Anda di halaman 1dari 18

OTONOMI DAERAH

Wien S. Adi
Pengertian Otonomi Daerah
• Otonomi scr sempit diartikan sbg ‘mandiri’,
• Arti luar adalah ‘berdaya’
• Otnomi daerah dimaksud disini adl pemberian
kewenang pemerintaahan kepada pemerintah
daerah untuk secara mandiri untuk secara
madiri atau berdaya membuat keputusan
mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
Konsep Dasar
• Dasar : UU No. 22/1999
UU No. 25/1999
UU No. 32/2004
UU No. 33/2004
• Konsep : UU No. 32/2004
terdiri : 16 Bab, 240 Pasal
ditetapkan tgl 15 Oktober 2004
oleh ‘Megawati’
Latar Belakang :
• Kehidupan berbangsa dan bernegara selama
ini sangat terpusat di Jakarta (Jakarta Centris)
• Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil dan
tidak merata.
• Kesenjangan sosial (dlm makna yg seluas-
luasnya) antara satu daerah dengan daerah
lain sangat terasa.
Tujuan & Prinsip Otonomi Daerah
1. Dilihat dari segi politik, dimaksud untuk
mencegah penumpukan kekuasaan di pusat.
2. Dilihat dari segi pemerintahan, untuk
mencapai pemerintahan yang efisien.
3. Dilihat dari segi sosial budaya, agar
perhatian lebih fokus kepada daerahnya.
4. Dilihat dari segi ekonomi, agar masyarakat
dpt turut berpartisipasi dlm pembangunan
ekonomi di daerah masing-2.
Pendapat Ahli Pemerintahan (OTDA) :
1. Untuk terciptanya efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan pemerintahan.
2. Sebagai sarana pendidikan politik.
3. Sebagai persiapan karier politik.
4. Stabilitas politik.
5. Kesetaraan politik (political equality).
6. Akuntabilitas publik.
Prinsip Otonomi Daerah (OTDA)
• Dilaks dg aspek demokrasi, berkeadilan,
pemerataan serta potensi keanekaragaman.
• Dasar otonomi seluas-luasnya, nyata dan
bertanggung jawab.
• Kab & Kota seluas-luasnya, Prop.terbatas
• Sesuai UUD 1945  hub yg serasi
• Lebih meningkat, kemandirian
• Lebih meningkatkan peran legislatif (fungsi)
• Azas pembantuan dimungkinkan
Pembagian Kekuasaan dlm Otda
• Pembagian berdasar NKRI
• Otda diserahkan bersifat luas, nyata dan
bertanggung jawab
• Propinsi punya kewenangan desentralisasi dan
dekonsentrasi :
a. lintas kab/kota
b. perencanaan & pengendalian makro
c. kewenangan kelautan
d. kewenangan yg blm dpt ditangani kab/kota
• Pusat masih punya kewenangan pengawasan
Wewenang Pusat
• Hubungan luar negeri
• Pertahanan Keamanan
• Peradilan
• Moneter
• Agama
• Kebijaksanaan Makro
• Administrasi Pemerintahan
• BUMN dan pengembangan SDM
Pemilihan, Penetapan & Kewenangan
Kepala Daerah
• UU No.22/1999  bupati/walikota
sepenuhnya menjadi Kepala Daerah otonomi
yang dipilih dan bertanggung jawab kepada
DPR, tapi penetapa dilakukan oleh pusat.
• UU No.32/2004  Kepala Daerah dipilih
langsung oleh rakyat melalui pilkada langsung.
lanjt
• Terkait dg pembagian kewenangan antara
pemerintah daerah thd 11 jenis kewenangan
wajib yg diserahkan kpd otonomi keb/kota :
1. pertahanan 7. pekerjaan umum
2. pertanian 8. perhubungan
3. pendidikan/kebud. 9. perdag & industri
4. tenaga kerja 10. penanaman modal
5. kesehatan 11. koperasi
6. lingkungan
lanjt
• Pertimbangan penyerahan ke 11 kewenangan
kepada daerah a.l :
1. makin dekat produsen & distribusi pelayanan
publik dg masy yg dilayani, semakin tepat
sasaran, berkualitas & terjangkau.
2. Membuka peluang & kesempatan bagi aktor
politik lokal & SDM yg berkualitas.
3. Agar dapat menarik SDM yg berkualitas utk
berkiprah di daerah
4. Terjadi diseminasi kepedulian & tangg-jawab
utk meminimalisasi pengangguran.
lanjt
• Perlu persiapan prakondisi pelaks Otda :
1. Fasilitasi
2. Pemerintah daerah harus kreatif
3. Politik lokal yang stabil
4. Penjaminan kesinambungan berusaha
5. Komunikasif dengan organisasi non politik
Kesalahpahaman thd Otda
• Otda diharapkan dpt menjadi salah satu
kebijakan nasional dpt mencegah disintegrasi.
• Otda mrpk sarana politik memelihara
keutuhan negara dan bangsa.
• Otda dpt memperkuat ikatan semangat
kebangsaan.
• Otda memberi tangg-jawab memelihara NKRI
 kepentingan nasional.
• Otda memberikan otonomi yg sangat luas.
Kesalahpahaman dlm Praktek
• Otda dikaitkan semata-mata dengan uang.
• Daerah belum mampu & belum siap.
• Otda ada pemahaman seolah pusat akan
melepaskan tangg-jawab membantu dan
membina daerah .
• Seolah daerah dpt melakukan apa saja.
• Menciptakan raja-raja kecil dan memindahkan
korupsi ke daerah
OTDA & PILKADA
• Pilkada mrpk perwujudan pengembalian hak
rakyat dlm memilih pemimpin daerah
• Kriteria pilkada LUBER & JURDIL

Kelemahan pilkada :
1. Dana yg dibutuhkan besar
2. Membuka kemungkinanK
konflik elit & rakyat
3. Aktifitas rakyat terganggu
4. Menciptakan kelp-kelp pendukung
Kelebihan Pilkada
1. Kepala Daerah terpilih legilitas tinggi
2. Tidak perlu terlibat konsesi politik
3. Sistem lebih akuntabel
4. Check and balance seimbang
5. Kriteria calon dapat dinilai langsung
6. Wadah pendidikan politik rakyat
7. Pelatihan pengembangan demokrasi
8. Persiapan karier politik lanjutan
9. Mencegah separatisme
10.Mencegah konsentrasi kekuasaan di pusat
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai