PENDAHULUAN
RRC, India, USSR, dan USA, sangat merasakan dampaknya. Banyaknya jumlah
banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengabdikan diri untuk memajukan
dengan suatu tujuan yaitu untuk meningkatkan kualitas hidupnya mulai dengan
mobilitas penduduk merupakan derah dimana terdapat peluang yang lebih besar
penyebab dan penerima dampak dari perubahan dalam struktur ekonomi dan
sosial suatu daerah. Oleh sebab itu, tidak terlalu tepat untuk hanya menilai
Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobolitas penduduk. Tetapi
juga tidak akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti tanpa
penduduk
daerah ke daerah lain. Baik untuk sementara maupun untuk jangka waktu yang
lama atau menetap seperti mobilitas ulang-alik (komunitas) dan migrasi. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain
Mobilitas dibedakan 2 yaitu mobilitas non permanen (tidak tetap) dan mobilitas
tetap (tetap).
Contohnya, setelah panen dan tidak ada kegiatan, para petani pergi ke kota untuk
mencari nafkah (migrasi musiman) atau para pekerja yang pada waktu pagi pergi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di dalam
negeri maupun dari suatu negara ke negara lain untuk menetap, baik secara
Penduduk Indonesia adalah orang yang tinggal di daerah baru selama enam bulan
atau lebih.
1) Sebab-Sebab Terjadinya Migrasi
b) Alasan politis, yaitu adanya pergolakan politik dalam suatu Negara sehingga
kaum politisi pindah ke negara lain untuk mencari perlindungan dan keamanan
dirinya.
agamanya.
2) Jenis-Jenis Migrasi
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Yang termasuk
yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain di wilayah negara
atau provinsi yang berpenduduk padat ke suatu pulau atau provinsi lain yang
berikut.
pemerintah, baik biaya perjalanan maupun biaya hidup selama satu tahun di
daerah transmigrasi. Tiap keluarga mendapat alat pertanian, rumah, bibit, dan
oleh transmigran itu sendiri. Pemerintah tidak memberikan bantuan apa pun
d) Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh
(bendungan).
Labuhanbatu).
bekas pejuang dan yang ditransmigrasikan adalah mantan ABRI yang sudah
2) Urbanisasi, ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau kota-kota besar.
kerja di desa.
c) Akibat urbanisasi, Kekurangan tenaga kerja di desa. Akibatnya, sulit
mencari tenaga yang berpendidikan di desa dan sulit mencari tenaga penggerak
pembangunan di desa.
urbanisasi dapat bekerja; timbul tuna wisma, dan daerah slum (kumuh);
penerangan.
Mobilitas vertical adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status
sosial atau sering disebut dengan perubahan status, atau perpindahan dari cara-
cara hidup tradisional ke cara-cara hidup yang lebih modern. Contohnya, seorang
buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang termasuk gejala perubahan
status sosial.
wilawah tertentu dalam periode waktu tertentu atau sering pula disebut dengan
mobilitas penduduk geografis adalah gerak (movement) penduduk yang melintas
batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu (Mantra,
propinsi sebagai batas wilayah, sedangkan batas waktu digunakan enam bulan
atau lebih. Jadi, menurut definisi yang dibuat oleh BPS, seseorang disebut migrant
apabila orang tersebut bergerak melintasi batas propinsi menuju ke propinsi lain,
dan dapat pula seseorang disebut migrant walau berada di propinsi tujuan kurang
dari enam bulan tetapi orang tersebut berniat tinggal menetap atau tinggal enam
bulan atau lebih di propinsi tujuan. jika dilihat ada tidaknya niatan untuk menetap
di daerah tujuan, mobilitas penduduk dapat pula dibagi dua, yaitu mobilitas
penduduk permanent atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanent. Jadi,
migrasi adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke
wilayah lain dengan ada niatan menetap di daerah tujuan. Sebaliknya, mobilitas
penduduk non permanent ialah gerak penduduk dari suatau wilayah ke wilayah
lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Apabila seseorang menuju
ke daerah lain dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan
bertempat tinggal di daerah tujuan dalam jangka waktu lama (steele, 1983).
Contoh yang baik dalam hal ini ialah mobilitas penduduk orang Minang yang
nonpermanent karena tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Gerak penduduk
orang Minang ini disebut dengan merantau. Sayang, banyak para migrant tidak
dapat memberikan ketegasan apakah mereka ada niatan menetap di daerah tujuan
atau tidak pada saat melakukan mobilitas yang pertama kali. Sering niatan
tersebut berubah setelah pelaku mobilitas tinggal di daerah tujuan niata tersebut
dalam jangka waktu relative lama. Gerak penduduk yang nonpermanent (sirkulasi,
circulation) ini dapat pula dibagi menjadi dua yaitu ulang alik (jawa=nglaju,
batas waktu tertentu dan kembali ke daerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya
sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk ulang alik terbesar disusul oleh
Misalnya mobilitas ulang alik, konsep waktunya diukur dengan enam jam atau
lebih meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama;
menginap/mondok diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal lebih dari satu
hari. Tetapi kurang dari enam bulan, sedangkan mobilitas permanent diukur dari
lamanya meninggalkan daerah asal enam bulan atau lebih kecuali orang yang
sudah sejak semula berniat menetap di daerah tujuan seperti seorang istri yang
tujuan yang lebih luas bukan hanya sekedar untuk cukup pangan. Aktivitas dari
desa ke kota sangat meningkat disertai dengan mobilitas antar kota dan juga
mobilitas dari kota ke luar kota (pedesaan). Sehingga terjadi dengan apa yang
disebut urbanisasi modern. Penduduk mobilitas atau migrasi dengan tujuan yang
berwiraswasta.
Faktor dari sejarah asal yang disebut faktor pendorong seperti adanya bencana
sarana pendidikan. Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut faktor penarik
kesehatan dan hiburan. Faktor yang terletak diantara daerah asal dan daerah tujuan
yang disebut penghalang yang termasuk faktor ini misalnya jarak jenis alat
transport dan biaya transport jarak yang tidak jauh dan mudahnya transportasi
mendorog mobilitas penduduk. Yang terdapat pada diri seseorang disebut faktor
mobilitas atau tidak. Contoh faktor individu ini antara lain: umur, jenis kelamin,
dan tingkat pendidikan. Faktor pendorong dan penarik perpindahan penduduk ada
yang negatif dan ada yang positif. Faktor pendorong yang positif yaitu para
faktor pendorong yang negatif yaitu fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup
terbatas dan lapangan pekerjaan terbatas pada pertanian. Faktor penarik yang
positif yaitu daerah tujuan mempunyai sarana pendidikan yang memadai dan lebih
lengkap. Faktor penarik yang negatif adalah adanya lapangan pekerjaan yang
lebih bervariasi, kehidupan yang lebih mewah, sehingga apa saja yang diperlukan
migrasi sebagai berikut: Para migran cenderung memilih tempat terdekat sebagai
daerah tujuan. Daerah tujuan mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility)
lebih tinggi dibanding dengan daerah asal. Semakin tinggi pengaruh kekotaan
masih muda dan belum kawin lebih banyak melakukan mobilitas dari pada
mereka yang berstatus kawin. Penduduk yang berpendidikan tinggi biasanya lebih
banyak melaksanakan mobilitas dari pada yang berpendidikan rendah. Kepuasan
Perpindahan dari desa ke kota juga dapat lebih di spesifikan lagi menjadi
batasi dari desa ke kota. Budijanto (1992: 56-57) menyebutkan bahwa mobilitas
modal desa.
Dari pendapat tersebut di atas maka dapat diketahui dampak yang di timbulkan
daerah asal, yang sebabkan oleh penduduk yang berpindah ke daerah perkotaan
karena menuntut ilmu atau mencari pekerjaan sehingga ketika pulang ke desa
Selain itu, tanah pertanian ataupun perkebunan yang di tinggalkan penduduk yang
pada produksi desa yang terhambat bahkan tidak berjalan. Denagn tidak
terurusnya lahan di pedesaan tersebut, modal desa akan berkurang dan dapat
Karena adanya perbedaan sifat dan watak dari masyarakat desa dengan kota yang
yang di ungkapkan Budijanto (1992: 57) yang menyatakan bahwa “Orang desa
dan orang kota mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda. Orang desa
bersifat kekeluargaan dan gotong royong, sedang orang kota bersifat ekonomis
dan individualistis”.
adanya pemukiman kumuh atau slum area. Karena tujuan mereka untuk mencari
pekerjaan dan dapat mencukupi kehidupan mereka dan dapat membantu keluarga
di desa. Maka dari itu, mereka lebih memilih untuk tinggal sederhana dan
berkumpul dengan penduduk yang berasal dari daerah yang sama yang memiliki
tujuan yang sama. Pemukiman kumuh ini menjadikan daerah kota menjadi tidak
indah dan dapat merusak citra kota. Pendapat ini sebagaimana di ungkapkan oleh
Hadirnya para migran ke kota yang selalu bertambah setiap harinya dengan tujuan
yang sama yaitu untuk mencari pekerjaan dapat menimbulkan persaingan antara
penduduk yang makin signifikan ini tidak seimbang dengan tersedianya lapangan
pekerjaan.
rendah dan kurang terlatih, hal ini menyebabkan pengangguran di kota. Mereka
mengalami kesulitan pindah pekerjaan atau enggan pulang ke desa karena mereka
gengsi dan lebih memilih untuk tinggal. Dari tujuan yang sama dari para migran
dan persaingan dengan penduduk asli kota, sehingga penduduk yang memiliki
latar belakang pendidikan yang rendah akan mudah tersisihkan dan menjadi
pengangguran di kota.
terjadi di kota.Banyaknya masyarakat desa yang ada di kota yang tidak memilki
adanya tindakan kriminalitas yang mungkin saja di lakukan oleh masyarakat desa
yang ada di kota demi mempertahankan hidup di kota. Kriminalitas tersebut dapat
Untuk mengatasi dampak dari mobilitas penduduk tersebut, dapat di lakukan cara-
Untuk keperluan ini jalur lalu lintas dan komunikasi antara desa dan kota
diperbaiki.
Usaha ini dapat di lakukan dengan cara membangun sekolah, balai kesehatan,
Dari pendapat di atas, dampak mobilitas penduduk tersebut dapat di atasi oleh
Maka untuk mencapai program tersebut, di perlukan Sumber Daya Manusia yang
desa tersebut harus dilakukan secara merata sehingga tidak terdapat perbedaan.
Dengan demikian semua desa diupayakan dapat menyerap tenaga kerja di desanya
masing-masing.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
kegiatan penduduk yang berupa pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu
wilayah ke wilayah yang lain, yang biasanya di batasi oleh wilayah administratif.
desa dan kota yang lebih mengedepankan pembangunan di kota menjadi faktor
persaingan antara masyarakat desa yang melakukan mobilitas dengan tujuan yang
http://hendra-dwi-purnama.blogspot.com/2013/08/dampak-mobilitas-penduduk-
terhadap.html
http://www.slideshare.net/takayumelenciel/ainur-pujianti-mobilitas-penduduk
http://www.masbied.com/2010/…/14/makalah-mobilitas-penduduk/
http://sichesse.blogspot.com/…/makalah-mobilitas-penduduk.h…
http://smile-pesri.blogspot.com/…/12/mobilitas-penduduk.html
http://kulpulan-materi.blogspot.com/…/mobilitas-penduduk.ht…