Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : ALBERTUS UMAR WONA SEDO


NIM : 2004020099
PRODI AGRIBISNIS 3 UNIVRSITAS NUSA CENDANA KUPANG

1. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun luar, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

2. Ciri-ciri ketahanan nasional


Ciri-ciri atau karakteristik ketahanan nasional yaitu:
 Didasarkan pada metode astagrata, seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam
sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah/statis (trigatra) yaitu geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial/dinamis (pancagatra) yaitu
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
 Berpedoman pada wawasan nasional
 Merupakan syarat utama bagi Negara berkembang
 Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan
 Untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari
luar dan dalam.
 Sebagai pertahanan yang ditujukan secara langsung untuk memelihara keamanan dan
kesejahteraan
 Lebih menonjolkan pendekatan persuasive

3. Asas-asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai yang tersusun berlandaskan
Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara. Adapun asas-asas ketahanan nasional,
diantaranya yaitu:

1. Asas kesejahteraan dan keamanan


Asas ini merupakan kebutuhan dasar dan wajib dipenuhi bagi individu , kelompok dan
masyarakat yang merupakan tolak ukur baik buruknya ketahanan nasional.
2. Asas komperherensif integral/ menyeluruh terpadu
Ketahanan nasional meliputi seluruh aspek kehidupan yang berkaitan dengan bentuk
persatuan dan perpaduan secara serasi, selaras dan seimbang.

3. Asas mawas ke dalam dan mawas keluar


Mawas kedalam bertujuan untuk menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional
berdasarkan nilai kemandirian dan meningkatkan kualitas kemandirian bangsa.
Sedangkan tujuan mawas keluar yaitu dalam rangka mengantisipasi, menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.

4. Asas kekeluargaan
Asas ini berisi sikap hidup yang diliputi keadilan kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Asas ini mengekui adanya perbedaan dan terjaga dari konflik yang
merusak.

4. Sifat sifat Ketahanan Nasional Indonesia

sifat ketahanan nasional yaitu:

a. Mandiri, ini berarti percaya pada kemamapuan dan kekuatan sendiri dan
tidak mudah menyerah.

b. Dinamis, ini berarti tidak tetap, naik turun, bergantung situasi dan kondisi
bangsa dan negera serya lingkungan strategisnya.

c. Wibawa, ini berarti semakin tinggi tingkat ketahanan nasional maka akan
semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai penyelengara
kehidupan nasional.

d. Konsultasi dan Kerja Sama, maksudnya adanya sikap saling menghargai


dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

5. Konsep trigatra dan pancagatra dalam ketahanan nasional


Menurut model ketahanan nasional, aspek kehidupan nasional dibagi
menjadi dua aspek yaitu aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagrata).
Aspek Pancagatra meliputi ideologi, sosial budaya, politik, ekonomi, serta
pertahanan dan keamanan.
aspek trigatra:
- letak dan bentuk geografis
- keadaan dan kemampuan penduduk
- keadaan dan kekayaan alam
aspek pancagatra:
- ideologi
- politik
- ekonomi
- sosial budaya
- pertahanan keamanan

Untuk menghadapi permasalahan pada kelima aspek tersebut, maka


diperlukannya implementasi dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat
meningkatkan daya saing bangsa yang dihormati oleh dunia.

Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan dengan


mengutamakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan
keamanan (security approach) yang serasi, selaras dan seimbang.

Implementasi Panca Gatra dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi :

1.Implementasi Ketahanan Ideologi

Ideologi diartikan sebagai dasar pemikiran atau gagasan yang digunakan untuk
mengatur kehidupan suatu negara. Ketahanan nasional suatu bangsa didukung
dengan adanya ideologi sebagai sarana pemersatu dan tujuan/cita-cita yang
hendak dicapai suatu bangsa. Di Indonesia, ideologi yang dijadikan acuan adalah
Pancasila.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai macam
suku, budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan yang berbeda-beda. Perbedaan
ini dapat memperkuat dan memperkaya kebudayaan bangsa Indonesia.
Adanya konsep atau ajaran Bhineka Tunggal Ika menjadi bentuk konkret
implementasi ketahan ideologi dalam masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi
upaya dalam menanamkan rasa toleransi antar sesama manusia dan meningkatkan
kesadaran bahwa perbedaan bukan suatu ancaman melainkan kekayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia.

2.Implementasi Ketahanan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam


mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, dll) dan distribusi barang
maupun jasa yang dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.
Ketahanan nasional dalam aspek ekonomi dicerminkan dengan kemampuan suatu
bangsa untuk membangun sistem transaksi yagn baik.
Penerapan ketahanan ekonomi dapat dilakukan dengan mendukung dan mencintai
produk-produk dalam negeri berupa pakaian, kerajinan, maupun produk pangan
seperti kuliner-kuliner khas.

Membeli dan menggunakan produk lokal dapat membantu keseimbangan sistem


keuangan Indonesia, karena umumnya pelaku usaha produk lokal tersebut
menggunakan sumber daya lokal dan tidak tergantung pada bahan-bahan impor.

Pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan usaha lokal juga dapat membantu


ketahanan ekonomi. Salah satu cara pemanfaatan teknologi ini yaitu dengan
menaruh iklan dari produk-produk lokal di media sosial seperti instagram,
facebook, twitter. Hal ini dapat membantu memperkenalkan produk-produk lokal
kepada masyarakat luas sehingga semakin banyak orang yang tertarik dan bangga
untuk menggunakan produk-produk lokal.

3.Implementasi Ketahanan Sosial Budaya

Aspek budaya di masyarakat juga menentukan ketahanan nasional suatu bangsa.


Tindakan dalam menghadapi masalah sosial budaya ini perlu dilakukan agar
kondisi sosial budaya dapat tercipta dengan baik dan stabil, terciptanya sumber
daya manusia yang kompeten, dan berkembangnya budaya sebagai suatu hasil
pemikiran dan karya manusia.

Ketahanan sosial budaya dapat diciptakan dengan meningkatkan disiplin


masyarakat melalui penyuluhan, sosialisasi mengenai undang-undang, bahkan
sanksi yang diberlalukan bagi siapa saja yang melanggar peraturan.

Implementasi budaya disiplin dalam kehidupan sehari-hari tercermin dari adanya


budaya antri, budaya gotong royong pada saat kerja bakti, budaya hukum (dengan
memberi sanksi kepada siapa saja yang telah melanggar peraturan tanpa pandang
bulu).

Tak hanya itu, dalam kehidupan berkendara pun adanya sejumlah tindakan yang
diterapkan seperti peraturan untuk menggunakan helm bagi pengendara motor dan
menggunakan seatbelt bagi pengendara mobil, mematuhi rambu-rambu lalu lintas
yang berlaku, dan adanya sanksi berupa tilang bagi pengendara yang melanggar.
4.Implementasi Ketahanan Politik

Ketahanan pada bidang politik merupakan ketahanan yang bersifat universal dan
dapat membangun kepentingan bagi banyak orang. Sistem demokrasi yang
diterapkan di Indonesia menjadikan seluruh masyarakat dapat ikut berpartisipasi
dalam mengambil keputusan politik dan menjalankan pemerintahan. Demokrasi
memberi peluang yang besar agar masyarakat dapat terlibat secara langsung dan
turut menentukan keputusan yang akan diterapkan.

Demokrasi menjadi salah satu bentuk konkret implementasi ketahanan politik di


Indonesia. Pada saat pemilu 2019 berlangsung, banyaknya komunitas dan
organisasi yang turut bekontribusi memantau jalannya pelaksaan pemilu agar
terselenggara demokrasi efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Partisipasi ini menjadi wujud kekuatan masyarakat sipil dalam mencegah


tindakan-tindakan kontra-demokrasi dan menjaga ketahanan politik bangsa
Indonesia.

5.Implementasi Ketahanan Pertahanan Keamanan

Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menetapkan bahwa


sistem pertahanan Negara Indonesia adalah sistem semesta yang melibatkan
seluruh masyarakat, wilayah, dan sumber daya nasional. Sebagai warga negara
kita dapat membantu menjaga pertahanan keamanan Indonesia seperti
memberikan bantuan sosial kepada sesama yang membutuhkan. Hal ini
diwujudkan dengan adanya implementasi kebijakan saluran hibah dan bantuan
sosial kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai