“Pertanyaan yang paling mendesak adalah: Apa yang bisa Anda lakukan untuk orang lain?”
Ketimpangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia. Ketimpangan sosial antara lain mencakup ketimpangan pendapatan, kesehatan,
gender, dan pendidikan.
Tujuan Pembelajaran
PETA KONSEP
Ketimpangan Global
Upaya Mengatasi
Ketimpangan Sosial
A. Ketimpangan Global
Menurut Beck, globalisasi sektor produksi dan konsumsi secara konkret telah membawa
keadaan baru, yaitu polarisasi dan stratifikasi penduduk dunia dalam globalisasi kaum kaya
dan lokalitas kaum miskin. Dengan kata lain, akses global hanya tersentuh oleh kaum kaya,
sedangkan kaum miskin tidak memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk terlibat dalam
kemajuan dunia global (Tumanggor, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi dianggap
sebagian pihak mengantar masyarakat di dunia menuju ketimpangan global.
4. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan dan kebergantungan Dunia Ketiga tidak
disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika, Inggris, dan
Moskow. Namun, sebaliknya, kebergantungan ini berasal dari struktur sistem
internasional yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa
pengekspor bahan mentah terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntunganp produksi
(Clark, 1989). Tokoh teori ini adalah Raul Prebisch yang merupakan ekonom Argentina.
5. Teori Fungsionalis
Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan memainkan fungsi
penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore (Henslin, 2007),
penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi
b. Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain
c. Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi
d. Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini,
masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar
6. Teori Konflik
Melihat ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan kekuatan (power)
mendominasi kelompok yang kurang kuat. Mereka percaya bahwa kesenjangan sosial
mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat karena mereka yang berkuasa akan
menindas orang-orang tak berdaya untuk mempertahankan status quo.
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok
Perspektif ini melihat masyarakat sebagai suatu komunitas yang memiliki ciri khas atas
adanya ketidaksamaan. Dalam hal ini, masyarakat akan selalu mengalami konflik secara
terus-menerus, baik di dalam kelompok maupun kelas sosial.
Salah satu cara untuk melihat ketimpangan antarnegara, adalah melalui perekonomian
negara tersebut. Bank Dunia menggunakan data dari pendapatan kotor sebuah negara atau
gross national income (GNI).
Koefisien Gini
Koefisien Gini atau Rasio Gini (Gini Rasio) digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan suatu negara atau antarnegara. Namanya berasal dari nama ekonom
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok
Sumber
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta