Disusun Oleh :
Kelompok 12
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hakikat Kelompok Belajar, Tahap-
tahap Perkembangan Kelompok Belajar, Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi
Dan Peran Koordinator”. Penulisan dan penyusunan makalah ini kami dapatkan dari berbagai
sumber referensi.
2
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Dinamika Kelompok. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar
dinamika dalam kelompok bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk melengkapi makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................................4
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia
adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya,
guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan
manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu
terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok.
Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa
dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu dalam kehidupan
sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam kelompok, belajar di
dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam kelompok, dan seterusnya
dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut maka dalam seluruh
kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam seluruh kehidupannya, manusia
menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan
kelompok.
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diuraikan penulis
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
5
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
4.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelompok sudah ada sejak awal terbentuknya kehidupan manusia. Manusia merupakan
makhluk sosial, artinya manusia dalam melaksanakan kehidupan ini membutuhkan orang
lain untuk dapat berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kalau diamati
segala apa yang kita lakukan pasti ada konstribusi orang lain baik yang berbentuk pikiran
maupun hasil dari proses pemikiran mereka yang ikut mensukseskan kegiatan kita.
Umpamanya ingin membuat kegiatan sekolah dimana guru Bahasa .Indonesia menganjurkan
setiap peserta didik membuat suatu karangan bebas. Untuk melaksanakannya banyak
informasi-informasi yang dibutuhkan terutama sekali dari keterangan guru maupun teman-
teman sekelas. Dan tidak kalah pentingnya peserta didik juga membutuhkan buku-buku
pedoman penulisan karangan ilmiah; ini adalah produk hasil pemikiran orang lain.
Kemudian berkerja sendiri dalam hal-hal tertentu akan berbeda hasilnya dibandingkan
bekerja bersama-sama. Karena bekerja dengan melibatkan orang lain ada nilai-nilai
positifnya, dimana pendapat-pendapat orang lain dapat menjadi masukan bahan
pertimbangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Melaksanakan kegiatan kelompok diperlukan kerjasama; dalam hal ini yang dimaksud
kerjasama adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, maka belajar kelompok
adalah instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga individu bisa bekerjasama untuk
memaksimalkan kegiatan belajar setiap individu. Dalam belajar kelompok, individu
mendiskusikan materi pelajaran secara bersama-sama, saling membantu memahaminya,
serta saling mendorong untuk bekerja keras. Dalam belajar kelompok terjadi saling
ketergantungan social, persaingan positif, individualistic, dan kerja sama . Kerja sama
cendrung meningkatkan prestasi, hubungan yang lebih positif dan kesehatan psikologis.
Berbeda dengan pengertian tentang belajar bersaing, di mana para individu saling bersaing
untuk memperoleh tujuan akademis sepertinilai A, yang hanya bisa diperoleh oleh beberapa
orang saja. Belajar kelompok juga berbeda dengan belajar secara individu, di mana peserta
didik belajar sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak ada hubungannya
dengan tujuan siswa lain.
7
bantuan individu lainnya untuk mengatasinya. Indicator yang dijadikan pedoman untuk
mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut : (Dewawika, 2011)
1) Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap
kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil
dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi juga berjalan dengan
baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide,
pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa
integritasnya terganggu
2) Pencapaian tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu
mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan
dan kemampuannya. Perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana
komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
b. Tahap Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain,
tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan
terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
c. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak
8
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994)
mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
b. Fase bekerja, Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan
kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting.
Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan
masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
c. Fase terminasi, Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada
perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas,
tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan
kelompok)
9
konflik mungkin konflik,
muncul, terkadang menentukan
tidak sabar dan tujuan
frustasi
Norming Kenyamanan Fokus pada
meningkat, tujuan, menyertai
identifikasi proses,
tanggung jawab, memberikan
interaksi tim dorongan pada
efektif, resolusi tim
konflik
Performin Tujuan yang jelas, Beraksi seperti
g adanya anggota
kohesi/kesatuan, kelompok,
pemecahan dorongan
masalah meningkatkan
tanggung jawab,
mengukur hasil
Terminati Angota tersebar, Perayaan dan
ng tim akhirnya penghargaan,
mencapai tujuan memperkuat
kesuksesan.
10
2) Prosedur Dasar Strukturisasi Kelompok Diskusi
a. Memilih dan menetapkan topic atau tema sekurang-kurangnya; mengidentifikasi
masalah yang merupakan alternative untuk dipilih dan didiskusikan.
b. Mengidentifikasi dan menetapkan satu atau beberapa sumber bahan bacaan atau
informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, sehingga kalau memasuki
karena diskusi diharapkan telah membawa bahan pemikiran.
c. Menetapkan atau menyediakan alternatif komposisi dan struktur komonikasi
kelompok diskusi.
d. Menetapkan atau menyediakan alternatif pemimpin diskusi kelompok atau
coordinator.
3) Peran Kordinator
a. Koordinator belajar kordinator dapat mengkoordinir segala sesuatu yang
dapat meningkatkan kemajuan belajar peserta kelompok diskusi.
b. Fasilitator, kordinator dapat membantu mengelola suatu proses pertukaran
informasi dalam suatu kelompok dan membantu bagaimana diskusi
berlangsung.
c. Perencana tugas bersama kordinator yang merencanakan tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta kelompok diskusi.
d. Katalisator adalah penghubung antar informasi dengan peserta kelompok
diskusi.
e. Pemadu aktifitas peserta kelompok diskusi.
f. Narasumber kordinator sebagai narasumber untuk membantu peserta
kelompok diskusi menyelesaikan suatu masalah, baik masalah individu
maupun masalah sosial.
g. Penilai kemajuan kelompok.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Hasil makalah ini adalah sebagai bahan referensi bacaan dan diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang baik sehingga ilmu ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
dan khususnya untuk penulis. Isi teori dari makalah ini bisa dijadikan bahan pembelajaran
dalam pekerjaan sehari-hari. Makalah ini masih banyak kekurangannya terkait isi dari
pembahasan teori, kekurangan makalah ini dapat menjadi gagasan untuk penulis
selanjutnya. Oleh karena itu masukan yang membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Agung Budi, Saptanto Hari Wibawa. 2014. Pelatihan Pengajaran Micro Teaching.
Surakarta: Oase Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Syamsul Hadi, 2017.Dinamika Kelompok UM Jember “Sebuah Tinjauan Dalam persepektif
Pembangunan Masyarakat Petani.
Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan : Pengaruh Kedinamisan Suatu Kelompok terhadap
Fungsi Kelompok (Studi Kasus Pada Kelompok Perikanan di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa
Barat) Group Dynamics Inpluence to Grouf Function (Case Study Fisheries Group at Bekasi
Distrik East Java Province).
Abdul Hanan Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan Jalan Cikaret Nomor 1
Bogor 16001, Jawa Barat Diterima: 21 Januari 2015; Disetujui: 2 Juni 2015.
13