Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DINAMIKA KELOMPOK

“Hakikat Kelompok Belajar, Tahap Tahap Perkembangan Kelompok


Belajar, Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi Dan Peran
Koordinator “
Dosen Pengampu :

Agustina Sari, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 12

Antin Widya Lestari 2200200034

Rahmi Yusandi 02190200043

Renny Febriyani 2200200033

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

PROGRAM STUDI S1-2 KESEHATAN MASYARAKAT

JAKARTA

2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat Kelompok Belajar, Tahap-
tahap Perkembangan Kelompok Belajar, Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi
Dan Peran Koordinator”. Penulisan dan penyusunan makalah ini kami dapatkan dari berbagai
sumber referensi.

2
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Dinamika Kelompok. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar
dinamika dalam kelompok bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk melengkapi makalah ini.

Jakarta, Mei 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4

3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................................4

1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6


2.1 Hakikat Kelompok Belajar................................................................................................6
2.2 Tahap-tahap Perkembangan Kelompok Belajar.............................................................6
2.3 Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi Dan Peran Kordinator....................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia
adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya,
guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan
manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu
terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok.

Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa
dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu dalam kehidupan
sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam kelompok, belajar di
dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam kelompok, dan seterusnya
dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut maka dalam seluruh
kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam seluruh kehidupannya, manusia
menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan
kelompok.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diuraikan penulis
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hakikat kelompok belajar?

2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan kelompok belajar?

3. Bagaimana prosedur dasar strukturisasi kelompok diskusi dan peran koordinator?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan tentang hakikat kelompok belajar,


tahap-tahap perkembangan kelompok belajar, prosedur dasar strukturisasi kelompok
diskusi dan peran koordinator.

5
1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui penjelasan tentang hakikat kelompok belajar.


2. Mengetahui penjelasan tentang tahap-tahap perkembangan kelompok belajar..
3. Mengetahui penjelasan tentang prosedur dasar strukturisasi kelompok diskusi dan
peran coordinator.

4.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Kelompok Belajar

Kelompok sudah ada sejak awal terbentuknya kehidupan manusia. Manusia merupakan
makhluk sosial, artinya manusia dalam melaksanakan kehidupan ini membutuhkan orang
lain untuk dapat berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kalau diamati
segala apa yang kita lakukan pasti ada konstribusi orang lain baik yang berbentuk pikiran
maupun hasil dari proses pemikiran mereka yang ikut mensukseskan kegiatan kita.
Umpamanya ingin membuat kegiatan sekolah dimana guru Bahasa .Indonesia menganjurkan
setiap peserta didik membuat suatu karangan bebas. Untuk melaksanakannya banyak
informasi-informasi yang dibutuhkan terutama sekali dari keterangan guru maupun teman-
teman sekelas. Dan tidak kalah pentingnya peserta didik juga membutuhkan buku-buku
pedoman penulisan karangan ilmiah; ini adalah produk hasil pemikiran orang lain.
Kemudian berkerja sendiri dalam hal-hal tertentu akan berbeda hasilnya dibandingkan
bekerja bersama-sama. Karena bekerja dengan melibatkan orang lain ada nilai-nilai
positifnya, dimana pendapat-pendapat orang lain dapat menjadi masukan bahan
pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Melaksanakan kegiatan kelompok diperlukan kerjasama; dalam hal ini yang dimaksud
kerjasama adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, maka belajar kelompok
adalah instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga individu bisa bekerjasama untuk
memaksimalkan kegiatan belajar setiap individu. Dalam belajar kelompok, individu
mendiskusikan materi pelajaran secara bersama-sama, saling membantu memahaminya,
serta saling mendorong untuk bekerja keras. Dalam belajar kelompok terjadi saling
ketergantungan social, persaingan positif, individualistic, dan kerja sama . Kerja sama
cendrung meningkatkan prestasi, hubungan yang lebih positif dan kesehatan psikologis.
Berbeda dengan pengertian tentang belajar bersaing, di mana para individu saling bersaing
untuk memperoleh tujuan akademis sepertinilai A, yang hanya bisa diperoleh oleh beberapa
orang saja. Belajar kelompok juga berbeda dengan belajar secara individu, di mana peserta
didik belajar sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak ada hubungannya
dengan tujuan siswa lain.

2.2 Tahap-tahap Perkembangan Kelompok Belajar

Terbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan berkelompok,


dimana individu memiliki keterbatasan, sehingga individu akan meminta atau membutuhkan

7
bantuan individu lainnya untuk mengatasinya. Indicator yang dijadikan pedoman untuk
mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut : (Dewawika, 2011)

1) Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap
kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil
dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi juga berjalan dengan
baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide,
pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa
integritasnya terganggu

2) Pencapaian tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu
mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan
dan kemampuannya. Perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana
komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:

a. Tahap pra afiliasi

Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua


individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang
menjaadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-
masing anggota.

b. Tahap Fungsional

Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan
terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.

c. Tahap Disolusi

Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak

membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan


pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi
pembubaran kelompok.

8
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994)
mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:

a. Fase orientasi, Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan


persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat
sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual.

b. Fase bekerja, Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan
kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting.
Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan
masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.

c. Fase terminasi, Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada
perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas,
tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan
kelompok)

Selanjutnya Tuckman dan Jensen dalam Dewawika (2011) membagi perkembangan


kelompok dalam 6 fase, dimana terdapat perbedaan perilaku tim dan perilaku pemimpin
sebagai berikut:

Fase Perilaku tim Perilaku pemimpin


Orientatio Ragu, belum Mendefinisikan
n familiar, belum misi kelompok,
saling percaya, tipenya masih
belum ada memberi instruksi,
partisipasi membuat skema
tujuan
Forming Menerima satu Rencana/fokus
sama lain, belajar pada masalah, role
ketrampilan model yang
komunikasi, mulai positif,
termotivasi mendorong
adanya partisipasi
Storming Semangat tim Evaluasi gerakan
berkembang, kelompok, focus
mulai membangun pada tujuan,
kepercayaan, penyelesaian

9
konflik mungkin konflik,
muncul, terkadang menentukan
tidak sabar dan tujuan
frustasi
Norming Kenyamanan Fokus pada
meningkat, tujuan, menyertai
identifikasi proses,
tanggung jawab, memberikan
interaksi tim dorongan pada
efektif, resolusi tim
konflik
Performin Tujuan yang jelas, Beraksi seperti
g adanya anggota
kohesi/kesatuan, kelompok,
pemecahan dorongan
masalah meningkatkan
tanggung jawab,
mengukur hasil
Terminati Angota tersebar, Perayaan dan
ng tim akhirnya penghargaan,
mencapai tujuan memperkuat
kesuksesan.

2.3 Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi Dan Peran Kordinator


1) Struktur Kelompok Diskusi
Struktur Kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam
kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/
mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:
a. Struktur Komunikasi
b. Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan,
c. Struktur Kekuasaan Atau Pengambilan Keputusan
d. Sarana Terjadinya Interaksi

Struktur kelompok akan terbentuk dengan baik apabila dalam pembentukannya


dilakukan atas dasar musyawarah para anggota sehingga menghasilkan
kepemimpinan yang membawa keberhasilan kelompok.

10
2) Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi
a. Memilih dan menetapkan topic atau tema sekurang-kurangnya; mengidentifikasi
masalah yang merupakan alternative untuk dipilih  dan didiskusikan.
b. Mengidentifikasi dan menetapkan satu atau beberapa sumber bahan bacaan atau
informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, sehingga kalau memasuki
karena diskusi  diharapkan telah membawa bahan pemikiran.
c. Menetapkan atau menyediakan alternatif komposisi dan struktur komonikasi
kelompok diskusi.
d. Menetapkan atau menyediakan alternatif pemimpin diskusi kelompok atau
coordinator.
3) Peran Kordinator
a. Koordinator belajar kordinator dapat mengkoordinir segala sesuatu yang
dapat meningkatkan kemajuan belajar peserta kelompok diskusi.
b. Fasilitator, kordinator dapat membantu mengelola suatu proses pertukaran
informasi dalam suatu kelompok dan membantu bagaimana diskusi
berlangsung.
c. Perencana tugas bersama kordinator yang merencanakan tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta kelompok diskusi.
d. Katalisator adalah penghubung antar informasi dengan peserta kelompok
diskusi.
e. Pemadu aktifitas peserta kelompok diskusi.
f. Narasumber kordinator sebagai narasumber untuk membantu peserta
kelompok diskusi menyelesaikan suatu masalah, baik masalah individu
maupun masalah sosial.
g. Penilai kemajuan kelompok.

Menurut Hariadi (2011) :


 Keberhasilan kelompok sebagai unit belajar dipengaruhi oleh faktor sikap terhadap
profesinya, interaksi anggota kelompok, kohesi anggota kelompok, norma kelompok, dan
penyuluh.
 Sedangkan keberhasilan kelompok sebagai unit kerjasama dipengaruhi oleh faktor
interaksi anggota, norma kelompok, penyuluh dan pembinaan pamong desa.
 Keberhasilan kelompok sebagai unit produksi dipengaruhi oleh faktor self efficacy
(keyakinan mampu berhasil), interkasi anggota, dan pembinaan oleh pamong desa.
 Sedangkan keberhasilan kelompok sebagai unit usaha dipengaruhi oleh faktor self
efficacy, interaksi anggota dan gaya kepemimpinan ketua kelompok.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Kelompok sudah ada sejak awal terbentuknya kehidupan manusia. Manusia


merupakan makhluk sosial, artinya manusia dalam melaksanakan kehidupan ini
membutuhkan orang lain untuk dapat berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai
suatu tujuan.
2) Melaksanakan kegiatan kelompok diperlukan kerjasama; dalam hal ini yang
dimaksud kerjasama adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, maka
belajar kelompok adalah instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga individu
bisa bekerjasama untuk memaksimalkan kegiatan belajar setiap individu.
3) Terbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan
berkelompok, dimana individu memiliki keterbatasan, sehingga individu akan
meminta atau membutuhkan bantuan individu lainnya untuk mengatasinya.
4) Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase,
yaitu:
Fase orientasi, fase bekerja, dan fase terminasi.
5) Struktur Kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam
kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/
mendukung tercapainya tujuan kelompok.

3.2 Saran

Hasil makalah ini adalah sebagai bahan referensi bacaan dan diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang baik sehingga ilmu ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
dan khususnya untuk penulis. Isi teori dari makalah ini bisa dijadikan bahan pembelajaran
dalam pekerjaan sehari-hari. Makalah ini masih banyak kekurangannya terkait isi dari
pembahasan teori, kekurangan makalah ini dapat menjadi gagasan untuk penulis
selanjutnya. Oleh karena itu masukan yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Agung Budi, Saptanto Hari Wibawa. 2014. Pelatihan Pengajaran Micro Teaching.
Surakarta: Oase Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsul Hadi, 2017.Dinamika Kelompok UM Jember “Sebuah Tinjauan Dalam persepektif
Pembangunan Masyarakat Petani.
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan : Pengaruh Kedinamisan Suatu Kelompok terhadap
Fungsi Kelompok (Studi Kasus Pada Kelompok Perikanan di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa
Barat) Group Dynamics Inpluence to Grouf Function (Case Study Fisheries Group at Bekasi
Distrik East Java Province).
Abdul Hanan Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan Jalan Cikaret Nomor 1
Bogor 16001, Jawa Barat Diterima: 21 Januari 2015; Disetujui: 2 Juni 2015.

13

Anda mungkin juga menyukai