Anda di halaman 1dari 15

Tasya Shofwa Mahira

200401110299
Psikologi G

A. PENGERTIAN IMIGRAN
Imigran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2020) berarti orang
yang datang dari negara lain dan tinggal menetap di suatu negara. Fenomena imigran
terjadi karena adanya konsep negara yang menggunakan batas wilayah. Imigran sendiri
menurut istilah berarti orang yang melakukan imigrasi menuju sebuah negara dimana
mereka bukan warga asli negara tersebut (UKRC.org 2020). Perpindahan manusia telah
terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Ada yang dilakukan atas dasar
perdagangan hingga bencana alam. Pada masa sebelum Masehi, terindifikasi adanya
perpindahan dari sebuah area ke area yang lainnya di berbagai belahan dunia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya sebagian persamaan bahasa yang digunakan di beberapa
daerah, sebagai bukti adanya migrasi. Selain bahasa terdapat pula. pengaruh budaya,
hal ini menunjukan adanya sebuah kedekatan antara satu daerah dan lainnya.
Perpindahan terjadi bisa terjadi secara cepat jika sebelumnya telah ada perpindahan dari
tempat asal mereka (imigran) ke tempat yang akan mereka tuju (History World.net
2020).
Perpindahan manusia terjadi tidak hanya melalui keinginan pribadi, tetapi
terkadang juga karena keterpaksaan, seperti pemindahan orang Afrika ke Amerika
dalam jumlah yang begitu besar untuk dijual menjadi budak. Hal ini mengikuti tren
yang sebelumnya terjadi, seperti adanya perdagangan manusia di kerajaan-kerjaan
Eropa untuk keperluan perbudakan ataupun pertunjukan (gladiator/circus). Tetapi ada
juga yang berpindah atas dasar kehendak pribadi seperti perpindahan orang Irlandia
menuju Amerika Serikat (History World.net 2020). Orang-orang yang meninggalkan
negara asalnya semata-mata karena alasan ekonomi yang tidak berhubungan sama
sekali dengan definisi pengungsi, atau dalam rangka mencari perbaikan materi di dalam
kriteria pengungsi dan oleh karena itu tidak berhak atas perlindungan internasional
seperti halnya pengungsi.
Seorang imigran adalah orang yang tinggal di negara selain negara
kelahirannya. Tidak peduli apakah orang itu telah mengambil kewarganegaraan negara
tujuan, bertugas di militernya, menikah dengan penduduk asli, atau memiliki status
lain—ia akan selamanya menjadi migran internasional. Orang yang melakukan migrasi
disebut dengan migran. Migran adalah setiap orang yang pindah dari tempat tinggalnya,
baik di dalam suatu negara maupun antar negara. Ini adalah istilah luas yang mencakup
orang-orang yang memilih untuk pergi dan orang-orang, seperti pengungsi, yang
terpaksa pergi. Orang dapat bermigrasi sebagai individu, dalam unit keluarga atau
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

dalam kelompok besar. Orang atau kelompok memutuskan untuk bermigrasi karena
banyak alasan. Ini bisa karena untuk meningkatkan karier, kesejahteraan, mencari
keamanan, atau mengungsi. Beberapa orang terpaksa bermigrasi, misalnya seseorang
yang pindah karena kelaparan atau perang.
Sedangkan Migrasi adalah salah satu pergerakan penduduk di suatu daerah atau
negara. Biasanya migrasi adalah langkah suatu kelompok masyarakat untuk mencari
kesejahteraan dan keamanan. Sebutan untuk orang yang melakukan migrasi adalah
migran. Migrasi adalah aktivitas yang bisa terjadi karena berbagai alasan. Faktor seperti
ekonomi, sosial, politik atau lingkungan, bisa mendorong terjadinya migrasi. Migrasi
sering terjadi dalam jarak yang jauh dan dari satu negara ke negara lain. Menurut
KBBI, migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya)
ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap. Menurut PBB, migrasi adalah
perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan
sebagainya) lain untuk menetap. Ensiklopedia Britanica mendefinisikan migrasi
sebagai perubahan tempat tinggal permanen oleh individu atau kelompok. Secara
singkat, migrasi berarti perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
Migrasi dapat bersifat permanen, sementara atau musiman. Migrasi bisa terjadi
dalam satu negara atau antar negara. Migrasi bisa berdampak pada tempat yang
ditinggalkan maupun pada tempat di mana para migran menetap. Imigrasi berasal dari
bahasa Latin migratio yang artinya perpindahan orang dari suatu tempat atau negara
menuju ke tempat atau negara lain. Ada istilah emigratio yang mempunyai arti yang
berbeda, yaitu perpindahan penduduk dari suatu wilayah atau negara keluar menuju
wilayah atau negara lain. Sebaliknya, istilah imigratio dalam bahasa Latin mempunyai
arti perpindahan penduduk dari suatu negara u ntuk masuk ke dalam negara lain. Secara
etimologi istilah emigrasi, imigrasi dan transmigrasi ketiganya berasal dari bahasa
Latin migration, yang berarti perpindahan penduduk. Perpindahan manusia dari satu
tempat ke tempat lain, dekata atau jauh. Jadi dengan demikian, pengertian migran
adalah perpindahan penduduk secara besarbesaran Dari satu tempat ke tempat lain.
Pengertian imigrasi adalah satu hak asasi manusia, yaitu memasuki negara lain.
Sedangkan emigrasi adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu negara. Akhirnya
untuk negara yang didatangi disebut sebagai peristiwa imigrasi. Secara lengkap arti
imigrasi adalah “pemboyongan orang-orang masuk ke suatu negeri”, atau definisi
dalam bahasa Inggris dapat dirumuskan sebagai berikut: immigration is the entrance
into an alien country of person intending to take part in the life of that country and to
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

take it their more less permanent residence, artinya lebih kurang sebagai berikut:
“imigrasi adalah pintu masuk ke negara asing dari orang yang berniat untuk mengambil
bagian dalam kehidupan di negara itu dan kurang lebih untuk tinggal menetap”.

B. FENOMENA IMIGRAN
Fenomena imigran saat ini cukup membuat keberadaan mereka diibaratkan pedang
bermata dua yang satu sisi dibutuhkan satu sisi tidak diinginkan. Mereka (imigran)
bermigrasi karena berbagai alasan, yang paling utama adalah masalah ekonomi dan
masalah keamanan. Tidak bisa dipungkiri, banyak negara yang gagal dalam menjamin
keamanan diri penduduknya dan juga keberlangsungan ekonomi yang kuat. Sehingga
pilihan untuk bermigrasi menjadi satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk
menyelamatkan diri mereka dan juga keluarga tercinta. Fenomena kali ini akan
menjabarkan fenomena pengintegrasian imigran melalui dua bagian penting, yaitu
dinamika integrasi imigran dengan masyarakat lokal dan pasca integrasi yang dilakukan
dengan masyarakat lokal. Fenomena ini juga mengambil contoh kasus di Amerika
Serikat, Australia, Indonesia dan sebagian negara Eropa. Dari fenomena ini maka
memunculkan sebuah pertanyaan Mengapa Integrasi Imigran Cenderung Berbeda di
berbagai Negara?

Gambar diatas menunjukan bahwa Asia merupakan benua asal imigran dengan jumlah
terbesar. Pada tahun 2017 terdapat 42 juta imigran yang lahir di Asia tetapi menetap di
tempat lain. Secara rinci Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat bahwa terdapat 20
juta imigran di Eropa, 17 juta imigran di Amerika Utara, 3 juta imigran di Pasifik
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Selatan, dan sisanya tersebar di wilayah lainnya di dunia (United Nations Department
of Economic and Social Affairs 2017). Kelompok terbesar kedua merupakan imigran
dari Amerika Latin dan Karibia yang menyumbang 32 juta orang imigran yang lahir
disana tetapi tinggal di tempat lain. Yang mana 26 juta diantaranya menetap di Amerika
Utara dan 5 juta di Eropa. Kelompok terbesar terakhir adalah Eropa yang menetap di
Amerika Utara sebanyak 8 juta jiwa, Asia 7 juta jiwa dan Pasifik selatan 3 juta jiwa
(United Nations Department of Economic and Social Affairs 2017). Secara global,
India menjadi negara dengan persebaran penduduk terbanyak yang menjadi migran
internasional. Diikuti oleh Meksiko, Rusia, dan Tiongkok. Pada tahun 2017 16.6 juta
orang dari India hidup di negara lain, lalu diikuti oleh 13 juta orang Meksiko, 10.6 juta
orang Rusia, 10 juta orang Tiongkok, 7.5 juta orang Bangladesh, 6.9 juta orang Suriah,
6 juta orang Pakistan dan 5.9 juta orang Ukraina (United Nations Department of
Economic and Social Affairs 2017). Bisa dianggap bahwa peningkatan dalam jumlah
manusia yang melakukan migrasi dikarenakan adanya kemudahan dalam perpindahan
manusia (transportasi) yang menyebabkan meningkatnya jumlah imigran di berbagai
negara di belahan dunia.

C. MACAM-MACAM MIGRASI
1. Migrasi permanen
Migrasi permanen adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju
ke wilayah lain dengan niatan menetap di daerah tujuan. Orang yang melakukan
migrasi ini bertujuan menetap pada daerah yang dituju.
2. Migrasi sirkuler
Migrasi Sirkuler yaitu migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat, tetapi
tidak bermaksud menetap di tempat tujuan, mungkin hanya mendekati tempat
pekerjaan. Migrasi penduduk sirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk
yang melintas batas administrasi suatu daerah menuju ke daerah lain dalam jangka
waktu kurang enam bulan.
3. Migrasi Ulang-alik
Migrasi ulang-alik yaitu orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya
pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya, tetapi pulang pada
sore harinya.
4. Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration)
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Migrasi semasa hidup yaitu jenis migrasi yang bedasarkan tempat kelahiran.
Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus
bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat kelahirannya.
5. Migrasi Masuk (In Migration)
Migrasi masuk yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of
destination).
6. Migrasi Keluar (Out Migration)
Migrasi keluar yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of
origin).
7. Migrasi Neto (Net Migration)
Migrasi neton yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dengan migrasi keluar. Bila
migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi keluar maka disebut migrasi neto
positif. Sedangkan bila migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut
migrasi neto negatif.
8. Migrasi Bruto (Gross Migration)
Migrasi bruto yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
9. Sirkulasi
Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga
yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan. Aktivitas sirkulasi
dapat berlangsung harian, mingguan, atau bulanan.
10. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau.
Biasanya, urbanisasi sifatnya menetap jadi jumlah penduduk suatu kota yang dituju
ataupun jumlah penduduk di desa yang tinggalkan.
11. Ruralisasi
Ruralisasi yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa. Jadi, ruralisasi merupakan
kebalikan dari urbanisasi. Umumnya, ruralisasi dilakukan oleh masyarakat yang
dulunya pernah melakukan urbanisasi.
12. Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk antar pulau. Misalnya, dari Jawa
ke Kalimantan atau ke Sumatera. Jadi transmigrasi dilakukan oleh orang yang
tinggal di pulau padat penduduk ke pulau yang masih jarang penduduknya. Orang
yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

13. Imigrasi
Imigrasi ialah datangnya penduduk dari sebuah Negara lain ke sebuah Negara,
misalnya wisatawan negara luar datang ke Indonesia.
14. Emigrasi
Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang berpindah sebuah Negara ke Negara
yang lain, misalnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Indonesia bertempat di
Malaysia untuk bekerja.
15. Repatriasi
Repatriasi ialah perpindahan penduduk dari Negara yang di tinggalinya dalam
waktu sementara dan kembali ke Negara asalnya setelah sekian lama tidak
kekampung halamannya. Contohnya, orang asal Indonesia yang sudah lama
menetap di negara luar kembali pulang ke kampung halamannya di Indonesia.
Dalam berbagai literatur disebutkan ada berbagai jenis migrasi. Menurut wikipedia
Jenis migrasi dibagi dalam Transmigrasi, Imigrasi, Emigrasi, Diaspora, Mengungsi,
Kolonisasi Sedangkan pendapat lainnya membagi migrasi menjadi dua yakni: Migrasi
Internasional (eksternal), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
a. Imigrasi, adalah masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap. Dalam Oxford Dictionary disebutkan bahwa : “Immigration is the act of
entering a country other than one’s native country with the intention of living there
permanently” Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contoh; masuknya
warga negara Cina ke Indonesia untuk tujuan bisnis, bekerja dan sebagainya dengan
maksud untuk tinggal menetap.
b. Emigrasi, adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Dalam
Oxford Dictionary menyebutkan bahwa emigrasi “the act of leaving one’s own
country to seatle permanently in another, moving abroad”. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigrant . Contoh: keluarnya TKI ke Malaisya, Singapura, Arab
Saudi dan sebagainya untuk bekerja.
c. Remigrasi atau repatriasi, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara untuk
kembali ke negara asalnya setelah beberapa lama ditinggalkan. Contoh: kembalinya
penduduk Indonesia ke Indonesia setelah selesai bekerja, sekolah dan sebagainya.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

Migrasi Nasional (internal), yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat
lain dalam lingkup satu negara. Migrasi nasional /internal dapat dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:

a. Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
Urbanisasi ini dapat terjadi karena berbagai fakor seperti: keinginan mencari
kehidupan yang lebih baik, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
mencari pengalaman di kota dan sebagainya.
b. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke
pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Berdasarkan
pelaksanaannya, transmigrasi Indonesia dapat dibedakan atas:
➢ Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai
oleh pemerintah.
➢ Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan
tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang
terkena pembangunan proyek.
➢ Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh
seseorang atas kemauan dan biaya sendiri.
➢ Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain
dalam propinsi atau pulau yang sama.
➢ Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan
menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut
evakuasi, diaspora dan mengungsi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang
terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya.
Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional. Diaspora adalah perantau yaitu
orang yang meninggalkan tanah kelahirannya untuk pergi ke daerah atau ke negara lain
untuk mencari kehidupan yang lebih baik, ketimbang di daerah atau negaranya sendiri.
Terkait dengan diaspora Indonesia, maka menurut Dino Patidjalal mengemukakan
bahwa paling tidak ada 4 (empat) kelompok Diaspora Indonesia:
a. Orang Indonesia yang berpaspor Indonesia, mereka adalah orang Indonesia yang
meninggalkan tanah airnya untuk bekerja di luar negeri atau menetap di luar negeri.
Orang-orang yang termasuk dalam kelompok ini adalah seperti para diplomat,
TKW atau TKI dan lain sebagainya.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

b. Orang Indonesia yang kemudian menjadi warga negara lain, mereka adalah
kelompok orang Indonesia yang kemudian pindah menjadi warga negara dimana
mereka tinggal. Disini misalnya termasuk orang-orang Makasar yang
meninggalkan tanah airnya sampai ke ujung Afrika Selatan. Jadi siapapun WNI
yang telah menjadi warna negara di mana mereka tinggal, atau istilahnya ganti
paspor, termasuk ke dalam kelompok ke dua ini.
c. Orang-orang yang menjadi keturunan dari Indonesia, mereka sering disebut dengan
blasteran, baik dari pihak laki-laki atau pun perempuan yang menikah dengan orang
luar negeri, dalam kelompok ketiga ini, baik karena hasil perkawinan dari pihak
laki-laki ataupun perempuan yang kemudian mendapat anak dari hasil perkawinan
tersebut. Anak keturunan mereka termasuk ke dalam kelompok ini.
d. Orang Indonesia yang menikah dengan orang Belanda, orang Amerika, orang
Inggris dan lain sebagainya, kemudian mendapat anak dari hasil perkawinan tadi,
termasuk dalam kelompok ini. adalah para pecinta Indonesia, Yang termasuk dalam
kelompok ini, biasanya adalah orang-orang yang pernah tinggal di Indonesia, baik
diplomat atau para mahasiswa atau pekerja yang pernah bekerja di Indonesia,
kemudian mereka kembali ke negara masing-masing dan biasanya ” jatuh Cinta”
dengan masakan Indonesia dan budaya Indonesia. Termasuk juga para peneliti atau
pera cendiakawan yang tetap ada di negara mereka, tapi punya hubungan baik
dengan KBRI setempat.
Mengungsi adalah pergi menghindarkan (menyingkirkan) diri dari bahaya atau
menyelamatkan diri (ke tempat yg dirasa aman) Koloni adalah tempat perpindahan
penduduk di daerah koloni, perpindahan penduduk ke daerah koloni. Sedangkan
Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan
manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari
sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Adapun tiga bentuk imigran
gelap, yakni:
a. pertama, yang melintasi perbatasan secara illegal (tidak resmi);
b. kedua, yang melintasi perbatasan dengan cara, yang secara sepintas adalah resmi
tetapi sesungguhnya menggunakan dokumen yang dipalsukan atau menggunakan
dokumen resmi milik seseorang yang bukan haknya, atau dengan menggunakan
dokumen resmi dengan tujuan illegal; dan
c. ketiga, adalah yang tetap tinggal setelah habis masa berlakunya status resmi sebagai
imigran resmi (Friedrich Heckmann, 2004, hlm.1106)
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

D. FAKTOR TERJADINYA IMIGRASI


Faktor Pendorong Terjadinya Imigrasi
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi salah satu alasan mengapa individu atau
sekelompok individu melakukan kegiatan imigrasi. Para imigran biasanya memiliki
gagasan bahwa dengan melakukan imigrasi akan membuka peluang memajukan
kesejahteraan ekonominya sendiri atau mungkin bisa disebut dengan mencari rezeki
di negara orang. Di negara sendiri, taraf ekonominya rendah. Akibat dari anjloknya
ekonomi yang dari negara asalnya, para imigran akan berbondong-bondong
melakukan imigrasi dengan maksud memperbaiki sistem taraf hidup. Negara yang
biasa dijadikan tujuan imigran adalah Jerman dan beberapa negara Eropa lain. Hal
tersebut karena dalam negara itu terdapat kemakmuran ekonomi untuk memperoleh
kehidupan yang lebih baik.
b. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial budaya juga berperan penting dalam proses mendorong imigran untuk
melakukan kegiatan imigrasi. Misalnya di negara Korea yang mempunyai budaya
K-Pop dan tengah digandrungi oleh masyarakat dunia, menyebabkan banyak
imigran melakukan imigrasi ke negara tersebut karena tertarik akan budaya K-Pop-
nya.
c. Faktor Politik
Berkaitan erat dengan jalannya pemerintahan dalam suatu negara. Apabila politik
di suatu negara itu kurang stabil, akan membuat rakyatnya melakukan “hijrah” ke
negara lain. Misalnya pada kasus imigran dari Afganistan yang dikarenakan
pengambilan pemerintahan oleh kaum Taliban.
Faktor Penarik Terjadinya Imigrasi
a. Adanya harapan untuk memperoleh kesempatan dalam memperbaiki taraf hidup
b. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
c. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianggap lebih menyenangkan.
Misalnya iklim, sekolah, fasilitas publik, dan lain-lain.
d. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar dan tempat hiburan.

Ada berbagai macam sebab terjadinya migrasi disuatu negara. Secara umum factor-
faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah sebagai berikut :
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang
baru.
b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah
longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara
warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis.
e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi
antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya
terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan
PLTA.
g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
h. Faktor sosial seperti adanya perkawinan campuran. (Nurmawati, 2016)

E. JENIS-JENIS PELANGGARAN IMIGRASI


Pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh warga negara asing :
a. Menyalahgunakan izin tinggal yang dimiliki
b. Berada di wilayah Indonesia dengan menggunakan sponsor fiktif
c. Tidak melaporkan adanya perubahan status sipil, alamat domisili, pekerjaan, dan
sponsor kepada Kantor Imigrasi setempat
d. Masuk ke wilayah Indonesia menggunakan visa dan paspor palsu yang bukan
miliknya
e. Mengajukan permohonan paspor menggunakan identitas palsu
f. Terlibat dalam jaringan sindikat perdagangan manusia
g. Penyelundupan narkoba

Manfaat dan Kerugian dari Migrasi

Dampak positif ataupun manfaat nya yaitu Meningkatkan perekonomian, pemerataan


penyebaran pendudukk, peningkatan pengetahuan, pemerataan pembangunan.
Sedangkan dampak negatif migrasi antara lain: peningkatan pengangguran dikota,
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

terhambatnya pembangunan karena hilangnya tenaga produktif dan kompeten,


meningkatnya potensi kriminalitas karena desakan ekonomi dan sebagainya.

F. PERANAN IMIGRASI
a. Peranan Imigrasi Dalam Kedaulatan Negara
Secara operasional, peran imigrasi di Indonesia selalu mengandung adanya tiga
fungsi yakni fungsi pelayanan masyarakat, fungsi keamanan, dan fungsi penegakan
hukum.
b. Fungsi Pelayanan Masyarakat
Dalam fungsi pertama ini, aspek yang dituntut dalam kegiatan imigrasi adalah
pelayanan prima di bidang Keimigrasian, baik kepada Warga Negara Indonesia
(WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Pelayanan bagi WNI tersebut
biasanya meliputi pemberian paspor, Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), Pas
Lintas Batas (PLB), dan pemberian tanda bertolak atau masuk. Sementara
pelayanan bagi WNA meliputi pemberian dan perpanjangan Dokumen
Keimigrasian (DOKIM) yang berupa adanya: Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), Kemudahan Khusus Keimigrasian
(DAHSUSKIM), perpanjangan visa kunjungan, pemberian izin masuk kembali atau
bertolak dan pemberi tanda bertolak atau masuk.
c. Fungsi Penegakan Hukum
Dalam tugas Keimigrasian, keseluruhan aturan hukum imigrasi harus ditegakkan
kepada setiap individu yang ada di wilayah Indonesia, baik itu Warga Negara
Indonesia (WNI) atau imigran. Aturan hukum tersebut ditujukan supaya
menghindari permasalahan identitas palsu, pertanggungjawaban sponsor,
kepemilikan sponsor ganda, hingga pelanggaran aturan keimigrasian. Sementara
penegakan hukum terhadap Warga Negara Asing (WNA) biasanya pada masalah:
a. memalsukan identitas
b. pendaftaran orang asing dan pemberian buku pengawasan orang asing
c. menyalahgunakan izin tinggal
d. masuk ke wilayah Indonesia secara ilegal dan lain-lain.

Dalam hal penegakan hukum ini memiliki sifat pro yusticia, yakni dimana
kewenangan penyidikan, melingkupi tugas penyidikan (pemanggilan,
penangkapan, penahanan, pemeriksaan, penggeledahan, dan penyitaan) terkait
dengan pemberkasan perkara serta pengajuan berkas perkara ke penuntut umum.
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

e. Fungsi Keamanan
Imigrasi dapat berfungsi sebagai penjaga pintu gerbang dalam suatu negara. Hal
tersebut karena imigrasi menjadi sebuah institusi pertama dan terakhir yang
“menyaring” kedatangan dan keberangkatan orang asing ke wilayah Indonesia.
Bagi Warga Negara Indonesia (WNI), pelaksanaan fungsi keamanan ini
dilakukan dengan tindakan pencegahan keluar negeri. Sementara bagi Warga
Negara Asing, pelaksanaan fungsi keamanan tersebut dilakukan dengan
beberapa hal berikut:
✓ Pemeriksaan permohonan visa guna menyeleksi terhadap setiap maksud
atas kedatangan warga asing.
✓ Melakukan kerjasama dengan aparat keamanan negara lain dalam
memberikan supervisi perihal penegakan hukum keimigrasian.
✓ Melakukan tindakan operasi intelijen keimigrasian guna keamanan
negara.
✓ Mencegah dan menangkal tindakan pelanggaran di bidang keimigrasian.
G. PERANAN IMIGRASI TERHADAP ANCAMAN TERORISME
Aksi terorisme menjadi bagian dari kejahatan lintas negara yang dilakukan
secara terorganisir sehingga mengancam perdamaian dan keamanan nasional maupun
internasional. Pencegahan terorisme dapat dilakukan dengan proses imigrasi. Karena
dalam proses imigrasi, terdapat pengawasan yang membatasi hak kebebasan berpindah
ke luar negeri maupun masuk ke dalam negeri. Sehingga, dari pembatasan tersebut
diharapkan mampu memutuskan hubungan antara jaringan terorisme di luar negeri
dengan jaringan terorisme di dalam negeri. Bahkan dengan proses imigrasi, akan ada
upaya pencabutan paspor dan kewarganegaraan bagi pelaku terorisme, sebagaimana
yang telah diatur dalam Perundang-undangan Pasal 12b ayat 1.
Selain itu, berdasarkan pasal 12A ayat 1 yang berbunyi “setiap orang yang
dengan maksud dan melawan hukum mengadakan hubungan dengan setiap orang yang
berada di dalam negeri dan/atau di luar negeri atau negara asing akan melakukan atau
melakukan tindak pidana terorisme di Indonesia atau di negara lain, dipidana dengan
penjara paling singkat 3(tiga) tahun paling lama 12 (dua belas) tahun”. Berdasarkan
pasal tersebut, jelas bahwa siapapun yang melakukan tindak terorisme akan berhadapan
dengan hukum melalui proses imigrasi, untuk mencegah mereka “lari” menuju negara
lain. Keimigrasian mempunyai prinsip selective policy dan fungsi intelijen
keimigrasian yang penting. Dua unsur tersebut menjadi kolaborasi hebat dalam upaya
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

menangkal arus ancaman non militer yang masuk ke wilayah Indonesia. Contohnya
adalah kasus tertangkapnya 4 Warga Negara Asing (WNA) asal China di Kantor
Imigrasi Kabupaten Bogor. WNA tersebut ditangkap karena pihak imigrasi (intelijen)
menganalisis adanya kasus penanaman narkoba di wilayah Bogor oleh warga Negara
China.
Selain itu, ada juga kasus malpraktik yang dilakukan oleh dokter asing, Randall
Cafferty, di Klinik First Chiropractic, Pondok Indah Mall. Dokter asing tersebut
menewaskan pasien warga lokal. Pihak imigrasi dapat memeriksa dan melakukan
wawancara terhadap dokter asing tersebut karena mengajukan permohonan visa di
kantor perwakilan di luar negeri, sehingga kasusnya dapat diatasi oleh pihak
berwenang.

H. INTERVENSI TERHADAP IMIGRASI


Isu-Isu Dalam Psikologi Komunitas Kemiskinan, marginalisasi,
ketidakadilan/penindasan Rasisme, kolonialisasi Disadvanage children & family
Environmental degradation Imigran/Refugee Ableism Conflict Gender, LGBT Urban
issues, dll.
a. Intervensi Sosial
Serangkaian kegiatan untuk pemberdayaan masyarakat yang tidak diuntungkan di
wilayah tertentu secara partisipatif dengan bertumpu pada teori dan metodolog
psikologi sosial. Ada dua macam intervensi: Ameliorative Intervention Intervensi
yang ditujukan untuk mempromosikan, mental health & wellbeing (kesejahteraan) .
Transformative Intervention Intervensi ditujukan bukan hanya fokus pada
wellbeing, namun juga untuk merubah hubungan kekuasaaan (power relation) dan
berupaya untuk mengakhiri ketidaksetaraan /penindasan. Intervensi sosial penting
karena tanpa intervesi sosial kita tidak bisa mempromosikan wellbeing,
pembebasan dan kesetaraan. Tanpa intervesi sosial kita tidak bisa mempromosikan
well-being, pembebasan dan kesetaraan. Intervensi sosial merupakan kendaraan
utama untuk menggerakkan perubahan sosial.
b. Intervensi Organisasi & Komunitas
Intervensi Organisasi: Metode sistematis untuk meningkatkan kapasitas
organisasi/institusi dalam mempromosikan kesejahteraan personal, relational dan
kolektif. Intervensi Komunitas: Upaya yang dilakukan oleh kelompok agensi untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota komunitas yang termajinalkan oleh praktik
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

sosial, seperti: eksklusivitas, diskriminasi, ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi


serta ketidaksetaraan. Intervensi organisasi dan komunitas penting karena dalam
setiap saat, mulai dari kecil sampai dewasa, segala aspek kehidupan kita berada
dalam konteks organisasi dan komunitas. Berdampak besar terhadap kehidupan.
c. Intervensi Individu & Kelompok Kecil
Intervensi untuk membantu dan mendukukung individu atau kelompok dalam
melakukan coping terhadap masalah sehari-hari dan memperkuat resiliensi mereka.
Intervensi dapat dilakukan dalam setting pusat kesehatan, pusat komunitas, institusi
pendidikan, sekolah, dll. Intervensi komunitas adalah upaya-upaya yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota komunitas yng
termarjinalkan oleh praktik-praktik sosial, seperti: ekslusivitas, diskriminasi,
ketidakadilan sosial, politik dan ekonomi serta ketidaksetaraan. Intervensi ditujukan
bukan hanya fokus pada wellbeing, namun juga untuk merubah hubungan
kekuasaan dan berupaya untuk mengakhiri ketidak setaraan atau penindasan.
Intervensi kelompok dan individual penting karena dapat meningkatkan
kesejahteraan individu dan kelompok. Meningkatkan modal sosial, keamanan
komunitas dan menggerakkan aksi sosial. Meningkatkan hubungan individu dengan
yang lain, keseimbangan kekuasaan, meningkatkan partisipasi dalam pengambilan
keputusan.
Intervensi Sesuai dengan fenomena Imigran, beberapa dampak migrasi yang
dihadapi para pengungsi terkait dengan perubahan lingkungan fisik, perubahan
norma dan nilai, perubahan budaya
dan peran sosial, serta perubahan struktur dan jaringan sosial. Perubahan
tersebut juga berdampak terhadap psikologis imigran pengungsi. IOM
menyediakan sebuah piramida intervensi yang bertujuan memetakan
kebutuhan imigran pengungsi. Kebutuhan paling dasar adalah makanan,
minuman, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan. Kemudian ada kebutuhan
mendapatkan dukungan komunitas dan keluarga, pelayanan terfokus, dan
pelayanan klinis spesialis.
Bentuk intervensi yang telah dilakukan cukup membantu
menyelesaikan permasalahan psikologis imigran
pengungsi, namun masih ada beberapa gejala psikologis yang masih
menetap karena stresor eksternal. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan intervensi lebih lanjut pada imigran pengungsi. Salah satu intervensi
Tasya Shofwa Mahira
200401110299
Psikologi G

yang efektif untuk kasus depresi adalah terapi kelompok. Terapi


kelompok berisi kelompok individu dengan masalah yang sama dan
saling memberikan dukungan sosial serta emosional (Smith, Cumming,& Xeros-
Constantinides, 2010)
Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang efektivitas terapi kelompok
(Yudi Kurniawan &Noviza, 2017), peneliti menemukan bahwa terapi
kelompok mampu menurunkan gejala depresi yang dialami oleh perempuan korban
kekerasan, terapi kelompok efektif untuk menurunkan
gejala psikopatologi yang dialami oleh individu.
Belum adanya penelitian terkait efektivitas terapi kelompok terhadap
penurunan gejala depresi pada
perempuan imigran pengungsi membuat penelititertarik menelaah permasalahan
tersebut. (Kurniawan & Savitri, 2017)

Referensi

Alamari, M. F. (2020). Imigran dan Masalah Integrasi Sosial. Dinamika Global, 1-24.
Bosswick, W. & Heckmann, F., 2006, Integration and access to social rights of migrants:
The contribution of local and regional authorities, Conceptual framework draft, Bamberg.
Bostepe, Mohamad., 2018, Migrant deaths in Aegean Sea plummet 85 pct, in Anadolu
Agency.com, viewed 14/05/20, from https://www.aa.com.tr/en/todays-
headlines/migrant-deaths-inaegean-sea-plummet-85-pct/1021584 Camarota, Steven
Zeigler, Karen., 2016, Immigrants in the United States: A profile of the foreign-born using
2014 and 2015 Census Bureau data, CIS.org, viewed 14/05/20 from
https://cis.org/sites/cis.org/files/immigrant-profile_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai