Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : ALBERTUS UMAR WONA SEDO


NIM : 2004020099
PRODI AGRIBISNIS 3 UNIVERSITAS NUSA CENDANA

1. Kewajiban daeran dalam rangka otonomi daerah

Menurut UU No 32 Tahun 2004 Pasal 22, terdapat kewajiban yang dimiliki daerah,
yaitu:
1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan nasional, serta
keutuhan NKRI.
2. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi
4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan
5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
6. Menyediakan fasilitas kesehatan
7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
8. Mengembangkan sistem jaminan sosial
9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
10. Melestarikan lingkungan hidup
11. Mengolah administrasi kependudukan
12. melestarikan nilai sosial budaya
13. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

2. Tantangan yang berkaitan dengan otonomi daerah

A. Kurangnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam menjalankan pemerintahan secara


otonom. Banyak daerah salah dalam menerapkan strategi pembangunan, daerah
terkesan tidak mampu mengelola keuangan dan melakukan manajemen pembangunan
dengan baik. Banyak proyek pembangunan yang mubazir dan tumpang tindih.

B. Lemahnya fungsi wakil rakyat. Wakil rakyat di daerah juga tidak memiliki kapabilitas
sebagai anggota dewan. Sistem rekruitmen yang tidak jelas dan apatisme masyarakat
dalam melakukan pemilihan mengakibatkan banyak wakil rakyat yang tidak memiliki
kemampuan memadai untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Korupsi yang
dilakukan anggota dewan, tarik ulur peraturan daerah dan kebijakan yang hanya
sebatas peningkatan gaji danberbagai tunjangan untuk diri mereka sendiri menjadi
contoh lemahnya fungsi wakil rakyat.
C. Banyak juga pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah tidak berjalan sinergis
dengan apa yang dilakukan pemerintah pusat. Tidak adanya koordinasi, perbedaan
konsep dan egoisme daerah mengakibatkan tumpang tindih dan pertentangan dalam
pembangunan dan peraturan antara pusat dan daerah.

D. Persepsi sepihak daerah mengenai kewenangannya yang acap kali lebih


mementingkan daerah sendiri tanpa mempertimbangkan secara sungguh-sungguh
manfaatnya dalam konteks lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai