Anda di halaman 1dari 6

Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

Materi Sosiologi Kelas XII Bab 3. Ketimpangan Sosial sebagai


Dampak Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi (Kurikulum
2013)

“Pertanyaan yang paling mendesak adalah: Apa yang bisa Anda lakukan untuk orang lain?”

Martin Luther King, Jr.

Ketimpangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia. Ketimpangan sosial antara lain mencakup ketimpangan pendapatan, kesehatan,
gender, dan pendidikan.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:

- Mendeskripsikan pengertian ketimpangan sosial


- Menjelaskan hakikat, bentuk, dan faktor penyebab ketimpangan sosial
- Menjelaskan akibat dari ketimpangan sosial
- Mengidentifikasi upaya mengatasi ketimpangan sosial
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

PETA KONSEP

Ketimpangan Global

Hakikat, Bentuk, dan Faktor


KETIMPANGAN SOSIAL Penyebab Ketimpangan Sosial
SEBAGAI DAMPAK
PERUBAHAN SOSIAL DI
TENGAH MASYARAKAT Akibat Ketimpangan Sosial

Upaya Mengatasi
Ketimpangan Sosial

A. Ketimpangan Global
Menurut Beck, globalisasi sektor produksi dan konsumsi secara konkret telah membawa
keadaan baru, yaitu polarisasi dan stratifikasi penduduk dunia dalam globalisasi kaum kaya
dan lokalitas kaum miskin. Dengan kata lain, akses global hanya tersentuh oleh kaum kaya,
sedangkan kaum miskin tidak memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk terlibat dalam
kemajuan dunia global (Tumanggor, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi dianggap
sebagian pihak mengantar masyarakat di dunia menuju ketimpangan global.

Teori Ketimpangan Global


1. Teori Kolonialisme
Maksud kolonialisme di sini adalah untuk mengeksploitasi rakyat dan sumber daya suatu
bangsa demi keuntungan negara kapitalis (induk).

2. Teori Sistem Dunia


Dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein yang menganalisis bagaimana industrialisasi
menghasilkan tiga kelompok bangsa, yaitu (1) negara inti (negara yang lebih dulu
melakukan industrialisasi dan mendominasi negara lemah), (2) negara semiperiferi
(negara yang bergantung pada perdagangan negara inti), dan (3) negara periferi (negara
pinggiran).
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

3. Teori Ketergantungan (Dependensi)


Teori ini menganggap bahwa keterbelakangan sebagai akibat suatu sistem kapitalis
internasional yang dominan (yang berbentuk perusahaan-perusahaan multinasional) dan
bersekutu dengan elite lokal di Dunia Ketiga yang menggunakan kelebihan mereka yang
istimewa untuk mempertahankan kedudukan mereka.

4. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan dan kebergantungan Dunia Ketiga tidak
disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika, Inggris, dan
Moskow. Namun, sebaliknya, kebergantungan ini berasal dari struktur sistem
internasional yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa
pengekspor bahan mentah terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntunganp produksi
(Clark, 1989). Tokoh teori ini adalah Raul Prebisch yang merupakan ekonom Argentina.

5. Teori Fungsionalis
Teori ini percaya bahwa ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan memainkan fungsi
penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore (Henslin, 2007),
penyebab ketidaksetaraan dan stratifikasi masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi
b. Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain
c. Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi
d. Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini,
masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar

6. Teori Konflik
Melihat ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan kekuatan (power)
mendominasi kelompok yang kurang kuat. Mereka percaya bahwa kesenjangan sosial
mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat karena mereka yang berkuasa akan
menindas orang-orang tak berdaya untuk mempertahankan status quo.
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

Perspektif ini melihat masyarakat sebagai suatu komunitas yang memiliki ciri khas atas
adanya ketidaksamaan. Dalam hal ini, masyarakat akan selalu mengalami konflik secara
terus-menerus, baik di dalam kelompok maupun kelas sosial.

7. Teori Pertumbuhan Neoklasik


Pertama kali dimunculkan oleh Douglas C. North. Menurut Hipotesis Neoklasik,
ketimpangan pembangunan pada awal proses meningkat. Setelah berangsur-angsur,
ketimpangan pembangunan antarwilayah tersebut semakin menurun.

Klasifikasi Ekonomi Bank Dunia

Salah satu cara untuk melihat ketimpangan antarnegara, adalah melalui perekonomian
negara tersebut. Bank Dunia menggunakan data dari pendapatan kotor sebuah negara atau
gross national income (GNI).

1. Negara dengan pendapatan tinggi (High Income Nations)


Bank Dunia mendefinisikan negara dengan pendapatan tinggi adalah negara-negara
yang memiliki GNI paling tidak $ 12.276 per kapita.

2. Negara dengan pendapatan rendah (Middle Income Nations)


Bank Dunia mendefinisikan negara dengan pendapatan menengah bawah adalah
negara-negara yang memiliki GNI antara $ 1.006-$ 3.975 per kapita dan pendapatan
menengah atas memiliki GNI antara $ 3.976-$12.275.

3. Negara dengan pendapatan rendah (Low Income Nations)


Bank Dunia mendefinisikan negara dengan pendapatan menengah bawah memiliki GNI
$ 1.006 per kapita atau kurang.

Koefisien Gini

Koefisien Gini atau Rasio Gini (Gini Rasio) digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan suatu negara atau antarnegara. Namanya berasal dari nama ekonom
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

Italia yang menemukannya, Corrado Gini. Koefisien Gini menghitung ketimpangan


pemasukan dengan jarak 0-1. Suatu distribusi pendapatan dikatakan merata jika Koefisien
Gini mendekati 0 (nol) dan sebaliknya suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak
merata jika nilai Koefisien Gininya mendekati 1 (satu).

Pengaruh Ketimpangan Global

a. Ketimpangan Global dalam Sejarah


Berikut hasil penelitian Branko Milanovic (2009) memperlihatkan perkembangan
ketimpangan global dalam sejarah

Perkiraan Rasio Gini, 1820-2002


Tahun Rasio Gini
1820 0.43
1850 0.53
1870 0.56
1913 0.61
1929 0.62
1950 0.64
1960 0.64
1980 0.66
2002 0.71

b. Pengaruh Ketimpangan Global pada Rakyat Miskin


Berdasarkan data UNDP (1992 dan 2005), Ortiz dan Cummins (2011) membuat ilustrasi
bagaimana distribusi pendapatan secara global memperlihatkan pemusatan pendapatan
terdapat pada bagian atas dan menetes ke bagian bawah.

c. Pengaruh Ketimpangan Global pada Kelas Menengah


Ortiz dan Cummins (2011) dengan mengambil data dari UNDP, Bank Dunia dan Eurostat
menyatakan bahwa pada negara-negara dengan pendapatan rendah dan tinggi, rakyat
miskin dan kelompok menengah (middle class) mengalami kemunduran pendapatan.
Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

Sumber

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII: Kelompok Peminatan
Ilmu-Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai