Disusun oleh :
Muhammad Hasan : 19630338
Muhammad Yasin : 19631036
Muhammad Rizky Hariyadi : 19630350
Pengertian
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan di dalam
upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan nasional dan diberi nama Ketahanan Nasional. Perkembangan
peristilahan Ketahanan Nasional sendiri melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
Pada tahun 1962 Seskoad menenggarai adanya kekhawatiran bahaya komunis.
Pada tahun 1965 dinyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep
strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan
nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Pada tahun 1972 ketahanan Nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan
guna menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional
dapat tercapai.
Pada tahun 1978 Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan
Ketahanan Nasional sebagai kondisi, metode dan doktrin dalam pembangunan nasional.
Ketahanan Nasional adalah perihal tahan (kuat), keteguhan hati, ketabahan dalam rangka
kesadaran. Dalam pengertian nasional (bangsa yang telah menegara) tersimpul paham bahwa
penduduk dari suatu wilayah tertentu yang telah mempunyai pemerintahan nasional dan
berdaulat. Dengan demikian istilah nasional itu tidak hanya mencakup pengertian bangsa atau
wilayah semata, akan tetapi lebih menunjukkan makna sebagai “ kesatuan dan persatuan
kepentingan bangsa yang telah menegara ”. Dengan demikian dari istilah ketahanan nasional itu
tersimpul pengertian “ Perihal tahan (kuat), keteguhan hati, ketabahan dari kesatuan dalam
memperjuangkan kepentingan nasional suatu bangsa yang telah menegara.”
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
perjuangan nasionalnya.
Ketahanan nasional adalah Dinamis dalam artian kondisi atau keadaan selalu berkembang serta
bahaya dan tantangan-tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional juga harus
dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan.
A. Sejarah Ketahanan Nasional
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan
geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan
penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan
perebutan pengaruh antar negara besar.
B. Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan Negara.
Selain itu secara klimatologi, Indonesia mengenal dua musim (hujan dan kemarau) sehingga
terbebas dari bahaya thypoon yang merugikan. Namun begitu, di wilayah timur Indonesia sangat
terpengaruh pada angin kering dari benua australia sehingga daerah-daerah ini sering mengalami
kekeringan. Pengaruh musim ini menyebabkan beberapa perbedaan satwa di Indonesia timur dan
di Barat.
Berperan dalam persoalan global positif maupun negatif. Topografinya:
o Banyak pulau
o Perbandingan luas wilayah darat:laut = 2:3
o Berbatasan dengan banyak Negara.
b. Kekayaan Alam (Gatra Kekayaan Alam)
Secara umum kekayaan alam yang dimiliki atau yang terkandung dalam seluruh wilayah
Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
o Menurut Jenisnya: Hewani, Nabati, Mineral, Tanah, Udara, Potensi ruang
angkasa, Energi alami air dan lautan.
o Menurut Sifatnya: Dapat diperbarui, tidak dapat diperbarui, dan tetap.
Kekayaan Alam yang sungguh melimpah ini sungguh harus menjadi modal utama bagi
pembangunan Indonesia dan dimanfaatkan secara optimal dengan mengembangkan penguasaan
teknologi yang tepat guna, sumber daya manusia yang tangguh, serta harus penjagaan konsep
kelestarian alam untuk warisan anak cucu kita.
c. Kependudukan (Gatra Kependudukan)
Dari segi kependudukan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan kepadatan
penduduk yang sangat tinggi. Berikut adalah poin-poin/hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait
corak dan karakteristik kependudukan yang ada di Indonesia.
1). Komposisi penduduk
o Jumlah penduduk berubah-ubah dan terus bertambah. Pertambahan ini jika tidak
diimbangi oleh konsep pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang matang akan
menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti ketimpangan ekonomi,
pengangguran, dll.
o Susunan penduduk, pendekatan umur, kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan
yang berbeda-beda dan diperlukan untuk memperkuat kondisi ketahanan nasional.
Selain itu, susunan kependudukan Indonesia yang beragam juga harus dikelola
dalam konteks persatuan dan kesatuan nasional.
2). Persebaran Penduduk
Persebaran tidak merata, banyak di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Ketidak merataan ini
tentu menjadi problem tersendiri bagi bangsa Indonesia. Persebaran penduduk yang tidak merata
ini salah satunya juga disebabkan oleh ketidakmerataan “pembagian kue” yang ada di dunia.
Ketidak merataan ekonomi menyebakan terjadinya arus urbanisasi ke kota-kota besar, sehingga
menyebakan kepadatan penduduk di kota yang menyebabkan masalah-masalah baru seperti
munculnya permukiman kumuh, kriminalitas, kemacetan, dll.
3). Kualitas
o Faktor fisik: kesehatan, gizi, dan kebugaran.
o Faktor nonfisik: mentalitas dan intelektualitas.
Tingkat kualitas penduduk sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan, kecerdasan
suatu bangsa, dan persebaran informasi dan pengetahuan. Selain itu, kualitas penduduk juga
dicerminkan oleh kemampuan daya kreatifitas, etos kerja, dan produktivitas kerja.
Masalah yang dihadapi Indonesia seperti pendapatan perkapita yang rendah, jumlah angka
kelahiran yang besar, rasio ketergantungan yang tinggi, maupun rendahnya tingkat pendidikan
merupakan faktor-faktor yang menentukan terkait konsep ketahanan nasional bangsa Indonesia.
Apalagi di era globalisasi-informasi saat ini faktor peningkatan kualitas penduduk
merupakan prasyarat utama untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dibawanya. Dengan
kualitas penduduk yang tinggi, bangsa Indonesia akan dapat menjemput era globalisasi- informasi
secara matang dan dewasa sehingga pembangunan bangsa Indonesia akan menuju apa-apa yang
dicita-citakan selama ini.
Indonesia tidak hanya memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian dunia
karena sistem dan jumlah umat muslimnya yang terbanyak.Akan tetapi, peran tersebut juga
turut tercermin pada setiap kedutaan Indonesia di luar negeri.Dari kedutaan-kedutaan
tersebut, tercermin bahwa Indonesia tidak mengklasifikasikan keistimewaan tertentu bagi
masing-masing perwakilan negaranya di luar.Dengan adanya kedutaan-kedutaan Indonesia
di luar negeri itu pula, sebenarnya kita memiliki kesempatan untuk bisa ikut berperan
dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Jika dalam politik luar negeri bebas aktif, tujuan dari bebas yaitu untuk menentukan
sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional, dan tidak mengikatkan diri
secara apriori pada satu kekuatan dunia.Selain itu, sebuah negara juga memiliki
kesempatan untuk turut aktif memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran
maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik, sengketa dan permasalahan dunia
lainnya, demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.