Anda di halaman 1dari 6

BAB II

ISI

PERAN DAN KETERAMPILAN

A. Peran dan Keterampilan Memfasilitasi


Beberapa praktik yang dikelompokkan sebagai peran memfasilitasi adalah
berkaitan dengan stimulasi dan penunjang pengembangan masyarakat. pekerja sosial
dapat menggunakan beragam teknik untuk memudahkan sebuah proses, yang secara
efektif menjdi alat yang mempercepat aksi an membantu kelancaran proses. Dalam
kategori ini, sejumlah peran spesifik ditemukan. Hal tersebut adalah ;
1. Semangat Sosial
Istilah semangat sosial menggambarkan satu komponen penting dalam praktik
kerja masyarakat, yaitu kemampuan memberikan stimulus,menginspirasi,
mengaktivasi, menggerakkan dan memotivasi orang lain untuk melakukan suatu
tindakan.
Terdapat enam tindakan aspek keberhasilan yang dapat menjadi focus tentang
peran pekerja sosial dalam hal ini.
a. Antusiasme
Seorang pekerja sosial memiliki antusiasme murni terhadap tugs yang ia
tangani. Antusiasme murni cenderung lebih cepat menular dibandng
antusiasme palsu yang cepat berlalu, hal ini akan membuang waktu pekerja
soaial dalam melaksanakan sebuah proyek kerja masyarakat.
b. Komitmen
Pekerja sosial yang berkomitmen kuat,baik itu pad ide pengembangan
masyarakat sebagai suatu keseluruhan atau pada tujuan pencapaian sebagai
pengembangan, hal ini tentu perlu menyampaikan komitmen pada orang lain
dan meyakikan mengenai sebuah isu bisa terjadi.
Komitmen sampai tujuan akhir dapat membuat sukses praktik kerja
masyarakat.
c. Integritas
Integritas merupakan atribut penting dari semangat sosial. Seperti halnya
antusiasme dan komitmen dapat denga mudah tersampaikan pada orang lain
dalam sebuah masyarakat. Jika pekerja sosial tersebut dengan tulus,
terpercaya,konsisten,dan tidak menipu dalam melakukan keseakatan dengan
orang lain,maka hal tersebut akan banyak membantu memuluskan ia dalam
melakukan satu peran sukses sebagai penyemangat.
d. Komunikasi
Komunikasi merupakan sebuah komponen penting dalam semangat
sosial,karena seseorang tidak akan menjadi seorang penyemangat ang baik
kecuali ia dapat berkomunikasi dengan jelas dan tepat. Hal ini tidak henya
berlku pada kecakapan pekerja sosial dalam menyampaikan fakta, idea tau
pendapat namun juga pada kecakapan seseorang untuk mengkomunikasikan
antusiasme,komitmen,dan integritas.
e. Pemahaman dan Analisis
Saat begitu banyak kesuksesan semangat sosial mungkin tidak disadari
sebenarnya hal tersebut berasal dari pemahaman dan analisis pekerja sosial,
sebagai bagian dari pendekatan praktis refleksif yang telah diungkapkan.
Analisis praktis menuntun pekerja sosialmenjadi waspada terhadap berbagai
cara yang berbeda dalam terlibat secara onstruktif dengan orang lain,dan dapat
merangsang tindakan berbasis masyarakat.
f. Kepribadian
Kepribadian seorang pekerja sosial sangat penting dalam semangat sosial.
Tidak ada kepribadian yang ‘benar’ bagi pekerja sosial,yang penting pekerja
sosial harus tetap mawas diri terhadap kepribadiannya sendiri,dan
memanfaatkan hal itu sampai pada dampak yang maksimal. Mencoba untuk
mengubah kepribadian seseorang,atau menjadi seperti orang lain,sama sekali
tidak akan berhasil dan tidak berfungsi dalam praktik pekerjaan sosial
masyarakat.

2. Mediasi dan Negosiasi


Para pekerja sosial seringkali berhadapan dengan isu atau konflik yang
berkaitan dengan nilai yang ada di dalam masyarakat. Untuk menghadapi konflik
seperti ini seringkali pekerja sosial memainkan peran sebagai mediator. Hal ini
mensyaratkan keterampilan untuk mendengar dan memahami kedua belah
pihak,untuk meefleksikan berbagai pandangan dari masing masing pihak,untuk
membuat penduduk menghormati legitimasi pandangan orang lain, serta
membantu penduduk mencari area area yang bisa menjadi kesepakatan dan
kemudian membantu mereka membuat consensus.
Namun, pekerja sosial seringkali dipaksa berada posisi netral dalam
melakukan mediasi. Netralitas yang ketat biasannya tidak mungkin dalam isu isu
masyarakat, jadi netral dalam hal ini membawa suatu implikasi yang relative,dan
harus dilakukan demi menjaga integritas pekerja sosial.
Meskipun seorang pekerja sosial dalam melkukan mediasi harus bersifat
netral, namun pekerja sosial tetap bisa melakukan negosiasi. Tidak layak sebagai
pekerja sosial untuk berada dalam posisi netral dan imparsial dalam berbagai
isu,terutama untuk isu yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia. Disini peran
negosiator mensyaratkan seorang pekerja untuk bis mewakili satu pihak dari suatu
konflik tertentudengan cara seperti itulah berbagai tuntutan bisa diartikulasi
secara kuat, namun pekerja juga mengingat pntingnya prinsip prinsip tanpa
kekerasan dan paksaan, pentingnya mengkritisi ide ide daripada penduduknya,
dan perlunya salah satu lawan untuk mengubah pandangan tanpa harus
kehilangan muka (malu).
3. Dukungan
Salah satu peran yang paling penting bagi seorang pekerja sosial masyarakat
adalah mampu menyediakan dukungan bagi orang orang yang terlibat struktur
dan aktivitas masyarakat. Hal ini menakup mengafirmasi penduduk, mengenali
dan mengakui nilai mereka dan nilai kontribusi mereka, member dorongan
menyediakan diri ketika mereka perlu membicarakan sesuatu atau menanyakan
berbagai pertanyaan, dan lain sebagainya.
Secara sederhana cukuplah sebagai pekerja sosial masyarakat mampu dan siap
mendampingi penduduk saat dibutuhkan,bersedia menyutui mereka dan cukup
diandalkan serta dipercaya sehingga masyarakat dapat mengandalkan pekerja
sosial itu sendiri.
4. Membangun Konsensus
Membangun konsensus merupakan perluasan dari peran mediasi. Hal tersebut
mencakup perhatian terhadap berbagai tujuan bersama, mengidentifikasi landasan
umum dan membantu orang orang bergerak menuju sebuah consensus yang dapat
diterima oleh semua. Hal tersebut penting untuk diperhatikan bahwa sebuah
kesepakatan tidak berarti semua orang harus setuju terhadap segala hal, terutama
ketika terdapat sebuah perbedaan pendapat yang secara jelas tidak akan mungkin
dipertemukan. Lebih dari itu sebuah consensus itu mewakili persetujuan atas
tujuan dari tindakan, yang setiap orang telah ditentukan menjadi bagian yang
terbaik dengan memerhatikan dan menghormati perbedaaan yang ada dalam
kelompok.
Oleh karena itu, pekerja sosial masyarakat dalam melakukan consensus harus
memiliki ketrampilan mendengarkan,empati, refraining, dan bekomunikasi.
5. Fasilitas Kelompok
Banyak waktu pekerja sosial masyarakat yang dihabiskan dalam berbagai
kelompok, dan keberhasilannya akan sangat bergantung dan mengandalkan pada
sebaik apa ia mampu beroperasi dalam sebuah kelompok kecil. Berbagai
kelompok dimana sorang pekerja sosial bekerja dan terlibat berbagai tindakan
kelompok, struktur panitia, perencanaan kelompok,peningkatan kesadaran
kelompok,tugas kelompok,rekreasi kelompok,self help kelompok dan bentuk
bentuk pengambilan keputusan.
Dalam banyak kasus,seorang pekerja sosial masyarakat akan memainkan
sebuah peran memfasilitasi dengan sebuah kelompok, apakah secara formal
sebagai ketua rapat atau penyelenggara rapat ataukah secara tidak formal menjadi
seorang anggota kelompok yang mampu membantu kelompok untuk mencapai
tujuannya dengan sebuah cara yang efektif.
Cara lainnya, memfasilitasi kelompok adalah sebuah tugas masyarakat yang
sangat penting,sebagaimana bnyak tujuan dari pengembahan masyarakat.
Dengan demikian pekerja sosial masyarakat harus memiliki kemampuan
untuk beroperasi secara efektif dalam berbagai kelompok yang menunut berbagai
keterampilan yang sangat luas. Hal ini termasuk kemapuan utuku :
a. Mengamati dan sadar terhadao dinamika kelompok
b. Sadar terhadap berbagai faktor budaya dan gender yang bisa merintangi
beberapa orang beberapa orang dari berpartisipasi secara penuh
c. Memahami pentingnya lingkungan fisik
d. Berbicara dalam sebuah kelompok untuk memperoleh perhatian orang
orang
e. Menafsirkan dan menggambarkanapa yang telah dikatakan sehingga
semua orang dapat memahami
f. Mencegah perpecahan kelompok
g. Mengendalikan ketidakpercayaan
h. Mengetahui prosedur formal dalam pertemuan.
i. Membingkai resoslusi
j. Menafsirkan sebuah konstitusi
6. Pemanfaatan berbagai Keterampilan dan Sumber Daya
Peran memfasilitasi lain penting bagi seorang pekerja sosial masyarakat
adalah mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai keterampilan dan sumber
daya yang ada bersama masyarakat atau kelompok. Sebuah peran penting bagi
pekerja sosial masyarakat adalah menemukan sumber sumber, serta
mengidentifikasi sumber tersebut, untuk membantu penduduk agar dapat melihat
bagaimana mereka dapat memanfaatkannya.
Salah satu tugas pertama pekerja sosial masyarakat dalam merangsang
pengembangan ekonomi masyarakat adalah sering melakukan inventarisasi
keterampilan dari populasi local. Penting halnya bagi seorang pekerja sosial
masyarakat untuk memiliki sebuah pemahaman yang baik menegenai apa yang
tersedia didalam masyarakat (keuangan,keahlian,bahan mentah,produk yang
dibuat,berbagai fasilitas yang tersedia.) sehingga hal tersebut dapat dijelaskan
ketika dibutuhkan.
7. Mengorganisasi
Peran memfasilitasi penting yang lain pada masyarakat adalah sebagai
seorang pengatur. Hal secara sederhana digambarkan sebagai menjadi pribadi
yang memastikan berbagai hal bisa terjadi. Hal tersebut melibatkan kemampuan
berpikir melalui apa yang butuh diselesaikan tanpa harus melakukannya seorang
diri untuk memastikan itu semua terjadi.
Menjadi pengorganisasi yang baik,menjad sadar terhadp apa yang harus
dilakukan,memastikan sesuatu hal terjadi,menjadi sifat dasar yang kedua pada
pekerja sosial masyarakat. Ketidak kakuan dan fleksibelitas pada kerja
masyarakatberarti sepramg pekerja sosial harus efisien teratur dalam berbagai
keadaan seperti mengatur waktu dan menjaga dokumen.
8. Komunikasi Pribadi
Para pekerja masyarakat pasti akan banyak waktu dalam berkomunikasi dan
berhubungan dengan penduduk setempat, sehingga memiliki keterampilan
komunikasi antar pribadi yang baik sangatlah penting.
Seorang pekerja sosial masyarakat yang baik akan mampu berkomuikasi
secara efektifdengan salah satu dengan mereka dengan begitu komunikasi
memerlukan kapasitas untuk :
a. Mengajukan suatu komunikasi atau percakapan
b. Menyimpulkan suatu komunikasi atau percakapan
c. Menciptakan dan memelihara suatu atmosfir kepercayaan dan dukungan
secara bersamaan
d. Mendebgarkan dengan hati hati
e. Memahami dan menafsirkan apa yang dikatakan.
f. Sadar terhadap berbagai perbedaan buday dan sensitivitas dalam berbagai
pola komunikasi
g. Mebggunakan bahasa tubuh untuk mendorong komunikasi
h. Sadar terhadap berbagai desakan dan prioritas waktu pribadi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai