Anda di halaman 1dari 21

OPTIMALISASI

KESEHATAN MASYARAKAT
DI WILAYAH PESISIR

By : kelompok 1
Luthfi rezky pitaloka P
Ernia haris himawati
Fitria umi khasanah
Rizki ernanda
Ais marwah
Dewiayu indah P
Shinta Nur aini
Redha fitri Ekawati

Kesehatan masyarakat
merupakan ilmu dan seni untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya
melalui upaya preventif dan
promotif. Salah satu bentuk
penerapan ilmu kesehatan
masyarakat yang bisa dilakukan
oleh tenaga kesehatan
masyarakat adalah
pemberdayaan masyarakat
secara berkesinambungan.

Karakteristik Sosial Ekonomi


Masyarakat Pesisir
Ketergantungan
Terhadap Sumberdaya
Alam
Sifat dan Proses
Perusakan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan

Masalah yang dijumpai


masih banyak daerah yang belum terjamah
oleh tenaga kesehatan masyarakat secara
baik dan merata. Salah satunya di wilayah
pesisir pantai dan kepulauan. Meski di sisi
lain memiliki potensi sumber daya yang
melimpah, tetapisisi lain, timbul berbagai
masalah kesehatan, baik lingkungan
maupun masyarakat, yang belum ditunjang
oleh pelayanan kesehatan yang memadai.
Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas
kesehatan masyarakat dan angka
kemiskinan masih tinggi.

Masalah yang dijumpai

Permasalahan air limbah yang


kian memburuk di kawasan
pemukiman pesisir, khususnya
pemukiman nelayan belum dapat
ditangani secara baik. Hal ini
disebabkan oleh kebiasaan sosialbudaya yang sulit berubah,
perkembangan pemukiman yang
kian memadat dan tidak tertata,
dan kegagalan penerapan standar
teknis pembuangan air limbah.

Masalah yang dijumpai

tidak sedikit
wilayah pesisir
yang dijadikan
tempat pariwisata
mulai mengalami
kerusakan
lingkungan

Upaya-upaya yang
dilakukan
optimalisasi peran kesehatan masyarakat di wilayah
pesisir dengan pembangunan dan pengembangan
kesehatan lingkungan, mengembangkan pos Upaya
Kesehatan Kerja (UKK), dan pemberdayaan ibu
rumah tangga.
Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
masyarakat adalah bersama-sama pemerintah dan
pihak terkait merevisi standar teknis pembuangan
air limbah. Selain itu, perlu juga penelitian yang
melibat berbagai profesi kesehatan masyarakat
untuk menemukan solusi dari pencemaran air
limbah

Pos UKK
Pos UKK merupakan pos pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk para buruh
yang bekerja di wilayah pesisir, unit
pelayanan kesehatan yang disediakan
adalah poli umum, poli gigi, konsultasi
kesehatan, promosi kesehatan terutama
yang terkait dengan pekerjaannya, asuransi
kesehatan pos UKK, dan cek kesehatan
secara rutin. Cek kesehatan secara rutin ini
diadakan sebagai salah satu upaya preventif
sekaligus menilai status kesehatan
masyarakat itu sendiri.

Pemodelan Penyuluhan Perikanan Pada


Masyarakat Pesisir Melalui Pendekatan
Partisipatif

Kegiatan usaha dan kelembagaan sosial


masyarakat pesisir khususnya nelayan
memiliki karakteristik yang spesifik.
Nelayan dihadapkan pada sumberdaya
sosial ekonomi yang tidak menentu.
Penyelenggaraan penyuluhan yang dapat
meningkatkan kemandirian keluarga
nelayan dan masyarakat pesisir diperlukan
dalam mengatasi permasalahan teknis,
sosial dan ekonomi.

Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah mempelajari
budaya, lingkungan, dan perilaku
masyarakat di pesisir. Agar tenaga kesehatan
dapat dengan mudah melakukan dan
menetuka metode penyuluhan.model
penyuluhan pembangunan yang
representatif bagi kondisi alam, dan
masyarakat pesisir. Tujuan penelitian
tersebut dicapai melalui tiga tahap berikut,
yakni tujuan penelitian tahun pertama
adalah menjelaskan isu-isu yang dihadapi
oleh masyarakat pesisit di dua desa kajian,
memaparkan harapan, dan kebutuhan
spesifik masyarakat di desa kajian, dan
menjelaskan berbagai penyelenggaraan
penyuluhan yang pernah ada.

Tujuan penelitian tahun kedua adalah


mendeskripsikan keragaan sosial ekonomi
masyarakat pesisir khususnya nelayan, mengkaji
model penyuluhan yang berorientasi pada
peningkatan motivasi diri nelayan, dan mempelajari
kemungkinan disosialisasikannya model penyuluhan
dengan pendekatan pengembangan wilayah lokal
dan perencanaan kegiatan oleh masyarakat.
Tujuan penelitian tahun ketiga adalah menunjukkan
model yang relevan dengan perkembangan
masyarakat pesisir melalui perbandingan dengan
desa lain, menjelaskan keterkaitan antara nelayan
dengan kelembagaan lain di desa, dan
penyempurnaan model.

Metode penelitian yang digunakan adalah Rapid Rural


Appraisal (RRA) dan Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan berbagai modifikasi sesuai konteks pesisir. RRA
digunakan untuk menggali informasi tentang
perkembangan desa kajian dan aspek sosial ekonomi
masyarakat di dua desa kajian, mempelajari
pendekapm program penyuluhan perikanan yang telah
berlangsung. PRA digunakan untuk menggambarkan
keinginan dan kebutuhan masyarakat desa kajian.
Teknik-teknik yang digunakan adalah transect walks,
wawancara, penyusunan skala prioritas program,
analisis hubungan kelembagaan, dan diskusi kelompok
terfokus (focused group discussion) di kalangan
nelayan untuk ~mempelajari pendapat, sikap, dan ideide nelayan tentang pendekatan penyuluhan yang
relevan.

Komunikasi penyuluhan pada


masyarakat pesisir
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan
(2006) didalam Kusumastanto (2007) jumlah desa
pesisir tercatat 8.090 desa yang tersebar di
seluruh pulau besar maupun kecil. Pada desa
pesisir tersebut berdomisili 16 juta jiwa penduduk
dan sekitar 4 juta jiwa berprofesi sebagai nelayan,
2,6 juta pembudidaya ikan,sertaberprofesi
lainlainnya sebanyak 9,7 juta. Diantara 16 juta
jiwa tersebut ada sekitar 5,2 juta jiwa tergolong
miskin. Kemiskinan yang melanda masyarakat
pesisir juga dialami oleh masyarakat pada wilayah
pengembangan II di Kabupaten Muna.

Strategi Komunikasi yang baik Pada


Masyarakat Pesisir
Tempat
Lokasi dimana akan dilakukan penyuluhan,
dimana penentuan tempat ini harus
disusuaikan dengan jumlah orang atau
warga yang akan diberi penyuluhan. Jadi
dalam hal pemilihan tempat pun tidak
serta merta langsung memilih, dengan
atau tanpa memperhatikan keadaan dari
tempat yang akan digunakan.

Materi
Bahan yang akan diberikan dalam penyuluhan,
agar dalam pelaksanaan penyuluhan dapat
berjalan dengan lancar. Beberapa masyarakat
biasanya akan paham dengan apa ang kita
sampaikan ketika bahasa dan isi materi
diharapkan mudah dipahami agar efektif
Media
Disebut media pendidikan karena alat tersebut
digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan kesehatan bagi masyarakat. Dalam hal
berrsifat pendidikanberarti kita akan
mengajarkan dan atau memberikan informasiinformasi kepada masyarakat sebagai pelaku.

Media Komunikasi Penyluhan pada


Masyarakat Pesisir
Media radio
Strategi komunikasi yang dilakukan melalui
radio komunitas terbagi menjadi strategi
komunikasi internal dan eksternal. Strategi
internal yang dapat dilakukan, antara lain:
1). Memproduksi program acara yang dapat
merangsang pemirsa dan pendengar untuk
mengatasi masalah lingkungan.
2).Memproduksi program acara yang dapat
meningkatkan apresiasi terhadap kehidupan
masyarakat.

3).Memproduksi program acara yang


dapat menumbuh kembangkan
kemampuan potensi ekonomi
masyarakat dan sumber daya lokal.
Mengenali masyarakat sebagai
pendengar. Mengikuti terus-menerus
perkembangan di masyarakat yang
berhubungan dengan :ragam informasi
yang ingin diketahui

Lanjutan
Media Film Dokumenter dan VCD lagu-lagu daerah.
Ada beberpa strategi yang dapat dilakukan:
1.Dalam pembuatan film agar melibatkan penduduk lokal sebagai
pemeran. Film dokumenter yang diproduksi diupayakan
menyampaikan pesan pesan penyelamatan terumbu karang.
2.Dalam pembuatan klip VCD lagu-lagu daerah mengambil
setting wilayah pantai Natuna yang indah dengan terumbu
karangnya.
3.Media Luar Ruang (MLR).
Media Luar Ruang agar menjadi efektif, maka strategi komunikasi
yang harus dilakukan adalah:
Penggunaan teks papan reklame dibatasi hanya untuk pesan
dan penekanan pada seni.
Majalah dinding yang sudah tersedia, beberapa tempat untuk
poster penyelamatan terumbu karang.
Menciptakan pesan yang memiliki nilai percakapan tinggi
sehingga menjadi slogan dan buah bibir masyarakat, seperti
Terumbu Karang Adalah Keluarga Kita , Jangan Sakiti Kami

SIMPULAN
Penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat di dua desa kajian
memiliki karakteristik yang berbeda
ditinjau dari kondisi umum daerah,
sosial ekonomi masyarakatnya,
kegiatan usaha perikanan yang
dilakukan, kelembagaan, kegiatan
penyuluhan yang pemah dilakukan,
dan kebutuhan akan program
penyuluhan terkait dengan masalah

Permasalahan umum di dua desa pesisir


tersebut adalah: Keterbatasan modal,
teknologi, dan armada penangkapan; Belum
dimilikinya kesungguhan untuk melakukan
pengolahan hasil tangkapan; Keterbatasan
modal untuk melakukan pengembangan dan
diversifikasi usaha; Kesulitan memasarkan
hasil perikanan bagi nelayan tangkap;
Minimnya kapasitas masyarakat pesisir
untuk merehabilitasi terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai