Anda di halaman 1dari 5

“ Resume Kebutuhan Dasar Manusia Sebagai Orientasi

Pengorganisasian Komunitas“
Mata Kuliah Pengorganisasian Komunitas PLS

Dosen Pengampu :
Drs. Ahmad Tijari, M.Pd

Disusun oleh :
Jihan Aulia Muzakar 1104618071 Penmas B 2018

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.Hierarki kebutuhan manusia menurut
Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Hierarki kebutuhan manusia mengatur
kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama
meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan
keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis.Tingkatan yang ketiga
mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta
seksual.Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan
percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan
aktualisasi diri. Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan
orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan
orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.

B. Hal-Hal yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia

Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya
memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap
kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap
komponen system.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan
atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.

Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias
mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia
dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat
memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu
(biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi). Hal
ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses keperawatan selalu difokuskan pada
kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat.
Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang.Misalnya tanggung
jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi
kebutuhan dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses
keperawatan.

C. Teori Kebutuhan Manusia

1. Abraham Maslow Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori
kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs) Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam
hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan
melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu. Misalnya,
seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari makanan
terlebih dahulu daripada mencari cinta. Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan
hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen
dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi
urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur,
serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna
kelangsungan umat manusia.
b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs) Kebutuhan keselamatan
dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik
fisiologis maupun psikologis.Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara
dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari
ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau tidak dikenal.
c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs) Kebutuhan ini meliputi
memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan
orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga,
kelompok dan lingkungan sosialnya.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need) Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada
orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization) Kebutuhan ini meliputi kemampuan
untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar
memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi,
kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya. Dengan mengetahui
konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu memahami bahwa : Manusia senantiasa
berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang maksimal.

Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di
bawahnya penuhi. Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul
sesuatu kondisi patologis. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan
tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya
menurut prioritas. Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan
sifatnya dapat ditunda. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan
homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit. Kebutuhan dapat menyebabkan
seseorang berpikir dan bergerak memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor
eksternal dan internal. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui
berbagai cara. Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi
akan mempengaruhi kebutuhan lainnya. Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi,
kebutuhan dasar di bawahnya harus terpenuhi dulu.Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang
“lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika
kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi,
tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama.
2. Virginia Henderson Teori keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955)
mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964) mendefinisikan
keperawatan sebagai : Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya.dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan, dan pengetahuan yang di
butuhkan . dan hal ini dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemadiriannya secepat
mungkin. Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson, memberikan
kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson, 1966): a. Bernapas secara normal b.
Makan dan minum cukup c. Eliminasi d. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki e.
Istirahat dan tidur f. Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian g. Mempertahankan
temperatur tubuh dalam rentang normal h. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi i. Menghindari bahaya
dari lingkungan j. Berkomukasi dengan orang lain k. Beribadah menurut keyakinan l. Bekerja yang
menjajikan prestasi m. Bermain dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi n. Belajar, menggali atau
memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal.

3. Watson Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk


mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari
kehidupan (Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan keperawatan mengacu langsung pada
pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.Keperawatan memperhatikan
peningkatan dan mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit. Model Watson
meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai atau
mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan
dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami
perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial,
kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami kekurangan dan
kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu perawat
memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan
tergambar pada seluruh faktor-faktor yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan
keperawatan pada klien ( Watson, 1987).

4. King Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan objek
tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia
hidup bersamaorang lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tigayaitu : a. Kebutuhan akan informasi kesehatan b. Kebutuhan akan
pencegahan penyakit. c. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.

5. Martha E. Rogers Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan
karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama
lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikannya masing-
masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di
kenal dengan konsep manusia manusia sebagai unit.

6. Jhonson Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem


perilaku.Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal.Individu juga memiliki
keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul. 7. Sister Calista
Roy Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan
mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk
biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.Untuk mencapai keseimbangn atau
homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan perubahan yang terjadi.Adaptasi tersebut dilakukan
dengan stimulasi fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri,
individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup,
perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki tujuan untuk
meningkatkan respon adaptif.Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai
makhluk biopsikososio-spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap
perubahan lingkungan tersebut.

D. Karakteristik Seseorang Yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi

Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa
memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta
bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses
pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostasi,
suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya
kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun
psikologis seseorang.

E. Penerapan Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusiaan

Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam berbagai hal ;
pertama, membantu perawat memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan personal
diluar situasi klien. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia perawat dapat memahami perilaku
orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan
kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam proses keperawatan pada tingkat individu dan keluarga.
Keempat, perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi
stress.Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu
seseorang untuk tumbuh dan berkembang.

Sumber : https://www.slideshare.net/AbdiPrisaSasastraRianzi/makalah-kebutuhan-dasar-manusia

Anda mungkin juga menyukai