Anda di halaman 1dari 14

Tasya Shofwa Mahira

200401110299
Psikologi G

PRINSIP DAN PENDEKATAN PSIKOLOGI KOMUNITAS

A. Prinsip Psikologi Komunitas


Area psikologi komunitas terbentuk pada membantu atau meningkatkan kemampuan
individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya kalangan minoritas,
dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas lingkungan dan
kehidupan mereka.Hal ini sangat diperlukan karena pada gilirannya, akan membantu
perkembangan individu dalam mengembangkan psychological sense of community.
Pada intinya pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam individu yang
terganggu dan juga tidak secara totalitas menyalahkan lingkungan akan tetapi fokusnya
kepada interaksi orang dengan lingkungan mengidentifikasikan peran dan daya
lingkungan yang dapat menciptakan/mengurangi masalah individu dan kemudian
memusatkan diri pada pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih dapat
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Sedangkan bentuk peran nyata dari psikologi komunitas :
a. Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah
masalah komunitas, melakukan penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat,
mengevaluasi program-program sosial tertentu.
b. Berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial serta
memberikan evaluasi terhadap program tersebut.
c. Secara profesional berpartisipasi aktif dalam program gerakan-gerakan, sosial bagi
pengembangan masyarakat, termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat
memperkecil kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan
pengembangan pribadi dilingkungan sosial tersebut. Program pelayanan atau
bantuan masyarakat direncanakan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Menggunakan prinsip pencegahan.
Jika kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah ditingkatkan di
masa awal kehidupan, masalah di masa depan akan dapat dihindari dengan
lebih mudah. Tujuan dari psikologi komunitas adalah untuk mengatasi
masalah-masalah yang ada di masyarakat atau komunitas. Alasan mengapa
pencegahan sangat utama daripada mengobati karena pencegahan dari
gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya perawatan
penderita.
• Menghargai keberagaman.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Seseorang yang berhasil menerapkan respect for diversity apabila mereka


bisa memberi nilai positifatas perbedaan yang ada antar masing-masing
orang atau individu. Menurut Wasino (2013),setiap masyarakat memiliki
budaya yang digunakan sebagai pedoman perilaku. Karena pemikiran dasar
yang mendasari budaya mereka berbeda, bentuk perilaku sehari-hari mereka
juga tidak sama. Itu mempengaruhi adanya multikulturalisme di masyarakat
dunia, termasuk Indonesia. Budaya didirikan oleh kelompok
pendukungnya, karena perbedaan asal mereka, konsepsi budaya dan
pandangan akan keragaman. Menghormati keberagaman suku bangsa
merupakan upaya untuk menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Keberagaman ini
harus disertai dengan sikap menghargai dari masyarakat itu sendiri.
• Mendesain program pelayanan
Mendesain program pelayanan dengan mengutamakan cocok atau tidaknya
desain tersebut dengan lingkungan kehidupan masyarakat dengan yang
bersangkutan. Program juga di desain sedemikian rupa sehingga masyarakat
dengan swadaya. Psikologi komunitas mendesain program pelayanan
dengan mengutamakan cocok atau tidaknya desain tersebut dengan
lingkungan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Program juga di
desain sedemikian rupa sehingga masyarakat bisa menjalaninya secara
swadaya. Program didesain agar ada kesesuaian antara individu/komunitas
dengan lingkungan mereka.
• Sense of community (SOC)
Dalam sebuah komunitas, sense of community merupakan bagian yang
berperan penting, setiap anggotanya harus memiliki sense of community
agar komunitasnya tetap bertahan dan hubungan yang berjalan semakin
kuat. Menghilangnya rasa komunitas (lost community) dapat terjadi karena
jarak maupun waktu yang memisahkan seseorang sehingga mereka
kehilangan rasa komunitas atau kehilangan sense of community namun
dengan adanya fasilitas internet dapat menghubungkan kembali dan
membangun sense of community yang telah hilang. Suatu penghayatan
seseorang menjadi bagian dari sebuah kelompok yang ditandai dengan
adanya komitmen antar anggotanya.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

• Berkolaborasi dengan disiplin


Ilmu lain menganalisa masalah setempat dan mempelajari keadaan
masyarakat setempat, bagaimana kehidupan mereka, bagaimana adat
istiadatnya, bagaimana mereka memaknai masalah yang ada baik secara
sosial ekonomi, budaya, nilai setempat, tingkat pendidikan, dan pola
kebiasaan. Intinya adalah berusaha menjadi ‟bagian‟ dari masyarakat.
Tujuannya agar program atau bantuan tepat sasaran dan bermanfaat. Salah
satu cara mengasah kepekaan dan menguatkan kepekaan adalah dengan
turun ke lapangan dan mengamati keadaan sekitar.
• Peka terhadap kebutuhan dan keadaan komunitas
Menganalisa masalah setempat dan mempelajari keadaan masyarakat
setempat, bagaimana kehidupan mereka, bagaimana adat istiadatnya,
bagaimana mereka memaknai masalah yang ada baik secara sosial ekonomi,
budaya, nilai setempat, tingkat pendidikan, dan pola kebiasaan. Intinya
adalah berusaha menjadi ‟bagian‟ dari masyarakat. Tujuannya agar
program atau bantuan tepat sasaran dan bermanfaat. Salah satu cara
mengasah kepekaan dan menguatkan kepekaan adalah dengan turun ke
lapangan dan mengamati keadaan sekitar.
• Memaksimalkan dan membangun kapasitas sumber daya
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting
dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan
dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal, teknologi, karena
manusia itu sendiri yang mengendalikan faktor yang lain. Sumber daya
manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan.
Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan disebuah
organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi itu.
• Menggunakan pendekatan berlapis dan melibatkan semua dan Stakeholder
Peran atau fungsi utama pemangku kepentingan atau stakeholder adalah
membantu membuat suatu kebijakan, aturan, atau proyek agar sesuai dan
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

tercapai dengan arah pengembangan organisasi atau perusahaan.


Pendekatan berlapis (multilayer) dapat dilihat dari dapat bentuk:
a. Merekrut wakil masyarakat dari berbagai lapisan agar memperoleh
pelatihan dan atau penguatan sesuai kapasitas porsi masing-masing.
b. Memberlakukan sistem atau mekanisme berlapis dalam prevensi dan
intervensi, termasuk menyusun jaringan kerja dan melaksanakan
sistem rujukan. Lapis pertama adalah tokoh kunci di masyarakat lapis
kedua adalah hasil rekrutmen tokoh-tokoh kunci, sedangkan lapis
ketiga, yaitu kelompok dampingan langsung yang ada di lapangan.

Prinsip - prinsip psikologi komunitas ada 6, yakni :

a. Apa yang menjadi penyebab dari masalah


Berbicara masalah komunitas, tidak lepas dari interaksi. Setiap masyarakat
melakukan interaksi. Interaksi ini nantinya akan saling berpengaruh. Penurunan
kualitas kehidupan individual terlihat pada adanya dua pihak yang tidak berimbang
yang menyebabkan pihak yang kuat akan memberikan pengaruh besar terhadap
yang lemah, padahal pengaruh itu tidak sesuai dengan identitas dan potensi yang
dimilikinya. Misalnya, seseorang yang memiliki kecerdasan rendah mendapat
pengaruh dari orang yang pandai sehingga berkembanglah dalam dirinya suatu cita-
cita yang tinggi, padahal kemampuan pikirnya terbatas dan tidak memadai untuk
mencapai cita-cita itu.
b. Bagaimana mengartikan permasalahan itu
Dalam taraf individual, psikolog komunitas mempelajari hubungan antara individu-
individu dengan lingkungannya, di antara mereka terdapat saling pengaruh. Dari
saling pengaruh ini, baik individu maupun lingkungan, berubah. Psikologi
komunitas berbicara mengenai bagaimana interaksi itu dapat bersifat positif, saling
dukung, untuk mengembangkan kualitas keseluruhan maupun individual.
c. Dimanakah psikologi komunitas diterapkan
Psikologi komunitas tidak secara tipikal dilakukan di klinik-klinik, melainkan lebih
banyak dilakukan di lapangan atau dilingkungan dan organisasi sosial tertentu,
seperti organisasi masyarakat yang didasarkan agama, lokasi, bahkan bisa jadi
lingkungan politik. Psikologi komunitas merupakan pendekatan terhadap kesehatan
mental yang menekankan peranan kekuatan-kekuatan lingkungan dalam
menciptakan kenyamanan dan meredakan masalah.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

d. Bagaimana pelayanan direncanakan


Pelayanan terhadap masyarakat atau yang lain tentunya membutuhkan perencanaan
yang matang agar pelaksanaan intervensi dapat terkontrol dan dikelola dengan baik.
e. Apakah penekanan prevensi psikologi komunitas
Yang paling ditekankan dalam prevensi psikologi komunitas adalah upaya
pencegahan, ada tiga jenis pencegahan: primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan
primer adalah upaya yang melawan keadaan yang memungkinkan timbulnya
gangguan sebelum gangguan itu terjadi. Termasuk pencegahan primer antara lain
pemberian gizi pada balita, imunisasi, konseling pernikahan, dan pengadaan rumah
sehat. Sedangkan pencegahan sekunder adalah usaha diagnosis dini atas suatu
keadaan dan bertujuan agar dapat dilakukan terapi atau treatment pada tahap dini
atau tahap awal gangguan. Sedangkan pencegahan tersier adalah upaya rehabilitas
terhadap terhadap orang-orang yang memerlukan penyesuaian kembali karena
penyakit atau trauma yang pernah dialami. Rehabilitasi ini bisa berupa konseling,
pelatihan, dan lain-lain.
f. Peka terhadap kebutuhan dan keadaan komunitas
Dengan cara memaksimalkan dan membangun kapasitas sumber daya lokal
Menggunakan pendekatan berlapis dan melibatkan semua dan juga melibatkan
inisiatif sosial dan peka pada budaya lokal (Poerwandari, dkk., 2003).

Adapun 4 prinsip ekologi yang diungkapkan oleh kelly, yakni :

a. Interdependence (keadaan saling ketergantungan)


Seperti ekosistem biologi, sitem sosial memiliki banyak keterkaitan dengan beberapa
hal dan memiliki hubungan dengan sistem lain.
b. Cycling of resources
Prinsip ekologi yang kedua ini memiliki banyak kesamaan dengan prinsip sebelumnya
yaitu interdependence. Itu menjelaskan bahwa sistem apapun dapat dipahami dengan
menjelaskan bagaimana sumberdaya digunakan, didistribusikan, dilestarikan, dan
ditransformasikan.
c. Adaptation
Prinsip ekologi menyangkut transaksi antara manusia dan lingkungan. Ini merupakan
dua proses cara individu mengatasi kendala atau tuntutan lingkungan dan lingkungan
beradaptasi dengan individu.
d. Succesion
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Keadaan dan sistem sosial mengalami perubahan dari waktu ke waktu.


Interdependences, cycling of resources, dan adaptation harus dipahami dalam satu
pemahaman atau dalam satu perspektif.
e. Constribution of this approach (kontribusi dari pendekatan ini)
Empat prinsip ekologi ini mempunyai pengertian yang khas, konsep yang berguna
untuk menggambarkan dinamika lingkungan sosial. Kelly et.al berpendapat bahwa
konsep ekologi dapat menuntun perkembangan intervensi preventif dalam latar
masyarakat.

Adapun prinsip-prinsip komunitas menurut para ahli, diantaranya :

Menurut dari (Istiqomah, dkk., 2011 ):

a. Mengutamakan prinsip pencegahan (preventif)


b. Menghargai keberagaman
c. Program didesain agar ada kesesuaian antara individu/komunitas dengan lingkungan
mereka
d. Kolaborasi dengan ilmu lain
e. Mengembangkan Sense of Community

Prinsip-prinsip Psikologi Komunitas dari (Poerwandari, dkk., 2003) :

a. Peka terhadap kebutuhan dan keadaan komunitas


b. Memaksimalkan dan membangun kapasitas sumber daya local
c. Menggunakan pendekatan berlapis dan melibatkan semua stakeholder
d. Melibatkan inisiatif sosial dan peka pada budaya local
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

B. Pendekatan dalam Psikologi Komunitas


Ada beberapa konsep yang sangat melekat pada pendekatan psikologi komunitas,
yakni pada:
a. Pencegahan
Pencegahan dari gangguan psikologis bertujuan untuk menghemat biaya perawatan
penderita. Terdiri dari tiga hal yakni pencegahan primer, sekunder dan tersier.
b. Pemberdayaan manusia
Pemberdayaan manusia dalam masyarakat bertujuan untuk mempertahankan
kesehatan dan mencegah munculnya gangguan-gangguan psikologis.

Beberapa pendekatan, konsep dan teori mengenai psikologi Komunitas dijelaskan


secara singkat dibawah ini :

a. Pendekatan Transaksional
Pandangan dari Felner, Felner dan Silvermen (1999) mencoba untuk menempatkan
psikologi komunitas di dalam kerangka ilmu sains dan praktis yang bergerak dalam
upaya pencegahan terjadinya gangguan klinis. Pendekatan ini merupakan sebuah
konsep yang menjembatani kerangka berpikir konsep kesehatan mental klinis
tradisional dengan konsep kesehatan mental komunitas. Pandangan penting yang
dijelaskan di dalam pendekatan ini adalah bahwa kerentanan yang terjadi adalah
sesuatu yang bersifat konstekstual. Tidak ada istilah individu dengan kerentanan
yang tinggi, namun kerentanan akan terkait dengan konsep perkembangan dan
konsep ekologis, mengenai bagaimana seorang individu belajar untuk beradaptasi
dengan lingkungan aktual yang ia hadapi. Cara pandang ini dikenal dengan
pendekatan transaksional yang menekankan pada pentingnya konsep sosial dalam
memahami tahapan perkembangan dan perilaku.
Tidak semua perilaku bersifat dua arah, yaitu adanya pengaruh timbal balik yang
sederhana antara individu dengan lingkungan terdekatnya. Beberapa perilaku
adalah fungsi dari kondisi sosial yang lebih jauh dan luas. hukum yang demikian,
menjadi sebuah penghubung bagi seorang ilmuwan maupun praktisi psikologi
dengan sistem sosial yang lebih besar, termasuk budaya, tradisi, organisasi, dan
keyakinan serta praktik yang dilembagakan di dalam sebuah sistem sosial. Banyak
dari kondisi sosial yang berada diluar kemampuan individu untuk mengontrolnya.
Seringkali kasus-kasus yang terjadi dikarenakan adanya perubahan konteks sosial
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

sehingga mempengaruhi perkembangan anak dan remaja serta berbagai masalah


sosial yang lebih luas.
b. Konsep pemberdayaan
Kajian konseptual mengenai psikologi komunitas juga dijelaskan oleh zimmerman
yaitu konsep analisis analisis multilevel mengenai pemberdayaan. Pendekatan ini
dijelaskan di dalam konteks upaya pencegahan di dalam psikologi komunitas.
Selama ini upaya pencegahan suatu gangguan atau kelainan klinis seringkali dinilai
lebih ditekankan pada pemberian intervensi yang justru berdampak melemahkan
individu dan menyalahkan lingkungan (Albert, 1996) Oleh karena itu dengan
perspektif psikologi komunitas, program pencernaan harus mampu
memberdayakan bukan justru melemahkan.
Zummerman menekankan nilai-nilai pemberdayaan psikologis komunitas dan
analisis multilevel yang diperlukan untuk penelitian maupun untuk intervensi.
Penekanan pada hubungan peran, partisipasi, dan akses sumber daya. Konsep
psikologi komunitas sebagai upaya pemberdayaan dicoba untuk dilengkapi oleh van
Uchelen dengan memperluas pengertian pemberdayaan ke dalam konteks
kelompok atau kolektivitas kontak sosial yang menyeluruh. Beberapa ahli
mengungkapkan definisi mengenai pemberdayaan, antara lain sebagai berikut :
• (Rappaport, 1987), Pemberdayaan adalah proses dimanasendir, organisasi,
dan masyarakat mampu mengatasi masalah mereka sendiri.
• (Prilleltenksy et al, 2001), Upaya untuk mencapai keadaan dimana orang-
orang memiliki kekuatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
dan bekerjasama dengan yang lain untuk maju dan mencapai tujuan
bersama.
• (Perkins & Zimmerman, 1995), Mekanisme agar seseorang memiliki
kendali yang lebih besar terhadap hidup mereka, memiliki kesadaran kritis
terhadap lingkungan sosial politik dan partisipasi demokratis dalam
masyarakat.
c. Konsep Kesehatan
Penjelasan ini dari Cowen adalah antitesa dari konsep pemberdayaan. Dalam
penjelasannya Cowen lebih berfokus pada kesehatan, yaitu upaya membangun
sistem yang didasari oleh perhatian terhadap kesehatan. Pendekatan ini sangat
berbeda dari pendekatan psikologi klinis yang didasarkan pada Diagnostic and
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) yang memandang kesehatan


masyarakat berasal dari kedokteran klinis. Kritik Cowen tentang apa terhadap upaya
pencegahan yang didasari oleh kebijakan kesehatan mental konvensional. Dari
beberapa sumber lain menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yakni:
• Pendekatan komunitas menekankan kepada efek dari dukungan dan tekanan
sosial masyarakat serta tindakan preventif.
• Pemberdayaan lokal dan pentingnya relativitas budaya serta
keanekaragaman.
• Menekankan kepada masyarakat, kekuatan pribadi dan kemampuan.
• Perspektif komunitas tidak hanya menekankan pada fungsi riset
pengembangan teori tetapi juga untuk tindakan dan evaluasi kebijakan
program, analisis bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan juga
kesejahteraan masyarakat.
C. Model-Model Pendekatan Psikologi Komunitas
Proses psikologi komunitas yaitu konteks (ruang lingkup) untuk menerapkan model-
model psikologi komunitas. Istilah “model” diaplikasikan untuk menunjuk pada suatu
penyajian struktur dan fungsi (dalam hal ini) permasalahan komunitas. Dalam masalah-
masalah komunitas, psikologi komunitas menerapkan model sebagai berikut :
a. Model Kesehatan Mental ( The Mental Health Model).
Model ini beranggapan bahwa mencegah terjadinya gangguan mental yang akan
lebih efektif daripada mengobati. Model kesehatan mental lebih menekankan pada
pendekatan preventif.
b. Model Organisasi (The Organization Model).
Model ini diacu berdasarkan pada penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian
yang menelaah mengenai pengaruh kondisi/organisasi atau sistem organisasi pada
sistem sosial terhadap kelompok. Misalnya pengaruh gaya kepemimpinan. Model
ini beranggapan bahwa manajemen atau pengelolaan bertanggung jawab untuk
mengorganisir elemen-elemen dalam kelompok, seperti : uang, materi/benda,
peralatan, manusia yang bertujuan untuk mendapatkan profit.
Hubungannya dengan manusia bertujuan untuk mengarahkan usaha dalam
memotivasi dan mengontrol tindakan serta perilaku agar sesuai dengan tujuan.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Tanpa adanya intervensi dari manajemen, manusia akan menjadi pasif dan tidak
responsif terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok.
c. Model Tindakan Sosial (The Social Action Model).
Model ini menerapkan pendekatan dengan cara berpartisipasi langsung terhadap
kondisi yang menyebabkan timbulnya gangguan atau masalah di dalam masyarakat.
Misalnya : mengatasi permasalahan kemiskinan yaitu dengan cara memobilisasi
dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang ada dalam komuniti; keterlibatan
langsung dalam mengatasi kemiskinan, misalnya dengan cara menciptakan
lapangan kerja, merangsang pertumbuhan usaha wiraswasta ataupun memberikan
pinjaman modal.
d. Model ekologi (The Ecological Model).
Model ini dipengaruhi oleh Teori Kurt Lewin yang menekankan saling
ketergantungan antara manusia dengan lingkungan. Model ini beranggapan bahwa
prinsip-prinsip ekologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang timbul serta untuk menciptakan proses intervensi yang dibutuhkan. Dalam
memahami sebuah komunitas, psikolog komunitas perlu memperhatikan tingkat
ekologi komunitas tersebut sebelum melakukan intervensi atau pendekatan,
diantaranya yaitu:
• Tingkat individual
• Mikrosistem;
Merupakan lingkungan terdekat individu, yang berulang digunakan individu
secara langsung untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Dalam
mikrosistem, individu membentuk hubungan interpersonal; mengambil peran
sosial dan berbagai kegiatan. Mikrosistem meliputi; keluarga, ruang
kelas,kelompok diskusi, teman dan lain sebagainya.
• Organisasi;
Merupakan kumpulan mikrosistem yang lebih kecil yang mana memiliki
struktur formal yaitu adanya peraturan, kebijakan, waktu pertemuan, dsb.
Contohnya, sekolah, tempat kerja, kelompok paduan suara, dan sebagainya.
• Locality/lokasi;
Merupakan sekumpulan organisasi atau mikrosistem yang mana tiap-tiap
individu berpartisipasi bagi kehidupan daerah mereka melalui kelompok-
kelompok yang lebih kecil. Contohnya, pedesaan,kota kecil, lingkungan
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

urbanisasi ataupun kota besar. Beberapa hal yang mungkin dilakukan oleh
seorang psikolog komunitas meliputi:
a) Menemukan cara untuk membantu orang yang kurang beruntung atau
kehilangan haknya merasa lebih terhubung dengan komunitas lokal mereka.
b) Memahami masalah sosial di antara kelompok minoritas
c) Mengembangkan, menerapkan, dan mengevaluasi program-program
d) berbasis masyarakat yang berorientasi pada tindakan
e) Membangun hubungan antara individu dan kelompok komunitas
f) Mengevaluasi organisasi, pemerintah, dan komunitas untuk
mempromosikan partisipasi dan keragaman
Psikolog komunitas dapat dipekerjakan di sejumlah bidang termasuk pendidikan,
pemerintah, kelompok nirlaba, organisasi komunitas dan konsultasi pribadi. Dalam
sistem pendidikan, psikolog komunitas sering bekerja di perguruan tinggi dan
universitas untuk mengajar kursus dan melakukan penelitian asli. Dalam pengaturan
pemerintah, mereka dapat bekerja dalam layanan kesehatan dan manusia untuk
pemerintah lokal, negara bagian dan federal.
Psikologi komunitas cukup populer dengan definisi sebagai ilmu yang mempelajari
efek-efek sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap perilaku yang terjadi pada
individu, kelompok, organisasi, dan tingkatan sosial yang lain. Definisi tersebut
mengungkapkan bahwa fokus psikologi komunitas adalah isu-isu sosial, institusi-
institusi sosial, dan setting lain yang mempebgaruhi kelompok-kelompok dan
oraganisasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan serta mengoptimalkan
kesejahteraan (wellbeing) dari komunitas dan individu dengan penanganan alternatif
yang inovatif dengan berkolaborasi bersama anggota komunitas serta disiplin ilmu yang
terkait baik di dalam maupun di luar psikologi.
Adapun Tujuan Psikologi Komunitas adalah berupaya mengatasi masalah masyarakat
secara meluas (komunal) dan menekankan pada upaya pencegahan prevensi dan
promosi dalam mengembangkan kompetensi sosial dan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan kekuatan positif yang dimiliki bersama. Korchin (Hidayah, 2007)
menjelaskan bahwa pendekatan psikologi komunitas menggunakan upaya preventif ini
dalam tiga tingkatan, yaitu :
• Prevensi primer
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Prevensi primer merupakan upaya pencegahan munculnya penyakit tertentu


kemudian disosialisasikan kepada masyarakat luas untuk mencegah
kemunculan penyakit tertentu.
• Prevensi sekunder
Merupakan upaya pencegahan munculnya penyakit tertentu pada sekelompok
komunitas yang beresiko mengalami penyakit.
• Prevensi tersier
Merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit yang sudah dialami oleh
sekelompok penderita penyakit tertentu agar tidak kambuh kembali.
Area psikologi komunitas terbentuk pada membantu atau meningkatkan kemampuan
individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya kalangan minoritas,
dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali atas lingkungan dan
kehidupan mereka. Hal ini sangat diperlukan karena pada gilirannya, akan membantu
perkembangan individu dalam mengembangkan psychological sense of community.
Tujuan dari psikologi komunitas adalah memaksimalkan kesejahteraan individu dalam
kelompok dengan penanganan yang inovatif dengan cara bekerja sama dengan sesama
anggota komunitas serta disiplin ilmu berdasarkan ilmu psikologi.
• Pencegahan lebih baik daripada penanganan
Psikologi komunitas bercirikan adanya upaya untuk mencegah munculnya
permasalahan klinis pada tingakatan sosial yang ada. Hal ini juga berarti
intervensi psikologi sosial pada berkembangnya permasalahan sosial. Ada
pembagian diantara tingkatan dari intervensi pencegahan, yaitu:
a) Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan usaha mencegah suatu masalah yang terjadi
secara umum dan bersama-sama atau permasalahan muncul paling awal
pada situasi yang memungkinkan terjadi. Cowen berargumen ada kriteria
yang harus diikuti dalam pencegahan pimer ini:
1. Program harus beroientasi pada massa atau kelompok
2. Harus dilakukan sebelum maladjustment
b) Pencegahan Sekunder
Pencegahan Sekunder merupakan usaha untuk mengatasi masalah pada
situasi mungkin muncul untuk pertama kalinya sebelum hal ini menjadi
semakin parah.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

c) Pencegahan tertier
Pencegahan Tertier merupakan usaha untuk mengurangi kuatnya masalah
yang sekali muncul dari suatu kejadian yang terus menerus.
• Penekanan pada kekuatan dan kompetensi
Konsep dari kompetensi dimunculkan oleh psikolog komunitas mula-mula.
Pertama, ini berkaitan dengan setting ekologis, atau lingkungan dan implikasi-
implikasinya untuk mengoptimalkan kompetensi individu dalam komunitas.
Kedua, kompetensi dikaitkan dengan konsep pencegahan. Jika seseorang makin
kuat di awal kehidupan individu atau kelompok maka permasalahan dapat
dihindari lebih mudah.
• Pentingnya Perspektif
Ekologis Perspektif ekologis memiliki arti suatu tes dari hubungan diantara
orang-orang dan lingkungan mereka (sosial maupun fisik) dan membangun
suatu kecocokan yang optimal diantara setting lingkungan dengan orang-orang
didalamnya.
• Menghargai Perbedaan
Dalam psikologi komunitas ada penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan
yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk berbeda dan perbedaan tersebut
bukan berarti menunjukkan posisi yang lemah (inferior). Bilamana perbedaan
ini ditangkap sebagai suatu fakta yang tidak pernah lepas dari bagian hidup
maka akan ada usaha mengenai kesamaan bagi semua perbedaanperbedaan
yang ada. Dari keyakinan mengenai perbedaan ini pula muncul suatu
pengenalan dan pemahaman mengenai perbedaan gaya hidup, pandangan dunia,
tatanan sosial yang bukan pokok utama dari kehidupan sosial tetapi dapat
diterima sebagai bagian dari karakteristik sosial kita yang berbeda.
• Kekuasaan (empowerment)
Zimmerman menjelaskan empowerment sebagai suatu konstruk yang
menghubungkan kekuatan individu dan kompetensi-kompetensi, sistem
bantuan yang alami, dan perilaku proaktif terhadapa kebijakan serta perubahan
sosial. Teori Empowerment, penelitian, serta intervensi menghubungkan
kesejahteraan individu dengan sosial yang lebih besar dan lingkungan politik
• Pilihan-pilihan diantara alternative Aspek penting
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Dalam pilihan-pilhan adalah ketersediaan dan aksesbilitas dari pilihan-pilhan


mengenai alternatif-alternatif bagi orang-orang untuk komunitas yang cocok
baginya. Poin ini menekankan adanya keunikan dari setiap individu yang
memerlukan komunitas yang sesuai dan tepat bagi dia.
• Perubahan Sosial
Dengan dukungan penelitian yang kuat maka salah satu sasaran yang ingin
dicapai dari psikologi komunitas adalah untuk memdorong adanya perubahan
sosial. Perencanaan mengenai perubahan sosial merupakan bagian penting
dalam psikologi komunitas. Perubahan sosial ini dapat terjadi dengan
direncanakan (planned social change) maupun tanpa ada perencanaan terlebih
dahulu (unplanned social change).
Dalam perubahan sosial yang terencana sangat memungkinkan pencapaian
benar-benar sesuai dengan yang ditargetkan. Bukan hanya itu, dalam psikologi
komunitas ini perubahan yang direncanakan pun seringkali menjadi sangat
inovatif.
• Kolaborasi dengan dan integrasi
Dengan disiplin ilmu lainnya Menciptakan perubahan sosial merupakan tugas
yang monumental. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya berarti memberikan
hasil perubahan yang lebih baik dan lebih masuk akal.
D. Peran Psikologi komunitas
a. Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisa masalah-
masalah komunitas, melakukan penelitian mengenai sikap-sikap masyarakat,
mengevaluasi program-program sosial tertentu.
b. Berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial serta
memberikan evaluasi terhadap program tersebut.
c. Secara profesional berpartisipasi aktif dalam program gerakan-gerakan, sosial bagi
pengembangan masyarakat, termasuk juga merancang lingkungan sosial yang dapat
memperkecil kesulitan-kesulitan penyesuaian dan memperluas kesempatan
pengembangan pribadi di lingkungan sosial tersebut.

Referensi
Afiatin, T. (1997). PENDEKATAN PSIKOLOGI KOMUNITAS. Psikologika, 39-40.
Wahyuningsih, s. (2013). metode penelitian studi kasus. madura: universitas turnojoyo.
Yuli, A. ,. (2018). Psikologi Komunitas. Riau: Al-Mujtahadah Press.

Anda mungkin juga menyukai