A. Pengertian-pengertian
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang,
perseorangan dengan golongan, atau golongan dengan
golongan. Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu
manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Sosiologi
merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada
ilmu filsafat. Sehingga pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa
terlepas dari pemikiran para ahli filsafat yang mengkaji
tentang masyarakat. Sosiologi mempunyai bidang kajian yang
sangat luas, antara lain Sosiologi industri, Sosiologi Hukum,
Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan,
Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan sebuah cabang ilmu atau
bidang yang mempelajari seputar interaksi antara masyarakat
dan kesehatan. Tujuan dari mempelajari sosiologi kesehatan
ini adalah untuk melihat bagaimana tingkat kesehatan dan
kematian dipengaruhi oleh kehidupan sosial, ataupun
sebaliknya. Terdapat pula sosiologi yang hampir serupa
dengan sosiologi kesehatan, yaitu sosiologi medis, yang
sebenarnya sama sekali berbeda. Sosiologi medis hanya
mempelajari peran pakar kesehatan dalam masyarakat dan
hubungan pasien-praktisi, sedangkan sosiologi kesehatan
sendiri lebih berfokus pada kesehatan dan keadaan sakit
dalam lingkup institusi sosial seperti sekolah, keluarga, dan
pekerjaan, dan sosiologi kesehatan juga mempelajari sebab
penyakit dan keadaan sakit, alasan mencari jenis bantuan
medis tertentu, dan kepatuhan ataupun ketidakpatuhan
pasien terhadap persyaratan medis.
Sosiologi kesehatan membahas perilaku kesehatan, pengaruh
norma sosial terhadap perilaku kesehatan, serta interaksi
antara sesama petugas kesehatan, petugas dengan
masyarakat.
Sosiologi Kesehatan adalah sub bidang yang menerapkan
perspektif, konsep, teori dan metodologi sosiologi pada
fenomena yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan
penyakit.
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang
relatif baru. Di masa lalu dalam sosiologi telah lama dikenal
cabang sosiologi, sosiologi medis, yang merupakan pendahulu
sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Menurut
Mechanic tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif
manakala yang dipertimbangkan baik faktor biologis maupun
faktor sosial dan psikologis. Mulai dikajinya peran faktor sosial-
budaya dalam keberhasilan pelaksanaan tugas medis menjadi
dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis. Straus
membedakan antara sosiologi mengenai bidang medis dan
sosiologi dalam bidang medis. Menurutnya sosiologi mengenai
bidang medis terdiri atas kajian sosiologis terhadap faktor di
bidang medis yang dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang
menempati posisi mandiri di luar bidang medis dan bertujuan
mengembangkan sosiologi serta untuk menguji prinsip dan teori
sosiologi. Menurut Kendall dan Reader, sosiologi mengenai
bidang medis mengulas masalah yang menjadi perhatian
sosiologi profesi dan sosiologi organisasi. Menurut Straus
sosiologi dalam bidang medis merupakan penelitian dan
pengajaran bersama yang sering melibatkan pengintegrasian
konsep, teknik dan personalia dari berbagai disiplin, dalam mana
sosiologi digunakan sebagai pelengkap bidang medis. Dalam
perkembangan selanjutnya perhatian sosiologi medis meluas ke
berbagai masalah kesehatan di luar bidang medis. Dengan
demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.
Metode longitudinal
Studi yang berlangsung sepanjang waktu dan
menggambarkan serangkaian observasi sebelum dan
sesudahnya. Misalnya : kajian terhadap budaya orang tua
dalam memberikan asupan nutrisi pada bayi dari usia 0-3
tahun.
Metode cross-sectional