Anda di halaman 1dari 7

Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari


suatu daerah ke daerah lain.
Mobilitas dibedakan 2 yaitu mobilitas non permanen
(tidak tetap) dan mobilitas permanen (tetap). Apabila
perpindahan bertujuan untuk menetapkan di daerah
tujuan maka disebut migrasi. Jadi migrasi artinya
perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain
untuk menetap.
Jenis-jenis mobilitas permanen (migrasi):
a. Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa
ke kota.
b. Transmigrasi yatiu perpindahan penduduk dari
pulau yang padat ke pulau yang kurang padat
penduduknya. Transmigrasi diatur oleh
pemerintah.
c. Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari satu
negara ke negara lain.
d. Emigrasi yaitu keluarnya penduduk suatu negara
untuk masuk ke negara lain.
e. Remigrasi yaitu kembalinya penduduk ke negara
asalnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas penduduk:

a. Faktor dari daerah asal yang disebut faktor


pendorong seperti adanya bencana ala, panen
yang gagal, lapangan kerja terbatas, kemanan
terganggu, kurangnya sarana pendidikan.
b. Faktor yang ada di daerah tujuan yang disebut
faktor penarik seperti tersedianya lapangan kerja,
upah tinggi, tersedia sarana pendidikan,
kesehatan dan hiburan.
c. Faktor yang terletak di antara daerah asal dan
daerah tujuan yang disebut penghalang. Yang
termasuk faktor ini misalnya jarak, jenis alat
transport dan biaya transport. Jarak yang tidak
jauh dan mudahnya transportasi mendorong
mobilitas penduduk.
d. Faktor yang terdapat pada diri seseorang disebut
faktor individu. Faktor ini sangat mempengaruhi
keinginan seseorang untuk melakukan mobilitas
atau tidak. Contoh faktor individu ini antara lain
umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Perhatikan skema dibawah ini!

Gambar 2. Bagan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas


penduduk.

Bentuk-bentuk mobilitas penduduk


1) Komutasi
Komutasi adalah perpindahan penduduk yang
sifatnya sementara pada hari yang sama. Orang yang melakukan
komutasi disebut komuter. Biasanya pada pagi hari banyak
penduduk yang tinggal di daerah pinggiran kota melakukan
mobilitas ke pusat kota untuk bekerja. Kemudian pada sore atau
malam hari, penduduk tersebut pulang kembali ke rumahnya di
pinggiran kota.
Contoh:
Banyak penduduk dari daerah sekitar Jakarta tinggal di wilayah
sekitar Jakarta seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan
Depok. Pada pagi hari penduduk dari wilayah sekitar
Jakarta berangkat kerja ke Jakarta dan sore atau malam
harinya mereka kembali.
2) Sirkulasi
Sirkulasi adalah bentuk mobilitas penduduk sementara yang
dilakukan dengan menginap di tempat tujuan selama satu atau
beberapa hari. Sebagian penduduk tidak pulang pada hari yang
sama tetapi harus menginap di tempat tujuan. Hal ini dilakukan
umumnya karena jauhnya jarak untuk pulang ke daerah asalnya
dan atau untuk menghemat biaya perjalanan dan sejumlah

alasan lainnya. Banyak penduduk desa yang bekerja di kota tidak


kembali pada hari yang sama tetapi beberapa hari atau
beberapa minggu kemudian.
3) Migrasi
Migrasi Penduduk dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.

Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antar


negara.

2.

Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari satu


tempat ke tempat lainnya dalam satu negara. Migrasi internal
yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan
menjadi urbanisasi dan transmigrasi.
A. Urbanisasi adalah bentuk migrasi penduduk dapat terjadi dari
desa menuju kota. Urbanisasi terjadi ketika ada ketimpangan
pembangunan antara desa dengan kota. Aktivitas di desa jauh
lebih lambat dibandingkan dengan kota, sehingga terjadi
ketimpangan ekonomi, sosial, dan budaya antara desa dengan
kota. Akibatnya penduduk desa banyak yang tertarik untuk
pindah ke kota dengan sejumlah fasilitas yang ditawarkannya.
Urbanisasi dapat terjadi karena adanya 2 faktor utama yaitu:

Faktor pendorong:
o

Makin sempitnya lahan pertanian di pedesaan


karena semakin banyaknya penduduk dan
permukimannya.

Makin kecilnya luas pemilikan lahan


pertanian, sehingga hasil pertaniannya tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup penduduk.

Upah kerja di desa yang jauh lebih kecil


dibandingkan dengan di kota.

Meningkatnya jumlah tenaga kerja di


pedesaan sementara lapangan kerja hanya terbatas
pada bidang pertanian yang semakin sempit luasnya.

Adanya harapan penduduk desa untuk


meningkatkan taraf hidupnya.

Fasilitas sosial seperti lembaga pendidikan,


tempat hiburan, rumah sakit, dan fasilitas lainnya
jarang atau tidak ditemukan di desa.

Faktor Penarik:
o

Lapangan kerja di kota jauh lebih beragam


dibandingkan dengan di desa yang umumnya hanya
pertanian.

Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai.

Tersedianya fasilitas hiburan, olah raga,


kesehatan dan rekreasi yang beragam.

Tersedianya fasilitas transportasi dan komunikasi


yang memadai di perkotaan.

Selain itu, urbanisasi juga memiliki 2 jenis dampak, yaitu:

Dampak positif:
o

Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga kerja di kota.

Meningkatkan taraf kehidupan penduduk desa


karena sebagian pendapatannya kembali ke desa.

Mengurangi pengangguran di desa karena


sebagian penduduknya bekerja di kota.

Semakin berkembangnya aktivitas perekonomian


di kota karena banyak penduduk desa yang
membuka usaha di kota.

Dampak negatif:
o

Berkurangnya tenaga kerja di desa yang


masih produktif dan mau bekerja dalam bidang
pertanian.

Berkurangnya tenaga kerja yang memiliki


keterampilan dan pendidikan yang tinggi di desa.

Aktivitas pertanian cenderung kurang


berkembang karena kurangnya tenaga kerja muda
yang masih produktif dan berpendidikan.

Banyaknya tindak kejahatan di perkotaan.

Meningkatnya pengangguran di kota karena


sebagian urbanisan kesulitan memperoleh pekerjaan
di kota.

Berkembangnya permukiman kumuh di kota.

Munculnya masalah kemacetan karena


makin banyaknya orang yang melakukan mobilitas.

Munculnya masalah lingkungan seperti


masalah sampah karena sebagian penduduk yang
pindah ke kota belum bisa menyesuaikan diri dengan
cara hidup di kota.

B. Transmigrasi adalah bentuk perpindahan penduduk dari


daerah yang padat ke daerah yang kurang padat. Orang
yang melakukan transmigrasi disebut transmigran.
Transmigrasi adalah bentuk migrasi penduduk yang khas
Indonesia karena tidak dijumpai di negara lainnya. Di Indonesia
transmigrasi dilakukan oleh pemerintah karena makin besarnya
jumlah penduduk di wilayah tertentu, khususnya di Pulau Jawa

dan Bali. Sementara itu, penduduk di luar Jawa masih sedikit


dan lahannya masih sangat luas.

Istilah akulturasi berasal dari bahasa Latin


acculturate yang berarti tumbuh dan berkembang
bersama. Secara umum, pengertian
akulturasi (acculturation) adalah perpaduan
budaya yang kemudian menghasilkan budaya baru
tanpa menghilangkan unsur-unsur asli dalam budaya
tersebut. Misalnya, proses percampuran dua budaya
atau lebih yang saling bertemu dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga bisa saling memengaruhi.
Sedangkan, menurut Koentjaraningrat, akulturasi
adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada
kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya
proses akulturasi adalah adanya
persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan
tanpa rasa terkejut, kemudian adanya
keseragaman (homogenity)seperti nilai baru yang
tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak
budayanya.
pengertian akulturasi budaya menurut definisi para ahli
menyatakan bahwapengertian akulturasi budaya
adalah proses perpaduan antara dua kebudayaan atau
lebih tanpa meninggalkan kebudayaan asli.

Anda mungkin juga menyukai