Anda di halaman 1dari 7

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI NASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Dosen Pengampu : Drs. Fadiarman, M.Pd.

Disusun Oleh :

Rahiswarie Kresnawati Silvestri


(1901015104)

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
A. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERTENTANGAN SOSIAL

Pertentangan atau konflik adalah proses sosial, dimana orang perorang atau kelompok
manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, dengan
menggunakan ancaman atau kekerasan. Berikut penyebab terjadinya pertentangan sosial :
1) Perbedaan individu, dipicu adanya perbedaan karakteristik setiap individu.
2) Perbedaan kebudayaan (sistem nilai dan norma), kebudayaan mempengaruhi
perkembangan/pem- bentukan kepribadian seseorang.
3) Perbedaan kepentingan, setiap individu atau ke- lompok pasti memiliki kepentingan
yang berbeda, dan perbedaan itu dapat memicu konflik.
4) Perubahan sosial, setiap orang tidak sama dalam menyikapi adanya perubahan, dan
perbedaan sikap tersebut dapat menimbulkan konflik.
5) Perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang makin tajam sehingga timbul
bentrokan perseorangan
6) Perubahan sosial yang terlalu cepat di dalam masyarakat sehingga terjadi disorganisasi
dan perbedaan pendirian mengenai reorganisasi dari sistem nilai baru.
7) Perbedaan kebudayaan yang memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku
perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan. Hal ini akan
menimbulkan pertentangan kelompok.
8) Bentrokan antar kepentingan, baik perseorangan maupun kelompok, misalnya
kepentingan ekonomi, sosial, politik, ketertiban, dan keamanan.
9) Permasalahan di bidang ekonomi, seperti kelangkaan beberapa kebutuhan pokok
masyarakat.
10) Lemahnya kepemimpinan pada berbagai tingkatan (weak leadership)
11) Ketidakadilan yang dirasakan oleh sebagian atau seluruh kelompok masyarakat
12) Rendahnya tingkat penegakan hukum (lack of legal mechanism)
13) Tererosinya nilai-nilai tradisional yang mengedepankan kebersamaan dan harmoni
(erosion of traditional community strengthening values).
14) Sejarah opresi pemerintah pada masa lalu terutama melalui kekuatan militer
bersenjata (past history of goverment oppression
B. MACAM-MACAM PERTENTANGAN SOSIAL
Menurut Achmadi ada lima bentuk-bentuk pertentangan, yaitu sebagai berikut:
1. Pertentangan pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi di antara orang seorang karena
masalah-masalah pribadi.
2. Pertentangan politik, yaitu pertentangan antarpartai politik karena perbedaan ideologi,
asas perjuangan, dan cita-cita politik masing-masing.
3. Pertentangan rasial, yaitu pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan
dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya: terjadinya diskriminasi ras di
Amerika Serikat dan Afrika Selatan.
4. Pertentangan antarkelas sosial, yang disebabkan munculnya perbedaan-perbedaan
kepentingan, misalnya antara buruh dan majikan.
5. Pertentangan yang bersifat internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa
kelompok negara (blok) karena perbedaanperbedaan kepentingan masing-masing.

C. SEBAB-SEBAB TIMBULNYA DISINTEGRASI NASIONAL


1. Tidak ada persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat mengenai
suatu norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.
2. Norma-norma masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai
suatu tujuan masyarakat.
3. Timbulnya suatu pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga
menimbulkan kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.
4. Tidak ada nya tindakan sanksi yang tepat bagi sih pelanggar norma.
5. Tindakan dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.
6. Interaksi sosial yang terjadi ditandai dengan sutau proses yang bersifat disosiatif.

D. KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keulatan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan  mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangan nasionalnya.

 Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :


a. Manuggal
Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat integratif tidak
dapat diartikan mencampuradukan semua aspek sosial tetapi integrasi
dilaksanakan secara serasi dan selaris.
b. Marwas Ke Dalam
Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, karena
bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti
bahwa dianut sikap isolasi atau nasionalisme sempit.
c. Berkewibawaan
Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut mewujudkan
kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai
daya pencegah.
d. Berubah Menurut Waktu
Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun dan
bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.
e. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan fisik, maka
sebaliknya ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan fisik saja tapi
memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral yang da pada
suatu bangsa.
f. Percaya Pada Diri Sendiri
Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental
percaya pada diri sendiri.
g. Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.

 Asas-Asas Ketahanan Nasional


Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Asas kesejahtraan dan keamanan
b. Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi
individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional
berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi
tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
c. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
d. Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek
tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi,
dan seimbang.
e. Asas kekeluargaan
f. Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang
rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya
perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan
kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

 Kedudukan dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional


 Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara
berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan
konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai
landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.
 Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola
kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter
– sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara
berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan
terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan
berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola
dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

E. CARA YANG BIJAKSANA DALAM MENGHADAPI SEGALA PERSOALAN


KEAMANAN NASIONAL

Keamanan nasional menunjuk ke kebijakan publik untuk memastikan keselamatan dan


keamanan negara melalui penggunaan kuasa ekonomi dan militer dan
penjalanan diplomasi, baik dalam damai dan perang. Untuk mewujudkan kemanana
nasional, sebuah negara harus mempunyai keamanan ekonomi, energi, lingkungan, dan
lain-lain. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari musuh tradisional seperti negara
lain, melainkan juga datang dari orang atau organisasi di luar sistem diplomatik sekarang
ini seperti bandar narkoba, perusahaan multinasional, dan lembaga swadaya masyarakat
yang berlainan dengan pemerintah.

Cara yang diambil untuk memastikan keamanan nasional termasuk:


1. Penggunaan diplomasi untuk mencari sekutu dan mengisolasi ancaman
2. Menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan atau memaksa kerja sama
3. Menjaga angkatan bersenjata yang efektif
4. Melakukan pertahanan sipil dan kesiapan darurat
5. Memastikan pemulihan cepat dan perbanyakan infrastruktur kritikal
6. Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau
mencegah ancaman dan espionase, dan melindungi informasi rahasia
7. Menjaga budaya nasional yang tidak dikenal atau antinasionalisme, terutama
di ruang hiburan utama
DAFTAR PUSTAKA

https://ilerning.com/2018/01/14/sebab-sebab-dan-akibat-terjadinya-konflik-atau-
pertentangan-dalam-interaksi-sosial-asosiatif-maupun-disosiatif/

https://www.gurupendidikan.co.id/disintegrasi-sosial/

https://www.papermakalah.com/2017/09/makalah-ketahanan-nasional.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_nasional

Anda mungkin juga menyukai