Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Analisis demografi memberi sumbangan yang sangat besar, baik kualitatif


maupun kuantitatif pada kebijakan kependudukan, dinamika kependudukan terjadi
karena adanya dinamika kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan
penduduk (migrasi) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan
pertumbuhan penduduk. Perubahan-perubahan unsure demografi tersebut pada
gilirannya mepengaruhi perubahan pada berbagai bidang pembangunan secara
langsung maupun tidak langsung.

Selanjutanya perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai bidang


pembangunan akan mempengaruhi dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan
penduduk kpeduduk merupakan kejadian yang mudah dijelaskan dan tampak nyata
dalam kehidupan sehari-hari, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mengukur
dan menentukan ukuran bagi migrasi itu sendiri.

Hal itu disebabkan karena hubungan antara migrasi dan proses pembnagunan
yang terjadi dalam suatu Negara atau daerah saling terkait. Umumnya migrasi
penduduk mengarah pada wilayah yang subur pembanguna ekonominya, karena
faktor ekonomi sangat kental mempengaruhi orang un tu k p in da h. H a l in i
d ip er te ga s l ag i o le h To mm y F ir ma n ( 19 94 ), ba hw a m ig ra s i sebenarnya
merupakan suatu reaksi atas kesempatan ekonomi pada suatu wilayah. Pola mi gr as i
d i n eg ar a- n eg ar a ya ng t el ah be rk em ba ng b ia s a ny a s an ga t r um it
( ko mp le ks ) menggambarkan kesempatan ekonomi yang lebih seimbang dan saling
ketergantungan antar wilayah di dalamnya.

Di Indonesia dengan alasan pemerataan penyebaran penduduk dan


peningkatan pembangunan daerah serta peningkatan kualitas hidup
penduduk maka migrasi ini disusun dalam suatu kegiatan yang terprogram
dan terencana yang dinamakan transmigrasi. Jabbar dan Rofiq Ahmad
(1993) menguraikan

1
tentang transmigrasi dari zaman kolonisasi sampai dengan transmigrasi
yang berorientasi ekonomi.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja,
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Untuk
melakukan peningkatan angkatan kerja perlu kerja sama yang baik antara pemerintah
ataupun masyarakat sebagai pencari kerja.

1.2  Rumusan masalah

1. Apakah Pengertian Migrasi?


2. Apa Saja Jenis-jenis Migrasi?
3. Faktor-Faktor Apa Sajakah yang Mempengarauhi Terjadinya Migrasi ?
4. Faktor pendorong dan penarik migrasi ?
5. Jenis tarnsmigrasi?
6. Apakah defenisi angkatan kerja ?
7. Bagaimanakah struktur sngkstsn kerja ?
8. Apakah ukuran dasar angkatan kerja ?
9. Apa pengertian penggangguran ?
10. Hubungan pertumbuhan ekonmi dengan pengangguran ?

1.3  Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Migrasi


2. Mengetahui Jenis-Jenis Migrasi
3. Mengetahui Faktor Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
4. Mengetahui jenis-jenis transmigrasi
5. Mengetahui defenisi angkatan kerja ?
6. Mengetahui struktur sngkstsn kerja ?
7. Mengetahui ukuran dasar angkatan kerja ?
8. Mengetahui pengertian penggangguran ?
9. Hubungan pertumbuhan ekonmi dengan pengangguran ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Migrasi

2.1  Pengertian Migrasi

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan
pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan yang dimaksud bukanlah
pendapatan aktual, melainkan penghasilah yang diharapkan(expected income).
Kerangka Skematik ini merupakan aplikasi dari model dekskripsi Todaro mengenai
migrasi. Premis dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para migran
mempertimbangkan dan membandingkan pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi
mereka disektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat
memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar kecilnya keuntungan yang
mereka harapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan riil dari
pekerjaan dikota dan didesa, angka tersebut merupakan implementasinya terhadap
peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan dikota.

2.2  Jenis-jenis Migrasi

a.      Migrasi Nasional  : Urbanisasi, Trasmigrasi, Ruralisasi

Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

    1. Transmigrasi

3
Transmigrasi (Latin: trans - seberang, migrare - pindah) adalah suatu program
yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu
daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia.
Penduduk yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.

Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi


dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut:

a) Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan


b) Mendukung kebijakan energi alternatip (bio-fuel)
c) Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
d) Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan
e) Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.

Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk, melainkan


upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan
top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerjasama Antar Daerah pengirim
transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Penduduk setempat semakin diberi
kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya
hingga mencapai 50:50 dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).

Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang


Republik Indonesia]] Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya
UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42
Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan Inpres pendukung. Syarat untuk
menjadi Transmigran :

1) Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili di


wilayah Negara Republik Indonesia.
2) Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
3) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
4) Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerjasama antar daerah.
5) Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari
Kepala Desa/Lurah dimana pendaftar berdomisili.

4
6) Badan dan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
7) Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan potensi
sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur dalam
perjanjian kerjasama antar daerah.
8) Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban
sebagai transmigran.
9) Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim yang
diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.

2. Urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota. Masyarakat yang melakukan


urbanisasi ini memiliki tujuan untuk hidup menetap dan mencari kehidupan yang
lebih baik dari di desa.

3. Ruralisasi, perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap. Adapun


masyarakat yang melakukan ruralisasi didasari oleh factor bosannya tinggal di
perkotaan, ingin mengabdi pada desa, dan rindu kembali ke desa asal.

4. Evakuasi, perpindahan penduduk dari tempat yang tidak aman ke tempat yang
aman. Seperti evakuasi pada saat bencana alam tsunami, gunung meletus, tanah
longsong. Perpindahan ini bersifat sementara namun dapat juga permanen.

5. Migrasi sirkuler, perpindahan penduduk karena mendekati tempat yang menjadi


tujuannya, seperti dekat tempat kerja atau tempat kuliah. Perpindahan ini dilakukan
sementara yang dapat sewaktu-waktu pulang ke tempat asalnya

b.    Migrasi International : Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi

Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke


negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :

1) Emigrasi

Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk
menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara
asal. Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu
negara, disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk

5
beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi
atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa
orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah
ke iklim hangat ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut
emigran.

2) Imigrasi

 Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke


negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada
perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis
dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun
demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun)
sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta
imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya
tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.

3) Remigrasi

Remigrasi, yaitu perpindahan penduduk kembali ke negara asal.

2.3  Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi

a.       Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya


proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan
wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus
membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan pendatang
yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.

b.      Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.

Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan


alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat
Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf
ekonomi yang gawat.

c.      Faktor sosiobudaya

6
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan
pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan
boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya
dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.

d.      Faktor kestabilan politik

Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait
rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang
aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi
penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara
lain berhijrah ke negara tersebut.

2.4 Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi

Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan


seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik
(pull factor).

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah :

1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung


lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan
bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari
pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk
pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
3. Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu
hak asasi penduduk di daerah asal.
4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
5. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau
panjang atau adanya wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:

7
1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di
kota besar.

2.5 Jenis-jenis transmigrasi


Berdasarkan pelaksanaannya, jenis-jenis transmigrasi di Indonesia dibedakan
menjadi :

a. Transmigrasi Umum
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh
pemerintah.
b. Transmigrasi khusus

Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang


sifatnya khusus dengan tujuan tertentu. Misalnya transmigrasi yang dilakukan pada
penduduk yang terkena bencana alam dan daerahnya tidak aman untuk didiami lagi,
transmigrasi anggota ABRI yang memasuki masa pensiun, tranmigrasi mantan
pejuang, dan sebagainya.

c. Transmigrasi spontan

Transmigrasi spontan atau transmigrasi swakarsa adalah jenis transmigrasi yang


dilakukan oleh penduduk atau kemauan dan biaya sendiri dengan fasilitas yang
diberikan oleh pemerintah berupa lahan garapan seluas dua hektar dan lain-lain.

d. Trasmigrasi swakarya

Trasmigrasi swakarya yaitu transmigrasi yang sebagian biayanya ditanggung oleh


pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.

e. Transmigrasi local

8
Transmigrasi local, yaitu transmigrasi yang terdiri dari satu daerah ke daerah
lainnya dalam satu provinsi.

f. Transmigrasi bedol desa

Transmigrasi bedol desa, yaitu perpindahan penduduk meliputi seluruh penduduk


beserta kepala desa dan perangkat desa ke daerah lain. Transmigrasi ini terjadi
karena desa mereka secara keseluruhan terkena proyek pembangunan penting.

g. Transmigrasi sektoral,

Transmigrasi sektoral, yaitu perpindahan penduduk yang biasanya ditanggung


bersama oleh pemerintah daerah tujuan transmigrasi.

Daerah asal transmigrasi di Indonesia terutama Pulau Jawa, Madura, Bali,


Lombok, sedangkan daerah tujuan transmigrasi adalah Pulau Sumatera kecuali
Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.

B. Konsep Angkatan Kerja


2.1 Defenisi Angkatan Kerja

Konsep dan definisi angkatan kerja yang digunakan mengacu kepada The Labor
Force Concept yang disarankan oleh International Labor Organization (ILO). Konsep
ini membagi penduduk usia kerja (digunakan 15 tahun ke atas) dan penduduk bukan
usia kerja (kurang dari 15 tahun). Selanjutnya penduduk usia kerja dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Khusus untuk angkatan kerja meliputi antara lain:

a)      Bekerja

b)      Punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja

c)      Mencari pekerjaan (pengangguran terbuka).

Mulai Tahun 2005, SAKERNAS dilaksanakan secara semester I (bulan Pebruari)


dan Semester II (bulan Agustus). Survei tersebut dilaksanakan oleh Badan Pusat
Statistik di seluruh Indonesia.

9
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas). Survei ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/ data
ketenagakerjaan. Pada beberapa survei sebelumnya, pengumpulan data
ketenagakerjaan dipadukan dalam kegiatan lainnya, seperti Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas), Sensus Penduduk (SP), dan Survei Penduduk Antar Sensus
(Supas). Sakernas pertama kali diselenggarakan pada tahun 1976, kemudian
dilanjutkan pada tahun 1977 dan 1978. Pada tahun 1986-1993, Sakernas
diselenggarakan secara triwulanan di seluruh provinsi di Indonesia, sedangkan tahun
1994 - 2001, Sakernas dilaksanakan secara tahunan yaitu setiap bulan Agustus. Sejak
tahun 2002 hingga sekarang, di samping Sakernas tahunan dilakukan pula Sakernas
Triwulanan. Sakernas Triwulanan ini dimaksudkan untuk memantau indikator
ketenagakerjaan secara dini di Indonesia, yang mengacu pada KILM (the Key
Indicators of the Labour Market) yang direkomendasikan oleh ILO (theInternational
Labour Organization).

Hasil Sakernas tahunan pada 2003 disajikan menurut provinsi karena jumlah
sampel yang mencukupi (67.072 rumah tangga). Inflation factor yang digunakan
dalam penghitungan angka final hasil Sakernas 2003 didasarkan pada total penduduk
Indonesia berumur 0 tahun ke atas per provinsi hasil proyeksi penduduk.

Sejak Sakernas 2001, konsep status pekerjaan dan pengangguran mengalami


perluasan dan penyempurnaan. Status pekerjaan yang pada Sakernas 2000 hanya 5
kategori, mulai tahun 2001 ditambahkan kategori baru yaitu: pekerja bebas di
pertanian dan pekerja bebas di non pertanian. Selain itu, dalam rangka menyesuaikan
dengan konsep ILO, konsep Pengangguran Terbuka diperluas yaitu di samping
mencakup penduduk yang aktif mencari pekerjaan, mencakup pula kelompok
penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru, dan kelompok
penduduk yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan serta kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan
sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.Penduduk Usia Kerja adalah
Penduduk yang berumur 15 tahun keatas.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja,
atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

2.2 Struktur angkatan kerja

10
Berikut akan digambarkan struktur komposisi penduduk dan ketenagakerjaan
lengkap dengan keterangannya.

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat


oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus
menerus / kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Menurut jenis kegiatannya penduduk dapat dikategorikan dalam 2 kelompok, yaitu :


1. Tenaga Kerja
     Tenaga kerja penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara
lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus,
2007:2.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tenaga kerja terbagi atas 2 yaitu:

11
a.) Angkatan kerja adalah setiap orang yang memiliki pekerjaan, baik yang benar-
benar sedang bekerja, ataupun yang sedang berhenti bekerja sementara dikarenakan
berbagai alasan (seperti petani yang tidak bekerja karena hujan, pegawai yang sedang
cuti, dll). Selain itu, angkatan kerja juga mencakup setiap orang yang memiliki
kemampuan dan kemauan untuk bekerja yang sedang berusaha untuk mendapatkan
lapangan pekerjaan. Angkatan kerja ini disebut juga dengan pengangguran. 
Menurut UU No.20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun
sementara tidak bekerja dan penganggurana. 

b.) Bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja,
tidak mempunyai pekerjaan. dan tidak sedang mencari pekerjaan (pelajar, mahasiswa,
ibu-ibu rumah tangga) serta menerima pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan
langsung atas suatu kegiatan produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita
cacat yang menerima santunan).

2..3Ukuran dasar angkatankerja

Dalam studi ketenagakerjaan, dipakai beberapa ukuran yang menggambarkan situasi


ketenagakerjaansuatu negara atau sekelompok masyarakat. Umumnya, indikator ketenagakerjaan
memakai angka (rate), seperti angka partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate) yang
menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap jumlah tenaga kerja
(penduduk 15 tahu ke atas). Angka inisering disebut angka partisipasi umum, tetapi untuk
analisis yang lebih mendalam dipakai ukuran yanglebih spesifik.

a. AngkaAktivitasKasar(CrudeActivityRate)

Angka aktivitas kasar adalah jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah seluruh penduduk 15
tahun keatas dan dinyatakan dalam persentase. Angka ini dikatakan kasar sebab belum mencerminkan
faktor-faktor yang memengaruhi jumlah angkatan kerja, antara lain komposisi umur penduduk dan
jeniskelamin. Akan tetapi, angka ini dapat digunakan untuk melakukan perbandingan, dimana peneliti
inginmenunjukkan jumlah relatif dalam angkatan kerja tanpa memperhatikan faktor-faktor
yangmemengaruhinya.

12
b. Angka Aktivitas  Menurut Umur Dan  Jenis Kelamin (Age-Sex-Specific Activityrate)

Perhitungan ini paling banyak dipakai dalam analisis ketenagakerjaan dan biasa disebut dengan
angka partisipasi angkatan kerja (APAK) menurut umur dan jenis kelamin. Angka ini
merupakan angak dasar (basic rates) yang dipelajari dan menjadi dasar untuk membuat proyeksi
angkatan kerja.APAK selanjutnya dapat dipecah menurut tingkat pendidikan, status perkawinan,
tempat tinggal apakahdi perkotaan atau pedesaan, dan lain-lain.

Angka aktivitas menurut jenis kelamin adalah jika angka aktivitas (atau angka partisipasi)
disajikan untuk laki-laki dan untuk perempuan. Dilihat dari perbedaan, biasanya angka aktivitas untuk
laki-laki lebihtinggi daripada angka aktivitas untuk perempuan.

2.4 Pengertian penggangguran

Jumlah angkatan kerja yang terus meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan
jumlah kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran. Pengangguran adalah
angkatan kerja yang tidak melakukan kegiatan kerja, atau sedang mencari pekerjaan
atau bekerja secara tidak optimal.
Atau dengan kata lain, seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila
memenuhi salah satu kategori di bawah ini.

1. Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan


2. Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
3. Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan (discourged worker)
4. Sudah mendapatkan pekerjaan tetapi belum bekerja.

2.5 Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran


Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat
kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran
erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada,
otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen,

13
tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja,
sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun
pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan
jumlah pengangguran di Indonesia bertambah. 
Bayangkan, pada 1997, jumlah penganggur terbuka mencapai 4,18 juta.
Selanjutnya, pada 1999 (6,03 juta), 2000 (5,81 juta), 2001 (8,005 juta), 2002 (9,13
juta) dan 2003 (11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran
menunjukkan, pada 2001: usia kerja (144,033 juta), angkatan kerja (98,812 juta),
penduduk yang kerja (90,807 juta), penganggur terbuka (8,005 juta), setengah
penganggur terpaksa (6,010 juta), setengah penganggur sukarela (24,422 juta).
Salah satu aspek untuk melihat kinerja perekonomian adalah seberapa efektif
penggunaan sumber-sumber daya yang ada sehingga lapangan pekerjaan merupakan
concern dari pembuat kebijakan. Angkatan kerja merupakan jumlah total dari pekerja
dan pengangguran, sedangkan pengangguran merupakan persentase angkatan kerja
yang menganggur.
Pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh terciptanya lapangan pekerjaan yang
baru. Ketika ekonomi bertumbuh, berarti terdapat pertumbuhan produksi barang dan
jasa. Ketika hal ini terjadi maka kebutuhan akan tenaga kerja untuk memproduksi
barang dan jasa pun akan tumbuh.
Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran memiliki hubungan yang erat karena
penduduk yang bekerja berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa sedangkan
pengangguran tidak memberikan kontribusi. Studi yang dilakukan oleh ekonom
Arthur Okun mengindikasikan hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan
pengangguran, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin rendah
tingkat pertumbuhan ekonomi.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai
pertumbuhan ekonomi 6 persen, yang berlangsung selama enam bulan sejak triwulan
IV tahun 2004 hingga triwulan I tahun 2005, sebagai pertumbuhan tidak berkualitas
karena tak mampu menekan pengangguran yang malah naik 10,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi itu dinilai semu karena kesejahteraan masyarakat tidak
semakin membaik.

14
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai
pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat mengenai
jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi di kembangkan
di Indonesia karena factor  ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin meningkat di kota-
kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai
membuat pemerintah harus membuat sutu program yang terencana dan terstruktur dengan
baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dan meratakan
jumlah penduduk ke semua wilayah yang produktif sehingga masyarakat bisa
melanjutkan hidup dengan baik dan berkecukupan.
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja,atau
punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.

3.2  Saran

Migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus
sehingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga Negara
sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini harus teerus menerus
berlangsung, ada baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi perencaaan yang
baik bagi berlangsungnya program pemerataan penduduk ini agar transmigran bisa
ditempatkan pada wilayah yang layak dan potensial.
Angkatan kerja semakin baik jika kedua belah pihak baik perintah atau pun para
pekerja bekerja sama dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Suyanto dan Nurhadi,2004:Ekonomi Untuk SMP Kelas VIII,Erlangga,Jakarta


https://brainly.co.id/tugas/10839593#readmore

http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia

http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

http://devoav1997.webnode.com/news/pengertian-sirkulasi-urbanisasi-ruralisasi-
migrasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Emigrasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi

http://imwuinhk.multiply.com/reviews/item/28?&show_interstitial=1&u=%2Freviews
%2

https://www.scribd.com/doc/97631596/Angkatan-Kerja-Dasar2-Demografi
http://accounting-media.blogspot.com/2015/04/pengertian-pengangguran-dan-
jenis.html
http://syahrulrifai.blogspot.com/2011/11/hubungan-antara-pertumbuhan-ekonomi-
dan.html

16

Anda mungkin juga menyukai