saat ini. Kegiatan peningkatan
sarana jalan diupayakan
melibatkan masyarakat secara aktif
melalui pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan

masyarakat adalah komitmen dalam


memberdayakan masyarakat lapis
bawah sehingga mereka
memiliki berbagai pilihan nyata yang
menyangkut masa depannya.
Banyaknya tahapan dalam penyusunan
anggaran di desa menjadikan alasaan
perlunya
pemberdayaan kepada masyarakat
dalam perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan dan
pertanggungjawaban anggaran yang
perlu pendampingan (advokasi).
Advokasi adalah aksi
strategis yang ditujukan untuk
menciptakan kebijakan publik yang
bermanfaat bagi masyarakat
atau mencegah munculnya kebijakan
yang diperkirakan merugikan
masyarakat.
Dengan adanya advokasi anggaran ini
masyarakat sangat terbantu dalam
mengelola
anggaran pembangunan desa,
khususnya dalam mengelola anggaran
dalam pembangunan fisik
desa, sehingga pengelolaan anggaran
dapat dilakukan dengan
bertanggungjawab, transparan,
melibatkan seluruh unsure masyarakat,
dan yang utama bahwa adanya tuntutan
untuk
memperbaiki fasilitas publik dapat
segera direalisasikan.
B. SARAN
Kegiatan pengabdian yang berupa
pendampingan (advokasi) sangat
dibutuhkan oleh
masyarakat, khususnya masyarakat
pedesaan yang tidak memiliki
kemampuan dalam menyusun
dokumen perencaaan, dokumen
pelaksanaan, maupun dokumen
pertanggungjawaban, apalagi
jika pelaksanaan pembangunan fisik
membutuhkan anggaran yang cukup
besar, yang berasal
dari pemerintah, swadaya masyarakat
maupun bantuan pihak lainnya,
sehingga pengelolaan
anggaran bisa dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip good governance
yang meliputi,
transparansi, partisipasi dan akuntabel,
sehingga bisa meminimalisis
penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin bisa
terjadi. Perlu adanya koordinasi antara
pimpinan perguruan
tinggi dan pimpinan pemerintah daerah
agar bisa menjembatani kegiatan
pendampingan-pendampingan yang lain,
sehingga konsep pemberdayaan bisa
lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai